Anda di halaman 1dari 21

1.

PENGERTIAN SENI GRAFIS


Seni grafis(seni mencetak) termasuk karya seni rupa dwimatra yang dibuat untuk mencurahkan
ide/gagasan dan emosi seseorang dengan menggunakan teknik cetak, sehingga memungkinkan pelipat
gandaan karyanya.Dari bahasa Yunani “graphein” yang berarti menulis atau menggambar.Dari bahasa
bahasa Ingrris “graph atau graphic” yang berarti dapat membuat tulisan, likisan dengan cara ditoreh
atau digores.

2. CETAK DALAM YANG DIPAKAI SENIMAN


 Etsa
Merupakan teknik cetak seni yang menggunakan media berupa lempeng tembaga. SERING
DIGUNAKAN
 Mezzo tint
Adalah teknik mengerok halus permukaan logam, menggunakan efek gelap terang yang dominan
 Drypoint
Teknik yang menggunakan benda runcing untuk mengukir media.
 Engraving
Menggunakan alat yang disebut dengan burin untuk mengukir logam.Permukaan logam diberi
cat dan seniman harus mengukir logam tersebut dengan burin.

3. CONTOH CETAK TINGGI


 Stempel

4. MENDESKRIPSIKAN UNSUR-UNSUR PSIKIS DALAN SENI LUKIS

UNSUR PSIKIS karya seni lukis adalah unsur-unsur yang sifatnya non visual sehingga tak bisa dilihat oleh
indera penglihatan melainkan hanya bisa dirasakan kehadirannya turut menciptakan kesan pada karya lukisan
tersebut. Berikut adalah beberapa unsur psikis pada lukisan:
Gagasan
Imajinasi
Pengalaman
Ekspresi
Pandangan Hidup
Teknik
Sikap Artistik
Sikap Estetika
Pengetahuan
Konsep Karya Seni

5. MENDESKRIPSIKAN TUJUAN MELUKIS


Macam - macam tujuan berkarya seni lukis yaitu :
tujuan religius yaitu lukisan menjadikan media bagi manusia untuk dekat dengan Sang Pencipta dan Pelindung
umat manusia
tujuan kritik sosial yaitu lukisan untuk menggambarkan kesenjangan sosial, politik atau kondisi masyarakat
yang ditujukan kepada pemerintah atau pemangku kepentingan untuk merubah kondisi yang ada
tujuan ekspresi yaitu lukisan untuk mencurahkan emosi atau perasaan dan berusaha menggambarkan gejolak
hati pelukisnya
tujuan komersil yaitu lukisan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan pasar sehingga bisa laku di pasaran

6. MENDESKRIPSIKAN JENIS-JENIS LUKISAN


Jenis-Jenis Seni Lukis
1. Klasisme
Aliran Klasisme ini adalah bercorak klasik Yunani dan Romawi dengan wujud gambar yang realistis. Bumbu-
bumbu realistis ini adalah wujud tampilan lukisan yang dibuat semirip-miripnya dengan wujud aslinya di dunia
nyata.
2. Romantisme
Aliran romantisme memiliki ciri khas nilai-nilai sebuah peristiwa yang menarik, istimewa, dan indah. Hal ini
dapat berupa kejadian-kejadian yang menyenangkan, hubungan percintaan, dan lukisan-lukisan manusia
berparas anggun.
3. Realisme
Jenis aliran ini lebih menghasilkan suatu karya yang menangkap fenomena yang nyata terjadi dan dialami
dalam kehidupan secara obyektif.. Bila diperhatikan, realisme ini merupakan sanggahan terhadap aliran berjenis
klasisme yang statis serta romantisme yang berlebihan.
4. Naturalisme
Naturalisme merupakan aliran yang cenderung menunjukkan suatu keadaan malam. Semua tema yang ingin
dibuat untuk melukis dihubungkan dengan keadaan alam yang lebih dominan.
5. Ekspresionisme
Ekspresionisme merupakan jenis seni lukis yang menganggap bahwa ekspresi merupakan elemen penting yang
digunakan untuk menciptakan karya lukis yang menarik dan berkesan. Seni ini terlahir dari sebuah emosi yang
murni dari dalam hati dan dituangkan dalam warna dan bentuk gambar.
6. Surealisme
Aliran ini memproyeksikan obyek-obyek yang dilihatnya secara natural menjadi obyek-obyek yang ada dalam
sebuah mimpi. Hasil karya yang diciptakan adalah obyek-obyek yang imajinatif dan unik.

7. PELOPOR SENI CETAK-MENCETAK

Johannes Gutenberg

8. Screen kualitasnya bermacam-macam dengan sifat-sifat berbeda : Screen biasanya menggunakan


huruf “T”.

 Screen yang pori-porinya lebih rapat dan biasanya digunakan untuk mencetak pada permukaan tipis,
kertas karton, dan kulit bertanda T120.
 Screen yang mempunyai sifat banyak meloloskan tinta karena mempunyai pori-pori yang lumayan rapat
. Tipe ini berguna untuk mencetak gambar pada handuk atau karung gula yang mempunyai permukaan
kasar disebut T55.
 Screen yang mempunyai pori-pori lumayan rapat, digunakan untuk mencetak kaos dan spanduk disebut
T90.
 Screen yang sering digunakan untuk mencetak pada permukaan bahan serat atau fiber, formika dan
imitasi disebut T150.

9. MENDESKRIPSIKAN KARYA SENIMAN DENGAN CUKILAN KAYU BERWARNA :

Cukil kayu atau xylpgrafi adalah teknik cetak relief dalam seni grafis, dimana gambar dipahat pada permukaan
papan kayu, dengan bagian yang akan dicetak tetap sejajar dengan permukaan sementara bagian yang akan
dicetak dicukil atau dipahat dengan tatah /alat cukil. Bagian yang dicukil dengan pisau atau tatah hasilnya akan
menjadi “putih” (warna kertas atau bahan lain), bagian yang tidak dicukil tetap sejajar dengan permukaan
aslinya, hasilnya menjadi “hitam” (warna tinta). Seni cukil kayu disebut juga dengan “xilografi” (xylography)
tetapi kata ini jarang digunakan dalam bahasa Inggris.

10. Ragam Hias


adalah bentuk dasar hiasan yang biasanya akan menjadi pola yang diulang-ulang dalam suatu karya kerajinan
atau seni. Karya ini dapat berupa tenunan, tulisan (misalnya batik), songket, ukiran, atau pahatan pada
kayu/batu. Ragam hias dapat distilisasi (stilir) sehingga bentuknya bervariasi.
11. BAHAN BATIK

 Kain Mori
Kain mori adalah kain tenun berwarna putih yang terbuat dari kapas. Ada dua jenis kain mori yang sering
dijadikan kain batik yaitu:
Kain mori yang telah mengalami proses pemutihan
Kain mori yang belum diputuhkan yang biasa disebut kain blacu.
Batik sebagian menggunakan bahan mori sebagai bahan utama yang mudah diproses. Kualitas kain mori sangat
tampak pada kehalusan tekstur kain, sehingga kain mori tersebut selain dari cara membatik dari proses
pembatikan juga akan mempengaruhi kualitas batik yang dihasilkan.
Jenis kain mori ada 3 yaitu:
Kain Mori Primissima: Kain ini merupakan kain yang paling halus biasanya digunakan untuk membuat batik
tulis yang sangat halus.
Kain Mori Prima: kain ini merupakan kualitas kedua setelah Kain Mori Primssima. Kain mori ini biasanya juga
digunakan untuk membuat Batik Tulis maupun Batik Cap.
Kain Mori Biru: kain ini merupakan golongan ketiga, yang biasa digunkan untuk membatik yang bukan batik
halus, hal ini dikarenakan susunan atau kontruksi mori biru hanya menggunakan benang sehingga
mempengaruhi proses pembatikan dan pewarnaanya.
 Kain Katun
Kain yang satu ini merupakan kain yang paling umum digunakan untuk membuat batik. Kain katu juga
memiliki beberapa tingkatan. Kain katun primisima lebih bagus dari katun prima, dan kain polisima paling
bagus diantara keduannya. Masing-masing katun tersebut ada beberapa tingakatan. Ada yang kasar dan tipis,
lebih halus dan tebal dan paling terbal serta paling halus. Semua tergantung dari campuran serat kapas
digunakan dalam pembuatan kain tersebut.
 Kain Paris
Kain batik yang satu ini teksturnya lembut dan jatuh. Bahannya tipis dengan serat kain yang kuat. Kain paris
pun memiliki tingkatan-tingkatan seperti kain yang lain.
 Kain Serat Nanas
Kain batik serat nanas teksturnya kasar mirip dobi. Biasanya terlihat sulur-sulur pada kain tersebut dan
mengkilat. Hampir semua kain mempunya tingkatan dari yang paling kasar sampai yang paling halus.
 Kain Sutera
Kain batik sutera terbuat dari serat kepompong. Sutera merupakan salah satu bahan pakaian terindah di
dunia.sejak dahulu, kain sutera sudah digunakan untuk pakaian yang istimewa. Karena, saat mengenakanya
pakain yang terbuat dari sutera akan terasa lebih nyaman.

12. KARYA SENIRUPA BERNILAI ADILUHUNG


[Seni Murni] Adiluhung dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti suatu hal yang bermutu
tinggi dan wajib dipelihara.
Maka kerajinan karya adiluhung adalah kerajinan yang memiliki nilai dan kualitas yang tinggi, berharga dan
harus dipelihara oleh masyarakat. Contohnya : Patung Asmat dari Papua, Seni lukis Sukaraja dari Banyumas,
dan karya patung keramik khas Bantul Yogyakarta.

13. TEMPAT PENDIDIKAN SENI :


1) 1. ISI JOGJA (Institut Seni Indonesia Yogyakarta)
2) ISI SOLO (Institut Seni Indonesia Surakarta)
3) ISI Denpasar (Institut Seni Indonesia Denpasar)
4) IKJ (Institut Kesenian Jakarta)
5) ITB (Institut Teknologi Bandung)

14. Ragam hias Yogyakarta :


Motif Batik Khas Yogyakarta

Yogyakarta merupakan salah satu kota yang terkenal akan budaya dan batiknya, banyak pengrajin batik di jogja
yang masih membuat batik lawasan (Batik dengan motif Tradisional). Berikut ini adalah beberapa motif batik
lawasan (batik tradisional) yang menjadi ciri khas batik Yogyakarta:                               

1. Bledak Sidoluhur Latar Putih

Motif batik Bledak Sidoluhur dasar putih

Kegunaan : Upacara Mitoni ( Upacara Masa 7 Bulan bagi Pengantin Putri saat hamil
                     pertama kali)
Filosofi      : Yang menggunakan batik dengan motif ini selalu dalam keadaan gembira.

2. Cakar Ayam
Batik motif Cakar Ayam

Kegunaan : Upacara Mitoni, Untuk Orang Tua Pengantin pada saat Upacara Tarub, siraman.
Filosofi      : Cakar ayam melambangkan agar setelah berumah tangga sampai keturunannya nanti dapat mencari
nafkah sendiri (mandiri).
3. Cuwiri

Kegunaan : Mitoni, menggendong bayi


Filosofi      : Cuwiri = bersifat kecil-kecil, Pemakai kelihatan pantas/ harmonis.
4. Grageh Waluh
Batik motif Grageh Waluh
Kegunaan : Harian (bebas)
Filosofi      : Orang yang memakai akan selalu mempunyai cita-cita atau tujuan tentang sesuatu.
5. Grompol

Batik motif Grompol


Kegunaan : Dipakai oleh Ibu mempelai puteri pada saat siraman
Filosofi      : Grompol, berarti berkumpul atau bersatu, dengan memakai kain batik motif grompol ini
diharapkan berkumpulnya segala sesuatu yang baik-baik, seperti rezeki, keturunan, kebahagiaan hidup, dll.
6. Harjuno Manah

Batik motif Harjuno Manah


Kegunaan : Upacara Pisowanan / Menghadap Raja bagi kalangan Kraton
Filosofi      : Orang yang memakai motif batik Harjuno Manah apabila mempunyai keinginan akan dapat
tercapai.
7. Jalu Mampang
Batik Motif Jalu Mampang
Kegunaan : Untuk menghadiri Upacara Pernikahan
Filosofi      : Memberikan dorongan semangat kehidupan serta memberikan restu bagi pengantin.
8. Jawah Liris Seling Sawat Gurdo

Batik Motif Jawah Liris Seling Sawat Gurdo


Kegunaan : Berbusana
Filosofi      : Jawah liris=gerimis
9. Kasatrian

Batik Motif Kasatrian


Kegunaan : Dipakai pengiring waktu upacara kirab pengantin
Filosofi      : Si pemakai agar kelihatan gagah dan memiliki sifat ksatria.

10. Kawung Picis

Batik Motif Kawung Picis


Kegunaan : Dikenakan di kalangan kerajaan
Filosofi      : Motif ini melambangkan harapan agar manusia selalu ingat akan asal-usulnya,  juga
melambangkan empat penjuru ( pemimpin harus dapat berperan sebagai pengendali  kea rah perbuatan baik).
Juga melambangkan bahwa hati nurani sebagai pusat pengendali nafsu-nafsu yang ada pada diri manusia
sehingga ada keseimbangan dalam perilaku kehidupan manusia.

15. Daerah penghasil kerajinan di Yogyakarta :


1) Malioboro
Lokasi: Jalan Malioboro, Jogjakarta, Indonesia.
2) Kasongan
Lokasi: Desa Kasongan, Bantul, Jogyakarta, Indonesia.
3) Pasar Beringharjo
Lokasi: Jl. Pabringan 1, Yogyakarta 55122, Indonesia.
4) Pasar Seni Gabusan
Lokasi: Jl. Parangtritis km 9,5 Yogyakarta 55186, Indonesia.
5) Kotagede
Lokasi: Kecamatan Kotagede, Bantul, Yogyakarta 55186, Indonesia

16. MENDESKRIPSIKAN PEMATUNG DALAM DAN LUAR NEGERI


1. Gregorius Sidharta :
a. tonggak samudera di Jakarta
b. garuda pancasila diatas podium gedung
MPR / DPR
2. I Nyoman Nuarta :
a. Garuda Wisnu kencana di Bali
b. patung proklamator Soekarno -hatta
bersama G Sidharta Soegijo
3. Edhi Sunarso :
a. Monumen tugu muda di semarang
b. monumen selamat datang di Jakarta
4. Dolorosa Sinaga :
a. Monumen semangat 66 di Jakarta
b. Gate of harmony di kuala lumpur
5. Auguste Rodin, adalah pematung Prancis dan termasuk salah satu pematung utama dalam masa
modern.
17. MENDESKRIPSIKAN BENTUK PATUNG

a. Relief

Patung relief termasuk jenis patung tertua, kita dapat melihat dan menemukan relief pada dinding-
dinding candi, bangunan, atau benda jaman dahulu. Relief dikategorikan sebagai patung yang di buat dalam
bidang datar dua dimensi.

b. Patung 3 Dimensi
Merupakan patung yang dapat dilihat dari berbagai sudut pandang manapun. Patung 3 dimensi saat ini
sangat terkenal. Patung jenis ini dapat ditemukan pada kuil-kuil peninggalam Yunani kuno, Romawi, dll. Atau
dapat ditemukan juga di wilayah abad pertengahan, misalnya seperti patung Liberty di Amerika Serikat.

c. Patung Kinetis

Patung jenis ini bergerak-gerak dengan bantuan tenaga mesin, tenaga air, ataupun tenaga angin.
Contohnya seperti patung yang dapat mengeluarkan air mancur yang merupakan salah satu inovasi patung
kinetis, dengan begitu air yang keluar bisa mengalir dengan deras dan memiliki unsur keindahan.

a. Free Standing

Yaitu patung yang menampilkan seluruh bagain tubuh (lengkap) dalam posisi berdiri, itulah kenapa
disebut dengan patung Free Standing.

b. Zonde

Yaitu patung yang menampilkan seluruh bagian tubuh, bedanya dengan patung Free

Standing patung jenis Zonde ini tidak dalam keadaan berdiri, tapi seperti duduk, tiarap, dll.

c. Torso
Yaitu patung yang hanya menampilkan bagian badan saja, umumnya dari dada, pinggang, hingga bagain
pinggul, jadi patung Torso tidak memiliki bagian kepala.

d. Boss / Sedada

Yaitu patung yang hanya menampilkan setengah badan, dari kepala hingga bagian dada saja.

e. Kepala

Yaitu patung yang umumnya hanya menampilkan bagian kepala hingga leher saja.

18. MENDESKRIPSIKAN BAHANDAN ALAT/MEDIA PATUNG

Alat seni patung


1. Butsir
Yaitu alat bantu yang berguna untuk mengurangi atau menambah bahan dalam membuat patung
sehingga menjadi bentuk yang diinginkan. Butsir umumnya digunakan untuk membuat patung dari
bahan yang lunak.
2. Meja putar
Yaitu meja yang dapat di putar untuk membuat patung, fungsinya untuk mengontrol dan memudahkan
saat membentuk dari segala arah. Biasanya sering digunakan untuk membuat patung dari bahan tanah
liat.
3. Pahat
Yaitu sebuah alat yang digunakan untuk memahat dan mengukir, alat ini rangi bahan. Umunya ada dua
jenis alat pahat, untuk mengukir kayu dan untuk memahat batu.
4. Palu
Yaitu alat pelengkap dalam memahat, supaya dapat memberikan tenaga dorongan pada alat pahat
sehingga bahan dasar patung dapat dibentuk sesuai keinginan.
5. Cetakan,
Yaitu alat yang digunakan untuk mencetak karya seni patung yang terbuat dari bahan cair.
6. Kakatua
Yaitu alat bantu yang terbuat dari besi, bentuknya seperti paruh burung kakaktua. Berfungsi untuk
mengencangkan ikatan kawat dan juga untuk mendorong kawat.
7. Sendok adonan
Yaitu alat yang berfungsi untuk mengambil adonan dan menempelkannya ke kerangka patung.

19. Jenis Pameran


BERDASARKAN JENIS KARYANYA
a. Pameran Homogen (memamerkan satu jenis karya)
b. Pameran Heterogen (memamerkan berbagai macam karya)
BERDASARKAN JUMLAH PESERTA
a. Pameran Tunggal (pameran hasil karya satu orang atau perseorangan)
b. Pameran Kelompok (pesertanya lebih dari satu)
BERDASARKAN RUANG PELAKSANAAN
a. Indoor (setting tertutup digedung atau museum)
b. Outdoor (setting terbuka)

20. ALAT PUBLIKASI PAMERAN

Contoh-contoh media publikasi antara lain adalah televisi, majalah atau blog, poster, katalog, spanduk.
.Media cetak contohnya adalah surat kabar atau koran, majalah, dan pamflet. Media cetak maksudnya adalah
media yang diterbitkan dengan dicetak atau menggunakan kertas.
Media siar contohnya adalah televisi dan radio.
Media online contohnya adalah blog, baik blog tulis maupun video blog, berita online maupun sosial media.

21. KRONOLOGI CIRI CIRI GAYA SENI RUPA

A. Seni rupa gaya primitif memiliki ciri ciri berikut :


1). seni rupa gaya primitif masa awal ( masa prasejarah) tercipta bukan untuk keindahan, tetapi untuk
memenuhi kebutuhan hidup dan kepercayaan.
2). karya seni rupa digunakan dalam upacara ritual atau kepercayaan
3) bentuk karya seni rupa gaya ini terkesan misteri, magic (hal ajaib), dan makna lambang.
b. Seni rupa gaya klasik memiliki ciri ciri berikut :
1). Pada awalnya, seni rupa gaya klasik diilhami masa sejarah atau zaman kerajaan yang penuh keindahan,
kemegahan, kewibawaan, dan kesempurnaan. Hal ini disesuaikan dengan sifat pemerintahaan zaman kerajaan.
Raja sebagai penguasa yang absolut waktu itu mempunyai kekuasaan untuk menghendaki kelebihan tersebut
diatas.
2) Penggambaran segala sesuatu pada seni rupa gaya ini serba sempurna, seperti tubuh dan pakaian. pada gaya
ini laki laki digambarkan penuh kekuatan, kegagahan, kepahlawanan, dan kekuasaan. Adapun wanita
digambarkan dengan sifat sifat kecantikan, kehalusan, dan lemah gemulai atau lembut (feminim) dengan busana
penuh hiasan.
3) Pada karya seni kriya dan seni bangunan, tampak kemewahan berupa ornamen (hiasan), ukiran, dan
cenderung glamor.
4). bentuk karya seni rupa ini pada umumnya sebagai berikut :
a) proporsi sempurna
b) penuh hiasan atau ornamen corak dekoratif
c) kesan klasik (nilai seni puncak), glamor dan mewah.
c.seni rupa gaya modern : seni rupa yang tidak terbatas pada kebudayaan suatu daerah atau adat, tetapi tetap
berdasarkan sebuah filosofi dan masih masuk aliran seni rupa.Seni rupa modern adalah suatu karya seni rupa
hasil kreativitas untuk menciptakan suatu karya yang baru atau bisa dikatakan karya seni rupa pembaruan

22. PERBEDAAN KARYA SENI RUPA BERDASARKAN UKURAN/JENISNYA

 Seni Rupa Dua Dimensi atau Dwimatra


adalah karya seni rupa yang berbentuk dua ukuran saja, yaitu panjang serta lebar.Biasanya, jenis
seni ini hanya akan dapat dilihat dari depan. Contohnya adalah seni lukis, seni ilustrasi serta seni
batik.
 Seni Rupa Tiga Dimensi
adalah karya sen rupa di mana di dalamnya terdapat tiga unsur yaitu panjang, lebar serta tinggi.
Sebagai contoh adalah patung, bonsai, diorama, seni keramik dan lain-lain.

23. CONTOH SENI MURNI

Seni rupa murni (fine art) yaitu karya seni yang hanya untuk dinikmati nilai keindahannya saja.
Jenis karyanya adalah seni patung, seni lukis, seni grafis (cetak).

24. UNSUR-UNSUR PSIKIS DALAM SENI LUKIS

1) Gagasan
2) Imajinasi
3) Pengalaman
4) Ekspresi
5) Pandangan Hidup
6) Teknik
7) Sikap Artistik
8) Sikap Estetika
9) Pengetahuan
10) Konsep Karya Seni

25. TUJUAN MELUKIS

a) Tujuan religius

Tujuan berkarya seni untuk tujuan religius sudah berlangsung sejak zaman nenek moyang. Lukisan bisa
mendekatkan diri dengan Sang Pencipta sebagai pelindung, dan penjaga pengampun dosa.

Lukisan CapTangan Goa leang-leang


b) Tujuan kritik sosial
Kesenjangan sosial, peristiwa politik, ketidakberdayaan, serta perilaku kehidupan lain yang terjadi dalam
masyarakat bisa menjadi ide dalam berkarya seni lukis. Objek lukisannya bisa dengan simbol-simbol atau
perumpamaan yang bisa dikaitkan dengan peristiwa. Kritik yang disampaikan berupa bentuk bentuk kritik yang
bersinggungan dengan pemerintah, lembaga sosial, ataupun kepada pemegang kekuasaan setempat. Seperti
lukisan Joko Pekik yang berjudul berburu celeng di bawah ini.

Lukisan Joko Pekik "Berburu Celeng"


c) Tujuan ekspresi

Lukisan menjadi media ekspresi dan juga media mencurahkan emosi/perasaan. Coretan garis dan warna
merupakan perwujudan dari dorongan emosi dan gejolak jiwa pelukisnya, sehingga penikmat karya seni tidak
hanya mengutamakan keindahan semata. Seperti lukisan karya Affandi yang berjudul potret diri. Lukisan ini
menampilkan ekspresi yang sempurna, penggambaran tentang emosi, gejolak hawa nafsu, serta bisikan seperti
topeng-topeng yang mengelilingi kehidupan manusia.

Lukisan Affandi "Potret diri dan topeng


kehidupan"
d) Tujuan komersil

Seringkali, kita lihat lukisan yang dijual di pinggir jalan dengan warna mencolok dan kebanyakan didominasi
oleh lukisan pemandangan, tujuan penciptaan lebih mengutamakan aspek komersil sehingga bentuk dan gaya
lukisannya cenderung mengikuti selera pasar.

Karya Pelukis Pinggir Jalan


26. JENIS – JENIS LUKISAN

 Lukisan Naturalisme : usaha untuk menampilkan objek realistis dengan penekanan pada suasana alam.
 Lukisan Realisme : usaha untuk menampilkan subjek dalam suatu karya sebagaimana tampil dalam
kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu.
 Lukisan Romantisme: aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia.
 Lukisan Surrealisme: menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di dalam mimpi.
 Lukisan Impresiolisme :berusaha menampilkan kesan yang di tangkap dari objek .berdasarkan kesan
cahaya.
 Lukisan Ekspresionalisme :berusaha menampilkan emosional atau sensasi dari dalam di hubungkan
dengan tragedi atau apa yang terjadi. kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan
dengan efek-efek emosional. Melukis berdasarkan luapan emosi dengan wujud coretan, garis atau
sapuan warna secara spontan.
 Lukisan Kubisme : aliran lukisan yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam
bentuk-bentuk geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu.
 Lukisan Dadaisme: Lukisan dadaisme ini memiliki ciri khas seperti seni yang tidak mau ilusi atau
ketiadaan ilusi.
 Lukisan Futurisme menggambarkan objek lukisan yang terlihat seperti bergerak .
 Lukisan Abstrak adalah salah satu jenis kesenian kontemporer yang tidak menggambarkan obyek dalam
dunia asli, tetapi menggunakan warna dan bentuk dalam cara non-representatif.
 Lukisan Klasikisme/Lukisan Dekoratif ini berkembang pada abad 19 di Perancis. Ciri-ciri seni
klasikisme antara lain  dibuat-buat dan berlebihan, indah dan molek, dekoratif. Aliran klasikisme
mengacu pada kebudayaan Yunani Klasik dan Romawi Klasik.
 Lukisan Pointilisme adalah gaya melukis dengan menggunakan sentuhan titik hingga membentuk
sebuah objek gambar dan jika dilihat dari jarak tertentu bias memperlihatkan lukisan yang bersifat
realistik,ekspresik dan artistik.
 Lukisan Kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang
dilalui. Mengutamakan kebebasan berekspresi, dinamis dan tidak terikat aturan. Teknologi masa kini
dipadukan dengan seni merupakan ciri khas aliran kontemporer.
27. PELUKIS GAYA SENI LUKIS MODERN

28. Gaya/ Aliran seni lukis modern

1. Aliran Seni Rupa Naturalisme

Naturalisme merupakan aliran dalam seni rupa yang berusaha melukiskan sebuah objek yang mempunya
kesamaan dengan keadaan alam. Ciri-ciri aliran seni rupa naturalisme adalah wujudnya sama persis sesuai
aslinya dan dapat dilihat oleh mata kita. Perspektif, proposrsi, keseimbangan, pewarnaan, dan prinsip-prinsip
yang dimiliki seni rupa lainnya tergambar sesuai dengan pemandangan yang sebenarnya.Kebanyakan dari aliran
seni rupa naturalisme mengambil objek landscape atau pemandangan alam.

Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa naturalisme adalah Wakidi Basuki Abdullah,
Gambir Anom, dan Abdullah Sudrio Subroto.

Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa aliran naturalisme adalah Theodore Rousseu,
Franss Hall, William Bliss Baker, dan William Hogart.

2. Aliran Seni Rupa Realisme

Realisme merupakan aliran seni rupa yang menggambarkan objek dengan keadaan yang benar-benar nyata
dan tidak berfokus pada objek.Ciri-ciri aliran seni rupa realisme adalah penggambaran objek harus sangat
diperhatikan dan detail. Khususnya untuk menciptakan kesan dan suasasna dari objek tersebut. Kebanyakan
dari aliran seni rupa realisme mengambil objek seperti manusia ataupun hewan dengan ekspresi yang terlihat
hidup.

Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa realisme adalah Tarmizi dan Basuki Abdullah.

Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa realisme adalah Charles Prancois, Fransisco de
Goya, Honore Daumier, dan Gustove Corbert.

3. Aliran Seni Rupa Romantisme

Romantisme merupakan aliran seni rupa yang lebih memperlihatkan nilai-nilai estetika, fantastis, irasional,
dan absurd. Pada umumnya menggambarkan kisah-kisah yang romantis atau dramatis. Ciri-ciri aliran seni rupa
romantisme adalah lebih memainkan warna cerah dan mecolok pada objek dan benda disekitar objek. Biasanya
aliran romantisme menggambarkan objek yang lebih sedikit. Kebanyakan dari aliran romantisme ini mengambil
objek manusia, khususnya objek pria dan wanita dalam situasi yang romantis.

Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa romantisme adalah Raden Saleh.

Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa romantisme adalah Ferdinand Victor, Victor
Marie Hugo, Eugene Delacroix, Theoborre dan Gerriwult.

4. Aliran Seni Rupa Ekspresionisme

Ekspresionisme merupakan aliran seni rupa yang lebih memperlihatkan curahan batin pembuatnya secara
general dan bebas, baik dari imajinasi, dalam batin, ataupun perasaannya. Ciri-ciri aliran seni rupa
ekspresionisme adalah lebih menekankan pada ekspresi ketakutan, kekerasan, kesedihan, kemiskinan, dan
ekpresi manusia. Aliran seni rupa ekspresionisme mengambil objek wajah manusia dan ekspresi yang
diperlihatkannya.

Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa ekspresionisme adalah Affandi, Popo Iskandar,
dan Srihadi Soedarsono.

Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa ekspresionisme adalah Vincent Van Gogh,
Ernest Ludwig, Emile Nolde, Paul Gaugiuin, Karl Schmidt, JJ. Kandinsky, dan Paul Klee.

5. Aliran Seni Rupa Impresionisme

Impresionisme merupakan aliran seni rupa yang memperlihatkan kesan pada objek yang di gambarkan
secara sekilas atau selintas saja. Ciri-ciri aliran seni rupa impresionisme adalah objek yang digambarkan tanpa
memperlihatkan detail yang khusus dan cenderung kabur atau blur. Sebagian besar aliran seni rupa
impresionisme mengambil objek manusia dan ada juga yang hewan.

Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa impresionisme adalah Solichin, Kusnadi, Zaini dan
Affandi.

Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa impresionisme adalah Claude Monet, Casmile
Pissaro, Vincent Van Gogh, Aguste Renoir, Mary Cassat, dan Edward Degas.

6. Aliran Seni Rupa Kubisme

Kubisme merupakan aliran seni rupa yang cenderung memperlihatkan abstraksi objek ke dalam bentuk
geometri tertentuk untuk mendapatkan nilai seni yang indah. Ciri-ciri aliran seni rupa kubisme adalah dalam
penggambarannya, objek dirubah dalam kombinasi bidang-bidang seperti persegi, segitiga, lingkaran, dan
sebagainya. Objek yang digambarkan biasanya berupa manusia dan hewan, dengan background alam atau
bangunan.

Toko Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa kubisme adalah Fajar Sidik dan Srihadi Sudarsono.

Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa kubisme adalah Pablo Ruiz Picasso, Gezanne,
Metzinger, Salvador Felip Jacint Dali Domenech, Albert Glazes, Barque, Fernand Leger, Robert Delaunay,
Francis Picabia, dan Juan Gris.

7. Aliran Seni Rupa Surealisme

Surealisme merupakan aliran seni rupa yang ditujukan untuk menggambarkan objek yang sering dijumpai
dalam mimpi atau imajinasi alam bawah sadar. Ciri-ciri aliran seni rupa Surealisme adalah penggabungan
antara dua objek nyata yang berbeda wujud dan terkesan aneh. Objek yang digabung dalam lukisan bisa benda
mati dan makhluk hidup, asalkan bisa menjadi unik.

Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran surealisme adalah Gusti Putu Saderi dan Abdul Rahman.

Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran surealisme adalah Andre Masson dan Salvador Dali.

8. Aliran Seni Rupa Post Modern / Kontemporer

Kontemporer merupakan aliran seni rupa yang tidak terikat oleh pakem dan berkembang sesuai
perkembangan zaman. Aliran seni rupa ini merefleksikan situasi dan waktu secara tematik. Ciri-ciri aliran seni
rupa kontemporer adalah penggambaran objek berupa refleksi situasi situasi dan waktu yang tematik. Objek
yang digambarkan adalah objek yang dinamis, ekspresif, dinamis, dan mencolok.

Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa kontemporer adalah Jim Nyoman Nuarta,
Supankat, Sprinka, dan Angelina P.

Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa kontemporer adalah Frank Auerbach, Richard
Artschwager, dan Ida Applebroog.

"LEBIH JELASNYA DIRINGKASAN PAK NORMAN YHA"

29. JENIS GAMBAR

Naturalisme

Realisme
Romantisme

Ekspresionisme

Impresionisme

Kubisme

Surealisme
Kontemporer

30. PRINSIP-PRINSIP SENI RUPA BERBAGAI PERSPEKTIF

Perspektif Mata Katak

Cara menggambar perspektif, dengan melihat suatu objek gambar dari bawah. Sehingga nantinya dihasilkan
penggambaran yang berbeda, suatu bagian suatu objek akan kelihatan lebih besar bagian bawahnya.

Perspektif Mata Manusia (mata normal)

Cara menggambar perspektif dengan menggambarkan suatu objek tepat depan mata. Penggambaran ini seperti
kita melihat suatu pemandangan, sehingga nantinya dihasilkan penggambaran suatu benda yang jauh semakin
kecil dan warna benda yang jauh akan semakin kabur. Begitu juga sebaliknya benda yang dekat akan semakin
besar dan warnanya dari benda itu semakin kuat.

Perspektif Mata Burung

Menggambar perspektif dengan cara mata burung, seolah-olah kita melihat suatu objek dari ketinggian.
Sehingga nantinya objek gambar yang dihasilkan bagian atasnya terlihat lebih besar dan bagian bawah
mengecil.

31. BAHAN /ALAT TEKNIK MEWARNAI DALAM MELUKIS


 Lukisan cat air (aquarel): teknik melukis dengan sapuan warna tipis dan hasilnya transparan.
Menggunakan cat air dan bermedia kertas.
 Mozaik: teknik menempelkan pecahan atau lempengan kaca yang berwarna-warni pada media lukisan,
sehingga membentuk suatu objek. Bahan yang digunakan adalah pecahan kaca, porselen, potongan
kertas, batu warna warni.
 Lukisan kaca: menggunakan kaca, timah, Kuningan, dan tembaga sebagai penyambungnya sehingga
membentuk lukisan
 Lukisan batik: menutupi permukaan kain dengan lilin atau malam batik. Alat dan Bahannya sama
dengan membatik.

32. Sejarah seni lukis Indonesia

Sejarah seni lukis di Indonesia dimulai dengan masuknya Penjajahan Belanda, pelukis Indonesia banyak
mengambangkan aliran romantisme sesuai dengan kecenderungan seni rupa Eropa Barat pada zaman itu. Raden
Saleh Syarif Bustaman yang merupakan salah seorang asisten yang cukup beruntung bisa mempelajari melukis
gaya Eropa yang dipraktikkan langsung oleh pelukis Belanda. Raden Saleh kemudian melanjutkan belajar
melukis ke negri Belanda, sehingga berhasil menjadi seorang pelukis Indonesia yang disegani dan menjadi
pelukis istana di beberapa negera Eropa.

33. Gambar ilustrasi tertua di Indonesia

Wayang beber

34. UNSUR UNSUR SENIRUPA


1. Titik
Unsur ini adalah dasar dari sebuah ide yang akan tertuang untuk membuat karya seni rupa. Titik adalah unsur
paling kecil dalam pembuatan seni rupa. Unsur ini adalah awal mula dari pembuatan karya seni rupa.
2. Garis
Unsur ini adalah sebuah penggabungan dari titik satu ke titik yang lain. Garis memiliki jenis yang macam–
macam. Setiap garis yang dituangkan akan membentuk watak dan ciri khas yang dapat menggambarkan karya
seni tersebut.Garis juga dapat menggambarkan sifat, entah itu kaku, lentur ataupun keras.
3. Bidang
Unsur ini adalah pengembangan dari kumpulan garis–garis yang sudah dituangkan disebuah media. Garis–garis
tersebut jika digabungkan akan menjadi bidang yang mempunyai keindahan tersendiri. Seorang seniman sangat
teliti dalam menyatukan unsur–unsur ini.
4. Bentuk
Unsur seni rupa yang satu ini dapat memberikan kesan pada sebuah karya seni sehingga sebuah karya seni
dapat menjadi lebih hidup. Dilengkapi dengan sentuhan para seniman dan detail yang sempurna, membuat
karya seni ini mejadi indah.
5. Ruang
Unsur seni rupa yang satu ini memiliki dua sifat yaitu sifat semu dan sifat nyata. Sifat semu hanya dapat
dinikmati dengan csrs dilihat saja, sedangkan sifat nyata dapat dilihat dan diraba. Kedua sifat ini sangat berbeda
tergantung dari dimensinya, dimensi 2 atau dimensi 3.
6. Warna
Unsur seni rupa ini sangat penting dalam membuat karya seni, terutama seni rupa. Agar menjadi sebuah karya
seni yang indah, seorang seniman harus emadupadankan warna. Perpaduan warna akan menggambarkan
suasana hati, entah itu senang ataupun sedih.
7. Tekstur
Dalam sebuah karya seni rupa, tekstur bisa diartikan sebagai sifat atau keadaan dalam sebuah karya seni.
Tekstur ini dibedakan menjadi 2 yaitu tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur semu adalah tekstur yang
memiliki kesan tidak ada kesamaan antara penglihatan dan indera peraba.
Sedangkan untuk tekstur nyata adalah unsur dari sebuah karya seni dimana antara indera peraba dan indera
penglihatan terasa sama. Para penikmat seni selalu memperhatikan salah satu unsur yang satu ini.
8. Gelap Terang
Unsur ini akan membuat hasil karya seni terlihat nyata dan hidup. Karena dalam pegerjaanya sangat
memperhatikan intensitas cahaya. Untuk membuat karya seni yang luar biasa, seorang seniman akan membuat
karya seni dengan memperhatikan intensitas cahaya secara detail.

35. JENIS JENIS PATUNG


a. Free Standing
Yakni merupakan salah satu seni patung yang menampakan hampir dari seluruh bagain tubuh (secara lengkap)
dengan posisi tegak berdiri, sehingga itulah mengapa patung ini disebut dengan patung Free Standing.
b. Zonde
Yakni merupakan salah satu seni patung yang menampakan hampir dari seluruh bagian tubuh, nah per
bedaannya dengan patung Free Standing ialah dimana jenis patung Zonde ini tidak dalam posisi berdiri, namun
biasanya seperti duduk, tiarap, dan lain sebagainya.
c. Torso
Yakni merupakan salah satu seni patung yang biasanya hanya menampilkan setengah dari bagian tubuhnya atau
secara umumnya dari bagian dada, lalu pinggang, hingga bagain pinggul, maka jenis patung paying Torso ini
tidak mempunyai bagian kepala.
d. Boss / Sedada
Yakni merupakan jeniis patung yang hanya menampakan setengah dari badan saja, seperti muisalnya dari
bagian kepala sampai dengan bagian dada saja.
e. Kepala
Yakni merupakan jeniis patung yang pada umumnya hanya menampakan bagian kepala sampai leher saja.

36. PEMATUNG DALAM DAN LUAR NEGERI


Pematung nusantara :
1. Nyoman Tjokot 
2. But Mutchar 
3. Nyoman Nuarta
4. RIta widagdo
5. G. Sidharta
6. Dullah
pematung mancanegara :
1. Constantin Brancusi
2. Auguste Rodin
3. Patricia Piccinini
4. Daniel Edward
5. David Černý
6. Daniel Edward

37. JENIS PATUNG BERDASARKAN PERWUJUDAN / BENTUKNYA


 Patung figuratif (realis/representatif). Berarti patung yang merupakan tiruan dari bentuk alam, seperti
manusia, binatang dan tumbuhan. Dapat dikatakan patung ini nyata dalam perwujudannya dan tidak
hanya abstrak atau mengawang-awang. Contoh: patung pahlawan, patung macan, dsb.
 Patung nonfiguratif(imajinatif/nonrepresentatif). Adalah patung yang tidak meniru alam, terlepas dari
wujud-wujud tiruan yang ada di alam. Patung ini perwujudannya tidak nyata dan bersifat abstrak,
seperti: patung abstrak geometris, patung berupa bentuk silinder runcing sebagai simbol bambu runcing,
dsb.

38. BAHAN DAN ALAT SENI PATUNG


BAHAN
Bahan Lunak. Bahan lunak yang memiliki masa atau volume dapat digunakan untuk membuat patung, seperti:
tanah liat, lilin, clay, hingga ke bahan khas atau alternatif seperti: sabun, dsb.Bahan Sedang. Bahan yang tidak
lunak dan tidak keras, misalnya: kayu randu, kayu mahoni, kayu waru dan kayu yang tidak terlalu keras
lainnya.Bahan Keras. Bahan keras dapat berupa batu atau kayu yang lebih keras, contohnya adalah: batu
marmer (pualam), batu granit, batu andesit, kayu jati, kayu ulin, kayu sonokeling.Bahan Cor. Bahan cor adalah
bahan yang cair, serbuk atau tidak padat, namun dapat menjadi keras dalam waktu tertentu atau ketika diproses
lebih lanjut. Bahan cor meliputi: Semen, pasir, gips, logam, emas, timah, bahan kimia: resin, fiber.
ALAT SENI PATUNG
Pahat. Digunakan untuk bahan sedang atau keras untuk memahat atau mengurangi bahan keras sehingga
membentuk objek yang yang diinginkan. Pahat terbuat dari logam keras yang tajam, tersedia dalam berbagai
mata pisau, digunakan dengan cara memalu pahat pada bahan patung.
ALAT PAHAT UNTUK MEMBUAT SENI PATUNG
Butsir. Butsir adalah semacam pisau/alat sudip untuk mengukir bahan lunak. Biasanya butsir terbuat dari kayu
atau memiliki mata logam yang tumpul. Ada juga butsir yang bermatakan kawat, untuk memudahkan
pembentukan bahan lunak.
ALAT BUTSIR UNTUK MEMBUAT SENI PATUNG DARI BAHAN LUNAK
Alat Las. Sudah jelas untuk membentuk logam secara langsung (tanpa mencairkannya) diperlukan alat las agar
dapat menyusun logam, sesuai dengan keinginan kita.Meja Putar. Berupa meja bundar yang dapat berputar ke
segala arah. Fungsinya untuk lebih mudah melihat dan mengontrol bentuk patung dari berbagai arah tanpa
harus bergerak mengintari patung.Palu. Palu digunakan untuk memukul pahat.Tang. Ketika membuat patung
yang memerlukan rangka kawat, maka alat ini sangat dibutuhkan untuk mebengkokan dan meluruskan kawat
sesuai dengan rancangan yang diinginkan.

39. MENGIDENTIFIKASI JENIS PAMERAN


Berdasarkan jenis karyanya,
1) Pameran Homogen, yaitu jenis pameran yang hanya memamerkan satu jenis karya saja, misalnya pameran
lukisan, pameran patung, pameran kriya, pameran seni grafis dan lain-lain.
2) Pameran Heterogen, yaitu jenis pameran yang mema- merkan berbagai macam jenis karya seni, misalnya
pameran seni rupa yang menampilkan lukisan, patung, kriya, batik, grafis dan lain-lain.
Berdasarkan Jumlah Pesertanya,
1) Pameran Tunggal, yaitu pameran yang pesertanya hanya seorang saja, artinya hasil karya yang dipamerkan
buah karya satu orang saja
2) Pameran Kelompok, yaitu pameran yang diikuti pesertanya lebih dari satu, beberapa/anggota suatu
kelompok, misalnya kelompok kelas 9 SMP, kelompok mahasiswa, kelompok kekerabatan, dan kelompok
lainnya.
Berdasarkan ruang tempat pelaksanaan
1) Pemeran di dalam ruangan (indoor) yaitu pameran dengan mengambil setting tertutup, misalnya di gedung
atau museum. Penyelenggaran pameran indoor harus memperhatikan penataan, unsur cahaya, sirkulasi
pengunjung. rupa luar dan di dalam ruang
2) Pameran diluar ruang, (out door) yaitu penyelenggaran pameran ini biasanya karya karya yang tahan
terhadap suhu ruang terbuka misalnya patung batu, walaupun bisa juga pameran lukisan atau keramik
40. MENGIDENTIFIKASI ALAT PUBLIKASI PAMERAN
Publikasi melalui berbagai media :
- Media cetak (Koran, Majalah, Poster, Flyer, Spanduk, Selebaran, Undangan),
- Media audio (radio)
- Media audio visual (Televisi, web internet).

Anda mungkin juga menyukai