UNSUR PSIKIS karya seni lukis adalah unsur-unsur yang sifatnya non visual sehingga tak bisa dilihat oleh
indera penglihatan melainkan hanya bisa dirasakan kehadirannya turut menciptakan kesan pada karya lukisan
tersebut. Berikut adalah beberapa unsur psikis pada lukisan:
Gagasan
Imajinasi
Pengalaman
Ekspresi
Pandangan Hidup
Teknik
Sikap Artistik
Sikap Estetika
Pengetahuan
Konsep Karya Seni
Johannes Gutenberg
Screen yang pori-porinya lebih rapat dan biasanya digunakan untuk mencetak pada permukaan tipis,
kertas karton, dan kulit bertanda T120.
Screen yang mempunyai sifat banyak meloloskan tinta karena mempunyai pori-pori yang lumayan rapat
. Tipe ini berguna untuk mencetak gambar pada handuk atau karung gula yang mempunyai permukaan
kasar disebut T55.
Screen yang mempunyai pori-pori lumayan rapat, digunakan untuk mencetak kaos dan spanduk disebut
T90.
Screen yang sering digunakan untuk mencetak pada permukaan bahan serat atau fiber, formika dan
imitasi disebut T150.
Cukil kayu atau xylpgrafi adalah teknik cetak relief dalam seni grafis, dimana gambar dipahat pada permukaan
papan kayu, dengan bagian yang akan dicetak tetap sejajar dengan permukaan sementara bagian yang akan
dicetak dicukil atau dipahat dengan tatah /alat cukil. Bagian yang dicukil dengan pisau atau tatah hasilnya akan
menjadi “putih” (warna kertas atau bahan lain), bagian yang tidak dicukil tetap sejajar dengan permukaan
aslinya, hasilnya menjadi “hitam” (warna tinta). Seni cukil kayu disebut juga dengan “xilografi” (xylography)
tetapi kata ini jarang digunakan dalam bahasa Inggris.
Kain Mori
Kain mori adalah kain tenun berwarna putih yang terbuat dari kapas. Ada dua jenis kain mori yang sering
dijadikan kain batik yaitu:
Kain mori yang telah mengalami proses pemutihan
Kain mori yang belum diputuhkan yang biasa disebut kain blacu.
Batik sebagian menggunakan bahan mori sebagai bahan utama yang mudah diproses. Kualitas kain mori sangat
tampak pada kehalusan tekstur kain, sehingga kain mori tersebut selain dari cara membatik dari proses
pembatikan juga akan mempengaruhi kualitas batik yang dihasilkan.
Jenis kain mori ada 3 yaitu:
Kain Mori Primissima: Kain ini merupakan kain yang paling halus biasanya digunakan untuk membuat batik
tulis yang sangat halus.
Kain Mori Prima: kain ini merupakan kualitas kedua setelah Kain Mori Primssima. Kain mori ini biasanya juga
digunakan untuk membuat Batik Tulis maupun Batik Cap.
Kain Mori Biru: kain ini merupakan golongan ketiga, yang biasa digunkan untuk membatik yang bukan batik
halus, hal ini dikarenakan susunan atau kontruksi mori biru hanya menggunakan benang sehingga
mempengaruhi proses pembatikan dan pewarnaanya.
Kain Katun
Kain yang satu ini merupakan kain yang paling umum digunakan untuk membuat batik. Kain katu juga
memiliki beberapa tingkatan. Kain katun primisima lebih bagus dari katun prima, dan kain polisima paling
bagus diantara keduannya. Masing-masing katun tersebut ada beberapa tingakatan. Ada yang kasar dan tipis,
lebih halus dan tebal dan paling terbal serta paling halus. Semua tergantung dari campuran serat kapas
digunakan dalam pembuatan kain tersebut.
Kain Paris
Kain batik yang satu ini teksturnya lembut dan jatuh. Bahannya tipis dengan serat kain yang kuat. Kain paris
pun memiliki tingkatan-tingkatan seperti kain yang lain.
Kain Serat Nanas
Kain batik serat nanas teksturnya kasar mirip dobi. Biasanya terlihat sulur-sulur pada kain tersebut dan
mengkilat. Hampir semua kain mempunya tingkatan dari yang paling kasar sampai yang paling halus.
Kain Sutera
Kain batik sutera terbuat dari serat kepompong. Sutera merupakan salah satu bahan pakaian terindah di
dunia.sejak dahulu, kain sutera sudah digunakan untuk pakaian yang istimewa. Karena, saat mengenakanya
pakain yang terbuat dari sutera akan terasa lebih nyaman.
Yogyakarta merupakan salah satu kota yang terkenal akan budaya dan batiknya, banyak pengrajin batik di jogja
yang masih membuat batik lawasan (Batik dengan motif Tradisional). Berikut ini adalah beberapa motif batik
lawasan (batik tradisional) yang menjadi ciri khas batik Yogyakarta:
Kegunaan : Upacara Mitoni ( Upacara Masa 7 Bulan bagi Pengantin Putri saat hamil
pertama kali)
Filosofi : Yang menggunakan batik dengan motif ini selalu dalam keadaan gembira.
2. Cakar Ayam
Batik motif Cakar Ayam
Kegunaan : Upacara Mitoni, Untuk Orang Tua Pengantin pada saat Upacara Tarub, siraman.
Filosofi : Cakar ayam melambangkan agar setelah berumah tangga sampai keturunannya nanti dapat mencari
nafkah sendiri (mandiri).
3. Cuwiri
a. Relief
Patung relief termasuk jenis patung tertua, kita dapat melihat dan menemukan relief pada dinding-
dinding candi, bangunan, atau benda jaman dahulu. Relief dikategorikan sebagai patung yang di buat dalam
bidang datar dua dimensi.
b. Patung 3 Dimensi
Merupakan patung yang dapat dilihat dari berbagai sudut pandang manapun. Patung 3 dimensi saat ini
sangat terkenal. Patung jenis ini dapat ditemukan pada kuil-kuil peninggalam Yunani kuno, Romawi, dll. Atau
dapat ditemukan juga di wilayah abad pertengahan, misalnya seperti patung Liberty di Amerika Serikat.
c. Patung Kinetis
Patung jenis ini bergerak-gerak dengan bantuan tenaga mesin, tenaga air, ataupun tenaga angin.
Contohnya seperti patung yang dapat mengeluarkan air mancur yang merupakan salah satu inovasi patung
kinetis, dengan begitu air yang keluar bisa mengalir dengan deras dan memiliki unsur keindahan.
a. Free Standing
Yaitu patung yang menampilkan seluruh bagain tubuh (lengkap) dalam posisi berdiri, itulah kenapa
disebut dengan patung Free Standing.
b. Zonde
Yaitu patung yang menampilkan seluruh bagian tubuh, bedanya dengan patung Free
Standing patung jenis Zonde ini tidak dalam keadaan berdiri, tapi seperti duduk, tiarap, dll.
c. Torso
Yaitu patung yang hanya menampilkan bagian badan saja, umumnya dari dada, pinggang, hingga bagain
pinggul, jadi patung Torso tidak memiliki bagian kepala.
d. Boss / Sedada
Yaitu patung yang hanya menampilkan setengah badan, dari kepala hingga bagian dada saja.
e. Kepala
Yaitu patung yang umumnya hanya menampilkan bagian kepala hingga leher saja.
Contoh-contoh media publikasi antara lain adalah televisi, majalah atau blog, poster, katalog, spanduk.
.Media cetak contohnya adalah surat kabar atau koran, majalah, dan pamflet. Media cetak maksudnya adalah
media yang diterbitkan dengan dicetak atau menggunakan kertas.
Media siar contohnya adalah televisi dan radio.
Media online contohnya adalah blog, baik blog tulis maupun video blog, berita online maupun sosial media.
Seni rupa murni (fine art) yaitu karya seni yang hanya untuk dinikmati nilai keindahannya saja.
Jenis karyanya adalah seni patung, seni lukis, seni grafis (cetak).
1) Gagasan
2) Imajinasi
3) Pengalaman
4) Ekspresi
5) Pandangan Hidup
6) Teknik
7) Sikap Artistik
8) Sikap Estetika
9) Pengetahuan
10) Konsep Karya Seni
a) Tujuan religius
Tujuan berkarya seni untuk tujuan religius sudah berlangsung sejak zaman nenek moyang. Lukisan bisa
mendekatkan diri dengan Sang Pencipta sebagai pelindung, dan penjaga pengampun dosa.
Lukisan menjadi media ekspresi dan juga media mencurahkan emosi/perasaan. Coretan garis dan warna
merupakan perwujudan dari dorongan emosi dan gejolak jiwa pelukisnya, sehingga penikmat karya seni tidak
hanya mengutamakan keindahan semata. Seperti lukisan karya Affandi yang berjudul potret diri. Lukisan ini
menampilkan ekspresi yang sempurna, penggambaran tentang emosi, gejolak hawa nafsu, serta bisikan seperti
topeng-topeng yang mengelilingi kehidupan manusia.
Seringkali, kita lihat lukisan yang dijual di pinggir jalan dengan warna mencolok dan kebanyakan didominasi
oleh lukisan pemandangan, tujuan penciptaan lebih mengutamakan aspek komersil sehingga bentuk dan gaya
lukisannya cenderung mengikuti selera pasar.
Lukisan Naturalisme : usaha untuk menampilkan objek realistis dengan penekanan pada suasana alam.
Lukisan Realisme : usaha untuk menampilkan subjek dalam suatu karya sebagaimana tampil dalam
kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu.
Lukisan Romantisme: aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia.
Lukisan Surrealisme: menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di dalam mimpi.
Lukisan Impresiolisme :berusaha menampilkan kesan yang di tangkap dari objek .berdasarkan kesan
cahaya.
Lukisan Ekspresionalisme :berusaha menampilkan emosional atau sensasi dari dalam di hubungkan
dengan tragedi atau apa yang terjadi. kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan
dengan efek-efek emosional. Melukis berdasarkan luapan emosi dengan wujud coretan, garis atau
sapuan warna secara spontan.
Lukisan Kubisme : aliran lukisan yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam
bentuk-bentuk geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu.
Lukisan Dadaisme: Lukisan dadaisme ini memiliki ciri khas seperti seni yang tidak mau ilusi atau
ketiadaan ilusi.
Lukisan Futurisme menggambarkan objek lukisan yang terlihat seperti bergerak .
Lukisan Abstrak adalah salah satu jenis kesenian kontemporer yang tidak menggambarkan obyek dalam
dunia asli, tetapi menggunakan warna dan bentuk dalam cara non-representatif.
Lukisan Klasikisme/Lukisan Dekoratif ini berkembang pada abad 19 di Perancis. Ciri-ciri seni
klasikisme antara lain dibuat-buat dan berlebihan, indah dan molek, dekoratif. Aliran klasikisme
mengacu pada kebudayaan Yunani Klasik dan Romawi Klasik.
Lukisan Pointilisme adalah gaya melukis dengan menggunakan sentuhan titik hingga membentuk
sebuah objek gambar dan jika dilihat dari jarak tertentu bias memperlihatkan lukisan yang bersifat
realistik,ekspresik dan artistik.
Lukisan Kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang
dilalui. Mengutamakan kebebasan berekspresi, dinamis dan tidak terikat aturan. Teknologi masa kini
dipadukan dengan seni merupakan ciri khas aliran kontemporer.
27. PELUKIS GAYA SENI LUKIS MODERN
Naturalisme merupakan aliran dalam seni rupa yang berusaha melukiskan sebuah objek yang mempunya
kesamaan dengan keadaan alam. Ciri-ciri aliran seni rupa naturalisme adalah wujudnya sama persis sesuai
aslinya dan dapat dilihat oleh mata kita. Perspektif, proposrsi, keseimbangan, pewarnaan, dan prinsip-prinsip
yang dimiliki seni rupa lainnya tergambar sesuai dengan pemandangan yang sebenarnya.Kebanyakan dari aliran
seni rupa naturalisme mengambil objek landscape atau pemandangan alam.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa naturalisme adalah Wakidi Basuki Abdullah,
Gambir Anom, dan Abdullah Sudrio Subroto.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa aliran naturalisme adalah Theodore Rousseu,
Franss Hall, William Bliss Baker, dan William Hogart.
Realisme merupakan aliran seni rupa yang menggambarkan objek dengan keadaan yang benar-benar nyata
dan tidak berfokus pada objek.Ciri-ciri aliran seni rupa realisme adalah penggambaran objek harus sangat
diperhatikan dan detail. Khususnya untuk menciptakan kesan dan suasasna dari objek tersebut. Kebanyakan
dari aliran seni rupa realisme mengambil objek seperti manusia ataupun hewan dengan ekspresi yang terlihat
hidup.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa realisme adalah Tarmizi dan Basuki Abdullah.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa realisme adalah Charles Prancois, Fransisco de
Goya, Honore Daumier, dan Gustove Corbert.
Romantisme merupakan aliran seni rupa yang lebih memperlihatkan nilai-nilai estetika, fantastis, irasional,
dan absurd. Pada umumnya menggambarkan kisah-kisah yang romantis atau dramatis. Ciri-ciri aliran seni rupa
romantisme adalah lebih memainkan warna cerah dan mecolok pada objek dan benda disekitar objek. Biasanya
aliran romantisme menggambarkan objek yang lebih sedikit. Kebanyakan dari aliran romantisme ini mengambil
objek manusia, khususnya objek pria dan wanita dalam situasi yang romantis.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa romantisme adalah Raden Saleh.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa romantisme adalah Ferdinand Victor, Victor
Marie Hugo, Eugene Delacroix, Theoborre dan Gerriwult.
Ekspresionisme merupakan aliran seni rupa yang lebih memperlihatkan curahan batin pembuatnya secara
general dan bebas, baik dari imajinasi, dalam batin, ataupun perasaannya. Ciri-ciri aliran seni rupa
ekspresionisme adalah lebih menekankan pada ekspresi ketakutan, kekerasan, kesedihan, kemiskinan, dan
ekpresi manusia. Aliran seni rupa ekspresionisme mengambil objek wajah manusia dan ekspresi yang
diperlihatkannya.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa ekspresionisme adalah Affandi, Popo Iskandar,
dan Srihadi Soedarsono.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa ekspresionisme adalah Vincent Van Gogh,
Ernest Ludwig, Emile Nolde, Paul Gaugiuin, Karl Schmidt, JJ. Kandinsky, dan Paul Klee.
Impresionisme merupakan aliran seni rupa yang memperlihatkan kesan pada objek yang di gambarkan
secara sekilas atau selintas saja. Ciri-ciri aliran seni rupa impresionisme adalah objek yang digambarkan tanpa
memperlihatkan detail yang khusus dan cenderung kabur atau blur. Sebagian besar aliran seni rupa
impresionisme mengambil objek manusia dan ada juga yang hewan.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa impresionisme adalah Solichin, Kusnadi, Zaini dan
Affandi.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa impresionisme adalah Claude Monet, Casmile
Pissaro, Vincent Van Gogh, Aguste Renoir, Mary Cassat, dan Edward Degas.
Kubisme merupakan aliran seni rupa yang cenderung memperlihatkan abstraksi objek ke dalam bentuk
geometri tertentuk untuk mendapatkan nilai seni yang indah. Ciri-ciri aliran seni rupa kubisme adalah dalam
penggambarannya, objek dirubah dalam kombinasi bidang-bidang seperti persegi, segitiga, lingkaran, dan
sebagainya. Objek yang digambarkan biasanya berupa manusia dan hewan, dengan background alam atau
bangunan.
Toko Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa kubisme adalah Fajar Sidik dan Srihadi Sudarsono.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa kubisme adalah Pablo Ruiz Picasso, Gezanne,
Metzinger, Salvador Felip Jacint Dali Domenech, Albert Glazes, Barque, Fernand Leger, Robert Delaunay,
Francis Picabia, dan Juan Gris.
Surealisme merupakan aliran seni rupa yang ditujukan untuk menggambarkan objek yang sering dijumpai
dalam mimpi atau imajinasi alam bawah sadar. Ciri-ciri aliran seni rupa Surealisme adalah penggabungan
antara dua objek nyata yang berbeda wujud dan terkesan aneh. Objek yang digabung dalam lukisan bisa benda
mati dan makhluk hidup, asalkan bisa menjadi unik.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran surealisme adalah Gusti Putu Saderi dan Abdul Rahman.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran surealisme adalah Andre Masson dan Salvador Dali.
Kontemporer merupakan aliran seni rupa yang tidak terikat oleh pakem dan berkembang sesuai
perkembangan zaman. Aliran seni rupa ini merefleksikan situasi dan waktu secara tematik. Ciri-ciri aliran seni
rupa kontemporer adalah penggambaran objek berupa refleksi situasi situasi dan waktu yang tematik. Objek
yang digambarkan adalah objek yang dinamis, ekspresif, dinamis, dan mencolok.
Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran seni rupa kontemporer adalah Jim Nyoman Nuarta,
Supankat, Sprinka, dan Angelina P.
Tokoh Luar Negeri yang mempopulerkan aliran seni rupa kontemporer adalah Frank Auerbach, Richard
Artschwager, dan Ida Applebroog.
Naturalisme
Realisme
Romantisme
Ekspresionisme
Impresionisme
Kubisme
Surealisme
Kontemporer
Cara menggambar perspektif, dengan melihat suatu objek gambar dari bawah. Sehingga nantinya dihasilkan
penggambaran yang berbeda, suatu bagian suatu objek akan kelihatan lebih besar bagian bawahnya.
Cara menggambar perspektif dengan menggambarkan suatu objek tepat depan mata. Penggambaran ini seperti
kita melihat suatu pemandangan, sehingga nantinya dihasilkan penggambaran suatu benda yang jauh semakin
kecil dan warna benda yang jauh akan semakin kabur. Begitu juga sebaliknya benda yang dekat akan semakin
besar dan warnanya dari benda itu semakin kuat.
Menggambar perspektif dengan cara mata burung, seolah-olah kita melihat suatu objek dari ketinggian.
Sehingga nantinya objek gambar yang dihasilkan bagian atasnya terlihat lebih besar dan bagian bawah
mengecil.
Sejarah seni lukis di Indonesia dimulai dengan masuknya Penjajahan Belanda, pelukis Indonesia banyak
mengambangkan aliran romantisme sesuai dengan kecenderungan seni rupa Eropa Barat pada zaman itu. Raden
Saleh Syarif Bustaman yang merupakan salah seorang asisten yang cukup beruntung bisa mempelajari melukis
gaya Eropa yang dipraktikkan langsung oleh pelukis Belanda. Raden Saleh kemudian melanjutkan belajar
melukis ke negri Belanda, sehingga berhasil menjadi seorang pelukis Indonesia yang disegani dan menjadi
pelukis istana di beberapa negera Eropa.
Wayang beber