ISSN : 2339-1553
Abstrak
Batik adalah sebuah kerajinan dari kain yang diberi hiasan berupa motif, warna, ornamen yang
dibuat dengan cara ditulis atau di cap.Secara etimologis akhiran “tik” dalam kata “batik” berasal dari
kata menitik atau menetes. Dalam bahasa kuno disebut serat, dan dalam bahasa ngoko disebut
“tulis” atau menulis dengan lilin. Sedangkan teknik membuat batik adalah proses pekerjaan dari
tahap persiapan kain sampai menjadi kain batik. Pada jaman Hindu(abad XIII)di Jawa Timur
keberadaan seni batik dapat dilihat pada busana yang dihias dengan motif-motif yang digunakan
pada arca yang terdapat pada bangunan candi. Hal itu menunjukkan batik sudah ada di Indonesia
sejak dulu.Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit.
Di Solo terkenal ada kampung bernama Laweyan yang erat kaitannya dengan jatuhnya kekuasaan
Majapahit ke tangan Kerajaan Islam yaitu Demak, Pajang dan Mataram sekaligus menjadi simbol
pelestarian budaya membatik tinggalan Majapahit.Penciptaan motif batik ditinjau dalam
perkembangannya selalu berhubungan dengan alam lingkungan sekitarnya, terutama flora dan
fauna, memunculkan perbedaan baik bentuk maupun filsafat di dalam seni batik. Pada batik
Tradisional motifnya terikat oleh suatu ikatan tertentu dan dengan isen-isen tertentu. Batik modern
dapat dibedakan menjadi beberapa gaya antara lain; gaya abstrak dinamis, gaya gabungan, gaya
lukisan, dan gaya khusus.
Abstract
Batik is one of craft that made of fabric that given a decoration in the form of motifs, colour,
ornaments that made by write or in stamp. Etymologically suffix "tik" in the word "batik" is derived
from the word drip or trickle. In the ancient language called fibers, and in the language ngoko called
"write" or writing with wax. So membatik means throwing a lot of point or dots at many times on the
fabric, the long form of the dots are finally formed into a line coincide.At the Hindus era around the
XIII century in East Java where batik art can be seen on dress or clothing which decorated with
motifs that are used on statues found in the temple. The history of batik in Indonesia are relating to
the development of the Majapahit kingdom. In the Solo there is a famous village called Laweyan. In
the famous Solo there is village called Laweyan. The establishment of Laweyan village is closely
related to the collapse of the Majapahit kingdom in the hands of the Islamic kingdom, namely
Demak, Pajang, and Mataram that also become a symbol of cultural preservation of the remains of
Majapahit making batik. The creation of the motif is reviewed in its development is always
associated with the natural surroundings, especially the flora and fauna. The creation of batik art
that oriented to surrounding natural environment which causes the differences in form and
philosophy in the art of batik. In traditional batik motif structure its bound by a certain bond with the
certain isen-isen. In traditional batik motif arrangement of is bound by a certain bond with certain
isen. Modern Batik can be divided into several shades or styles, among others; dynamic abstract
style, combined style, painting style, and special style.
539
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014
ISSN : 2339-1553
motif pada kain. Batik sebagai seni lukis kehidupannya agar tercipta suatu
bisa disebut juga sebagai suatu karya keselarasan dan kebahagiaan hidup.
seni lukis yang banyak memanfaatkan Disamping itu batik juga menandai setiap
unsur menggambar ornament pada kain. peristiwa penting dalam kehidupan
Batik dikatakan sebagai seni tulis karena manusia Jawa sejak lahir hingga ajal
sebagian batik dibuat dengan teknik mirip tiba. Terdapat beberapa motif batik yang
menulis atau menyungging. Sedangkan dikenakan pada peristiwa-peristiwa
yang dimaksud dengan teknik membuat penting yang dialami masyarakat Jawa.
batik adalah proses pekerjaan dari tahap Peristiwa kelahiran misalnya, sebaiknya
persiapan kain sampai menjadi kain jabang bayi dialasi dengan kain batik tua
batik. Pekerjaan persiapan meliputi milik neneknya atau kopohan yang
segala pekerjaan pada kain mori hingga berarti basah. Ini mengandung harapan
siap dibuat batik seperti nggirah/ngetel agar si bayi berumur panjang seperti
(mencuci), nganji(menganji), sang nenek. Untuk pernikahan, biasanya
ngemplong(seterika, kalendering). mempelai mengenakan kain batik
Sedangkan proses membuat batik dengan motif yang berawalan dengan
meliputi pekerjaan pembuatan batik yang “sida”, seperti Sidamulya, Sidaluhur, Sida
sebenarnya terdiri dari pelekatan lilin Asih, dan Sidomukti. Atau kalau tidak,
batik pada kain untuk membuat motif, bisa mengenakan motif Truntum, Wahyu
pewarnaan batik (celup, colet, Tumurun, Semen Gurdha, Semen Rama
lukis/painting, printing), yang terakhir dan Semen Jlekithet. Masing-masing
adalah penghilangan lilin dari kain . mengandung maksud agar kedua
(Sewan Soesanto, 1974). mempelai mendapat kebahagiaan,
Secara garis besar timbulnya kemakmuran dan menjadi orang
karya seni tidak dapat dipisahkan oleh terpandang.(http://nisyacin.
sistem kepercayaan dan agama yang Blogdetik.com/2012/09/09/ filosofi-batik-
akan memberikan pola-pola tertentu dan-motif-batik/) Jadi dari sehelai kain
untuk mewujudkan bentuk seninya batik tersirat beraneka makna dan nilai
(Koentjaraningrat, 1981:2).Dari yang berguna bagi kehidupan.
keindahan yang ditampilkan dari sehelai Batik juga dapat dikatakan
kain batik dapat dikatakan bahwa batik sebagai sarana akulturasi budaya karena
juga merupakan hasil kerajinan yang batik dalam perkembanganya sampai
paling digemari. Batik sebagai salah satu saat ini terdapat banyak mengalami
kerajinan yang sangat indah memiliki perubahan-perubahan seiring dengan
keunggulan yang bermacam-macam. pengaruh budaya pada masa itu dan
Selain dijadikan sebagai sebuah hasil perkembangan jaman. Pada masa
kerajinan batik juga bisa dijadikan Hindu, batik cenderung diwarnai motif-
pedoman serta tuntunan hidup sehari- motif dan corak yang berhubungan
hari karena dalam selembar kain batik dengan agama Hindu, pada masa Islam,
tersirat berbagai makna yang dapat batik juga diwarnai oleh motif dan corak-
dijadikan petunjuk hidup bagaimana corak yang islami, walaupun motif-motif
manusia berbuat agar menjadi manusia dan corak-corak peninggalan Hindu
yang unggul dibandingkan dengan masih ada, namun hanya sebagai
manusia lain. Di dalam motif kain batik tambahan saja. Demikian selanjutnya
tersirat nilai-nilai kehidupan yang sampai sekarang batik diwarnai oleh
menjadikan manusia itu menjadi manusia berbagai macam budaya pada masa
yang baik dan berbudi luhur.Makna- batik itu ada.
makna batik terkandung dari beraneka
corak, warna, dan ornamen yang 2. Sejarah Perkembangan Batik
menghiasi batik tersebut. Berbagai Batik adalah budaya khas
macam makna dan nilai dapat bangsa Indonesia yang sudah dikenal
ditampilkan dari selembar kain batik, sejak jaman dulu dan diwariskan secara
namun yang sering diketahui masyarakat turun temurun. Masyarakat duniapun
awam hanyalah nilai kendahan atau seni mengakui bahwa batik adalah milik
dari batik. Dari selembar kain batik dapat bangsa Indonesia karena adanya
diperoleh pedoman serta tuntunan hidup pengakuan dari UNESCO. Batik
sehari-hari karena dapat memberi arahan Indonesia, sebagai keseluruhan teknik,
bagaimana manusia harus berbuat dan teknologi, serta pengembangan motif dan
bagaimana manusia harus menyikapi budaya yang terkait, oleh UNESCO telah
540
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014
ISSN : 2339-1553
541
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014
ISSN : 2339-1553
berkembang motif-motif yang mendasari dari : pohon mengkudu, tinggi, soga, nila,
desain batik Jawa era Mataram Islam - dan bahan sodanya dibuat dari soda abu,
disebut motif Mataram karena motif ini serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.
sangat populer setelah Pajang kalah Corak-corak batik berkembang luas dan
dengan Mataram. Di ceritakan saat pengaruh Solo-Yogya dianggap sebagai
Raden Pabelan (Keponakan Sutawijaya) dasar seluruh batik Jawa dan Madura
menggoda puteri bungsu Sultan
Hadiwijoyo, Raden Pabelan mengenakan Batik menjadi produksi paling
batik bangsawan Keraton Pajang yang utama di Jawa. Perkembangan Batik
tidak boleh dipakai sembarangan, dan menjadi amat kuat setelah ditemukannya
saat Raden Pabelan menyusup ke metode penanaman serat kapas (ciam)
lingkungan Sekar Kedaton, digambarkan dari tanaman Jong yang sangat ahli
puteri bungsu Mataram sedang dilakukan oleh orang-orang Cina di
membatik dengan canting - hal yang Pekajangan (Pekalongan) pada tahun
seperti ulangan pada kisah lama saat 1880. Ditemukannya serat ini membuat
Raden Joko Tingkir (nama muda Sultan jiwa dagang orang Pekalongan tumbuh.
Hadiwijoyo) menerobos pintu masuk Banyak dari saudagar-saudagar
tembok Sekar Kedaton Demak untuk Pekalongan baik keturunan Cina atau
berkencan dengan anak Raja Demak Jawa asli yang berpindah ke Solo dan
yang juga sedang membatik. membangun usaha Batik. Kemudian
(http://sejarah.kompasiana.com/2011/10/ pada tahun 1898, Sunan Pakubowono X,
02/ sekilas -sejarah-perkembangan-batik- Raja Solo yang baru diangkat beberapa
di-indonesia-400068.html) Dengan tahun sebelumnya memerintahkan
demikian dapat disimpulkan bahwa dibangun sebuah sentra perdagangan
ketrampilan membatik dengan sekaligus koperasi-koperasi bagi usaha
mengunakan canting sudah digunakan Batik. Konsep Koperasi menjadi obsesi
pada saat itu dan batik masih menjadi Sunan Solo setelah membaca sebuah
seni rahasia Istana terutama untuk motif- buku tentang Koperasi di Inggris tentang
motif khusus seperti Sidomukti dan industri tekstil. Atas titah Sunan inilah
Sidoluruh kemudian berdiri puluhan koperasi di
Pada waktu terjadi Perang Solo. Lantas kemudian diikuti berdirinya
Diponegoro (1825-1830 banyak koperasi diluar wilayah Voorstenlanden
bangsawan terlibat atas perang besar ini, (Solo dan Yogya) yaitu di Pekalongan,
sehingga ketika Belanda melakukan Semarang dan Cirebon.
strategi perang bentengstelsel yaitu : (http://sejarah.kompasiana.com/2011/10/
membangun tangsi disetiap tempat yang 02/ sekilas -sejarah-perkembangan-batik-
dikuasai maka keluarga bangsawan yang di-indonesia-400068.html)
mendukung Diponegoro banyak
mengungsi ke wilayah-wilayah di luar Jadi kerajinan batik ini di
Yogyakarta. Wilayah Banyumas adalah Indonesia telah dikenal sejak zaman
wilayah yang paling banyak menjadi kerajaan Majapahit dan terus
tempat pengungsian para bangsawan berkembang hingga kerajaan Demak,
Yogyakarta. Selain Banyumas juga Pajang dan Mataram Islam hingga Solo
bangsawan tersebut mengungsi ke dan Yogyakarta. Adapun mulai
Pekalongan dan menetap disana. Dalam meluasnya kesenian batik ini menjadi
perkembangannya lambat laun kesenian milik rakyat Indonesia dan khususnya
batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-
selanjutnya meluas menjadi pekerjaan XVIII atau awal abad ke-XIX . Batik yang
kaum wanita dalam rumah tangganya dihasilkan ialah semuanya batik tulis
untuk mengisi waktu senggang. sampai awal abad ke-XX dan batik cap
Selanjutnya, batik yang tadinya hanya dikenal baru setelah usai perang dunia
pakaian keluarga istana, kemudian kesatu atau sekitar tahun 1920. Kini batik
menjadi pakaian rakyat yang digemari, sudah menjadi bagian pakaian tradisional
baik wanita maupun pria. Bahan kain Indonesia.
putih yang dipergunakan waktu itu
adalah hasil tenunan sendiri. Sedang 3. Motif Batik
bahan-bahan pewarna yang dipakai
terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Penciptaan motif batik ditinjau
Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dalam perkembangannya selalu
542
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014
ISSN : 2339-1553
543
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014
ISSN : 2339-1553
544
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014
ISSN : 2339-1553
545