Anda di halaman 1dari 32

Batik Aceh

budaya-indonesia.org
Nah dari ciri khas motif atik aceh adalah salah satu yang telah digunakan pada perpaduan atau
dari unsur alam atau bisa juga dari budaya langsung dari masyarakat aceh dari itu sendiri.

Nah salah satu dari permasalahan dari warna, batik aceh ini pada umumnya dengan memakai warna yang
cukup cerah. Apabila ketika dalam memakai warna ini sangat menjadikan batik aceh bisa terkesan unik.

Nah bahkan aceh merupakan salah satu daerah yang mempunyai pengaruh agama islam yang
sangat kuat. Sehingga jarang sekali untuk masyarakat aceh sudah memakai motif tertentu saja.

2. Batik Bali

jokowarino.id
Nah salah satu dari kain batik bali adalah yang sudah terletak pada motif nya, yang bisa
memudahkan antara motif tradisional atau bisa juga dengan motif modern. Bahkan kain batik
bali ini memiliki dari ciri khas yang adanya lambang-lambang tertentu misalkan seperti naga dan
lainnya.
Kalau misalkan kita perhatikan dari sisi bentuk ini bisa dikatakan bahwa motif ini hanya yang
ada pada batik bali. Karena ini mempunyai batasan dalam salah satu hal pengeksplorannya.
Batik sendiri sudah banyak yang terinspirasi dari semua hal yang ada di bali.

3. Batik Banyuwangi

backbayuwangi.blogspot.com
Untuk desain batik Banyuwangi adalah salah satu dari yang sudah terwujud dari salah satu hal
yang berkaitan dengan ciri khas yang berbeda. Karena salah satu dari batik Banyuwangi
memiliki nilai estetika yang sudah mempesona.

Karena dari semua nama batik ini yang asli maupun yang sudah ada, banyak sekali yang
dipengaruhi dengan keadaan alam.

Nah ada beberapa desain batik Banyuwangi yang hanya mengepankan pada suatu nilai
estetika dengan gambaran jati dari masyarakat Banyuwangi.

4. Batik Bojonegoro
istanabulan.blogspot.com
Salah satu dari batik Bojonegoro sebuah daerah yang memiliki kekayaan alam dan budaya pun
sangat luar biasa. Karena dari kekayaan ini sangat menginspirasi terhadap pada masyarakat
sekitar Bojonegoro.

Ini salah satu yang menjadikan sebagai contoh batik khas Bojonegoro. Karena batik khas
tersebut dengan nama batik joegoroan dan mempunyai 9 macam batik yang sudah dikenal
pada umumnya. Di antaranya adalah motif jagung miji emas Gastro Rinonce,Mliwis Mukti,
Parang Jembul Sekar Rinandar dan yang lainnya.

5. Batik Banyumas

kerajinan.id
Nah salah satu dari khas banyumas ini merupakan warna batik yang sudah di dominasikan
dengan memiliki warna yang dasar dengan memiliki kecoklatan dan terdapat pada warna hitam.
Motif batik banyumas ini sudah dinamakan dengan memiliki nama motif jonasan. Karena salah
satu batik ini banyak sekali yang terinspirasi dengan tumbuhan dan hewan, ini merupakan yang
sesuai dengan lingkungan yang terdapat pada di banyumas.

Batik banyumas ini sudah dikenal yang cukup tinggi terhadap pada nilai-nilai kebebasan.
Karena nilai inilah yang menjadi salah satu berkembangnya motif yang ada di wilayah
banyumas. Diantara motif nya adalah motif madu bronto, jahe puger dan yang lainnya.

6. Batik Banten

raparapa.com
Dari ciri khas desain batik banten adalah yang mempunyai warna yang sangat cocok dan
cenderung yang terlihat ceria dan dimanfaatkan dalam perpaduan dengan warna pastel yang
sangat berkesan dan lembut.

Dengan hal tersebut ini salah satu yang melambangkan bahwa masyarakat banten mempunyai
karakter dengan hati yang sangat lembut.

Selain itu salah satu bati batik banten ini memiliki ciri khas dan pola hias dan gerabah atau
klasik dari keramik peninggalan kerajaan Banten. Batik Banten ini banyak sekali tentang sejarah
tentang nama bangunan, gelar, dan tempat yang lainnya.

7. Batik Bengkulu
tabloidjubi.com
Salah satu dari batik Bengkulu merupakan yang mempunyai motif dan lebih cenderung ke arah
arah huruf arab atau kaligrafi yang memiliki bunga raflesia. Ini merupakan dari ciri khas kota
Bengkulu. Bahkan ada juga yang mempunyai motigf burung walet.

Karena di wilayah Bengkulu selatan merupakan sentra yang memproduksi burung walet tersebut. Nah
yang lebih unik lagi model batik bengkulu ini akan diberikan kombinasi, misalkan seperti motif burung
dan yang lainnya.
8. Batik Cirebon

batik.or.id
Salah satu dari bati cirebon mempunyai dua kategori motif dengan yang lainnya. Misalkan
dengan motif pesisiran. Motif keraton ini di ambil yang terdapat pada ornamen keraton dan
salah satu dari warnanya.

Contoh batik cirebon yang sudah dikenal, bahkan ini dijadikan sebagai lambang kota tersebut
adalah motif awan mega yang mengandung. Karena motif ini banyak sekali yang sudah
dipengaruhi dari budaya china dan ini sangat berkembang di indonesia.
9. Batik Cilacap

bbc.com
Wilayah cilacap merupakan salah satu daerah yang mempunyai berbagai budaya yang sudah
khas dan meiliki budaya batik dengan ciri khas tersendiri

Untuk motif batik cilacap ini pada umumnya sangat terinspirasi dengan keadaan lingkungan
sekitar misalkan seperti tumbuh-tumbuhan dan binatang yang lainnya

10. Batik Ciamis

batik-ciamis.com
Salah satu dari bati ciamis ada yang berbeda dengan batik yang lainnya. Kalau kita lihat dari
corak batik ciamis ini tidak terlalu ramai. Karena desain batik ini bisa disebut dengan nama
ciamis yang mempunyai karakter yang sangat sederhana.

Karena salah satu ragam hias batik ciamis ini memiliki nuansa atau naturalistik, dan ini sangat
digunakan dengan gambar tumbuhan dan disertai dengan lingkungan alam di sekitarnya. Nah
kalau perlu Anda ketahui model batik yang terlihat dari gambar alamnya yang sangat dijumpai
pada batik ciamis.

11. Batik Cianjur

rumahukm.com
Contoh batik Cianjur ini salah satu daerah yang sudah dikenal dengan beras dan ayam. Nah
dari sinilah masyarakat cianjur sudah mengambil dari inspirasi yang bisa membuat desain batik
yang terlihat terbaik dan bagus.

Karena ciri khas ini batik cianjur memiliki warna-warna yang cukup bernuansa dan cukup
natural, ini salah satu yang seperti dengan tumbuh-tumbuhan yang terdapat pada wiliyah
cianjur.

Nah bati cianjur ini ternyata banyak sekali motifnya. Salah satunya seperti motif beasan,
mamaos, maenpo, dan yang terakhir hayam pelung.

12. Batik Cimahi


anirahma.wordpress.com
Wilayah kota cimahi adalah salah satu kota yang sudah dikenal dengan kreatif, karena kota ini
memiliki warisan batik asli dengan motif yang berbeda-beda, dan ini juga tidak dengan model
batik dengan yang lainnya.

Kota cimahi juga memiliki 5 model batik asli, nah salah satunya seperti motif anyaman bambu,
lereng kujang, dan daun singkong, dan curug cimahi. Kalau kita lihat dari model batik ini kita
bisa menyimpulkan, bahwa masyarakat cimahi ini sangat banyak sekali yang terinspirasi
dengan lingkungan wilayah cimahi sendiri.

Ya, ini saja yang bisa kami sampaikan terkait model motif batik modern, pembahasan tersebut

II. BERBAGAI MACAM BATIK DI INDONESIA


Corak dan motif batik Indonesia sendiri sangat banyak, ada yang merupakan motif asli dari
nenek moyang bangsa kita dan ada juga yang merupakan akulturasi dengan bangsa lain.
Di bawah ini merupakan macam-macam batik yang terdapat di Indonesia:
1. Batik Kraton

Batik Kraton awal mula dari semua jenis batik yang berkembang di
Indonesia. Motifnya mengandung makna filosofi hidup.
Batik-batik ini dibuat oleh para putri kraton dan juga pembatik-pembatik ahli yang hidup di
lingkungan kraton.
Pada dasarnya motifnya terlarang untuk digunakan oleh orang biasa seperti motif Parang
Barong, Parang Rusak termasuk Udan Liris, dan beberapa motif lainnya.
2. Batik Sudagaran

Motif larangan dari kalangan keraton merangsang seniman dari kaum


saudagar untuk menciptakan motif baru yang sesuai selera masyarakat saudagar.
Mereka juga mengubah motif larangan sehingga motif tersebut dapat dipakai masyarakat
umum. Desain batik Sudagaran umumnya terkesan berani dalam pemilihan bentuk, stilisasi
atas benda-benda alam atau satwa, maupun kombinasi warna yang didominasi warna soga dan
biru tua.
Batik Sudagaran menyajikan kualitas dalam proses pengerjaan serta kerumitan dalam
menyajikan ragam hias yang baru. Pencipta batik Sudagaran mengubah batik keraton dengan
isen-isen yang rumit dan mengisinya dengan cecek (bintik) sehingga tercipta batik yang amat
indah.
3. Batik Petani

Batik yang dibuat sebagai selingan kegiatan ibu rumah tangga di rumah di kala tidak pergi ke
sawah atau saat waktu senggang. Biasanya batik ini kasar dan kagok serta tidak halus.
Motifnya turun temurun sesuai daerah masing-masing dan batik ini dikerjakan secara tidak
profesional karena hanya sebagai sambilan. Untuk pewarnaan pun diikutkan ke saudagar.
4. Batik Belanda

Warga keturunan Belanda banyak yang tertarik dengan batik Indonesia.


Mereka membuat motif sendiri yang disukai bangsa Eropa.
Motifnya berupa bunga-bunga Eropa, seperti tulip dan motif tokoh-tokoh cerita dongeng
terkenal di sana.
5. Batik Jawa Hokokai
Pada masa penjajahan Jepang di pesisir Utara Jawa lahir ragam batik tulis yang disebut batik
Hokokai. Motif dominan adalah bunga seperti bunga sakura dan krisan.
Hampir semua batik Jawa Hokokai memakai latar belakang (isen-isen) yang sangat detail
seperti motif parang dan kawung di bagian tengah dan tepiannya masih diisi lagi, misalnya motif
bunga padi.
Batik Indonesia Khususnya Di Daerah Jawa:

Batik Hokokai

Kata Hokokai berasal dari bahasa Jepang. Motif Hokokai didisain ketika
Jepang menguasai Indonesia pada tahun 1940-an.
Kawung

Motif Kawung berpola bulatan mirip buah Kawung (sejenis kelapa atau
kadang juga dianggap sebagai buah kolang-kaling) yang ditata rapi secara geometris. Kadang,
motif ini juga diinterpretasikan sebagai gambar bunga lotus (teratai) dengan empat lembar daun
bunga yang merekah. Lotus adalah bunga yang melambangkan umur panjang dan kesucian.
Biasanya motif-motif Kawung diberi nama berdasarkan besar-kecilnya bentuk bulat-lonjong
yang terdapat dalam suatu motif tertentu. Misalnya : Kawung Picis adalah motif kawung yang
tersusun oleh bentuk bulatan yang kecil. Picis adalah mata uang senilai sepuluh senyang
bentuknya kecil. Sedangkan Kawung Bribil adalah motif-motif kawung yang tersusun oleh
bentuk yang lebih besar daripada kawung Picis. Hal ini sesuai dengan nama bribil, mata uang
yang bentuknya lebih besar daripada picis dan bernilai setengah sen. Sedangkan kawung yang
bentuknya bulat-lonjong lebih besar daripada Kawung Bribil disebut Kawung Sen.

Naga

Batik Jawa Baru

Setelah Perang Dunia II usai, Jepang takluk dan angkat kaki dari Indonesia, batik
sebagai industri mengalami masa surut. Namun, motif-motif batik terus berkembang, mengikuti
suasana. Ketika itu juga muncul istilah seperti batik nasional dan batik Jawa baru. Batik Jawa
baru bisa disebut sebagai evolusi dari batik Hokokai. Pada tahun 1950-an batik yang dihasilkan
masih menunjukkan pengaruh batik Hokokai yaitu dalam pemilihan motif, tetapi isen-isen-nya
tidak serapat batik Hokokai.

Batik Jawa Hokokai

Pada masa penjajahan Jepang di pesisir Utara Jawa lahir ragam batik tulis yang
disebut batik Hokokai. Motif dominan adalah bunga seperti bunga sakura dan krisan. Hampir
semua batik Jawa Hokokai memakai latar belakang (isen-isen) yang sangat detail seperti motif
parang dan kawung di bagian tengah dan tepiannya masih diisi lagi, misalnya motif bunga padi.
Lasem Sekar Jagad

Kombinasi dari berbagai macam bunga dan kupu-kupu. Batik dengan


motif kombinasi ini dibuat di Lasem, sebuah kota kecil di Jawa Tengah.

IV. CONTOH BATIK DI BERBAGAI DAERAH INDONESIA

1. Batik Yogyakarta

Batik Yogyakarta adalah salah satu dari batik Indonesia yang pada awalnya
dibuat terbatas hanya untuk kalangan keluarga keraton saja. Warna batik tradisionalnya adalah
biru-hitam, serta soga cokelat dan putih dari pewarna alam. Biru-hitam diambil dari daun
tanaman indigofera yang disebut juga nila atau tom yang difermentasi. Sementara warna soga
atau cokelat diambil dari campuran kulit pohon tinggi warna merah, kulit pohon jambal warna
merah cokelat, dan kayu tegeran warna kuning.Sered atau pinggiran kain diusahakan tidak
kemasukan soga atau pewarna. Oleh sebab itu, pinggiran batik Yogyakarta berwarna kain
latar.Karakter motif batik Yogya adalah tegas, formal, sedikit kaku, dan patuh pada pakem.
Konon, karakter ini berhubungan dengan keraton Yogya yang anti-kolonial.
Ragam hias batik Yogyakarta ada yang geometris seperti lereng atau garis miring lerek, garis
silang atau ceplok, kawung, anyaman, dan limaran. Ragam hias yang nongeometris seperti
semen, lung-lungan, dan boketan. Ada juga ragam hias yang bersifat simbolis misalnya meru
melambangkan gunung atau tanah (bumi), naga melambangkan air, burung melambangkan
angin atau dunia atas, dan lain-lain. Ragam motif batik Yogyakarta sangat banyak dan
semuanya sangat indah, mulai dari motif bunga, tumbuhan air, tumbuhan menjalar, satwa, dan
lain-lain

Ada ratusan jenis batik Yogya di antaranya telah dipatenkan. Motif Batik Yogya tidak
sembarang motif. Setiap motif yang tergores di atas batik sarat akan filosofi. Setiap motif yang
tergores di atas batik sarat akan filosofi.Motif tersebut antara lainMotif parang rusak barong,
memiliki filosofi Parang menggambarkan senjata, kekuasaan. Ksatria yang menggunakan batik
ini bisa berlipat kekuatannya.Sido Asih bermakna si pemakai selalu diliputi kasih sayang dalam
berumah tangga. Truntum berarti cinta yang bersemi. Ratu Ratih dan Semen Roma
melambangkan kesetiaan seorang isteri. Parang Kusumo, memiliki arti bunga yang mekar,
diharapkan pemakainya terlihat indah.Cuwiri, memiliki filosofi pengharapan pemakainya terlihat
pantas dan dihormati

2. Batik Solo

Solo adalah salah satu daerah yang harus disebut ketika kita membahas tentang batik. Batik
Solo terkenal dengan corak dan pola tradisionalnya batik dalam proses cap maupun dalam
batik tulisnya. Ragam motif batik asal Solo dipengaruhi dengan makna-makna simbolis yang
berasal dari kebudayaan Hindu. Dari kesemuanya, secara umum corak batik Solo merupakan
perpaduan dari bentuk-bentuk geometris yang berukuran kecil-kecil. Selain itu, ciri khas yang
terdapat pada batik Solo adalah terletak dalam pewarnaannya. . Bahan-bahan yang
dipergunakan untuk pewarnaan masih tetap banyak memakai bahan-bahan dalam negeri
seperti soga Jawa yang sudah terkenal sejak dari dahulu.
Warna soga (kecokelatan) menjadi ciri khas batik Solo, dan kemudian disebut sebagai batik
Sogan ,ini memiliki arti kerendahan hati, bersahaja menandakan kedekatan dengan bumi,
alam, yang secara sosial bermakna dekat dengan rakyat. Batik Solo menguarkan aura megah
dan kesan anggun. Tidak semata-mata karena paduan warna dan lekuk motifnya, melainkan
makna yang terkandung di balik setiap motif itu. Dalam sejarah, hanya di wilayah Jawa,
tepatnya di Solo dan Jogjakarta, batik masuk ke ranah kekuasaan. Motif-motif batik khusus
dibuat untuk raja dan kalangan keraton.
Beberapa motif batik solo antara lain motif Wahyu Tumurun, artinya restu dari Tuhan Yang
Maha Esa. Diharapkan berkat datang sehingga pangkat naik, atasan memberikan
penghargaan, kehidupan membaik, dan rezeki pun melimpah. Motifnya terbilang simpel, seperti
juga Sidomulyo. Sido dalam bahasa Jawa berarti jadi, sedangkan mulyo berarti mulia.
Singkatnya, pola Sidomulyo mengandung harapan untuk memperoleh kebahagiaan dan
ketenteraman dari Tuhan. Untuk perkawinan, ada yang namanya motif Semen Rante. Dalam
motif ini, gambar rantai dipadukan dengan bunga kantil. Bunga tersebut terkenal sebagai simbol
panjang umur. Biasanya kain batik bermotif Semen Rante dijadikan bingkisan lamaran supaya
hubungan kedua calon mempelai semakin erat.

3. Batik Pekalongan

Pekalongan adalah salah satu daerah produksi utama batik dengan desain utara Jawa pesisir.
Walaupun Pekalongan bukan penghasil batik pesisir tertua, namun paling halus dan sampai
sekarang penghasil batik utama. Ragam hias Hindu-Jawa melekat namun tidak seperti Solo-
Yogya yang terikat peraturan-peraturan keraton. Pembatik santri di Pekalongan pun
menerapkan seni hias dari nuansa Islam. Pengaruh dominannya datang dari Cina dan Belanda,
dan akibat paparan dengan berbagai budaya, sangat berbeda dengan batik di pedalaman
Jawa. Warna lebih beraneka dan ragam hiasnya naturalistis. . Ada lebih dari 100 desain Batik
yang sudah dikembangkan sejak 1802, dan beberapa yang populer Batik Pekalongan antara
lain batik Jlamprang diilhami India dan Arab, batik Encim dan Klangenan dipengaruhi
peranakan Cina, batik Belanda, batik Pagi Sore, dan batik Hokokai yang tumbuh pesat sejak
pendudukan Jepang.
Warna cerah dan motif beragam membuat batik Pekalongan maju pesat. Berbeda dengan batik
Solo dan Yogyakarta, batik Pekalongan terlihat lebih dinamis lantaran permainan motif yang
lebih bebas. Media kainnya pun bermacam-macam. Tidak hanya katun dan kaos, sutera juga
menjadi andalan batik Pekalongan saat bersaing di luar negeri. Motif Jlamprang, Sekarjagat,
atau motif khas lainnya, menjadi berkelas ketika dituangkan dalam bahan baku sutera.

4. Batik Cirebon

Kota Cirebon dikenal dengan kerajinan batik tulisnya dengan salah satu motif yang paling
dikenal adalah motif mega mendung. kain batik tulis ini sangat cocok digunakan sebagai
suvernir maupun di pakai secara langsung sebagai busana
Batik Cirebon menampilkan 2 kategori motifnya yaitu: Menampilkan motif keratonan yang
diambil dari ornamen-ornamen keraton baik dari unsur bangunan maupun benda-benda yang
ada di sekitar keraton dan warnanya cenderung pada warna sogan dan babar mas. Selain
keratonan, juga menampilkan motif pesisiran yang berisi flora dan fauna baik dari darat maupun
laut yang warnanya lebih terang, misal biru,merah, dll.Adapun Bahan yang digunakan adalah
dari sutra, katun, katun primisima dan prima.
Motif batik Cirebon yang paling diingat orang sekaligus dijadikan lambang kota tersebut adalah
motif awan Mega Mendung. Motif ini banyak dipengaruhi oleh budaya China. Garis-garis awan
dalam motif mega mendung diinspirasi dari motif China. Meski demikian, mega mendung ala
Cirebon tetap memiliki ciri khas sendiri yakni bentuk garis-garis awan yang berbentuk lonjong,
lancip dan segitiga yang berbeda dengan garis awan motif China yang umumnya berbentuk
bulatan atau lingkaran. Sentuhan budaya China pada batik Cirebon itu pada akhirnya
melahirkan motif batik baru khas Cirebon.
Mega mendung Cirebon sarat makna religius dan filosofi. Garis-garis gambarnya merupakan
simbol perjalanan hidup manusia, dari lahir, anak-anak, remaja, dewasa hingga menemui akhir
hayatnya. Rangkaian kehidupan, dari lahir sampai temui ajal ini merupakan simbol kebesaran
Sang Ilahi. Selain perjalanan manusia, corak mega mendung juga melukiskan kepemimpinan
yang mengayomi dan juga perlambang keluasan serta kesuburan.
Selain motif Mega Mendung, Batik Cirebon juga memiliki motif khas, yaitu motif Kompeni. Motif
ini konon dulunya diciptakan oleh pengusaha Belanda di Cirebon pada saat jaman penjajahan
dulu.Adapun ciri motif kompeni adalah biasanya tentang kehidupan tentara kompeni jaman dulu
dengan ciri khas membawa bedil/senapan, ada juga tentang kehidupan petani, pedagang.
Intinya ciri motif batik kompeni ialah bercerita tentang kehidupan, baik jaman dulu waktu
semasa penjajahan Belanda ataupun jaman sekarang.
5. Batik Indramayu

Batik Indramayu sering disebut juga dengan batik dermayon, memiliki


ciri khas motif berupa gambar datar flora dan fauna, dengan borgol dan banyak garis lengkung
yang lancip (riritan), latar belakang putih dan warna gelap dan banyak titik-titik yang dibuat
dengan teknik cocolan jarum, dan bentuk dari isen-isen (sawut) yang pendek dan kaku. Ragam
hias batiknya dipengaruhi mata pencaharian penduduk kota ini yang merupakan nelayan.
Selain itu, kebudayaan Cina, seni dan kepercayaan Hindu berperan dalam bentuk-bentuk yang
tampak sampai sekarang. Sifatnya cenderung dinamis dan bermacam-macam. Tidak
mengherankan, kebanyakan produk seni budaya merupakan bagian akulturasi dan asimilasi
atau perbauran budaya yang berlainan.
Beberapa contoh motif batik dermayon antara lain : motif Banji Tepak salah satu yang
dihasilkan di Indramayu. Secara umum, banji sendiri adalah simbol keadilan dan kemakmuran.
Banji Tepak terdiri dari 38 submotif, di antaranya semen, kembang gempol, dan sawat suri.
Tepak adalah kotak untuk menyimpan perhiasan dan diletakkan di bagian dalam tembok, di
bawah ubin tepatnya, dalam kondisi terkunci. Motif Obar-abir berbentuk dasar segitiga.
Terinspirasi peristiwa ombak besar disertai angin kencang. Motif Etong, menggambarkan
berbagai satwa laut yang dibawa pulang oleh setelah ikan laut seperti ikan, udang, cumi, ubur-
ubur dan kepiting. motif Kembang Gunda adalah tanaman yang tinggal di pesisir pantai dan
bisa menjadi lauk pecel. Motif Perang Teja, yang menggambarkan kisah peperangan rakyat
Indramayu dengan serdadu Belanda sepanjang tepi kali Cimanuk. Motif Srintil. Srintil adalah
sejenis burung yang hidup dan beterbangan di kawasan pantai Indramayu. Sering kali burung
Srintil tersangkut jala nelayan.
Ada lagi motif Jendral Pesta, dahulu dikenakan oleh Gubernur Hindia Belanda ketika
menghadiri pesta penobatan Ratu Wilhelmina. Selain itu, ada motif Puyong. Puyong adalah
burung berparuh besar dan berleher panjang yang bentuknya menyerupai merpati. Burung ini
hidup bebas di hutan, kebanyakan di Pulau Nila. Konon di pulau tersebut, para nelayan asal
Paoman kerap bersembunyi.
6. Batik Madura

Ternyata, Pulau Madura tak hanya tersohor dengan karapan sapi dan garamnya. Wilayah yang
termasuk Provinsi Jawa Timur ini juga terkenal sebagai penghasil batik. Bahkan, produk
batiknya memiliki ragam warna dan motif yang tidak kalah dengan produksi daerah lain.
Maklum, batik Madura menggunakan pewarna alami sehingga warnanya cukup mencolok.
Selain warna yang mencolok, seperti kuning, merah atau hijau, batik Madura juga memiliki
perbendaharaan motif yang beragam. Misalnya, pucuk tombak, belah ketupat, dan rajut.
Bahkan, ada sejumlah motif mengangkat aneka flora dan fauna yang ada dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat Madura.
Karakteristik Batik Madura adalah dalam warna dan desain. Seperti Batik dari pantai utara dari
Jawa, Disain batik Madura memiliki warna cerah dan lebih banyak kebebasan dalam aplikasi
desain. Warna utama batik Madura umumnya merah, merah tua atau jingga, biru tua, hijau tua,
hitam dan putih. Di daerah Pamekasan, batik Madura kemudian juga mulai menggunakan
warna seperti biru muda, cokelat muda mengikuti perkembangan zaman. . Selain warna yang
mencolok, batik Madura juga memiliki perbendaharaan motif yang beragam.Ragam hias batik
madura bersifat naturalistis., apa yang dilihat di alam sekitar, itulah yang digambar. Contohnya,
ayam bekisar, udang, kepiting maupun tumbuh-tumbuhan Ragam hias batik Madura juga tidak
mengenal stilisasi. Semua bentuk diwujudkan secara utuh, tidak membentuk simbol-simbol
tertentu. Coraknya biasanya digambarkan besar-besar sehingga motif yang kecil-kecil tidak
menonjol. Ini erat hubungannya dengan sifat alamnya yang keras, dan watak orang Madura
yang berani dan tegas.
Salah satu batik terkenal dari Madura adalah Batik Gentongan, yang memiliki karakteristik
tertentu dalam mewarnai, yang dihasilkan dari pengolahan yang berbeda dibandingkan dengan
batik lainnya. Pada tahap pertama dari proses tersebut, kapas (mori) didicuci dan direndam
dalam tong air yang dicampur dengan minyak khusus dari residu kayu. Pada langkah terakhir
dari pengolahan kain diletakkan kembali ke dalam tong selama sedikitnya dua bulan untuk
membuat efek yang selalu awet dan perbedaan warna.

7. Batik Tegal

Batik Tegalan didominasi warna coklat dan biru. Ciri khas lain batik Tegalan adalah berwarna-
warni. Batik tulis Tegal atau Tegalan itu dapat dikenali dari corak gambar atau motif rengrengan
besar atau melebar. Motif ini tak dimiliki daerah lain sehingga tampak eksklusif. Motifnya
banyak mangadaptasi dari aneka flora dan fauna disekitar kehidupan masyarakat di kota Tegal.
Motif Grudo (Garuda) dengan warna terang yang mempertontonkan bentuk-bentuk sayap
burung garuda dan motif Gribigan dengan bentuk khas anyaman bambu dalam warna agak
gelap.
Dalam perkembangannya, batik Tegalan dapat dibedakan dalam dua motif dasar, yakni motif
klasik dan motif pengembangan. Motif klasik dibedakan lagi menjadi dua macam, yakni motif
klasik irengan yang didominasi warna hitam, coklat dan biru serta motif klasik bangjo yang
dipengaruhi tradisi Batik Lasem yang didominasi warna kuning, coklat, merah, hijau dan biru.
Motif yang dikategorikan sebagai motif klasik irengan diantaranya motif gribikan, jahe-jahenan,
kawung mlinjo, sidomukti ukel, udan liris, ukel wit-witan, kopi pecah, parang, parang angkik,
putihan, sawat candra atau sawat ireng, rujak sente, welut gumbel, kecubungan, buntat,
kawung endog, manggaran, cempaka putih, cempaka mulya, ukel pyur, semut runtung, serta
sidomukti putihan. Sedang motif yang termasuk motif klasik bangjo adalah motif wadas gempal,
jamblangan, gribikan, kawungjenggot, cecek kawe, unian, sokaraja, blarakan, kopi pecah,
gribikan, galaran, buntut bajing, semut runtung, beras mawur, tumbar bolong, dan tambangan.

Motif Pengembangan merupakan motif yang dipengaruhi tradisi batik lain dalam pembuatan
Batik Tegalan. Meski demikian modifikasi Motif Pengembangan ini tidak mengubah karakteristik
Batik Tegalan dengan warna-warna terang dan motif flora fauna yang banyak ditemui di Tegal.
Motif Pengembangan ini diantaranya motif gedong kosong, manuk emprit, sotong, manuk
surwiti, kipas-kipasan, juga kembang kertas.

8. Batik Banten

Motif batik banten yang paling terkenal dan menjadi ciri khas batik Banten adalaha Motif
Datulaya. Datulaya berarti tempat tinggal pangeran. Dasarnya belah ketupat berbentuk bunga,
dan lingkaran yang dibingkai sulur-sulur daun. Warna dasarnya biru, divariasikan dengan sulur
daun abu dan dasar kainnya berwarna kuning.
Pangeran yang dimaksud adalah Sultan Hasanuddin. Motifnya diambil dari ruang keluarga
kesultanan tersebut.Warna batik Banten sangat meriah. Itu merupakan hasil perpaduan warna-
warna pastel yang ceria namun lembut. Warna ini konon sulit ditiru perajin batik dari daerah lain
karena menggunakan air Banten asli yang kabarnya menguatkan warna.
Kombinasi warna ini juga dipengaruhi tanah. Ketika dicelup, warna-warna terang tadi berubah
menjadi nuansa pastel yang lebih kalem. Warna-warna tersebut mencerminkan karakter orang
Banten yang bersemangat, ekspresif tetapi rendah hati.
Semangat kesultanan dan sejarah semakin terlihat pada nama-nama motif batik Banten
kebanyakan. Ada Sabakingking (dari gelar Sultan Hasanuddin), Kawangsan (ada hubungannya
dengan Pangeran Wangsa), Kapurban (ada kaitan dengan gelar Pangeran Purba), serta
Mandalikan (berhubungan dengan Pangeran Mandalika). Ada lagi motif Srimanganti yaitu
tempat raja bertatap muka dengan rakyat dan motif Surosowan, yaitu ibukota kesultanan
Banten. Semuanya merupakan ragam hias dari karya seni abad ke-17 yang dibangkitkan
kembali

9. Batik Tuban

BATIK Tuban merupakan batik yang paling khas di Jawa Timur, Kenapa? karena proses
pembatikannya dimulai dari bahan kain yang digunakan untuk membatik dipintal langsung dari
kapas. Jadi gulungan kapas dipintal menjadi benang, lalu ditenun, dan setelah jadi selembar
kain lalu dibatik. Batik ini kemudian disebut Batik Gedog.
Dalam buku Batik Fabled Cloth of Java karangan Inger McCabe Elliot tertulis, sebenarnya batik
Tuban mirip dengan batik Cirebon pada pertengahan abad ke-19. Kemiripan ini terjadi pada
penggunaan benang pintal dan penggunaan warna merah dan biru pada proses pencelupan.
Namun, ketika Kota Cirebon mengalami perubahan dramatis dan diikuti dengan perubahan
pada batiknya, batik Tuban tetap seperti semula.

Batik Tuban termasuk ke dalam batik pesisir. Kebanyakan orang menyebut motif dari Batik
Tuban mirip dengan Batik Cirebon. Selain warna yang mencolok, Batik tuban memiliki ciri khas
motif batik pesisir yang didominasi oleh kebudayaan Jawa, Cina, dan Islam. . Misalnya,
gambar-gambar burung pada motif batik tulis Tuban terpengaruh dari budaya tiongkok. Hal ini
bisa dilihat dari gambar burung yang dimotifkan pada batik tulis tersebut, burung Hong. Sedang
pada motif bunga jelas terlihat adalah motif-motif tradisional yang sejak lama dibuat dihampir
seluruh wilayah pulau Jawa. Sedangkan pengaruh islam pada motif batik tulis tuban terlihat
pada motif dengan nama yang religious seperti kijing miring.
Dalam hal tata warna, pada mulanya batik Tuban dibatasi pada warna biru indigo, merah
mengkudu, hitam, dan putih serta kekuning-kuningan yang berasal dari akar mengkudu.Namun
belakangan mulai muncul tata warna putihan, yaitu latar putih dengan corak hiasan berwarna
biru tua dan hitam; tata warna pipitan, yaitu latar putih corak berwarna merah atau biru tua, dan
tata warna bangrod, yaitu latar putih dengan motif berwarna merah.
Batik tuban sering dikenal dengan istilah batik Gedog. Proses pembatikannya dimulai dari
bahan kain yang digunakan untuk membatik dipintal langsung dari kapas. Jadi gulungan kapas
dipintal menjadi benang, lalu ditenun, dan setelah jadi selembar kain lalu dibatik. Hal ini lah
yang membuat batik Tuban menjadi batik yang paling khas di jawa timur.
Salah satu contoh motif batik tuban adalah Motif kawung merupakan penggambaran dari daun
kelapa yang bentuknya disusun silang, yang menjelaskan struktur dari jagad raya. Pusat
persilangannya diartikan sebagai sumber energi. Apabila ditemukan motif memanjang yang
letaknya tepat di tengah kain, maka motif ini disebut dengan motif suluran dan masih masuk
dalam keluarga motif kawung Cirebon, dan biasa disebut dengan motif dudo.

10. Batik Banyumas

Batik Banyumas memiliki sejarah yang tak lepas dari pengaruh budaya, seperti Yogyakarta dan
Surakarta, maupun Pekalongan. Asal mula batik Banyumas memang belum dapat dilacak.
Namun dari informasi para sesepuh dan penggiat batik Banyumas, disebutkan batik Banyumas
muncul, lantaran pengaruh berdirinya kademangan-kademangan di daerah Banyumas dan para
pengikut Pangeran Diponegoro yang mengungsi di daerah Banyumas. Batik Banyumas identik
dengan motif Jonasan, yaitu kelompok motif non geometrik yang didominasi dengan warna-
warna dasar kecoklatan dan hitam. Warna coklat karena soga, sementara warna hitam karena
wedel. Motif-motif yang berkembang sekarang ini antara lain: Sekarsurya, Sidoluhung, Lumbon
(Lumbu), Jahe Puger, Cempaka Mulya, Kawung Jenggot, Madu Bronto, Satria Busana, Pring
Sedapur. Tentu saja, para penggiat batik Banyumas juga menghasilkan motif-motif lain dengan
melakukan kombinasi, terobosan motif baru sehingga tercipta satu karakter seni lukis yang
indah. Bahan batik Banyumas antara lain: mori sen, dobi, sutera, paris. Batik Banyumas
dibedakan dari cara pembuatannya ada dua yaitu batik cap dan batik tulis. Batik cap bisa
diselesaikan dalam waktu tiga hari sementara batik tulis bisa tiga sampai enam bulan, sehingga
harganya pun jauh berbeda. Batik cap berkisar puluhan ribu sampai ratusan ribu rupiah,
sedangkan batik tulis dari ratusan ribu sampai jutaan rupiah.
11. Batik Purwokerto
12. Batik Betawi

Bukan cuma Solo, Yogyakarta atau Pekalongan yang punya batik, tapi Jakarta juga. Jakarta
tempo dulu pernah diramaikan dengan tempat usaha pembuatan batik yang pemiliknya orang-
orang Betawi asli.
Batik ini dibuat secara rumahan dan diwariskan secara turun-temurun. Daerah yang terkenal
dengan usaha batiknya yaitu di Palmerah, Bendungan Hilir, Karet Tengsin, dan Kebon Kacang.
Hasil dari pembatikan, menjadi barang-barang dagangan yang dijual di pasar-pasar.
Batik dari Jakarta atau Batik Betawi mempunyai warna-warna yang semarak sesuai dengan
selera orang Betawi yang meriah. Warna-warnanya didominasi warna-warna cerah dengan
sedikit corak, seperti biru terang, shocking pink , oranye, dan hijau.
Pengaruh kebudayaan China juga muncul melalui warna-warna merah, kuning terang dan ungu
muda. Batik Betawi jarang menggunakan warna gelap karena menggambarkan kesedihan.
Seiring dengan pertumbuhan kota, akhirnya pengrajin batik Betawi pun hilang dari Jakarta
karena dianggap tidak cocok untuk lingkungan dan popularitasnya pun tenggelam. Belakangan
ini akhirnya Batik Betawi muncul kembali dengan motif-motif yang baru namun tetap dengan ciri
khas Betawi.
Motif khas Batik Betawi biasanya berbentuk ondel-ondel, nusa kelapa, alat musik tanjidor,
menggembala kerbau, menumbuk padi, menjala ikan, pengantin Betawi, topeng Betawi, dan
sebagainya. Setelah dikembangkan, muncul juga motif Islami seperti masjid, marunda dan
lainnya.

13. Batik Kalimantan

Sebenernya ini bukan batik tapi coraknya bisa dibilang mirip batik lah. Di Kalimantan ga ada
batik, namanya Kain Sasirangan (Prosesnya Penyelupan kain ke campuran warna). Jelas itu
tidak sama sekali dengan Batik yang notabene di canting yang terisi oleh lilin ..
14. Batik Papua

Batik Papua yang dapat di temukan di pasaran, seperti motif Burung Cenderawasih, motif
Komoro, motif Sentani, dan lainnya, dengan dasar warna yang cerah, seperti merah ataupun
orange, ada juga motif yang di variasi dengan sentuhan garis - garis emas dan di juluki batik
Prada.

Keunikan batik Papua membuatnya kini banyak dilirik pencinta batik lokal maupun international.
Batik papua tak hanya melambangkan culture masyarakat yang ada di sekitar, tapi juga
menorehkan unsur sejarah dan arkeolog di dalamnya.

Berikut ini adalah gambar - gambar batik Papua sesuai dengan nama dan motifnya :

Batik Komoro dengan motif gambar patung berdiri

Batik Asmat dengan motif gambar patung duduk

Batik Sentani, dengan motif gambar alur melingkar

Motif Cederawasih, dengan gambar yang di dominasi dengan burung cenderawasih


Batik khas daerah Papua, yang merupakan ciri khas culture kehidupan masyarakat di papua, ini
layak untuk kita lestarikan karena merupakan aset nasional lainnya, bila tertarik untuk memiliki
batik - batik papua.

15. Batik Padang

Pemakaian batik tanah liek dahulu hanya digunakan untuk acara-acara adat. Dulu pemuka adat
seperti datuak (penghulu atau kepala adat), bundo kanduang (pemimpin wanita di Minang),
raja-raja kecil di Sungai Pagu, Solok, Jambu Lipo, Punjung, Sawah Lunto, dan Sijujung
memakai batik ini. Biasanya batik dipakai sebagai perlengkapan adat, bisa berupa selendang
atau saluak/peci. Para Datuak memakai selendang dengan melingkarkannya di leher,
sedangkan untuk kaum wanita melampirkan selendang itu di bahu dengan ujung kain pertama
dililit dua kali di bahu kiri dan ujungnya disampirkan di tangan kanan melalui bagian belakang
badan.

Batik Padang agak sulit ditemukan tetapi sekarang sudah mulai digiatkan kembali agar batik ini
mudah ditemukan dan dinikmati oleh orang. Salah satu yang berusaha menaikkan kembali batik
Tanah Liek adalah Ranah Minang Inaaya yang mempunyai showroom batik Padang di
Marapalam Padang.

Sentra Bisnis Batik Padang

Di Sumbar, sentra batik tanah liek ada di tiga daerah, yakni Padang dengan Batik Monalisa, di
Dharmasraya dan Pesisir Selatan. Meski sama-sama batik tanah liek, namun motif di masing-
masing daerah berbeda-beda sesuai topografi dan kekayaan alam masing-masing. Di
Dharmasraya misalnya, selain motif dasar, juga ada pembaharuan motif seperti bunga sawit
yang terinspirasi dari bunga sawit yang mekar di perkebunan sawit yang banyak terdapat di
daerah ini

Warna Batik Padang


Batik Padang atau dalam bahasa Minangkabau disebut batik tanah liek (tanah liat) adalah jenis
kain batik yang berasal dari Minangkabau. Dinamakan batik tanah liat karena batik ini
menggunakan tanah liat dalam proses pewarnaannya.

Batik Ranah Minang punya ciri khas tersendiri jika dibandingkan dengan batik jawa, baik corak
maun warna. Terutama, media pewarna dasar kain berupa tanah liat dengan cara merendam
dasar kain yang belum dibubuhi motif batik ke dalam larutan tanah liat. Perendaman ini bisa
memakan waktu lebih dari satu hari untuk mendapatkan ketahanan warna tanah yang menyatu
dengan kain. Setelah itu, kain dicuci bersih lalu dibubuhi motif batik, seperti kaluak paku, itiak
pulang patang, parang rusak, maupun motif berupa kekayaan flora dan fauna alam Ranah
Minang.

Warna Batik Padang kebanyakan hitam, kuning, merah, ungu. Keterbatasan warna di pasaran
karena batik ini menggunakan tanah liat sebagai pewarna. Sesuai dengan permintaan pasar,
warna batik tanah liat kini tidak hanya berwarna coklat. Batik ini pada akhirnya juga diwarnai
menggunakan sumber-sumber pewarna alam lainnya. Sebut saja seperti kulit jengkol, kulit
rambutan, gambir, kulit mahoni, dan lain-lain.

Bahan batik pun ada yang terbuat dari katun ataupun sutera sehingga cocok digunakan untuk
baju, selendang, setelan sarung, dan lain-lain.

Motif Batik Padang

Motif Batik Padang antara lain motif kaluak paku, motif pucuk rebung, motif rangkiang, motif
itiak pulang patang, motif parang rusak, motif tumbuhan merambat atau akar berdaun, keluk
daun pakis, dan lain-lain.

Pola Batik Padang mirip dengan Batik Banyumas, Indramayu, Solo, Yogya.

Di Padang, batiknya yang terkenal bernama batik tanah liek/tanah liat. Dinamakan demikian
karena dalam proses pewarnaannya, batik ini dicelupkan ke dalam tanah liat. Namun, seiring
dengan permintaan pasar, batik tanah liek ini tidak hanya berwarna cokelat saja. Batik ini pada
akhirnya juga diwarnai menggunakan sumber-sumber pewarna alam lainnya. Sebut saja seperti
kulit jengkol, kulit rambutan, gambir, kulit mahoni, dan lain-lain. Bahannya pun ada yang terbuat
dari katun ataupun sutera. Motifnya juga bermacam-macam antara lain tumbuhan merambat
atau akar berdaun, keluk daun pakis, pucuk rebung, dan lain-lain.
Ini dia beberapa motif dari batik Tanah Liek:
Warna batik Padang kebanyakan hitam, kuning, merah, ungu. Polanya Banyumasan,
Indramayuan, Solo, Yogya.
16. Batik Aceh

Batik Aceh mengeluarkan warna-warna yang cenderung berani, merah, hijau, kuning, merah
muda. Biasanya motif batik Aceh yang tertera pada kain melambangkan falsafah hidup
masyarakatnya. Motif pintu misalnya, menunjukkan ukuran tingi pintu yang rendah. Motif tolak
angin menjadi perlambang banyaknya ventilasi udara di setiap rumah adat, motif ini
mengandung arti bahwa masyarakat Aceh cenderung mudah menerima perbedaan.
Motif bunga jeumpa-bunga kantil, diambil karena banyak terdapat di aceh. Kuatnya pengaruh
islam juga turut mewarnai motif-motif batik diantaranya ragam hias berbentuk sulur, melingkar,
dan garis.

17. Batik Bengkulu

Motif batik khas Bengkulu, konon, merupakan sebuah adopsi campuran dari motif kaligrafi
Jambi dengan Cirebon. Adopsi itu membentuk sebuah desain batik khas Bengkulu. Batik khas
Bengkulu secara umum terdiri dari dua jenis. Pertama adalah batik Besurek dengan motif
khasnya berupa tulisan kaligrafi. Dan kedua adalah batik Pei Ka Ga Nga atau disebut juga
dengan batik Ka Ga Nga yang memiliki motif berupa tulisan asli masyarakat Rejang Lebong.
Beberapa motif dasar dari batik Besurek antara lain: motif kaligrafi (diambil dari huruf-huruf
kaligrafi. Untuk batik Besurek modern, biasanya kaligrafinya tidak bermakna); motif bunga
rafflesia; motif burung kuau (bergambar burung yang terbuat dari rangkaian huruf-huruf
kaligrafi); motif relung paku; dan motif rembulan.
Berikut ini beberapa motif batik Besurek:

Kain Besurek memiliki motif khas yang bernuansa kaligrafi Jambi dan Cirebon. Adopsi ini
akhirnya membentuk sebuah desain batik khas Bengkulu. Batik Kanganga memiliki motif khas
yaitu berupa huruf asli Rejang.
Motif kain besurek yang bertuliskan huruf arab yang dapat dibaca, kain ini sangat sakral,
terutama pada pemakaian kain upacara adat pengantin dan untuk menutupi mayat. Kain jenis
ini biasanya berbentuk kerudung wanita calon pengantin yang digunakan untuk upacara ziarah
ke makan para leluhur. Kain jenis ini tidak boleh dipergunakan secara sembarangan.
18. Batik Bali

Di Bali, industri kerajinan batik dimulai sekitar dekade 1970-an. Industri tersebut dipelopori
antara lain oleh Pande Ketut Krisna dari Banjar Tegeha, Desa Batubulan, Sukawati Gianyar,
dengan teknik tenun-cap menggunakan alat tenun manual yang dikenal dengan sebutan Alat
Tenun Bukan Mesin (ATBM). Kerapnya orang Bali mengenakan batik untuk berupacara
sebagai bahan kain maupun udeng (ikat kepala), mendorong industri batik di pulau ini terus
berkembang dang maju. Kini di Bali telah tumbuh puluhan industri Batik yang menampilkan
corak-corak khas Bali, juga corak-corak perpaduan Bali dengan luar Bali seperti Bali-Papua,
Bali-Pekalongan, dan lain-lain.

19. Batik Lampung

Mungkin lebih banyak orang mengenal Lampung dari kain tenun tapis-nya. Tapi jangan salah,
Lampung juga memiliki batik dengan corak tersendiri. Batik ini lahir melalui proses panjang
yang dilakukan oleh Andriand Damiri Sangadjie, seorang budayawan, bersama kawan-
kawannya. Motif batik Lampung yang paling terkenal dan sering menjadi rebutan kolektor asing
adalah motif perahu dan pohon kehidupan.
Ini adalah beberapa contoh motif dari batik Lampung:
20. Batik Toraja

Batik merupakan warisan seni dan budaya bangsa yang sampai saat ini banyak diminati dari
berbagai kalangan dan tanpa batasan umur, batik juga telah menjadi ciri khas budaya bangsa
yang tak kan lekang oleh waktu.
Lahirnya batik Toraja masih tergolong baru yaitu sekitar satu tahun yang lalu, meskipun
demikian keindahan serta ciri khas pada batiknya tidak kalah dengan batik-batik yang ada di
daerah lainnya. Dan saat ini batik Toraja telah mengalami perkembangan yang cukup
signifikan, motif dan warna yang digunakanpun sangat beragam serta mengandung unsur-
unsur budaya daerah yang mengembangkannya.
Batik Toraja memiliki motif atau corak batik yang cukup beragam juga mengandung arti tertentu,
seperti motif pare allo yang berarti matahari, motif pa'teddong yang berarti kepala kerbau juga
menjadi lambang kebesaran di daerah Toraja, motif poya mundudan yang dalam bahasa
Indonesia berarti burung blibis, Proses pembuatan batik Toraja hampir sama dengan
pembuatan batik pada umumnya serta bahan yang di gunakanpun sama dengan batik lainnya
yaitu menggunakan malam atau lilin.

21. Batik Palembang

Batik Palembang menggunakan bahan sutra, organdi, jumputan, katun, dan blongsong. Adapun
motif batik Palembang di antaranya Kembang Jepri, Lasem, Sisik Ikan, Gribik, Encim, Kembang
Bakung, Kerak Mutung, Sembagi dan Salahi. Untuk pewarnaan menggunakan warna cerah
khas Melayu, seperti merah, kuning dan hijau terang. Memang tidak mudah untuk menemukan
pebatik khas Palembang yang mau menggunakan media canting atau menulis kain sehingga
jadi batik saat ini. Pihak Kesultanan Palembang berupaya melestarikaan kekayaan seni dan
budaya peninggalan nenek moyang mereka tersebut, tentunya dengan menggali dan
mengumpulkan serta memproduksi kembali batik tulis.
YANG membedakan batik Palembang dengan batik Jawa yakni motifnya. Batik Palembang itu
ada dua motif yang cukup dikenal. Yang pertama motif Lasem, yang hak paten motifnya sudah
didapatkan pemerintah Palembang. Ciri-ciri motif ini ramai dengan simbol tanaman atau bunga.
Lalu dihiasi pula dengan garis-garis simetris. Kemudian motif Bungo Teh, yakni kain yang
dipenuhi oleh bungo teh.
Intinya batik Palembang itu tidak ada gambar binatang. Hal ini ada pengaruh dari ajaran Islam
yang melarang simbol binatang atau manusi dijadikan hiasan

22. Batik Jambi

Kain dasar batik Jambi diberi pewarna alami dari tanaman dan buah-buahan seperti getah kayu
dan saga. Warna khas : merah, kuning, biru, hitam. Motif batik Jambi pada umumnya diambil
dari alam, seperti tumbuhan, hewan dan aktivitas sehari-hari warga Jambi.
Motifnya satu-satu atau biasa disebut ceplokan. Motif batik Jambi yang sangat terkenal adalah
motif kapal sanggat, kuau berhias, durian pecah, merak ngeram, tampok manggis.
Berbeda dengan batik Jawa yang menggunakan potongan-potongan kain panjang, batik Jambi
biasanya datang dalam bentuk jubah longgar, sarung, atau sebagai selendang/syal. Warna
khas yang biasa dijumpai pada batik Jambi adalah merah, biru, hitam, dan kuning. Motifnya
pada umumnya diambil dari alam, seperti tumbuhan, hewan, dan aktivitas sehari-hari warga
Jambi. Motif batik Jambi yang terkenal antara lain adalah motif kapal sanggat, burung kuau,
durian pecah, merak ngeram, dan tampok manggis.

23. Batik Bojonegoro

Sejak lama Bojonegoro sangat kaya dengan motif batik. Beberapa motif di antaranya siap
dipatenkan. Motif batik asli Bojonegoro, mengambil tema dari budaya lokal yang cukup arif dan
potensi Bojonegoro yang cukup terkenal. Di antaranya motif Mliwis Putih, Sapi, Jagung,
Kahyangan Api, Tembakau, Minyak, Wayang Tengul, Padi dan motif batik Jati. Hingga saat ini
pasar produksi batik tersebut kini telah sampai di Singapura.

24. Batik Purbalingga

Sekilas memang mirip batik dari Banyumas, karena Purbalingga memang pernah saru
karisidenan dengan Banyumas.
Buat yang ngga tahu di mana itu Purbalingga, Purbalingga terletak di provinsi Jawa Tengah.
Disebelah selatan dan barat berbatasan dengan Kabupaten Banyumas (Purwokerto). Sebelah
timur dengan Kabupaten Banjarnegara dan sebelah utara dengan Kabupaten Pemalang.

25. Batik Garut

26. Batik Riau

Di Riau, konon ada batik Selerang yang sempat begitu terkenal pada tahun 1990-an namun
sayangnya kabarnya saat ini sudah menghilang. Selain itu, ada pula yang namanya batik Tabir.
Batik Tabir yang dibuat berdasarkan sistem tulis dan tolek ini warna-warnanya terang dan
cerah, seperti merah, kuning, hijau. Corak dan motifnya antara lain adalah bunga bintang,
sosou, cempaka, dan kenduduk.

Di Riau ada batik Batik Selerang yang sayangnya kabarnya sudah menghilang dan Batik Tabir.
Batik Tabir warnanya lebih terang dan cerah seperti merah, kuning, hijau. Corak dan motif batik
Riau adalah bunga bintang, sosou, cempaka, kenduduk
27. Batik Semarang
Diproduksi para pengrajin di Kampung Batik, Kelurahan Bubakan, Kecamatan Mijen,
Semarang, batik Semarang juga menawarkan beragam motif yang khas dibanding motif-motif
batik dari daerah Jawa Tengah lainnya. Pada umumnya batik Semarang berwarna dasar
oranye kemerahan karena mendapat pengaruh dari China dan Eropa. Selain itu, motif dasar
batik Semarang banyak dipengaruhi budaya China yang pada umumnya banyak menampilkan
motif fauna yang lebih menonjol daripada flora. Misalnya merak, kupu-kupu, jago, cendrawasih,
burung phoenix, dan sebagainya. Adapun motif Semarang yang menonjolkan ikon kota
Semarang seperti Tugu Muda, Lawang Sewu, Burung Kuntul, Wisma Perdamaian, dan Gereja
Blenduk.

Beberapa motif dari batik Semarang:

28. Batik Rembang

Batik yang sangat terkenal di Rembang adalah batik Lasem. Batik Lasem ini pasarannya pun
sudah menembus pasar mancanegara. Berikut ini adalah motif-motif dari batik Lasem:

29. Batik Pacitan

Batik tulis khas pacitan tergolong jenis klasik seperti Motif Sidomulyo, Sekar Jagat, Semen
Romodan Kembang-Kembang.
30. Batik Sidoarjo

Sidoarjo juga punya Kampoeng batik dengan nama Batik Jetis, Kampoeng ini memproduksi
batik tulis dengan motif yang khas dari Sidoarjo. Motif kain batik asal Jetis didominasi flora dan
fauna khas Sidoarjo yang memiliki warna-warna cerah, merah, hijau, kuning, dan hitam.
Motifnya juga motif kuno, tidak banyak perubahan dari motif yang dulu dipakai oleh para
pendahulu. Ada abangan dan ijo-ijoan (gaya Madura), motif beras kutah, motif krubutan
(campur-campur) lalu ada motif burung merak, dan motif-motif lainnya.

31. Batik Banyuwangi

Tak banyak orang yang tahu, bahwa sejatinya Banyuwangi merupakan salah satu daerah asal
batik di Nusantara. Banyak motif asli batik khas Bumi Blambangan. Namun hingga sekarang,
baru 21 jenis motif batik asli Banyuwangi yang diakui secara nasional. Jenis-jenis batik
Banyuwangi itu salah satunya antara lain: Gajah Oling; Kangkung Setingkes; Alas Kobong;
Paras Gempal; Kopi Pecah, dan lain-lain.
Semua nama motif dari batik asli Bumi blambangan ini ternyata banyak dipengaruhi oleh
kondisi alam. Misalnya, Batik Gajah Oling yang cukup dikenal itu, motifnya berupa hewan
seperti belut yang ukurannya cukup besar. Motif Sembruk Cacing juga motifnya seperti cacing
dan motif Gedegan juga kayak gedeg (anyaman bambu). Motif-motif batik yang ada ini
merupakan cerminan kekayaan alam yang ada di Banyuwangi. Motif batik seperti di
Banyuwangi ini tidak akan ditemui di daerah lain dan merupakan khas Banyuwangi.

32. Batik Mojokerto

Batik Mojokerto merupakan sebuah budaya kerajinan batik yang sejarahnya berkembang
dengan masa kejayaan Kerajaan Majapahit. Keunikan batik Mojokerto adalah pada nama-nama
coraknya yang sangat asing dan aneh di telinga sebagian orang. Misalnya gedeg rubuh,
matahari, mrico bolong, pring sedapur, grinsing, atau surya majapait. Batik Mojokerto kini
memiliki 6 motif yang telah dipatenkan, yakni pring sedapur, mrico bolong, sisik gringsing, koro
renteng, rawan indek dan matahari.
Desain batik itu Mojokerto mengambil corak alam sekitar kehidupan manusia. Misalnya motif
pring sedapur merupakan gambar rumpun bambu dengan daun-daun menjuntai. Ada burung
merak bertengger. Warna dasarnya putih dengan batang bambu warna biru. Sedangkan
daunnya warna biru dan hitam. Demikian pula motif gedeg rubuh, coraknya mirip seperti
anyaman bambu yang miring. Kalau mrico bolong, motifnya berupa bulatan merica berlubang.

33. Batik Ponorogo

Batik Ponorogo terkenal dengan motif meraknya yang diilhami dari kesenian reog yang menjadi
ikon di daerah ini. Hingga kini paling tidak sudah 25 corak batik Ponorogo diciptakan.Motif batik
lainnya antara lain merak tarung, merak romantis, sekar jagad, dan batik reog.

34. Batik Tulungagung

Pesona batik Tulungagung terletak pada tingkat keberanian memadukan warna untuk
menghasilkan batik dengan warna yang berbeda. Dari yang kebanyakan berwarna coklat
maupun hitam, kini lebih berani dengan memainkan warna yang lebih cerah. Beberapa motif
yang paling banyak dibuat di Tulungagung antara lain buket ceprik gringsing,buket ceprik
pacit ungker, serta lereng buket. Ketiga motif tersebut merupakan satu di antara 86 motif
yang dimiliki para perajin di Tulungagung.
Batik Tulungagung, Jawa Timur yang juga dikenal dengan Barong Gung, kini mulai dilirik
pengusaha timur tengah. Adalah pengusaha asal Arab Saudi Talal Omar Al Yafee yang berniat
memasarkan Barong Gung ke tanah kelahirannya.
35. Nusa Tenggara
Daerah Nusa Tenggara juga memiliki batik dengan motif khasnya sendiri. Contohnya adalah
batik Sasambo (Sasak Samawa Mbojo) yang dijadikan sebagai pakaian batik resmi lokal NTB.
Di NTT, juga terdapat batik. Bahkan setiap pulaunya bisa menghasilkan batik dengan keunikan
masing-masing. Pulau Sumba misalnya batik tenunnya khas dengan motif hewan. Pulau Rote
khas dengan motif daunnya.
36. Batik Sumedang atau Batik Kasumedangan

Dengan warna kain merah, motif batik Kasumedangan yaitu berpola ceplokan motif utama pada
latar vertikal, horisontal atau polos, dan menemukan makna-makna simbolis dari motif-motif
tersebut.

37. Batik Tasikmalaya : Batik Tasikan, Batik Karajinan (Wurug), Batik Sukaraja/Sukapura
(Batik tulis khas tasikmalaya)

Warna dasar kain merah, kuning, ungu, biru, hijau, orange dan soga. Dan warnanya cerah
namun tetap klasik dengan dominasi biru. Batik Sukapura : berciri khas warna merah, hitam,
coklat.
Motifnya kental dengan nuansa Parahyangan seperti bunga anggrek dan burung, selain itu ada
juga motif Merak-ngibing, Cala-culu, Pisang-bali, Sapujagat, Awi Ngarambat.

Batik Tasik memiliki kekhususan tersendiri yaitu bermotif alam, flora, dan fauna. Batik Tasik
hampir sama dengan Batik Garut hanya berbeda dari warna, Batik Tasik lebih terang warnanya.
38. Sulawesi

Sulawesi juga memiliki motif batik yang beraneka ragama. Sebagai contoh, batik Sulawesi
Selatan memiliki motif-motif seperti Toraja, Bugis dan Makassar. Batik Sulawesi Selatan
umumnya menggunakan teknik pembuatan yang sama dengan batik Jawa, namun tetap
memiliki kekhasan sendiri. Sedangkan di Sulawesi Tengah rata rata mendatangkan bahan baku
tekstil batik dari Jawa, namun pembuatan motifnya dilakukan oleh masyarakat pengrajin batik di
Sulawesi Tengah tepatnya di kota Palu dan motifnya sesuai dengan ciri khas motif lokal Palu.
Motif yang digunakan batik-batik di Sulawesi Tengah kebanyakan menggambarkan motif
burung maleo, motif bunga merayap, motif resplang, motif ventilasi dan motif ukiran rumah adat
Kaili ataupun motif bunga dan buah cengkeh.

Anda mungkin juga menyukai