Anda di halaman 1dari 26

Motif Batik di 34 Provinsi

1. Motif Batik Aceh

Motif batik Aceh rata-rata menampilkan unsur alam dan budaya dalam paduan warna-
warna berani seperti merah, hijau, kuning, merah muda, dan sebagainya. Warna-warna
berani pada batik Aceh inilah yang menjadi ciri khas batik Aceh.Motif-motif pada batik
Aceh umumnya melambangkan falsafah hidup masyarakatnya. Motif Pintu Aceh
misalnya, menunjukkan ukuran tinggi pintu yang rendah. Kenyataannya, rumah adat
Aceh memang berpintu rendah, namun di dalamnya memiliki ruangan yang lapang. Motif
tolak angin menjadi perlambang banyaknya ventilasi udara di setiap rumah adat. Motif
tersebut mengandung arti bahwa masyarakat Aceh cenderung mudah menerima
perbedaan.Selain motif-motif tersebut juga terdapat beragam motif dan corak khas Aceh
yang indah dari batik Aceh, antara lain Pintu Aceh, Bungong Jeumpa, Awan Meucanek,
Pucok Reubong, dan lain-lain.

2. Motif Batik Sumatera Utara

Kota ini memiliki cerita yang menarik tentang batik. Walaupun batik bukanlah budaya
orang Batak namun beberapa tahun silam, batik mulai dikembangkan di kota Medan.
Batik tak hanya milik orang Jawa, di Tanah Batak pun terdapat batik. Medan sebagai
salah satu kota yang memiliki tingkat heterogenitas yang tinggi juga perlahan mulai
memiliki batik etnik.Batik Medan terinspirasi untuk mempunyai ciri khas tersendiri dan
diambil dari tiap suku yang ada di Sumatera Utara. Batik tersebut dinamakan Batik Motif
Medan. Motifnya batik disesuaikan dengan lima etnis Batak yang ada di Sumatera Utara,
yaitu Mandailing, Tapanuli Utara (Toba), Simalungun, Karo, Pakpak Dairi, dan Tapanuli
Tengah. Motif batik dari lima etnis Batak, itu di antaranya corak dari kain ulos Batak, motif
Hari Hara Sundung di Langit yang menunjukkan ciri khas Batak Toba, dan motif Pani
Patunda dari Simalungun. Selain itu, motif Melayu seperti pucuk rebung, semut beriring,
itik pulang petang. Kemudian motif Toba ada desa nawalu, gorga sitompi, Batak
Mandailing dengan motif mataniari juga dikembangkan sebagai motif Batik Medan.Batik
Medan memiliki khas tersendiri dengan paduan motif ulos dari berbagai etnik di
Sumatera Utara. Batik Medan yang didesain dari kain Ulos yang dihasilkan tiap
kabupaten yang ada di Sumut semakin diminati walau masih terkesan kaku karena
biasanya Ulos cenderung digunakan untuk acara adat.

3. Motif Batik Sumatera Barat

Di Padang, batiknya yang terkenal bernama batik tanah liek/tanah liat. Dinamakan
demikian karena dalam proses pewarnaannya, batik ini dicelupkan ke dalam tanah liat.
Namun, seiring dengan permintaan pasar, batik tanah liek ini tidak hanya berwarna
cokelat saja. Batik ini pada akhirnya juga diwarnai menggunakan sumber-sumber
pewarna alam lainnya. Sebut saja seperti kulit jengkol, kulit rambutan, gambir, kulit
mahoni, dan lain-lain. Bahannya pun ada yang terbuat dari katun ataupun sutera.
Motifnya juga bermacam-macam antara lain tumbuhan merambat atau akar berdaun,
keluk daun pakis, pucuk rebung, dan lain-lain.Ini dia beberapa motif dari batik Tanah
Liek:

4. Motif Batik Bengkulu

Motif batik khas Bengkulu, konon, merupakan sebuah adopsi campuran dari motif
kaligrafi Jambi dengan Cirebon. Adopsi itu membentuk sebuah desain batik khas
Bengkulu. Batik khas Bengkulu secara umum terdiri dari dua jenis. Pertama adalah batik
Besurek dengan motif khasnya berupa tulisan kaligrafi. Dan kedua adalah batik Pei Ka
Ga Nga atau disebut juga dengan batik Ka Ga Nga yang memiliki motif berupa tulisan
asli masyarakat Rejang Lebong. Beberapa motif dasar dari batik Besurek antara lain:
motif kaligrafi (diambil dari huruf-huruf kaligrafi. Untuk batik Besurek modern, biasanya
kaligrafinya tidak bermakna); motif bunga rafflesia; motif burung kuau (bergambar burung
yang terbuat dari rangkaian huruf-huruf kaligrafi); motif relung paku; dan motif rembulan.
Berikut ini beberapa motif batik Besurek:
5. Motif Batik Riau

Di Riau, konon ada batik Selerang yang sempat begitu terkenal pada tahun 1990-an
namun sayangnya kabarnya saat ini sudah menghilang. Selain itu, ada pula yang
namanya batik Tabir. Batik Tabir yang dibuat berdasarkan sistem tulis dan tolek ini
warna-warnanya terang dan cerah, seperti merah, kuning, hijau. Corak dan motifnya
antara lain adalah bunga bintang, sosou, cempaka, dan kenduduk.
Ini adalah beberapa motif dari batik Tabir Riau:

6. Motif Batik Kepulauan Riau Batik Gonggong

Batik yang semula hanya ada di Jawa khususnya Jawa Tengah kemudian berkembang
ke daerah-daerah lain di Indonesia. Setiap daerah memiliki keberagaman corak batik
yang menjadi ciri khas setiap daerah. Antara daerah satu dengan yang lain memiliki
corak dan motif yang berbeda. Ada batik Yogyakarta, Solo, Cirebon, Madura, Jepara,
Tulungagung, Banyumas, Banten Pekalongan, Tasik, bahkan batik juga ada di luar Jawa
seperti di Bali, Aceh, Palembang, Ambon, dan daerah lainnya.
Tak mau kalah dengan daerah tersebut Kepulauan Riau ( Kepri) juga memiliki Batik
dengan corak khasnya yaitu biota laut seperti gonggong. Gonggong (Strombus
Turturella) adalah salah satu jenis siput laut yang terdapat di sekitar perairan Kepulauan
Riau. Selain enak untuk dinikmati kini juga hadir dalam bentuk batik yang tentunya
dengan dirangkai dan didesain sedemikian rupa.
7. Motif Batik Jambi

Berbeda dengan batik Jawa yang menggunakan potongan-potongan kain panjang, batik
Jambi biasanya datang dalam bentuk jubah longgar, sarung, atau sebagai
selendang/syal. Warna khas yang biasa dijumpai pada batik Jambi adalah merah, biru,
hitam, dan kuning. Motifnya pada umumnya diambil dari alam, seperti tumbuhan, hewan,
dan aktivitas sehari-hari warga Jambi. Motif batik Jambi yang terkenal antara lain adalah
motif kapal sanggat, burung kuau, durian pecah, merak ngeram, dan tampok manggis.

8. Motif Batik Sumatera Selatan

Batik Palembang ini memiliki keunggulan yang tak kalah menarik dari batik lain di
Indonesia. Batik Palembang memiliki motif yang mengikuti syariat Islam, yaitu tidak
menggunakan gambar binatang dan manusia sebagai hiasan. Sebagian besar motif
batik Palembang adalah motif bunga teh dan motif lasem yang dihiasi garis simetris dan
berbagai simbol tanaman, sedangkan motif bunga teh kainnya dipenuhi dengan gambar
bunga teh. Untuk pewarnaan menggunakan warna cerah khas Melayu, seperti merah,
kuning dan hijau terang.

9. Motif Batik Lampung

Mungkin lebih banyak orang mengenal Lampung dari kain tenun tapis-nya. Tapi jangan
salah, Lampung juga memiliki batik dengan corak tersendiri. Batik ini lahir melalui proses
panjang yang dilakukan oleh Andriand Damiri Sangadjie, seorang budayawan, bersama
kawan-kawannya. Motif batik Lampung yang paling terkenal dan sering menjadi rebutan
kolektor asing adalah motif perahu dan “pohon kehidupan”.
10. Motif Batik DKI Jakarta Batik Betawi

Dahulu di Betawi pernah berkembang usaha pembatikan tetapi pengusaha dan


perajinnya berasal dari kota-kota di Jawa yang sudah dikenal sebagai penghasil batik.
Maka bisa dibilang batik Betawi bukanlah semacam batik Solo, batik Cirebon, atau batik
Lasem yang memproduksi batiknya sendiri, karena dahulu orang Betawi tak
memproduksi batik. Walau begitu, batik Betawi memiliki keunikan tersendiri dibanding
batik daerah lainnya di Indonesia. Suwati Kartiwa, penulis banyak buku tentang budaya
Indonesia khususnya tekstil, dalam bukunya “Batik Betawi : Dalam Perspektif Budaya
Kreatif”, menyebutkan bahwa unsur lingkungan alam Betawi sama dengan daerah
pesisiran sehingga banyak batik pesisiran disukai di Betawi. Kemungkinan asal usul
pemakai juga berasal dari berbagai daerah penghasil batik, mereka berkumpul dan
tinggal lama di Betawi lalu menyebarkan budaya mereka dalam bentuk tekstil.
Ciri khas kain batik Betawi yaitu kain sarung dengan menonjolkan motif khas Tumpal,
yaitu bentuk motif geometris segitiga sebagai barisan yang memagari bagian kepala kain
dan badan kain. Saat dikenakan, Tumpal harus ada di bagian depan. Motif burung hong
juga masuk dalam ciri khas batik betawi sebagai perlambang kebahagiaan. Motif batik
Betawi lebih terfokus pada kesenian budaya Betawi yang dipengaruhi oleh budaya Arab,
India, Belanda, dan Cina. Motif kuno batik betawi terbagi dari beberapa jenis, yaitu
Ondel-ondel, Nusa kelapa, Ciliwung, Rasamala, dan Salakanegara. Nama-nama yang
digunakan pada motif batik selalu memiliki makna yang mengandung nilai nilai luhur
sekaligus menjadi kekhasan adat budaya Indonesia. Begitu juga dengan batik Betawi
terutama motif kuno-nya memiliki makna tersendiri Keunikan lainnya dari batik Betawi
adalah, warga Betawi, baik kalangan atas maupun bawah menggunakan motif yang
sama, yang membedakan adalan pemilihan bahannya. Untuk kalangan atas, umumnya
terbuat dari bahan mori halus cap sen. Sedangkan untuk kalangan bawah, terbuat dari
mori kasar atau belacu. Batik Betawi menjadi bahan pakaian yang populer di kalangan
penduduk Betawi laki-laki pada akhir abad XIX, terutama di wilayah Betawi Tengah.
Mereka menggunakan batik sebagai bahan celana seperti orang-orang Belanda. Selain
itu, batik Betawi juga digunakan untuk pakaian sehari-hari, untuk keperluan hajatan
(pesta) dan plesiran (jalan-jalan).
11. Motif Batik Jawa Barat

Mungkin hanya sedikit yang tahu bahwa daerah Jawa Barat memiliki motif batik yang
sungguh kaya. Ketua Yayasan Batik Jawa Barat baru-baru ini mengatakan bahwa Jawa
Barat memiliki 200 motif batik yang model dan coraknya sesuai dengan daerah asalnya.
Masing-masing daerah tersebut memiliki motif unik tersendiri.Berikut ini adalah beberapa
motif batik dari daerah Jawa Barat:

 Batik Cirebon

Batik Cirebon mempunyai batik khas yang terkenal dan sekaligus menjadi ikon Cirebon
adalah motif megamendung. Motif ini melambangkan awan pembawa hujan sebagai
lambang kesuburan dan pemberi kehidupan. Batik Cirebon termasuk kedalam kelompok
batik Pesisiran, namun juga sebagian batik Cirebon termasuk dalam kelompok batik
keraton. Besarnya pengaruh dua keraton (Kasepuhan dan Kanoman), sehingga lahirlah
Motif batik Cirebonan Klasik antara lain: motif Mega Mendung, Paksinaga Liman, Patran
Keris, Patran Kangkung, Singa Payung, Singa Barong, Banjar Balong, Ayam Alas, Sawat
Penganten, Katewono, Gunung Giwur, Simbar Menjangan, Simbar Kendo dan lain-lain.

 Batik Ciamis

Batik ciamis mempunyai khas corak tidak terlalu ramai biasanya motif batik ciamis
berupa daun dan parang rusak. Ciri yang paling dikenal adalah pada pengunaan warna,
batik ciamis biasanya menggunakan dua warna berbeda misalnya coklat dan hitam
dengan dasar kain berwarna putih. Pengaruh dari wilayah pesisir dan nonpesisir yang
berpadu dengan nilai-nilai budaya Sunda dan kehidupan sosial masyarakat Ciamis
melahirkan ragam motif batik ciamisan yang sederhana tetapi elegant. Motif batik di
daerah Ciamis antara lain rereng lasem, parang sontak, rereng seno, rereng sintung
ageung, kopi pecah, lepaan, rereng parang rusak, rereng adu manis, kumeli, rereng
parang alit, dan lainnya.
 Batik Garut

Batik garutan mempunyai khas ragam hias datar dan bentuk geometris yang mengarah
secara diagonal, bentuk kawung, atau belah ketupat. Batik garutan mempunyai nama
khas seperti Rereng peteuy, Rereng kembang Corong, Rereng kembang Merak ngibing,
Rereng pancul, limar, lereng adumanis,lereng suuk, sapu jagar, dll. Warna cerah dan
penuh pada sisi lainnya, menjadi ciri khas batik Garutan. Didominasi warna dasar krem
atau gading (gadingan)

 Batik Cianjur

Motif dan warna-warna kainnya tidak jauh dari tumbuhan yang hidup di sekitar Cianjur.
Umumnya mendekati warna tanah, daun atau bulir padi. Ada juga motif batik yang
terinspirasi dari budaya dan keseharian masyarakat Cianjur. Hal ini tampak dengan
adanya motif Kecapi, Maenpo, dan Hayam Pelung.

 Batik Tasikmalaya

Tiga motif Batik Tasikmalaya, yaitu: Batik Sukapura secara sepintas menyerupai batik
Madura, Batik Sawoan mirip Batik Solo. Batik Tasik dengan warna-warna cerah karena
pengaruh dari batik pesisiran. Motif batik Tasikmalaya bermotif alam, flora, fauna, dan
sangat kental dengan nuansa Parahyangan. Motifnya antara lain: merak ngibing, awi
ngarambat, calaculu, lancah tasik, sidomukti payung, rereng orlet, akar, dan lainnnya.
 Batik Indramayu

Batik indramayu tidak kalah terkenalnya dari batik lainya, batik indramayu mempunyai
batik adalan dan indentik dengan daerahnya adalah batik tulis complongan. Batik
Complongan berarti teknik melubangi kain batik dengan deretan jarum, ciri yang
menonjol pada batik Indramayu adalah langgam flora dan fauna yang diungkap secara
datar, banyak bentuk lengkung, dan garis yang meruncing (ririan), berlatar putih, warna
gelap, dan banyak titik yang dibuat dengan teknik complongan jarum, serta bentuk isen-
isen (sawut) yang pendek dan kaku.

 Batik Sumedang

Contoh dari motif-motif sumedang diantaranya Motif Mahkota Binokasih Sanghyang


Pake, Motif Kesenian Kuda Renggong, Motif Kereta Kencana Naga Paksi, Motif,
Monumen Lingga, Motif Daun Boled/Daun Ubi, motif Lingga, Kembang Boled, Hanjuang,
Klowongan Tahu, Mahkota (Siger) Binokasih, dan Pintu Srimangganti.

 Batik Bogor

Motif-motif batik Bogor terinspirasi dari peninggalan kerajaan Pakuan, benda-benda


sejarah, fenomena alam, dan kebudayaan. Salah satu motif yang terkenal adalah motif
Kujang Kijang. Motif ini mengandung dua ikon kota Bogor, yaitu Kujang dan Kijang.
Kujang merupakan senjata tradisional khas Sunda, sedangkan kijang merupakan hewan
yang berada di Istana Bogor.

 Motif Batik Depok

Kota Depok Miliki 11 Motif Batik Sejak ditetapkannya tanggal 2 Oktober 2009 sebagai
Hari Batik Nasional, Kota Depok terus menggali potensi dan kreasi, sehingga mampu
menciptakan 11 motif batik yang desainnya merupakan simbol dan ciri khas yang
mengandung muatan batik nasional dan lokal (Kota Depok itu sendiri). Ke-10 motif batik
merupakan hasil dari Lomba Desain Batik Khas Depok yang digagas oleh Ketua Dewan
Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Depok, Hj. Nur Azizah Tamhid, pada
tahun 2007 lalu. Lomba tersebut, diikuti oleh 223 peserta dan menghasilkan 345 motif
batik, yang akhirnya terpilih 10 motif batik dari 10 peserta lomba. Semua motif batik
memiliki makna yang tentunya berbeda sesuai dengan “kekhasan” yang ingin
ditampilkan. Tapi yang pasti, pada umumnya motif dan corak batik Depok mengandung
simbol-simbol Kota Depok dan ikon Kota Depok. Seperti, motif ikan hias (manfish), yang
memang khas berasal dari Kota Depok utamanya di daerah Kecamatan Sawangan, dan
motif Belimbing, karena Belimbing sebagai ikon Kota Depok. Kekhasan Batik Depok
didominasi oleh simbol- simbol Kota Depok seperti lambang Kota Depok Paricara
Dharma, Gong si Bolong, Topeng Cisalak, tanaman hias, ikan hias dan lain sebagainya.
Bila dilihat dari segi warna dasar, ke-10 motif batik tersebut berwarna kuning keemasan,
merah marun, orange, biru, dan biru tua, yang melambangkan suatu kewibawaan,
keteduhan, ketenangan, dan keberanian. Bila dilihat dari segi motif dan simbol, ada
beberapa macam; yaitu : 1. Paricara Dharma, yang merupakan semboyan Kota Depok,
yang merupakan amanah semua komponen masyarakat Depok, yang mengutamakan
pengabdian yang baik, benar dan adil. 2. Simbol Sayap, yang berarti mengayomi,
mengangkat tinggi harkat, martabat dan derajat masyarakat Depok pada umumnya.
3. Simbol Buah Belimbing dan Ikan Memphis, melambangkan keunggulan Kota Depok.
4. Simbol Mega Mendung, memberi arti tingginya cita-cita dan semangat yang sejuk.
5. Jembatan panus, Margonda, Gedung Tua dan Gong Sibolong serta Topeng Cisalak,
yang menunjukan bahwa masyarakat Depok tak akan pernah meninggalkan dan akan
selalu menghormati sejarah dan budaya para pendahulunya. Untuk motif batik yang ke-
11, dinamakan batik ODNR, karena bermotif berbagai variant karbohidrat yang dapat
dikonsumsi sebagai pengganti nasi dan memiliki indeks glikemik yang rendah, seperti
jagung, kentang, singkong, ubi, talas, dan sagu. Dalam motif batik ini, menyiratkan
bahwa karbohidrat itu tidak selalu berasal dari padi. Batik ODNR ini diluncurkan pada 2
Mei 2013 lalu, sebagai akumulasi dari langkah bertahap diversifikasi pangan dan sebagai
hadiah HUT ke-14 Kota Depok. Batik ini juga digagas oleh Dekranasda Kota Depok.
12. Motif Batik Jawa Tengah

Ini adalah beberapa motif batik dari daerah Jawa Tengah:

 Motif Batik Semarang

Diproduksi para pengrajin di Kampung Batik, Kelurahan Bubakan, Kecamatan Mijen,


Semarang, batik Semarang juga menawarkan beragam motif yang khas dibanding motif-
motif batik dari daerah Jawa Tengah lainnya. Pada umumnya batik Semarang berwarna
dasar oranye kemerahan karena mendapat pengaruh dari China dan Eropa. Selain itu,
motif dasar batik Semarang banyak dipengaruhi budaya China yang pada umumnya
banyak menampilkan motif fauna yang lebih menonjol daripada flora. Misalnya merak,
kupu-kupu, jago, cendrawasih, burung phoenix, dan sebagainya. Adapun motif
Semarang yang menonjolkan ikon kota Semarang seperti Tugu Muda, Lawang Sewu,
Burung Kuntul, Wisma Perdamaian, dan Gereja Blenduk.

 Motif Batik Solo

Kota Solo memang merupakan salah satu tempat wisata belanja kain batik terkenal di
Indonesia. Di sini banyak sekali terdapat sentra kain batik, yang tersohor antara lain
kawasan Kampung Batik Laweyan dan kawasan Kampung Wisata Batik Kauman. Batik
Solo terkenal dengan corak dan pola tradisionalnya batik dalam proses cap maupun
dalam batik tulisnya. Bahan-bahan yang dipergunakan untuk pewarnaan masih tetap
banyak memakai bahan-bahan dalam negeri seperti soga Jawa yang sudah terkenal
sejak dari dahulu. Polanya yang terkenal antara lain “Sidomukti” dan “Sidoluruh”.Batik
Solo memiliki warna dominan cokelat soga kekuningan.

 Motif Batik Pekalongan

Motif Batik Pekalongan sedikit banyak dipengaruhi pembauran masyarakat Pekalongan,


Jawa Tengah, dengan berbagai bangsa seperti Cina, Belanda, Arab, India, Melayu, dan
Jepang pada masa lalu. Beberapa jenis motif batik pengaruh berbagai negara itu
kemudian dikenal sebagai identitasbatik Pekalongan. Motif itu adalah batik Jlamprang
diilhami India dan Arab, batik Encim dan Klangenan dipengaruhi peranakan Cina, batik
Belanda, batik Pagi Sore, dan batik Hokokai yang tumbuh pesat sejak pendudukan
Jepang. Warna cerah dan motif beragam membuat batik Pekalongan maju pesat.
Berbeda dengan batik Solo dan Yogyakarta, batik Pekalongan terlihat lebih dinamis
lantaran permainan motif yang lebih bebas. Media kainnya pun bermacam-macam. Tidak
hanya katun dan kaos, sutera juga menjadi andalan batik Pekalongan saat bersaing di
luar negeri. Motif Jlamprang, Sekarjagat, atau motif khas lainnya, menjadi berkelas ketika
dituangkan dalam bahan baku sutera.

 Motif Batik Rembang

Batik yang sangat terkenal di Rembang adalah batik Lasem. Batik Lasem ini pasarannya
pun sudah menembus pasar mancanegara

 Motif Batik Tegal

Batik Tegalan didominasi warna coklat dan biru. Ciri khas lain batik Tegalan adalah
berwarna-warni. Batik tulis Tegal atau Tegalan itu dapat dikenali dari corak gambar atau
motif rengrengan besar atau melebar. Motif ini tak dimiliki daerah lain sehingga tampak
eksklusif. Motifnya banyak mangadaptasi dari aneka flora dan fauna disekitar kehidupan
masyarakat di kota Tegal. Motif Grudo (Garuda) dengan warna terang yang
mempertontonkan bentuk-bentuk sayap burung garuda dan motif Gribigan dengan
bentuk khas anyaman bambu dalam warna agak gelap. Budaya berpakaian batik di
Tegal dibawa Raja Amangkurat I (Sunan Amangkurat Mas) dari Keraton Kasunanan
Surakarta. Amangkurat yang saat itu menyusuri pantai utara membawa pengikutnya
yang di antaranya perajin batik.
13. Motif Batik Yogyakarta

Di Yogyakarta khususnya, warna batik tradisional adalah biru-hitam, serta soga cokelat
dan putih dari pewarna alam. Biru-hitam diambil dari daun tanaman indigofera yang
disebut juga nila atau tom yang difermentasi. Sementara warna soga atau cokelat diambil
dari campuran kulit pohon tinggi warna merah, kulit pohon jambal warna merah cokelat,
dan kayu tegeran warna kuning. Karakter motif batik Yogya adalah tegas, formal, sedikit
kaku, dan patuh pada pakem. Konon, karakter ini berhubungan dengan keraton Yogya
yang anti-kolonial.

14. Motif Batik Jawa Timur Batik Jawa Timur

Perkembangan batik di Jawa Timur sebenarnya agak lambat dibandingkan dengan batik
Jawa Tengah. Salah satu penyebabnya mungkin karena batik di Jawa Tengah dan
Yogyakarta memiliki patron dari kalangan keraton sehingga selalu ada inovasi. Padahal,
batik di Jawa Timur juga memiliki motif yang tidak kalah uniknya dibandingkan dengan
daerah lain. Batik Jawa Timur mempunyai motif yang lebih bebas, tanpa terikat pakem-
pakem motif yang ada sebelumnya. Ragam hias batik Jawa Timur bersifat naturalis dan
dipengaruhi berbagai kebudayaan asing. Warna-warna yang dipakai batik Jawa Timur
tampak lebih cerah. Batik Jawa Timur sebenarnya tersebar merata di seluruh wilayah
Jatim. Hanya saja ada lima wilayah di mana perajin batik lebih banyak ditemukan, yakni
di Madura, Tuban, Sidoarjo, Tulungagung, dan Banyuwangi. Berikut ini adalah beberapa
motif batik dari daerah Jawa Timur:

 Batik Madura

Ternyata, Pulau Madura tak hanya tersohor dengan karapan sapi dan garamnya.
Wilayah yang termasuk Provinsi Jawa Timur ini juga terkenal sebagai penghasil batik.
Bahkan, produk batiknya memiliki ragam warna dan motif yang tidak kalah dengan
produksi daerah lain. Maklum, batik Madura menggunakan pewarna alami sehingga
warnanya cukup mencolok. Selain warna yang mencolok, seperti kuning, merah atau
hijau, batik Madura juga memiliki perbendaharaan motif yang beragam. Misalnya, pucuk
tombak, belah ketupat, dan rajut. Bahkan, ada sejumlah motif mengangkat aneka flora
dan fauna yang ada dalam kehidupan

 Batik Pacitan

Batik tulis khas pacitan tergolong jenis klasik seperti Motif Sidomulyo, Sekar Jagat,
Semen Romodan Kembang-Kembang.

 Batik Sidoarjo

Sidoarjo juga punya Kampoeng batik dengan nama Batik Jetis, Kampoeng ini
memproduksi batik tulis dengan motif yang khas dari Sidoarjo. Motif kain batik asal Jetis
didominasi flora dan fauna khas Sidoarjo yang memiliki warna-warna cerah, merah,
hijau, kuning, dan hitam. Motifnya juga motif kuno, tidak banyak perubahan dari motif
yang dulu dipakai oleh para pendahulu. Ada abangan dan ijo-ijoan (gaya Madura), motif
beras kutah, motif krubutan (campur-campur) lalu ada motif burung merak, dan motif-
motif lainnya.
 Batik Tuban

BATIK Tuban merupakan batik yang paling khas di Jawa Timur, Kenapa? karena proses
pembatikannya dimulai dari bahan kain yang digunakan untuk membatik dipintal
langsung dari kapas. Jadi gulungan kapas dipintal menjadi benang, lalu ditenun, dan
setelah jadi selembar kain lalu dibatik. Batik ini kemudian disebut Batik Gedog.
Dalam buku Batik Fabled Cloth of Java karangan Inger McCabe Elliot tertulis,
sebenarnya batik Tuban mirip dengan batik Cirebon pada pertengahan abad ke-19.
Kemiripan ini terjadi pada penggunaan benang pintal dan penggunaan warna merah dan
biru pada proses pencelupan. Namun, ketika Kota Cirebon mengalami perubahan
dramatis dan diikuti dengan perubahan pada batiknya, batik Tuban tetap seperti semula.

 Batik Banyuwangi

Tak banyak orang yang tahu, bahwa sejatinya Banyuwangi merupakan salah satu
daerah asal batik di Nusantara. Banyak motif asli batik khas Bumi Blambangan. Namun
hingga sekarang, baru 21 jenis motif batik asli Banyuwangi yang diakui secara nasional.
Jenis-jenis batik Banyuwangi itu salah satunya antara lain: Gajah Oling; Kangkung
Setingkes; Alas Kobong; Paras Gempal; Kopi Pecah, dan lain-lain. Semua nama motif
dari batik asli Bumi blambangan ini ternyata banyak dipengaruhi oleh kondisi alam.
Misalnya, Batik Gajah Oling yang cukup dikenal itu, motifnya berupa hewan seperti belut
yang ukurannya cukup besar. Motif Sembruk Cacing juga motifnya seperti cacing dan
motif Gedegan juga kayak gedeg (anyaman bambu). Motif-motif batik yang ada ini
merupakan cerminan kekayaan alam yang ada di Banyuwangi. Motif batik seperti di
Banyuwangi ini tidak akan ditemui di daerah lain dan merupakan khas Banyuwangi.
 Batik Mojokerto

Batik Mojokerto merupakan sebuah budaya kerajinan batik yang sejarahnya


berkembang dengan masa kejayaan Kerajaan Majapahit. Keunikan batik Mojokerto
adalah pada nama-nama coraknya yang sangat asing dan aneh di telinga sebagian
orang. Misalnya gedeg rubuh, matahari, mrico bolong, pring sedapur, grinsing, atau
surya majapait. Batik Mojokerto kini memiliki 6 motif yang telah dipatenkan, yakni pring
sedapur, mrico bolong, sisik gringsing, koro renteng, rawan indek dan matahari.
Desain batik itu Mojokerto mengambil corak alam sekitar kehidupan manusia. Misalnya
motif pring sedapur merupakan gambar rumpun bambu dengan daun-daun menjuntai.
Ada burung merak bertengger. Warna dasarnya putih dengan batang bambu warna biru.
Sedangkan daunnya warna biru dan hitam. Demikian pula motif gedeg rubuh, coraknya
mirip seperti anyaman bambu yang miring. Kalau mrico bolong, motifnya berupa bulatan
merica berlubang.

 Batik Ponorogo

Batik Ponorogo terkenal dengan motif meraknya yang diilhami dari kesenian reog yang
menjadi ikon di daerah ini. Hingga kini paling tidak sudah 25 corak batik Ponorogo
diciptakan. Motif batik lainnya antara lain merak tarung, merak romantis, sekar jagad,
dan batik reog.
15. Motif Batik Kalimantan Selatan

Sasirangan adalah suatu kain khas “Batik” kalimantan selatan yang dibuat dengan teknik
tusuk jelujur kemudian diikat tali rafia dan selanjutnya dicelup dengan warna yang
diinginkan.

16. Motif Batik kalimantan utara

Kata Lulantatibu merupakan singkatan dari nama sejumlah suku Dayak yang menghuni
wilayah perbatasan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Suku Dayak tersebut
masing-masing Dayak Lundayeh, Dayak Tagalan, Dayak Taghol, Dayak Tidung dan
Bulungan. Batik Lulantatibu sendiri saat ini telah dipatenkan dan resmi menerima HAKI
pada bulan Mei 2017. Batik Lulantatibu yang memiliki corak gabungan dari motif 4 etnis
Suku Dayak tersebut dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Nunukan sejak tahun
2010.
17. Motif Batik kalimantan timur

Motif dayak pada dasarnya merupakan kombinasi antara suatu pola dasar yang
mempunyai makna masing-masing, kemudian di kreasikan dalam berbagai perpaduan
beberapa motif dasar sehingga menjadi satu kesatuan dengan rangkaian makna yang
berarti. Sebenarnya motif dayak memiliki ciri khas yang hampir sama di seluruh wilayah
Kalimantan. Baik itu Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan
Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.Motif burung enggang adalah motif
yang sering digunakan dalam kegiatan seni suku dayak. Motif ini juga merupakan ciri-ciri
pembeda dari kesenian lainnya yang ada di Indonesia. Motif burung enggang dapat
kombinasikan dengan motif naga dan sulur atau akar-akaran.

18. Motif Batik kalimantan Barat Motif Awan Berarak

Kain bermotif awan berarak dikenakan oleh kaum kerabat Amantubillah Mempawah.
Kain awan berarak biasanya selalu di dalam acara-acara besar kerajaan.
Motif lain batik Kalimantan Barat, yang sudah beredar di masyarakat, di antaranya yang
berasal dari ide bangunan rumah, seperti motif “mahkota” dari rumah melayu Ketapang,
yang bermakna ketinggian derajat; motif “Kembang Sekaki” sebagai hiasan pagar teras
bangunan tradisional Melayu, bermakna adanya perkawinan antar keluarga; dan motif
“cengkrama” dari rumah Melayu yang bermakna keakraban dan rasa kekeluargaan.
19. Motif Batik kalimantan Tengah

Walaupun batik Kalimantan Tengah telah mengalir dalam kehidupan suku Dayak.
Namun, pemilihan batik benang bintik sebagai ciri khas Kalimantan Tengah berawal dari
inisiatif pemerintah setempat, yaitu Gubernur Soeparmanto (1989-1994).
Beliau ingin agar daerahnya memiliki cinderamata yang khas sekaligus bisa menjadi
busana formal bercirikan Kalimantan Tengah. Berbagai upaya dilakukan untuk
memperkenalkan batik benang bintik kepada masyarakat luas. Mulai dari pameran-
pameran diluar daerah sampai mewajibkan pegawai pemerintahan memakai baju batik
benang bintik sepekan sekali.

20. Motif Batik Bali

Di Bali, industri kerajinan batik dimulai sekitar dekade 1970-an. Industri tersebut
dipelopori antara lain oleh Pande Ketut Krisna dari Banjar Tegeha, Desa Batubulan,
Sukawati – Gianyar, dengan teknik tenun-cap menggunakan alat tenun manual yang
dikenal dengan sebutan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM).
Kerapnya orang Bali mengenakan batik untuk berupacara –sebagai bahan kain
maupunudeng (ikat kepala), mendorong industri batik di pulau ini terus berkembang dang
maju. Kini di Bali telah tumbuh puluhan industri Batik yang menampilkan corak-corak
khas Bali, juga corak-corak perpaduan Bali dengan luar Bali seperti Bali-Papua, Bali-
Pekalongan, dan lain-lain.
21. Motif Batik Nusa Tenggara Barat

Daerah Nusa Tenggara juga memiliki batik dengan motif khasnya sendiri. Contohnya
adalah batik Sasambo (Sasak Samawa Mbojo) yang dijadikan sebagai pakaian batik
resmi lokal NTB. Di NTT, juga terdapat batik. Bahkan setiap pulaunya bisa menghasilkan
batik dengan keunikan masing-masing. Pulau Sumba misalnya batik tenunnya khas
dengan motif hewan. Pulau Rote khas dengan motif daunnya.

22 .Motif Batik Nusa Tenggara Timur

Daerah Nusa Tenggara juga memiliki batik dengan motif khasnya sendiri. Contohnya
adalah batik Sasambo (Sasak Samawa Mbojo) yang dijadikan sebagai pakaian batik
resmi lokal NTB. Di NTT, juga terdapat batik. Bahkan setiap pulaunya bisa menghasilkan
batik dengan keunikan masing-masing. Pulau Sumba misalnya batik tenunnya khas
dengan motif hewan. Pulau Rote khas dengan motif daunnya. Batik tenun buatan NTT
masih mempertahankan pewarna alami, seperti akar mengkudu, kunyit, dan nila. Mereka
menggunakan air laut sebagai pengawet. Kain tenun di daerah ini ternyata multi fungsi.
Misalnya:
1) Sebagai busana sehari-hari untuk melindungi dan menutupi tubuh.
2) Sebagai busana yang dipakai dalam tari-tarian pada pesta/upacara adat.
3) Sebagai alat penghargaan dan pemberian perkawinan (mas kawin).
4) Sebagai alat penghargaan dan pemberian dalam acara kematian.
5) Fungsi hukum adat sbg denda adat utk mengembalikan keseimbangan sosial
yang terganggu.
6) Dari segi ekonomi sebagai alat tukar.
7) Sebagai prestise dalam strata sosial masyarakat.
8) Sebagai alat penghargaan kepada tamu yang datang (natoni).
23. Motif Batik Sulawesi Utara

Sulawesi juga memiliki motif batik yang beraneka ragama. Sebagai contoh, batik
Sulawesi Utara memiliki motif-motif seperti Toraja, Bugis dan Makassar. Batik
Sulawesi Utara umumnya menggunakan teknik pembuatan yang sama dengan batik
Jawa, namun tetap memiliki kekhasan sendiri.

24. Motif Batik Sulawesi Tengah

Sulawesi tengah tepatnya di Kota Palu mempunyai beragam kebudayaan daerah,


termasuk mempunyai ciri khas tersendiri mengenai motif batik, terlihat cukup sederhana
dengan motif lingkaran akan tetapi mengandung makna yang cukup dalam

25. Motif Batik Sulawesi Selatan

Motif Batik Toraja begitu beragam dan memiliki filosofi tertentu. misalnya seperti motif
Pare Allo yang berarti matahari dan bentuk bulat menyerupai matahari yang bersinar.
Ada yng disebut Pa’teddong yang berarti kepala kerbau dan menjadi lambang kebesaran
di daerah Toraja Kemudian ada yang dinamakan Poya Mundudan yang dalam bahasa
Indonesia berarti burung belibis.Batik Toraja adalah hasil dari pengembangan budaya
yang awalnya hanya bisa dinikmati dalam bentuk ukiran di rumah adat, tetapi seiring
dengan berkembangnya waktu dan peradaban, maka dikembangkan dalam bentuk batik.
26. Motif Batik Sulawesi Tenggara

Kain tenun Tolaki cukup digemari konsumen lokal maupun dari mancanegara. Tampak
dua corak tenun khas Tolaki itu warna biru banyak digunakan untuk baju/jas dan warna
hijau digunakan kaum perempuan untuk setelan sarung kebaya. Batik kerajinan tenun
Tolaki, Sulawesi Tenggara menjadi primadona yang diminati setiap tamu dan wisatawan
yang berkunjung ke daerah itu.Bagi masyarakat Sultra, batik tenun Tolaki serta tenun
khas dari kabupaten lain di Sultra sudah dijadikan pakaian kebesaran dalam setiap pesta
dan sekali dalam seminggu dipakai kalangan pegawai negeri sipil (PNS) setempat.

27. Motif Batik Sulawesi Barat

Sulawesi Barat yakni masyarakat Mandar yang mewarisi seni budaya seindah panorama
alamnya. Para pengrajin di sini mampu membuat kapal Sandeq yang dapat mengarungi
lautan dengan cepat. Selain itu, kaum wanita di sini juga memiliki salah satu karya khas
Mandar yang menakjubkan yaitu Lipaq Saqbe Sarung ini hanya dipakai pada saat acara-
acara tertentu seperti acara pernikahan, upacara adat, upacara keagamaan, dan kadang
digunakan untuk shalat Jumat di Masjid. Biasanya Lipaq Saqbe memiliki 2 motif yang
berbeda yaitu Bunga dan Sure’. Motif Sure’ memiliki garis geometri sederhana dan
menjadi motif klasik. Sementara itu motif Bunga adalah perpanjangan dari motif Sure’
yang ditambah dengan berbagai dekorasi.
28. Motif Batik Maluku

Batik dengan motif etnik Maluku ini sudah dipopulerkan oleh Gubernur beserta jajaran
Muspida Maluku pada acara HUT Provinsi Maluku tahun lalu. Kini orang-orang Maluku
sudah mulai kenal dan menggemari batik tersebut. Batik sudah mulai menjadi pakaian
wajib yang harus dikenakan pada hari jumat oleh sebagian pegawai pada dinas instansi
di Maluku.

29. Motif Batik Maluku Utara


Malaku Utara punya batik, yaitu Tubo – Ternate. Arti Tubo sendiri adalah sebuah
kampung Ternate. Dan Tubo sendiri dibuat sejak tahun 2010 oleh seorang Bapak di
Ternate. Banyak yang suka dengan batik Tubo ini,” kata Jun salah satu penjual batik
Tubo dalam acara pameran Indonesian Inspiring Women Day (IIWD 2015) di Kelapa
Gading Jakarta Utara pada Kamis 28 Mei 2015.

30. Motif Batik Papua

Jangan salah, Papua juga memiliki batik dengan motif-motifnya yang khas dan banyak
diminati lokal maupun mancanegara. Dibandingkan dengan corak batik dari daerah
lainnya di Jawa, batik Papua memiliki perbedaan corak yang cukup mencolok. Batik dari
daerah ini cenderung lebih gelap namun banyak memiliki motif yang terdiri dari
gambaran patung.
Batik di Papua selama ini yang paling terkenal adalah batik motif Asmat. Warnanya lebih
cokelat dengan kolaborasi warna tanah dan terakota. Soal pemilihan motif batik Papua
banyak menggunakan simbol-simbol keramat dan ukiran khas Papua. Cecak atau buaya
adalah salah satunya,selain tentu lingkaran-lingkaran besar.Bahannya macam-macam
disesuaikan dengan permintaan pasar.
31. Motif Batik Bangka Belitung

Bangka Belitung yang merupakan salah satu Provinsi di Indonesia. Bangka Belitung
sendiri dikenal dengan nama batik nya yaitu batik cual atau kain cual.Beberapa motif
kain cual diantaranya yang sudah mendapatkan hak paten dari pemerintah antara lain
Gajah Mada, Ubur-ubur, Kembang Sumping, Merak, Kucing tidur, Burung Hong, Bunga
Cina, Kembang Setangkai, Naga bertarung, Kembang Rukem, Bebek Setaman,
Kembang Rukem Berantai dan Kembang Setaman, Bebek-bebekan, Kembang Kenanga
dan motif lain nya.

32. Motif Batik Gorontalo

Gorontalo bukanlah Jawa yang sarat dengan tradisi batik secara turun temurun. Namun
adanya kebijakan di jaman orde baru yang menjadikan batik sebagai ikon busana resmi
atau nasional. Sepintas gaya batik Gorontalo ini tampak begitu sederhana. Namun, lewat
paduan warna yang dominan hitam dan natural dengan gambar ikan dan jagung ternyata
tak kalah elegan.
33. Motif Batik Papua Barat

 Motif batik kamoro dengan simbol patung berdiri

 Motif batik sentani yang memiliki ciri gambar alur batang kayu yang melingkar
dengan warna hanya satu atau 2 warna.

 Motif batik Papua Barat yang dikembangkan dengan sentuhan garis emas yang
biasa disebut dengan batik prada.
34. Motif Batik Banten

Motif Batik Banten pola dasar ragam hias berasal dari benda sejarah purbakala yang
disebut Artefak Terwengkal hasil ekskavasi Arkeolog tahun 1976 di Banten.Batik banten
cenderung warna abu-abu soff menunjukan karakter wong Banten, ciri-ciri dari sifat
warna abu-abu soff antara lain : Cita-citanya, idenya, kemauannya, dan tempramennya
cenderung tinggi namun pembawaan selalu sederhana serta kalem/ ayu atau cantik
warna batiknya. Pada kenyataan alam yang menunjang untuk daerah Banten
dikarenakan Airnya, sehingga menjadi ciri khasnya Batik Banten, menjadi ikon dengan
slogan : “bukan orang banten kalau tidak minum air banten“. Filosofi (Artinya) Nama Motif
dan motif batik saling berkaitan dengan sejarah Banten. Nama motif berasal dari
“Toponim desa-desa kuna, nama gelar bangsawan / sultan dan tata nama ruang di
Kesultanan Banten“.Motif Datulaya. Datulaya dalah nama tempat tinggal Sultan
Maulana Hasanuddin / tata ruang keluarga di Kesultanan Banten.
Motif Batik
di 34 Provinsi

Dibuat oleh :
SERIN GRAVILIA LIISE
KELAS V u
SD NEGERI 11 MANADO

Anda mungkin juga menyukai