Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KLIPING

TENTANG SENI KARYA DUA DIMENSI DAN TIGA DIMENSI

Disusun oleh:

Nama : YUSRIL HAMDANI

Kelas :XII IPS 4

No Absen : 35

Guru Pembimbing : ANI KURNIAWATI, S.Pd

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 BANYUWANGI

TAHUN AJARAN 2021-2022


SENI RUPA DUA DIMENSI

Seni rupa 2 dimensi yaitu suatu karya seni rupa yang cuma punya 2 sisi aja yaitu sisi panjang dan lebar.
Jadi gak punya ruang, karena gak mempunyai unsur ketebalan.

1.Lukisan

Lukisan merupakan karya seni yang proses membuatnya dilakukan dengan memulaskan cat dengan alat
kuas lukis, pisau palet, atau peralatan lainnya.

2.Batik

Batik yaiitu seni melukis yang dilakukan diatas kain, dengan memakai lilin atau malam sebagai pelindung
buat
mendapatkan ragam hias diatas kain tersebut.

3.Kaligrafi

Kaligrafi merupakan suatu karya seni yang artistik yang dibuat dalam bahasa arab dan dibuat memakai
berbagai macam media.

4.Gambar
Perwujudan dari gambar sendiri lebih menekankan pada unsur bentuk, garis, dan aspek kegunaan tanpa
menggunakan ekspresi.

5.Poster

Pembuatan poster ini biasanya diatas kertas dan membentuk suatu wujud yang mampu memberikan
suatu informasi.Informasi yang diberikan ini bisa berupa suatu ajakan atau pesan propaganda dan
poster termasuk seni rupa 2 dimensi yang sangat efektif sebagai iklan dalam mempromosikan suatu
produk.
SENI RUPA 3 DIMENSI

1.Kerajinan patung dari kertas origami


Inilah salah satu kerajinan yang terbuat dari kertas origami yang ditumpuk-tumpuk sehingga menjadi
patung berikut gambarnya

2.Kerajinan dari stik es krim

Inilah kerajinan stik es krim yang di rangkai menjadi sumur yang divariasikan dengan bunga-bunga

3.kerajinan dari koran


Kerajinan ini terbuat dari koran yakni koran yang dilipat-lipat bulat hingga banyak lalu dirangkai menjadi
tempat tisu ataupun lainnya,berikut gambarnya

4.Vas bunga dari kayu

Benda 3 dimensi vas bunga ini sering dijadikan sebagai hiasan di rumah diisi dengan berbagai macam
bunga yang indah.

5.Patung dari kayu


Patung merupakan benda 3 dimensi karya manusia yang diakui secara khusus sebagai suatu karya seni

TEKNIK UNTUK MENGOLAH BAHAN MENJADI KERAJINAN BATIK

Dalam Pembuatan seni kerajinan tekstil teerdapat beberapa teknik yang digunakan adapun teknik yang
digunakan dalam kerajinan tekstil diantanya  adalah sebagai berikut :
1. Teknik Tenun

Teknik tenun merupakan teknik dalam pembuatan kain yang dibuat dengan prinsip yang sederhana
yaitu dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang. Dengan kata lain bersilangnya
antara benang lungsi dan pakan secara bergantian. Teknik pembuatan kain yang masih tergolong
kerajinan karena mengandalkan keterampilan tangan adalah teknik tenun. Kain tenun di Indonesia
dikerjakan dengan dua jenis teknik, yaitu tenun gendong (benang lungsi yang akan ditenun diikat
mengelilingi hingga punggung penenun) yang digunakan di seluruh Indonesia, dan teknik tenun yang
menggunakan bingkai kayu sebagai alat bantu tenun.

Alat Tenun

Alat tenun adalah alat atau mesin untuk menenun benang menjadi tekstil (kain). Menurut ukurannya,
alat tenun tradisional dan alat tenun bukan mesin yang berukuran kecil dipakai untuk menenun sambil
duduk, sementara alat tenun berukuran besar digunakan untuk menenun sambil berdiri. Berikut ini alat
tenun tradisional yang ada di beberapa daerah di Indonesia.

Teknik Pewarnaan

Pada umumnya, teknik pewarnaan kain-kain tradisional di Indonesia memanfaatkan proses celup
dengan rintang warna seperti teknik batik dan teknik pada Kain Sasirangan khas Banjar, Kalimantan
Selatan, dan teknik ikat pada pewarnaan serat/benang tenun. Perbedaan utama teknik batik dan
sasirangan dengan kain tenun ikat adalah pewarnaan kain batik dilakukan setelah benang ditenun
menjadi kain, sedangkan pada kain tenun ikat pewarnaan dilakukan pada benang sebelum ditenun
menjadi kain.

Teknik Pewarnaan Ikat Celup

Teknik ikat celup sudah dilakukan sejak lama di seluruh belahan dunia. Asal usul teknik ini diperkirakan
berkembang di India dengan sebutan Bhandani sejak 906 s.d. 618 SM. Teknik ini berasal dari dataran
Cina pada zaman Dinasti Tang dibuat pada kain sutera.

Teknik pewarnaan ikat terdiri atas ikat (hanya pada benang lungsin atau pakan) dan ikat ganda
(pewarnaan pada benang pakan dan lungsin).

Langkah pertama teknik ikat celup menempatkan benang pakan/lungsin pada plangkan. 

Langkah kedua adalah menggambarkan pola motif pada benang yang sudah terpasang pada plangkan. 

Langkah ketiga adalah mengikat bagian benang sesuai dengan motif yang diinginkan. Ikatan yang kuat,
tebal dan rapi akan dapat menghalangi warna dengan baik. 
Langkah keempat adalah benang yang sudah diikat dicelup dengan warna-warna sesuai dengan
rancangan. Pewarnaan dilakukan mulai dari warna yang paling tua, ke warna yang paling muda. Setelah
pewarnaan pertama, warna kedua diperoleh dengan melepaskan ikatan pada bagian yang ingin
diwarnai, dan seterusnya hingga selesai. 

Benang yang sudah diwarnai lalu dikeringkan. Setelah kering, benang lungsin dipasang pada alat tenun,
sedangkan benang pakan dipasang pada kelenting.

Teknik Pewarnaan Batik

Selain teknik pewarnaan ikat celup pada benang tenun, ada pula teknik rintang warna dengan
menggunakan lilin/malam, yaitu teknik batik. Proses pewarnaan pada teknik batik adalah sebagai
berikut.

Membuat sketsa motif batik pada kain polos.

Menyiapkan alat dan bahan seperti malam, canting, kompor batik dan zat warna alam berikut fasilitas
pendukung lainnya.

Memanaskan malam pada kompor batik sampai 60 °C.

Dengan menggunakan canting (untuk batik tulis) atau cap aluminium (untuk batik cap), mengambil
malam dan menutup pola motif pada kain sesuai sketsa yang telah ditentukan.

Menentukan warna celup.

Mencelup kain batik sesuai dengan warna yang telah ditentukan.

Melorod (melepaskan malam) dengan cara merebus kain pada air mendidih, dibilas dan diangin-angin.

Untuk proses pewarnaan lebih daripada 1 warna, langkah kerja mulai dari menggambar dangan canting
atau cap hingga melorod diulang sesuai dengan jumlah warna.

Anda mungkin juga menyukai