Anda di halaman 1dari 5

Batasan materi ujian Akhir SBDP

Materi pelajaran dari kelas 4 – 6 dapat dilihat dari Buku pelajaran atau mencari
dari internet

1. Pengertian Karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi


Di antara karya seni rupa di bawah ini yang termasuk karya seni rupa terapan adalah . . .
SENI RUPA adalah salah satu cabang seni yang membentuk sebuah karya seni dengan media
yang bisa ditangkap oleh mata dan dapat dirasakan dengan rabaan. seni rupa ini diciptakan dengan
mengolah konsep garis, titik, bidang, tekstur, warna dan pencahayaan dengan memperhatikan
estetika yang berlaku.

Seni rupa berdasarkan fungsinya bisa dibagi menjadi 2 yaitu karya seni rupa murni dan seni rupa
terapan. Proses penciptaan seni rupa murni lebih menitik beratkan pada ekspresi jiwa saja, misalkan
lukisan. Sedangkan seni rupa terapan pada proses pembuatannya memiliki tujuan serta fungsi
tertentu misalkan seni kriya.
Sedangkan bila dilihat dari segi wujudnya, seni rupa terbagi menjadi 2 yaitu karya seni rupa 2
dimensi dan karya seni rupa 3 dimensi. Seni rupa 2 dimensi hanya memiliki panjang serta lebar saja
sedangkan seni rupa 3 dimensi memiliki panjang, lebar dan ruang.

Pada artikel ini kita hanya akan membahas seni rupa dua dimensi dan seni rupa 3 dimensi saja
sedangkan untuk seni rupa murni dan seni rupa terapan akan kita bahas pada artikel lain. Pada
dasarnya karya seni rupa dua dimensi maupun tiga dimensi merupakan sebuah karya yang
dihasilkan dari ekspresi jiwa seniman yang membuatnya. Mereka menuangkan ide serta gagasan
yang dipunyai ke dalam sebuah karya seni yang bisa kita nikmati keindahannya.

2. Pengertian seni lukis dan seni gambar


Lukisan berupa goresan timbul pada dinding candi disebut….

Seni lukis termasuk dalam seni rupa dua dimensi. Seni lukis adalah karya seni rupa dua dimensi yang
terbentuk dan tersusun dari unsur-unsur rupa yaitu titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur,
dan gelap terang. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), seni lukis didefinisikan sebagai seni
mengenai gambar-menggambar dan lukis-melukis.
Seni gambar mempunyai pengertian suatu usaha mengungkapkan dan mengkomunikasikan pikiran,
ide/gagasan, gejolak/perasaan, maupun imajinasi dalam wujud dwimatra yang bernilai artistik dengan
menggunakan garis dan warna.

3. Pengertian batik dan proses pembuatannya

Batik adalah kain bergambar yang dibuat secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam
(lilin) pada kain, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu atau biasa dikenal dengan kain
batik (KBBI, 2007).
Berdasarkan etimologi dan terminologinya, istilah batik berasal dari bahasa Jawa yang merupakan
rangkaian dari kata "mbat" yang artinya ngembat atau melempar berkali-kali dan "tik" yang artinya titik.
Jadi, membatik artinya melempar titik berkali-kali pada kain. Ada pula yang mengatakan bahwa kata
batik berasal dari kata "amba" yang berarti kain yang lebar dan kata titik. Artinya batik merupakan titik-
titik yang digambar pada media kain yang lebar sedemikian sehingga menghasilkan pola-pola yang indah
(Musman dan Arini, 2011).
Sedangkan menurut Endik (1986), batik merupakan suatu seni dan cara menghias kain dengan penutup
lilin untuk membentuk corak hiasannya, membentuk sebuah bidang pewarnaan, sedang warna itu
sendiri dicelup dengan memakai zat warna bisa.

Jenis-jenis Batik 
Berdasarkan teknik pembuatan batik, terdapat empat jenis batik yaitu sebagai berikut (Lisbijanto, 2013):

a. Batik Tulis 
Batik tulis adalah batik yang dibuat secara manual menggunakan tangan dengan alat bantu canting
untuk menerakan malam pada corak batik. Cara pembuatan batik dengan melukiskan sebuah pola pada
kain dengan menggunakan tangan, alat-alat yang diperlukan antara lain: Canting, Gawangan, Wajan,
kauli, Anglo, Tipas/ Tepas. Pembuatan batik tulis membutuhkan kesabaran dan ketelatenan yang tinggi
karena setiap titik dalam motif berpengaruh pada hasil akhirnya. Motif yang dihasilkan dengan cara ini
tidak akan sama persis. Kerumitan ini yang menyebabkan harga batik tulis sangat mahal. Jenis batik ini
dipakai raja, pembesar keraton, dan bangsawan sebagai simbol kemewahan.

b. Batik Cap 
Batik cap adalah batik yang dibuat dengan menggunakan cap atau semacam stempel motif batik yang
terbuat dari tembaga. Cap digunakan untuk menggantikan fungsi canting sehingga dapat
mempersingkat waktu pembuatan. Batik cap dihasilkan dari proses pencelupan semacam alat yang
dibuat dari tembaga yang sudah dibentuk sedemikian rupa pada kain. Motif batik cap dianggap kurang
memiliki nilai seni karena semua motifnya sama persis. Harga batik cap cukup murah karena dapat
dibuat secara masal.

c. Batik kombinasi cap dan tulis 


Batik Kombinasi (Tulis dan Cap) adalah batik yang dibuat dalam rangka mengurangi kelemahan-
kelemahan yang terdapat pada produk batik cap, seperti motif besar dan seni coretan yang tidak dapat
dihasilkan dengan tangan. Dalam proses pembuatan batik kombinasi ini memerlukan persiapan-
persiapan yang rumit, terutama pada penggabungan motif yang ditulis dan motif capnya, sehingga
efisiensinya rendah (hampir sama dengan batik tulis) dan nilai seni produknya disamakan dengan batik
cap. Adapun proses pembuatannya melalui tahap persiapan, pemulaan (untuk motif besar), pembatikan
(motif yang tidak dapat dicap), pencapan, pewarnaan, pelorodan dan penyempurnaan.

d. Batik Printing 
Batik printing disebut juga dengan batik sablon, karena proses pembatikan jenis batik ini sangant mirip
dengan proses penyablonan. Motif batik telah di buat dan desain diprint di atas alat offset/sablon,
sehingga dapat sangat memudahkan pengerjaan batik khususnya pewarnaan dapat langsung dilakukan
dengan alat ini.

Proses Pembuatan Batik 


Menurut Riyanto (1997), proses pembuatan batik dilakukan melalui proses berikut ini, yaitu:

1. Pencucian mori. Tahap pertama adalah pencucian kain mori untuk menghilangkan kanji,
dilanjutkan dengan pengloyoran (memasukkan kain ke minyak jarak/minyak kacang dalam abu
merang/londo agar kain menjadi lemas), dan daya serap terhadap zat warna lebih tinggi. Agar
susunan benang tetap baik, kain dikanji kemudian dijemur, selanjutnya dilakukan pengeplongan
(kain mori dipalu untuk menghaluskan lapisan kain agar mudah dibatik). 
2. Nyorek/mola. Membuat pola di atas kain dengan cara meniru pola yang sudah ada (ngeblat).
Contoh pola biasanya dibuat di atas kertas dan kemudian dijiplak sesuai pola di atas kain. Proses
ini bisa dilakukan dengan membuat pola di atas kain langsung dengan canthing maupun dengan
menggunakan pensil. Agar proses pewarnaan bisa berhasil dengan bagus atau tidak pecah, perlu
mengulang batikan di kain sebaliknya. Proses ini disebut gagangi. 
3. Membatik/nyanting. Menorehkan malam batik ke kain mori yang dimulai dengan nglowong
(menggambar garis luar pola dan isenisen). Di dalam proses isen-isen terdapat istilah nyecek
yaitu membuat isian di dalam pola yang sudah dibuat, misalnya titiktitik. Ada pula istilah
nruntum yang hampir sama dengan isenisen namun lebih rumit. Lalu dilanjutkan dengan
nembok (mengeblok bagian pola yang tidak akan diwarnai atau akan diwarnai dengan warna
yang lain). 
4. Medel. Pencelupan kain yang sudah dibatik ke cairan warna secara berulang kali hingga
mendapatkan warna yang dikehendaki. 
5. Ngerok dan nggirah. Malam pada kain mori dikerok dengan lempengan logam dan dibilas
dengan air bersih, kemudian diangin-anginkan hingga kering. 
6. Mbironi. Menutup warna biru dengan isen pola berupa cecek atau titik dengan malam. 
7. Nyoga. pencelupan kain untuk memberi warna coklat pada bagian-bagian yang tidak ditutup
malam. 
8. Nglorot. Melepaskan malam dengan memasukkan kain ke dalam air mendidih yang sudah
dicampuri bahan untuk mempermudah lepasnya lilin. Kemudian dibilas dengan air bersih dan
diangin-anginkan.

4. Seni tari, pengertian aksesoris, busana dalam sebuah tarian


Berdasarkan jumlah penarinya, suatu tarian terbagi menjadi tiga kelompok yaitu tari
kelompok, tari berpasangan dan tunggal
Berikut contoh-contoh termasuk tari tunggal adalah dan kelompok
Tari topeng adalah tarian tradisional khas dari daerah….
Contoh Tari Tunggal

1. Tari Golek (Jawa Tengah) ...


2. Tari Legong (Bali) ...
3. Tari Panji Semirang (Bali) ...
4. Tari Jaipong (Jawa Barat) ...
5. Tari Gambyong (Yogyakarta) ...
6. Tari Golek Menak (Yogyakarta) ...
7. Tari Baksa Kembang (Kalimantan Selatan) ...
8. Tari Kancet Ledo (Kalimantan Timur)

Beberapa tari kreasi daerah berpasangan.

 Tari Payung: Sumatra Barat.


 Tari Bambangan Cakil: Jawa Tengah.
 Tari Pemburu Kijang: Jawa Tengah.
 Tari Legong: Bali.
 Tari Janger: Bali.
 Tari Yosim: Papua.
 Tari Zapin: Riau.

Contoh Tari Berkelompok dalam Tarian Tradisional di Indonesia.

 Tari Saman adalah tarian khas Aceh. Nama Saman berasal dari nama Syekh Saman,
seorang ulama asal Gayo, Aceh Tenggara, yang mengembangkan Tari Saman. ...
 Tari Bedhaya berasal dari Keraton Kasuhunan Surakarta.

5. Patung yang dibuat dengan tujuan untuk memperingati peristiwa bersejarah, jasa seseorang,
kelompok, dinamakan patung ....PATUNG MONUMEN
Mengenali bahan patung ….
Patung dari bahan lunak pada umumnya menggunakan bahan ....TANAH LIAT, PLASTISIN
HINGGA SABUN
Mewarnai patung dari tanah liat membuat patung lebih….BERKESAN SEOLAH-OLAH
HIDUP
 Dalam proses pembuatan patung bahan dari kayu, ampelas berfungsi untuk ....MEMBUAT
PERMUKAAN SUATU BENDA KASAR MENJADI LEBIH HALUS DENGAN CARA
MENGGOSOKAN PERMUKAAN KASAR TERSEBUT TERHADAP PERMUKAAN
SUATU BAHAN / BENDA (AMPELAS)
6. Reklame yang ditempelkan di dinding atau tempat tertentu untuk menarik perhatian disebut
POSTER
7. Musik yang lahir dan berkembang dari budaya daerah setempat disebut musik …LAGU
DAERAH / MUSIK TRADISIONAL
Alat musik yang berasal dari Jawa Barat ini memakai bahan dasar bambu SULING
8. Pencipta Lagu wajib Nasional seperti lagu Indonesia Raya adalah WAGE RUDOLF
SOEPRATMAN (WR SOEPRATMAN)
Dan  Lagu nasional Maju Tak Gentar adalah ciptaan dari...CORNEL SIMANJUNTAK
9. Mengenali Lagu daerah Jawa barat yang berirama cepat semangat dan berirama lembut
10.Mengenal cara memainkan alat musik kecapi ini berasal dari daerah Jawa Barat
11. Poster merupakan bagian dari reklame yang berisi ajakan untuk melakukan hal yang lebih
baik kepada masyarakat, mengenal macam-macam poster
12. macam-macam Boneka, bahan dan cara pembuatannya
Soal akan berjumlah 30 soal berupa pilihan ganda

Guru Bid Studi SBDP


Ayi R. Sacadipura

Anda mungkin juga menyukai