Anda di halaman 1dari 17

BATIKM. WAHYU PUTRA UTAMA, M.

Sn

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


PENGANTAR
Batik sebagai suatu seni tradisional Indonesia dalam menghias kain dan bahan lain dengan motif hi-
asan dan pewarna khusus. Batik juga diartikan sebagai kain mori yang digambari dan diproses se-
cara tradisional, untuk dikenakan sebagai pakaian bagian bawah kebanyakan suku-suku di pulau
Jawa.

Batik yaitu gambaran atau hiasan pada kain yang pengerjaanya melalui proses penutupan dengan
bahan lilin atau malam yang kemudian di celup atau diberi warna (Puspita Setiawati 2004, 9).
Hamzuri mengatakan batik adalah lukisan atau gambar pada kain mori yang dibuat dengan menggu-
nakan alat bernama canting. Alat canting adalah medium yang digunakan untuk melukiskan motif
yang sudah dipola pada kain.

Motif batik memiliki unsur kebudayaan dan nilai simbolisme. Menurut S.K Sewan Susanto (1980:
179) motif-motif batik Indonesia pada umumnya mempunyai dua macam keindahan diantaranya:
1. Keindahan estetik atau keindahan visual, yaitu rasa indah yang diperoleh karena perpaduan yang
harmoni dari susunan betuk dan warna melalui pengelihatan atau panca indera.
2. Keindahan filosofi atau keindahan jiwa yaitu rasa indah yang diperoleh karena susunan arti
lambang yang memuat gambar sesuai dengan paham yang dimengerti.
Struktur motif batik terdapat unsur pola yang tersusun berdasarkan pola yang sudah baku.
Berikut struktur dasar batik menurut Dharsono Sony Kartika, dalam bukunya “Budaya Nu-
santara”:
1. Motif utama, merupakan unsur pokok pola yang berupa gambar-gambar bentuk
tertentu, karena merupakan unsur pokok pada motif batik, sering disebut dengan
ornamen pokok atau utama.
2. Motif pengisi, merupakan pola yang berupa gambar-gambar yangdibuat untuk mengisi
bidang, bentuknya lebih kecil dan tidak turut memberikan arti atau jiwa pada pola
tersebut, sering disebut dengan ornamen pengisi.
3. Isen, untuk memperindah pola secara keseluruhan, baik ornamen pokok maupun
ornamen pengisi diberi isian yang berupa hiasan, titik-titik, garis-garis, atau gabungan
dari keduanya. Biasanya isen dalam motif batik memiliki bentuk dan nama tertentu, dan
jumlahnya banyak.
Ragam Hias Batik pada Kain
1. Batik Keraton
Batik keraton adalah batik yang tumbuh dan berkembang didalam lingkungan masyarakat
keraton, khususnya keraton di Jawa Tengah. Ragam hias kelompok batik ini dibuat atas
dasar filsafat kebudayaan Jawa yang mengacu pada nilai-nilai spiritual dan pemurnian diri.
Paham ini juga memandang manusia dalam konteks keselarasan dalam semesta alam
yang tertib, serasi dan seimbang. Tata krama Jawa, khususnya di lingkungan keraton
sangat berpengaruh dalam pembuatan batik. Berbagai ketentuan tentang perilaku turut
mengatur keluarga raja beserta kerabat keraton, baik dalam bertindak, berbicara. Maupun
berbusana. Perwujudan bentuk yang jelas, teratur dan formal serta hubungan antara corak
utama dengan corak latar merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam
membuat batik keraton. Oleh karena itu, batik keraton cenderung bernuansa tertib, namun
sarat dengan nilai dan makna spiritual, serta perlambangan alam semesta. Bagi pembatik
keraton, membatik adalah ibadah, suatu seni tinggi yang mengikuti aturan dan arahan
filosofi aristokrasi Jawa. Kesemuanya menyebabkan batik memiliki daya tarik tersendiri.
Karena itu, hingga kini batik masih digemari masyarakat dunia.
Batik Keraton
Motif Burung Huk dan Garuda
MOTIF SIDO ASIH, SIDO MUKTI
MOTIF WAHYU TUMURUN DAN SIDO MUKTI SOLO
MOTIF TRUNTUM
Ragam Hias Batik pada Kain
2. Batik Pesisiran
Batik pesisiran adalah kain-kain batik yang berasal dari luar benteng keraton.
Batik ini mengalami pertumbuhan yang berbeda dengan batik keraton. Faktor
penyebabnya antara lain adalah masyarakat pembuat batik pesisiran berasal
dari kalangan ini yang tidak berinduk kepada alam pikiran keraton. Sifat iklim
serta kondisi masyarakat pesisiran berbeda dengan penghuni keraton.
Aktivitas membuat batik bukan pekerjaan utama masyarakat pesisir. Mereka
membuat batik disela-sela pekerjaan utama, yakni bertani, beternak dan
menangkap ikan. Bagi masyarakat pesisiran kain batik lebih berfungsi
sebagai barang dagangan. Ragam hias yang dipilih masyarakat pesisiran
umumnya sudah dikenal secara turun-temurun dan menjadi tradisi di daerah
tersebut.
Batik Cirebon dan Pekalongan
Batik Madura
Batik Tuban dan Lasem
Ragam Hias Batik pada Kain
Semula batik hanya dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas
yang dinamakan kain mori. Dewasa ini batik yang sudah menjadi kain tradisional
Indonesia juga dibuat di atas bahan lain seperti sutera, polyester, rayon, dan bahan
sintesis lainnya. Di samping itu, cara pembuatannya juga mengalami perubahan.
Jenis Batik Dilihat Secara Umum Menurut Murtihadi, bahwa batik digolongkan menjadi 3
macam. Yaitu: Batik tradisional, Batik modern, dan Batik Komtemporer.
– Batik tradisional yaitu batik yang corak dan gaya motifnya terikat oleh
aturan-aturan tertentu dan dengan isen-isen tertentu pula tidak mengalami
perkembangan atau biasa dikatakan sudah pakem.
– Batik modern yaitu batik yang motif dan gayanya seperti batik tradisional,
tetapi dalam penentuan motif dan ornamennya tidak terikat pada ikatan-
ikatan tertentu dan isen-isen tertentu.
– Batik kontemporer yaitu batik yang dibuat oleh seseorang secara spontan
tanpa menggunakan pola, tanpa ikatan atau bebas dan merupakan
penuangan ide yang ada dalam pikirannya. Sifatnya tertuju pada seni lukis.
Batik menurut proses pembuatan
– Batik tulis: Batik tulis merupakan jenis batik spesial dan mahal dibanding batik yang
lain, karena didalam pembuatan batik ini sangat diperlukan keahlian serta
pengalaman, ketelitian, kesabaran, dan juga waktu yang lama untuk menyelesaikan
sebuah batik tulis. Untuk sebuah batik tulis paling cepat dapat diselesaikan selama
dua minggu oleh seorang pembatik, itupun dikarenakan cuaca yang cerah dan desain
motif yang biasa dan juga tidak terlalu rumit.
– Batik cetak: Batik cetak atau disebut juga dengan batik cap, merupakan proses
pembatikan yang menggunakan cap atau alat cetak atau stempel yang terbuat dari
tembaga dan pada cap tersebut telah terpola batik. Sehingga proses pembatikan
cetak (cap) ini dapat jauh lebih cepat dan mudah. Untuk pengerjaan jenis batik ini
dapat diproduksi secara banyak dan juga hanya diperlukan waktu satu minggu untuk
menyelesaikan proses pembatikan ini.
– Batik colet: batik dengan cara di canting dan dalam proses pewarnaan menggunakan
teknik lukis
– Batik printing: Batik printing disebut juga dengan batik sablon, karena proses
pembatikan jenis batik ini sangant mirip dengan proses penyablonan. Motif batik
telah di buat dan desain diprint diatas alat offset/sablon, sehingga dapat sangat
memudahkan pengerjaan batik khususnya pewarnaan dapat langsung dilakukan
dengan alat ini.

Anda mungkin juga menyukai