Anda di halaman 1dari 2

BATIK

Menurut Konsensus National pada tanggal 12 Maret 1966, Batik adalah “karya seni rupa pada
kain, dengan pewarnaan rintang, yang menggunakan lilin batik sebagai perintang batik “. Menurut
konsenssus tersebut dapat diartikan bahwa yang membedakan batik dengan tekstil bermotif pada
umumnya adalah proses pembuatannya. Proses pewarnaan batik adalah upaya menampilkan motif
pada suatu back-ground (latar belakang/ ”latar” ) dengan sistim rintang atau tidak langsung. Lilin
penutup yang digunakan pada proses batik dimaksudkan untuk menutup bagian-bagian yang
dikehendaki tidak terkena warna pada proses pewarnaan berikutnya. Sedangkan motif dan isian-
isian batik yang digambarkan dapat merupa apapun. Demikian pula penyusunan (pola) motifnya
dapat diatur secara bebabas, dapat secara vertical, horizontal, diagonal, radial ataupun menyebar
diseluruh permukaan. Yang perlu diperhatikan pada konsensus nasional tersebut adalah bahwa batik
merupakan sebuah karya seni rupa yang pewarnaan mengguakan zat perintang (resist agent) yaitu
lilin batik. Berarti nilai batik juga ditentukan oleh kadar seninya (estetikanya) dan proses
pembuatannya..

Pengertian batik

Batik merupakan bentuk seni rupa terapan (kriya) yang telah tumbuh dan berkembang di
hamper sebagian besar wilayah Indonesia sejak dahulu kala. Di setiap masa daerah, batik
mempunyai motif, ornamen, ragam hias, corak, teknik, dan bahan yang beraneka ragam
Batik sebagai karya seni dan kebudayaan mempunyai pengertian yang luas karena
berhubungan dengan makna filosofi, seni, cara atau teknik dan keterampilan. Artinya batik
merupakan ekspresi dari idealisme, harapan, dan keindahan pembuatnya yang hidup dalam sebuah
tatanan masyarakat. Dalam pembuatannya, seni dan keterampilan membatik mengisyaratkan
adanya dedikasi, komitmen, ketekunan, teknik dan keterampilan yang unik dari para perajinnya.
Untuk memperoleh pemahaman yang menyeluruh tentang pengertian batik, kita dapat
meniliknya, baik secara etimologi, khusus atau terbatas, maupun luas atau umum.

Secara etimologi

Secara etimologi (cabang ilmu linguistic yang mempelajari asal-usul suatu kata), kata batik
berasal dari bahasa jawa yang mempunyai arti beragam.
Batik terdiri dari kata “amba” dan “tik” atau “nitik”. “amba” berarti menulis, lebar atau luas,
dan “tik” atau “nitik” berarti titik atau membuat titik. Jadi, batik berarti menulis atau membuat titik
pada suatu kain yang lebar. Akhiran “tik” pada kata batik mempunyai pengertian menitik atau
menetes. Dalam bahasa jawa kuno sisebut “serat” dan dalam bahasa jawa ngoko disebut tulis atau
menulis dengan menggunakan lilin atau malam. Gabungan beberapa titik yang berimpitan inilah
yang akan membentuk garis.
Frase bahasa jawa lain yang berkaitan dengan batik adalah “mbatik manah” yang berarti
menggambaer dengan hati. “mbatik manah” berarti sesuatu untuk menggambarkan pengalaman
mistis dalam membuat batik. Banyak seniman lukis batik yang mendahului pembuatan batiknya
dengan ritual doa, meditasi dan puasa. Hal ini dimaksudkan agar hasil karyanya dapat menjadi media
untuk mengekspresikan kedalaman jiwa dan keutuhan harapan.
Secara khusus

Secara khusus atau terbatas, batik merupakan seni menulis atau melukis yang dilakukan
diatas kain. Dalam pengerjaannya, pembatik menggunakan lilin atau malam untuk mendapatkan
ragam hias atau pola diatas kain yang dibatik dengan menggunakan alat yang dinamakan canting.
Dengan pengertian itu, maka batik merupakan karya seni yang bernilai tinggi dan telah
menjadi bagian dari kebudayaan Indonesia sejak lama. Batik telah mengakar dan berkembang dalam
kehidupan masyarakat Indonesia. Setiap daerah di Indonesia memiliki sejarah dan tradisi membatik
yang unik. Akibatnya, batik mendapatkan definisi dalam berbagai ungkapan dan pengertian yang
berbeda-beda. Berikut ini adalah beberapa pendapat yang mengungkapkan definisi batik secara
khusu atau terbatas
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2004) batik adalah kain bergambar yang
pembuatannya secara khusus dengtan menuliskan atau menerapkan malam pada kain itu, kemudian
pengolhannya diproses dengan cara tertentu.
Batik memang layak disebut sebagai karya tulis. Logika ini bermuara pada teknik membatik
dengan menggunakan canting yang dapat mengeluarkan cairan berupa malam dan dikerjakan secara
teliti seperti layaknya orang menulis. Istilah ini dapat juga bertumpu pada istilah batik dalam bahasa
karma inggil yaitu nyerat (membatik) kemudian, istilah nyerat ini diterjemahkan menjadi tulis atau
menulis dan lukis atau melukis. Jadi batik adalah seni lukis. Hal ini terbukti dengan ditunjukkannya
kemampuanseorang pembatik melukiskan ornament-ornamen (motif) pada batik yang penuh
dengan symbol .
Dalam pengertian tradisi yang ketat, membatik adalah keseluruhan proses dari penentuan
tujuan, pembuatan pola, pemilihan ornamen, pemalaman dengan canting tulis, penggunaan zat
pewarna alam, sampai proses pelorodan. Dengan demikian seni dan ketrampilan membatik identik
dengan proses celup-rintang dengna menyertakan lilin atau malam, zat pewarna dank ain sebagai
objeknya. Melalui proses inilah motif dan ragam hias batik ditampilkan pada kain.

Secara luas

Secara luas atau umum, batik meruapakn karya seni atau kebudayaan yang dikerjakan
dengan cara menulis atau melukis pada media apapun sehingga terbentuk sebuah desain atau corak
tertentu yang indah. Dalam pengertian ini, media yang digunakan tidak harus berupa kain. Media
yang digunakan bias berupa kayu, plastic,kulit,kertas,kaca,keramik,dan lain sebagainya. Alat untuk
menulis atau melukis desain atau coarak tersebut juga tidak harus menggunakan canting. Alat yang
digunakan bias berupa kuas, sablon, cap, atau cetak (printing), disamping itu, pembuatannya juga
tidak harus menggunakan teknik wax-resist dyeing dengan lilin atau malam sebagai perintang warna.
Jadi, desain atau morif batik dapat dibuat secara langsung pada media yang akan digunakan.

Anda mungkin juga menyukai