Di Padang, batiknya yang terkenal bernama batik tanah liek/tanah liat. Dinamakan demikian
karena dalam proses pewarnaannya, batik ini dicelupkan ke dalam tanah liat. Namun, seiring
dengan permintaan pasar, batik tanah liek ini tidak hanya berwarna cokelat saja. Batik ini
pada akhirnya juga diwarnai menggunakan sumber-sumber pewarna alam lainnya. Sebut saja
seperti kulit jengkol, kulit rambutan, gambir, kulit mahoni, dan lain-lain.
Bahannya pun ada yang terbuat dari katun ataupun sutera. Motifnya juga bermacam-macam
antara lain tumbuhan merambat atau akar berdaun, keluk daun pakis, pucuk rebung, dan lain-
lain.Ini dia beberapa motif dari batik Tanah Liek:
Untuk batik Besurek modern, biasanya kaligrafinya tidak bermakna); motif bunga rafflesia;
motif burung kuau (bergambar burung yang terbuat dari rangkaian huruf-huruf kaligrafi);
motif relung paku; dan motif rembulan.
Batik Tabir yang dibuat berdasarkan sistem tulis dan tolek ini warna-warnanya terang dan
cerah, seperti merah, kuning, hijau. Corak dan motifnya antara lain adalah bunga bintang,
sosou, cempaka, dan kenduduk.
Tak mau kalah dengan daerah tersebut Kepulauan Riau ( Kepri) juga memiliki Batik dengan
corak khasnya yaitu biota laut seperti gonggong. Gonggong (Strombus Turturella) adalah
salah satu jenis siput laut yang terdapat di sekitar perairan Kepulauan Riau. Selain enak untuk
dinikmati kini juga hadir dalam bentuk batik yang tentunya dengan dirangkai dan didesain
sedemikian rupa.
Berbeda dengan batik Jawa yang menggunakan potongan-potongan kain panjang, batik Jambi
biasanya datang dalam bentuk jubah longgar, sarung, atau sebagai selendang/syal. Warna
khas yang biasa dijumpai pada batik Jambi adalah merah, biru, hitam, dan kuning. Motifnya
pada umumnya diambil dari alam, seperti tumbuhan, hewan, dan aktivitas sehari-hari warga
Jambi. Motif batik Jambi yang terkenal antara lain adalah motif kapal sanggat, burung kuau,
durian pecah, merak ngeram, dan tampok manggis.
Batik Betawi
Ciri khas kain batik Betawi yaitu kain sarung dengan menonjolkan motif khas Tumpal, yaitu
bentuk motif geometris segitiga sebagai barisan yang memagari bagian kepala kain dan badan
kain. Saat dikenakan, Tumpal harus ada di bagian depan. Motif burung hong juga masuk
dalam ciri khas batik betawi sebagai perlambang kebahagiaan. Motif batik Betawi lebih
terfokus pada kesenian budaya Betawi yang dipengaruhi oleh budaya Arab, India, Belanda,
dan Cina. Motif kuno batik betawi terbagi dari beberapa jenis, yaitu Ondel-ondel, Nusa
kelapa, Ciliwung, Rasamala, dan Salakanegara.
Nama-nama yang digunakan pada motif batik selalu memiliki makna yang mengandung nilai
nilai luhur sekaligus menjadi kekhasan adat budaya Indonesia. Begitu juga dengan batik
Betawi terutama motif kuno-nya memiliki makna tersendiri Keunikan lainnya dari batik
Betawi adalah, warga Betawi, baik kalangan atas maupun bawah menggunakan motif yang
sama, yang membedakan adalan pemilihan bahannya. Untuk kalangan atas, umumnya terbuat
dari bahan mori halus cap sen. Sedangkan untuk kalangan bawah, terbuat dari mori kasar atau
belacu. Batik Betawi menjadi bahan pakaian yang populer di kalangan penduduk Betawi laki-
laki pada akhir abad XIX, terutama di wilayah Betawi Tengah. Mereka menggunakan batik
sebagai bahan celana seperti orang-orang Belanda. Selain itu, batik Betawi juga digunakan
untuk pakaian sehari-hari, untuk keperluan hajatan (pesta) dan plesiran (jalan-jalan).
Batik Cirebon
Batik Cirebon mempunyai batik khas yang terkenal dan sekaligus menjadi ikon Cirebon
adalah motif megamendung. Motif ini melambangkan awan pembawa hujan sebagai lambang
kesuburan dan pemberi kehidupan. Batik Cirebon termasuk kedalam kelompok batik
Pesisiran, namun juga sebagian batik Cirebon termasuk dalam kelompok batik keraton.
Besarnya pengaruh dua keraton (Kasepuhan dan Kanoman), sehingga lahirlah Motif batik
Cirebonan Klasik antara lain: motif Mega Mendung, Paksinaga Liman, Patran Keris, Patran
Kangkung, Singa Payung, Singa Barong, Banjar Balong, Ayam Alas, Sawat Penganten,
Katewono, Gunung Giwur, Simbar Menjangan, Simbar Kendo dan lain-lain
Perkembangan batik di Jawa Timur sebenarnya agak lambat dibandingkan dengan batik Jawa
Tengah. Salah satu penyebabnya mungkin karena batik di Jawa Tengah dan Yogyakarta
memiliki patron dari kalangan keraton sehingga selalu ada inovasi. Padahal, batik di Jawa
Timur juga memiliki motif yang tidak kalah uniknya dibandingkan dengan daerah lain.Batik
Jawa Timur mempunyai motif yang lebih bebas, tanpa terikat pakem-pakem motif yang ada
sebelumnya. Ragam hias batik Jawa Timur bersifat naturalis dan dipengaruhi berbagai
kebudayaan asing. Warna-warna yang dipakai batik Jawa Timur tampak lebih cerah. Batik
Jawa Timur sebenarnya tersebar merata di seluruh wilayah Jatim. Hanya saja ada lima
wilayah di mana perajin batik lebih banyak ditemukan, yakni di Madura, Tuban, Sidoarjo,
Tulungagung, dan Banyuwangi.
Batik Madura
Ternyata, Pulau Madura tak hanya tersohor dengan karapan sapi dan garamnya. Wilayah
yang termasuk Provinsi Jawa Timur ini juga terkenal sebagai penghasil batik. Bahkan,
produk batiknya memiliki ragam warna dan motif yang tidak kalah dengan produksi daerah
lain. Maklum, batik Madura menggunakan pewarna alami sehingga warnanya cukup
mencolok. Selain warna yang mencolok, seperti kuning, merah atau hijau, batik Madura juga
memiliki perbendaharaan motif yang beragam. Misalnya, pucuk tombak, belah ketupat, dan
rajut. Bahkan, ada sejumlah motif mengangkat aneka flora dan fauna yang ada dalam
kehidupan
Sebenarnya motif dayak memiliki ciri khas yang hampir sama di seluruh wilayah
Kalimantan. Baik itu Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan
Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.Motif burung enggang adalah motif yang
sering digunakan dalam kegiatan seni suku dayak. Motif ini juga merupakan ciri-ciri
pembeda dari kesenian lainnya yang ada di Indonesia. Motif burung enggang dapat
kombinasikan dengan motif naga dan sulur atau akar-akaran.
Batik tenun buatan NTT masih mempertahankan pewarna alami, seperti akar mengkudu,
kunyit, dan nila. Mereka menggunakan air laut sebagai pengawet.
Batik Toraja adalah hasil dari pengembangan budaya yang awalnya hanya bisa dinikmati
dalam bentuk ukiran di rumah adat, tetapi seiring dengan berkembangnya waktu dan
peradaban, maka dikembangkan dalam bentuk batik.
Bagi masyarakat Sultra, batik tenun Tolaki serta tenun khas dari kabupaten lain di Sultra
sudah dijadikan pakaian kebesaran dalam setiap pesta dan sekali dalam seminggu dipakai
kalangan pegawai negeri sipil (PNS) setempat.
Batik di Papua selama ini yang paling terkenal adalah batik motif Asmat. Warnanya lebih
cokelat dengan kolaborasi warna tanah dan terakota. Soal pemilihan motif batik Papua
banyak menggunakan simbol-simbol keramat dan ukiran khas Papua. Cecak atau buaya
adalah salah satunya,selain tentu lingkaran-lingkaran besar.Bahannya macam-macam
disesuaikan dengan permintaan pasar.
Gorontalo bukanlah Jawa yang sarat dengan tradisi batik secara turun temurun. Namun
adanya kebijakan di jaman orde baru yang menjadikan batik sebagai ikon busana resmi atau
nasional. Sepintas gaya batik Gorontalo ini tampak begitu sederhana. Namun, lewat paduan
warna yang dominan hitam dan natural dengan gambar ikan dan jagung ternyata tak kalah
elegan.
Motif Batik Gorontalo
Motif batik Papua Barat yang dikembangkan dengan sentuhan garis emas yang biasa
disebut dengan batik prada.