Anda di halaman 1dari 61

Batik Aceh

Batik Aceh mengeluarkan warna-warna yang cenderung berani, merah, hijau, kuning, merah
muda.  Biasanya motif batik Aceh yang tertera pada kain melambangkan falsafah hidup
masyarakatnya. Motif pintu misalnya, menunjukkan ukuran tingi pintu yang rendah. Motif tolak
angin menjadi perlambang banyaknya ventilasi udara di setiap rumah adat, motif ini
mengandung arti bahwa masyarakat Aceh cenderung mudah menerima perbedaan. Motif bunga
jeumpa-bunga kantil, diambil karena banyak terdapat di aceh. Kuatnya pengaruh islam juga turut
mewarnai motif-motif batik diantaranya ragam hias berbentuk sulur, melingkar, dan garis.
Batik Bengkulu

Kain Besurek, Batik Kanganga (Batik Rejang Lebong). Kain Besurek memiliki motif khas yang
bernuansa kaligrafi Jambi dan Cirebon. Adopsi ini akhirnya membentuk sebuah desain batik
khas Bengkulu. Batik Kanganga memiliki motif khas yaitu berupa huruf asli Rejang. Motif kain
besurek yang bertuliskan huruf arab yang dapat dibaca, kain ini sangat sakral, terutama pada
pemakaian kain upacara adat pengantin dan untuk menutupi mayat. Kain jenis ini biasanya
berbentuk kerudung wanita calon pengantin yang digunakan untuk upacara ziarah ke makan para
leluhur. Kain jenis ini tidak boleh dipergunakan secara sembarangan.
Batik Jambi

Batik Kerinci (daerah Barat Jambi). Kain dasar batik Jambi diberi pewarna alami dari tanaman
dan buah-buahan seperti getah kayu dan saga. Warna khas : merah, kuning, biru, hitam. Motif
batik Jambi pada umumnya diambil dari alam, seperti tumbuhan, hewan dan aktivitas sehari-hari
warga Jambi. Motifnya satu-satu atau biasa disebut ceplokan. Motif batik Jambi yang sangat
terkenal adalah motif kapal sanggat, kuau berhias, durian pecah, merak ngeram, tampok
manggis.

 
Batik Padang.

Warna batik Padang kebanyakan berwarna hitam, kuning, merah, ungu. Polanya Banyumasan,
Indramayuan, Solo, Yogya. 
Batik Riau

Di Riau ada batik Batik Selerang  yang sayangnya kabarnya sudah menghilang dan Batik Tabir.
Batik Tabir warnanya lebih terang dan cerah seperti merah, kuning, hijau. Corak dan motif batik
Riau adalah bunga bintang, sosou, cempaka, kenduduk Itu sekilas tentang batik di Sumatera.
Bagaimana di Jawa? Ups, jangan ditanya lagi. Katanya, batik terlahir di tanah Jawa. Perempuan-
perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai
mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif bagi
perempuan. 
_____________________________________________________
Batik Banyumas

Batik Banyumas biasa sering disebut dengan batik Banyumasan. Warna  khas batik Banyumasan
yaitu coklat gelap. Batik Banyumasan juga dominan dengan warna hitam dan kuning keemasan
Typical batik Banyumasan terinspirasi dari gaya batik Yogya, Solo dan Lasem. Kain batik
Banyumasan yang asli dicap bolak-balik.
Batik Ciamis

Sedangkan untuk motif Batik Ciamis adalah campuran dari batik Jawa Tengah dan pengaruh
daerah sendiri terutama motif dan warna Garutan.
Batik Cirebon

Di Cirebon terdapat Batik Pesisiran, Batik Keratonan dan Batik Trusmi. Warna kain secara garis
besar cerah dan ceria, merah, pink, biru langit, hijau pupus. Warna batik tradisional terpusat pada
tiga warna yaitu krem, hitam, dan cokelat.  Batik Keratonan biasanya berwarna coklat soga atau
keemasan.
Batik Pesisir dipengaruhi oleh budaya Cina. Motifnya lebih bebas, melambangkan kehidupan
masyarakat pesisir yang egaliter. Motifnya banyak ditandai dengan gambar flora dan fauna
seperti binatang laut dan darat, ikan, pepohonan, daun daunan. Batik Pesisiran : Batik bethetan
Kedung Wuni Pekalongan, Motif Sarung Cirebonan, Bethetan Demak. 
Batik keraton dipengaruhi oleh Hindu dan Islam. Motifnya cenderung berupa batu-batuan
(wadas), kereta singa barong, naga seba, taman arum dan anyam alas. Batik Keratonan : Motif
Ganggang .
Dua motif Cirebon yang terkenal adalah Corak Singa Wadas dan Mega Mendung.    Motif Singa
Wadas adalah corak resmi kesultanan Cirebon (Kasepuhan) yang memperlihatkan bentuk Singa
Barong dari keraton Kasepuhan. Motif ini kental dengan warna coklat, hitam dan krem. 
Motif Mega Mendung yang tidak ditemui di daerah lain, yaitu motif berbentuk awan yang
bergumpal-gumpal yang biasanya membentuk bingkai pada gambar utama. Motif ini mendapat
pengaruh dari keraton-keraton di Cirebon.  Motif ini kaya akan warna merah, biru, violet, dan
keemasan.
Batik Garut atau Garutan

Warna cerah dan penuh pada sisi lainnya, menjadi ciri khas batik Garutan. Didominasi warna
dasar krem atau gading (gadingan), biru, dan soga agak merah. Adanya warna ungu pada corak /
desain batik garutan.
Motif batik Garutan adalah Limar, Merak Ngibing yang menggambarkan sepasang burung merak
sedang menari. Kemudian ada corak bulu ayam yang memperlihatkan ekor ayam yang panjang
dan dilengkung setengah lingkaran. Selain itu, ada juga lereng adumanis, lereng suuk, lereng
calung, lereng daun, cupat manggu, bilik, sapu jagat, lereng peteuy dan lainnya. Motif-motif
yang dihadirkan berbentuk geometrik sebagai ciri khas ragam hiasnya. Bentuk-bentuk lain dari
motif batik Garut adalah flora dan fauna. Bentuk geometrik umumnya mengarah ke garis
diagonal dan bentuk kawung atau belah ketupat.
Batik Indramayu

Ciri yang menonjol dari Batik Indramayu adalah ragam flora dan fauna diungkap secara datar,
dengan banyak lengkung dan gari-garis yang meruncing (riritan), latar putih dan warna gelap dan
banyak titik yang dibuat dengan teknik cocolan jarum, serta bentuk isen-isen (sawut) yang
pendek dan kaku. Motif wadasan, iwak ketong, parang rusak.  Motif-motif batik di Indramayu,
banyak mendapat pengaruh besar dari gambar atau kaligrafi dari kawasan Arab, Cina atau daerah
Jawa Tengah/Jawa Timur. Mayoritas motif batik yang digunakan pada Batik Indramayu
menggambarkan kegiatan nelayan di tengah laut.  
Beberapa motif batik yang mencirikan motif Batik Pesisir khas Indramayu di antaranya adalah
Etong (ikan, udang, cumi, kepiting, dll), Kapal Kandas, Ganggeng (ganggang laut), Kembang
Gunda (tumbuhan yang hidup di pinggir pantai), dan Loksan.  Motif batik khas Indramayu juga
ada yang menggambarkan kegiatan sehari-hari seperti Motif Swastika, Motif Merak Ngibing,
Motif Kereta Kencana, dan Motif Jati Rombeng.   
Ragam hias geometris pada Batik Indramayu, antara lain: banji, kembang kapas, sijuring, pintu
raja, obar-abir dan kawung.
Batik Sumedang atau Batik Kasumedangan

Dengan warna kain merah, motif batik Kasumedangan yaitu berpola ceplokan motif utama pada
latar vertikal, horisontal atau polos, dan menemukan makna-makna simbolis dari motif-motif
tersebut.
Batik Tasikmalaya

(Batik tulis khas tasikmalaya) Warna dasar kain merah, kuning, ungu, biru, hijau, orange dan
soga.  Dan warnanya cerah namun tetap klasik dengan dominasi biru. Batik Sukapura: berciri
khas warna merah, hitam, coklat.
Motifnya kental dengan nuansa Parahyangan seperti bunga anggrek dan burung, selain itu ada
juga motif Merak-ngibing, Cala-culu, Pisang-bali, Sapujagat, Awi Ngarambat.
Batik Tasik memiliki kekhususan tersendiri yaitu bermotif alam, flora, dan fauna. Batik Tasik
hampir sama dengan Batik Garut hanya berbeda dari warna, Batik Tasik lebih terang warnanya.
Oh iyah, di Banten juga ada batiknya sendiri. Hampir saja saya terlupakan untuk
menjelaskannya.
Batik Banten

Motif khas Banten yaitu motif datulaya, dasar belah ketupat berbentuk bunga dan lingkaran
dalam figura sulur-sulur daun dengan warna dasar biru, variasi motif pada figura sulur-sulur
daun berwarna abu-abu pada dasar kain warna kuning.  Sebenarnya ada 75 ragam hias batik
Banten tang berbentuk tumpal dan belah ketupat, namun sekarang hanya 12 motif yang
diproduksi yaitu : datulaya, pamaranggen, pasulaman, kapurban, pancaniti, mandalikan, pasepen,
surasowan, kawangsan, srimanganti, sabakingking, dan pejantren.
Datulaya berasal dari kata  Datu dan Laya. Datu berarti pangeran dan Laya adalah tempat tinggal
Yuuk kita pindah ke Jawa Tengah, jangan bosan yah untuk terus menyimak. Di Jawa Tengah ada
batik Brebes atau dikenal dengan nama batik salem, batik Karanganyar, batik Klaten, batik
Lamongan, batik Lasem, batik Pekalongan, batik Purworejo, batik Semarang, batik Solo, batik
Sragen dan batik Tegal.
Batik Cirebon
Batik Pekalongan
Pekalongan adalah salah satu daerah produksi utama batik dengan desain utara Jawa pesisir.
Sebagian besar batik yang diproduksi dalam motif warna-warni dipengaruhi oleh, Cina Arab dan
Belanda. Ada lebih dari 100 desain Batik yang sudah dikembangkan sejak 1802. Diantaranya
yaitu :
Batik Solo (Surakarta)
.
Batik Yogyakarta
Batik Madura
Batik Bali
 Kain Batik Kalimantan Selatan disebut Sasirangan
 Kain Batik Kalimantan Tengah disebut Batik Benang Bintik. 
Batik Riau
Motif batik Bali

Kota bali merupakan pulau yang terletak di bagian timur indonesia yang memiliki pesona yang indah
dimata Indonesia dan bahkan dunia. Tidak hanya sekedar candi-candi, dan pantainya yang banyak
menjadi perhatian oleh warga, namun Pulau bali ini juga memiliki kesenian membatik. Bali bisa
dipastikan memiliki perpaduan corak yang ada didalam negeri maupun luar negeri. Banyaknya
wisatawan yang membawa barang-barang yang bermotif ikut mempengaruhi perubahan desain batik di
Bali. Adapun batik bali juga dipengaruhi oleh batik dari jawa, seperti batik pekalongan. Bisa dikatakan
motif - motif yang ada di bali cukup berani bermain dengan warna yang terang dan berfariatif.
Motif batik Banyumas

Motif yang terdapat di daerah Banyumas kebanyakan memiliki bentuk menyerupai tanaman, baik itu
bunga, daun dan sejenisnya. Walaupun ada beberapa pembuat batik di banyumas yang membuat batik
dengan motif yang berbeda. Batik Banyumas hampir memiliki kesamaan dengan motif Jonasan. Motif
Jonasan merupakan kumpulan motif-motif yang tidak tersusun secara geometris dengan penggnaan
warna dasar hitam dan coklat. Jika anda mengamati memang akan nampak sedikit berbeda dari
biasanya, namun hal ini tentunya sama saja karena motif sangat berfariasi, dan hasilnyapun beragam.
Pembahasan batik banyumas dapat dibaca pada artikel lengkapnya yang membahas khusus mengenai
motif Banyumas.
Motif batik Madura

Secara singkat jika kita perhatikan pada pola batik madura memiliki keunikan tersendiri, motif madura
cenderung banyak bermain pada pola -  pola yang sederhana namun pola ini dibentuk serapi mungkin
hingga menghasilkan motif yang menarik. Motif madura cenderung meyukai warna yang cerah selain itu
hal ini dipadukan dengan karya seni mereka seperti membentuk motif binatang dan tumbuhan yang
banyak disukai. Proses pembuatannya pun sama seperti batik – batik yang lainnya yaitu secara
tradisional, penggunaan pewarnaan yang alami ikut menjadi nilai tersendiri yang dapat meningkatkan
nilai jual batik madura di kancah internasional.
Motif batik Malang

Batik malang terkenal dengan motif batiknya yang cenderung cerah, misalkan saja warna hijau
kemudian di timpa dengan warna putih, kemudian bahan berwarna putih di timpa dengan merah. Rata –
rata batik malangan ini ber pola seperti bunga dan tanaman, walaupun memang ada beberapa motif
yang menggambarkan kejujuran, keberanian , dan singosari, seperti misalnya motif malangan yang
hanya bermain di warna saja tanpa adanya pola yang membentuk sebuah benda.
Motif batik Pekalongan

Kebanyakan motif dari pekalongan dipengaruhi oleh kebudayaan china dan ukiran – ukiran dari Cirebon
yang dibawa oleh para pedagang yang singgah di Kota Pekalongan, karena letak dari kota Pekalongan
sangat strategis sekali dari berbagai negara yang datang untuk sekedar menginap. Sedangkan dari
cirebon banyak memperngaruhi batik di Pekalongan dalam bentuk ukiran kayu. Motif yang ada di
pekalongan dibagi menjadi 7 motif baik,mereka adalah Jlamprang, buketan, terang bulan, semen, pisan
bali, lung-lungan dan sekar jagad. Sedangkan bentuk batiknya lebih menyerupai bunga, binatang, dan
daun – daunan.
Motif batik Solo

Ciri khas batik dari solo sering disebut batik sogan aka batik yang memiliki motif berwarna kecokltan.
Sedangkan motif solo yang ada sekarang ini justru diambil dari sebuah makna filosofi yang kemudian di
persembahkan pada sebuah motif. Batik Solo juga masih menerapkan konsep tradisional, dan
penggunaan bahan pewarnanya juga sebagian besar masih menggunakan bahan – bahan yang
dihasilkan dari dalam negeri, seperti soga jawa dan bahan lainnya.
Motif batik Tasik

Batik memang bukan hanya ada di daerah kepulauan jawa saja, batik kini berkembang di berbagai
daerah jawa barat , bahkan bali dan dunia. Masing-masing memiliki ciri khas pada motif yang mereka
ciptakan. Motif yang ada pada komunitas pebatik di tasik hampir sama dengan kota-kota lainnya, yaitu
cenderung banyak bermotif alam flora dan fauna kentaldengan nuansa Parahyangan seperti burung,
bunga – bungaan. Sedangkan untuk pewarnaannya, batik tasik memiliki ciri khas merah, coklat, dan
hitam.
Motif batik Aceh

Sekilas bila dilihat, pada batik Aceh memiliki corak yang cenderung lebih besar dari pola batik lainnya.
Motif yang sepertinya menggunakan teknik batik cap, dan ada pula batik tulis dari Aceh yang beraneka
ragam. Motifnya cenderung hampir sama dari daerah ke daerah yang lainnya, mereka akan mengambil
pola – pola yang menyerupau dengan binatang, bunga, daun – daunan bahkan budaya mereka masing –
masing dapat diangkat menjadi tema untama batik yang akan mereka buat. Sedangkan hal lainnya yang
melekat pada batik aceh adalah nilai falsafah yang benar – benar mencerminkan masyarakat Aceh itu
sendiri.
Motif batik Cirebon

Memiliki cirikhas sendiri dalam membuat motif , salah satu motif yang menjadi ciri khas kota Cirebon
adalah batik Mega Mendung. Dengan membuat pola sepertu awan yang dibuat secara menyambung
menjadi bentuk awan. Motif ini menjadi ciri khas batik di cirebon. Namun kota Cirebon juga menyinpan
banyak motif andalan mereka seperti batik kompeni transportasi, batik kupu – kupu, batik ikan laut dan
banyak yang lainnya.
Motif batik Jombang

Pertama kali muncul batik jombangan sejak tahun 1993, diawali oleh salah seorang warganya yang
mencoba membuat sebuah kerajinan batik yang kemudian diikuti oleh warga lainnya. Batik jombang
berkiblat kepada solo yang pada waktu itu kaya akan motifnya. Motif jombanga atau jombangan
diadaptasikan dengan pola –  pola candi arimbi yang terdapat di daerahnya, yang berbentuk segi tiga.
Sedangkan penggunaan warna pada batik jombang ini sebagian menggunakan warna alami dan warna
hasil sisa limbah.
Motif batik Banten

Batik banten mulai dikenal oleh masyarakat sekitar tahun 2002, tentunya banyak sekali hal yang terjadi
mengapa batik mulai singgah di kota banten saat itu. Tentu saja  hal ini juga tidak luput dari pengaruh
dari daerah – daerah lain yang menginspirasi kota banten ini untuk berani memulai membuat batik.
Batik banten sangat beragam diantaranya motif  datulaya, mandalikan, pasulaman dan banyak lagi. Batik
ini memiliki warna – warna yang meriah, coba anda perhatikan saja salah satu motif  dari Banten yang
dinamakan Pasepen, motif ini memiliki makna Tempat raja Bermeditasi, batiknya digambar kan berpola
kota- berjejeran.
Motif batik Tulungagung

Batik ini sangat berani dalam memainkan warna, warna yang banyak digunakan unduk membuat batik
tulung agung adalah hitam dan coklat, jadi tidak heran apabila ketika anda berkunjung disalah satu butik
batik di tulung agung, anda akan mendapati berbagai macam batik warna hitam dan coklat. Motif tulung
agung seperti buket ceprik gringsing, buket ceprik pacit ungker. Motif ini merupakan salah satu dari 83
motif yang ada du Tulungagung.
Motif batik Kediri

Kota Kediri salah satu kota yang juga melestarikan budaya membatik. Kota kediri juga memiliki ciri khas
tersendiri dalam membuat pola dan warnanya. Tidak berbeda jauh dengan motif batik indonesia
lainnya,  batik kota Kediri sangat khas dengan bulatan - bulatan kecil yang membuat betuk secara
keseluruhan kain batik ini menjadi sangat elegan bila dikenakan. Memang akan terkesan demikian,
bahkan apabila sudah bermain warna pasti akan sangat menarik lagi. Motif  kediri yang lainnya juga ada,
cukup mengesankan dengan melihat batik yang unik dari Kediri.
Motif batik Kudus

Anda seolah-olah akan merasa bahwa anda memiliki presepsi yang berbeda apabila melihat motif kudus.
Pasalnya kebanyakan dari batik kudus ini berasal dari Pekalongan, jogjakarta, dan solo, yang riwayatnya
dulu banyak pedagang cina yang membawa batik yang dibawa ke kota Kudus. Banyak dari warga pribumi
diminta untuk membuatkan batik seperti yang dibawa oleh pedagang cina tersebut. Namun batik kudus
tidak terbatas, ada beberapa motif yang berasal dari kudus yang mencerminkan kepribadian kota kudus.
Motif batik Jepara / Kartini

Batik Jepara bisa dibedakan menjadi dua jenis, motif lama dan motif baru. batik jepara lama memiliki
pola dengan warna lung hitam, gajah coklat, flora dan fauna daun ulir hijau dan lainnya. Kemudian   batik
baru Jepara adalah batik tulis yang banyak variasinya. Jepara sendiri juga terkenal dengan sebutan Batik
kartini. Anda akan menemukan berbagai macam motif di kota Jepara.
Batik Gurda

Gurda berasal dari kata garuda. Seperti diketahui, garuda merupakan burung besar. Dalam
pandangan masyarakat Jawa, burung garuda mempunyai kedudukan yang sangat penting. Bentuk
motif gurda ini terdiri dari dua buah sayap (lar) dan di tengahnya terdapat badan dan ekor.
Batik Udan Liris

Motif Batik Udan Liris ini mengandung makna ketabahan dan harus tahan menjalani hidup
prihatin biarpun dilanda hujan dan panas. Orang yang berumah tangga, apalagi pengantin baru,
harus berani dan mau hidup prihatin ketika banyak halangan dan cobaan. Ibaratnya tertimpa
hujan dan panas, tidak boleh mudah mengeluh. Segala halangan dan rintangan itu harus bisa
dihadapi dan diselesaikan bersama-sama.
Batik Kraton

Batik Kraton awal mula dari semua jenis batik yang berkembang di Indonesia. Motifnya
mengandung makna filosofi hidup.
Batik-batik ini dibuat oleh para putri kraton dan juga pembatik-pembatik ahli yang hidup di
lingkungan kraton.
Pada dasarnya motifnya terlarang untuk digunakan oleh orang biasa seperti motif Parang Barong,
Parang Rusak termasuk Udan Liris, dan beberapa motif lainnya.
Batik Sudagaran

Motif larangan dari kalangan keraton merangsang seniman dari kaum saudagar untuk
menciptakan motif baru yang sesuai selera masyarakat saudagar.
Mereka juga mengubah motif larangan sehingga motif tersebut dapat dipakai masyarakat umum.
Desain batik Sudagaran umumnya terkesan berani dalam pemilihan bentuk, stilisasi atas benda-
benda alam atau satwa, maupun kombinasi warna yang didominasi warna soga dan biru tua.
Batik Sudagaran menyajikan kualitas dalam proses pengerjaan serta kerumitan dalam
menyajikan ragam hias yang baru. Pencipta batik Sudagaran mengubah batik keraton dengan
isen-isen yang rumit dan mengisinya dengan cecek (bintik) sehingga tercipta batik yang amat
indah.
Batik Petani

Batik yang dibuat sebagai selingan kegiatan ibu rumah tangga di rumah di kala tidak pergi ke
sawah atau saat waktu senggang. Biasanya batik ini kasar dan kagok serta tidak halus.
Motifnya turun temurun sesuai daerah masing-masing dan batik ini dikerjakan secara tidak
profesional karena hanya sebagai sambilan. Untuk pewarnaan pun diikutkan ke saudagar.
Batik Belanda

Warga keturunan Belanda banyak yang tertarik dengan batik Indonesia. Mereka membuat motif
sendiri yang disukai bangsa Eropa.
Motifnya berupa bunga-bunga Eropa, seperti tulip dan motif tokoh-tokoh cerita dongeng terkenal
di sana.
Batik Jawa Hokokai

Pada masa penjajahan Jepang di pesisir Utara Jawa lahir ragam batik tulis yang disebut batik
Hokokai. Motif dominan adalah bunga seperti bunga sakura dan krisan.
Hampir semua batik Jawa Hokokai memakai latar belakang (isen-isen) yang sangat detail seperti
motif parang dan kawung di bagian tengah dan tepiannya masih diisi lagi, misalnya motif bunga
padi.
Batik Hokokai

Kata Hokokai berasal dari bahasa Jepang. Motif Hokokai didisain ketika Jepang menguasai
Indonesia pada tahun 1940-an.
Kawung

Motif Kawung berpola bulatan mirip buah Kawung (sejenis kelapa atau kadang juga dianggap
sebagai buah kolang-kaling) yang ditata rapi secara geometris. Kadang, motif ini juga
diinterpretasikan sebagai gambar bunga lotus (teratai) dengan empat lembar daun bunga yang
merekah. Lotus adalah bunga yang melambangkan umur panjang dan kesucian. Biasanya motif-
motif Kawung diberi nama berdasarkan besar-kecilnya bentuk bulat-lonjong yang terdapat dalam
suatu motif tertentu. Misalnya : Kawung Picis adalah motif kawung yang tersusun oleh bentuk
bulatan yang kecil. Picis adalah mata uang senilai sepuluh senyang bentuknya kecil. Sedangkan
Kawung Bribil adalah motif-motif kawung yang tersusun oleh bentuk yang lebih besar daripada
kawung Picis. Hal ini sesuai dengan nama bribil, mata uang yang bentuknya lebih besar daripada
picis dan bernilai setengah sen. Sedangkan kawung yang bentuknya bulat-lonjong lebih besar
daripada Kawung Bribil disebut Kawung Sen.
Naga
Batik Jawa Baru

Setelah Perang Dunia II usai, Jepang takluk dan angkat kaki dari Indonesia, batik sebagai
industri mengalami masa surut. Namun, motif-motif batik terus berkembang, mengikuti suasana.
Ketika itu juga muncul istilah seperti batik nasional dan batik Jawa baru. Batik Jawa baru bisa
disebut sebagai evolusi dari batik Hokokai. Pada tahun 1950-an batik yang dihasilkan masih
menunjukkan pengaruh batik Hokokai yaitu dalam pemilihan motif, tetapi isen-isen-nya tidak
serapat batik Hokokai.
Batik Jawa Hokokai

Pada masa penjajahan Jepang di pesisir Utara Jawa lahir ragam batik tulis yang disebut batik
Hokokai. Motif dominan adalah bunga seperti bunga sakura dan krisan. Hampir semua batik
Jawa Hokokai memakai latar belakang (isen-isen) yang sangat detail seperti motif parang dan
kawung di bagian tengah dan tepiannya masih diisi lagi, misalnya motif bunga padi.
Lasem Sekar Jagad

Kombinasi dari berbagai macam bunga dan kupu-kupu. Batik dengan motif kombinasi ini dibuat
di Lasem, sebuah kota kecil di Jawa Tengah
Batik Indramayu

Batik Indramayu sering disebut juga dengan batik dermayon, memiliki ciri khas motif berupa
gambar datar flora dan fauna, dengan borgol dan banyak garis lengkung yang lancip (riritan),
latar belakang putih dan warna gelap dan banyak titik-titik yang dibuat dengan teknik cocolan
jarum, dan bentuk dari isen-isen (sawut) yang pendek dan kaku. Ragam hias batiknya
dipengaruhi mata pencaharian penduduk kota ini yang merupakan nelayan
Batik Tegal

Batik Tegalan didominasi warna coklat dan biru. Ciri khas lain batik Tegalan adalah berwarna-
warni. Batik tulis Tegal atau Tegalan itu dapat dikenali dari corak gambar atau motif rengrengan
besar atau melebar. Motif ini tak dimiliki daerah lain sehingga tampak eksklusif
Batik Banten

Motif batik banten yang paling terkenal dan menjadi ciri khas batik Banten adalaha Motif
Datulaya. Datulaya berarti tempat tinggal pangeran. Dasarnya belah ketupat berbentuk bunga,
dan lingkaran yang dibingkai sulur-sulur daun. Warna dasarnya biru, divariasikan dengan sulur
daun abu dan dasar kainnya berwarna kuning.
Batik Tuban

BATIK Tuban merupakan batik yang paling khas di Jawa Timur, Kenapa? karena proses
pembatikannya dimulai dari bahan kain yang digunakan untuk membatik dipintal langsung dari
kapas. Jadi gulungan kapas dipintal menjadi benang, lalu ditenun, dan setelah jadi selembar kain
lalu dibatik. Batik ini kemudian disebut Batik Gedog.
Batik Betawi

Bukan cuma Solo, Yogyakarta atau Pekalongan yang punya batik, tapi Jakarta juga. Jakarta
tempo dulu pernah diramaikan dengan tempat usaha pembuatan batik yang pemiliknya orang-
orang Betawi asli.
Batik ini dibuat secara rumahan dan diwariskan secara turun-temurun. Daerah yang terkenal
dengan usaha batiknya yaitu di Palmerah, Bendungan Hilir, Karet Tengsin, dan Kebon Kacang.
Hasil dari pembatikan, menjadi barang-barang dagangan yang dijual di pasar-pasar.
Batik Papua

Batik Papua yang dapat di temukan di pasaran, seperti motif Burung Cenderawasih, motif
Komoro, motif Sentani, dan lainnya, dengan dasar warna yang cerah, seperti merah ataupun
orange, ada juga motif yang di variasi dengan sentuhan garis - garis emas dan di juluki batik
Prada.
Batik Sentani, dengan motif gambar alur melingkar
Batik Toraja

Batik merupakan warisan seni dan budaya bangsa yang sampai saat ini banyak diminati dari
berbagai kalangan dan tanpa batasan umur, batik juga telah menjadi ciri khas budaya bangsa
yang tak kan lekang oleh waktu.
Lahirnya batik Toraja masih tergolong baru yaitu sekitar satu tahun yang lalu, meskipun
demikian keindahan serta ciri khas pada batiknya tidak kalah dengan batik-batik yang ada di
daerah lainnya. Dan saat ini batik Toraja telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan,
motif dan warna yang digunakanpun sangat beragam serta mengandung unsur-unsur budaya
daerah yang mengembangkannya.
Batik Bojonegoro

Sejak lama Bojonegoro sangat kaya dengan motif batik. Beberapa motif di antaranya siap
dipatenkan. Motif batik asli Bojonegoro, mengambil tema dari budaya lokal yang cukup arif dan
potensi Bojonegoro yang cukup terkenal. Di antaranya motif Mliwis Putih, Sapi, Jagung,
Kahyangan Api, Tembakau, Minyak, Wayang Tengul, Padi dan motif batik Jati. Hingga saat ini
pasar produksi batik tersebut kini telah sampai di Singapura.
Batik Purbalingga

Sekilas memang mirip batik dari Banyumas, karena Purbalingga memang pernah saru
karisidenan dengan Banyumas.
Buat yang ngga tahu di mana itu Purbalingga, Purbalingga terletak di provinsi Jawa Tengah.
Disebelah selatan dan barat berbatasan dengan Kabupaten Banyumas (Purwokerto). Sebelah
timur dengan Kabupaten Banjarnegara dan sebelah utara dengan Kabupaten Pemalang.

Anda mungkin juga menyukai