Seni Rupa
A.Pengertian Seni Rupa
Seni rupa adalah bentuk hasil karya manusia yang memiliki keindahan dan bisa dinikmati oleh orang lain.
Dengan kata lain, seni rupa merupakan proses penciptaan keindahan yang tujuannya untuk dinikmati.
Contoh karya seni rupa :
3. Ruang
Ruang adalah unsur dari sebuah karya seni rupa yang menunjukkan adanya dimensi dari karya seni rupa itu
sendiri. Artinya, ruang dua dimensi hanya bisa untuk menunjukkan ukuran maupun dimensi panjang dan lebar.
Sedangkan ruang pada karya seni rupa memiliki bentuk tiga dimensi, karena ada volume yang dapat
memberikan kesan mendalam.
4. Tekstur
Tekstur atau barik adalah sifat permukaan dapat halus, polos, kasap, licin, mengkilap, berkerut, lunak, keras,
dan sebagainya. Setiap benda atau bahan memiliki teksturnya masing-masing.
Gambar bentuk
Gambar model
Gambar ilustrasi
Gambar proyeksi dan perspektif
Gambar dekorasi
Gambar sketch
Gambar imajinasi
b. Seni lukis
Secara teknik, seni lukis didominasi dengan pengecatan warna yang dilakukan di bidang medium. Akan etapi,
ciri ini juga makin tidak mutlak sama halnya seperti seni gambar. Seni lukis secara tradisional dapat dibagi
berdasarkan pada bidang lukisnya menjadi seni lukis easel yang bisa ditopang oleh easel dan seni lukis mural
pada permukaan bangunan.
b. Seni Kolase
Seni kolase merupalam jenis karya seni rupa yang dibuat dengan cara menempel potongan, kepingan, atau
pecahan material seperti kaca, kertas, kerang, tegek, kulit kayu, dan lain sebagainya untuk menjadi bagian dari
bentuk yang akan digambarkan.
c. Seni Montase
Seni montase merupakan jenis karya seni rupa yang dibuat dengan cara menempelkan kertas atau bahan
tempelan yang berisi foto atau gambar.
Harmoni
Irama (ritme)
Melodi
Bentuk lagu/struktur lagu
tempo
Ekspresi
timbre
notasi
Tangga nada
1. Harmoni
Harmoni adalah keselarasan bunyi yang merupakan gabungan dua nada atau lebih yang berbeda tinggi
rendahnya. Harmoni merupakan gabungan beberapa nada yang dibunyikan secara serempak atau berurutan.
2. Irama atau Ritme
Irama dapat diartikan sebagai bunyi atau sekelompok bunyi dengan bermacam-macam panjang pendeknya not
dan tekanan atau aksen pada not.
Irama dapat diartikan sebagai ritme, yaitu susunan panjang pendeknya nada dan tergandung pada nilai titik
nada. Irama merupakan rangkaian gerak yang menjadi unsur dasar dalam musik.
9. Tangga Nada
Tangga nada adalah nada yang disusun berurutan atau berjenjang. Dibagi menjadi dua jenis, yakni pentatonis
serta diatonis.
C.Bernyanyi sesuai Pola Irama lagu
1. Lagu Nasional
Lagu kebangsaan adalah suatu lagu yang diakui menjadi suatu lagu resmi dan menjadi simbol suatu negara
atau daerah. Lagu kebangsaan dapat membentuk identitas nasional suatu negara dan dapat digunakan sebagai
ekspresi dalam menunjukkan nasionalisme dan patriotisme.
Langkah kegiatan :
Kriteria Penilaian:
Penguasaan lagu/lirik
Performance,
Ketepatan nada,
penampilan dan ketepatan waktu.
Kekompakkan dalam kelompok
2. Lagu Daerah
Lagu daerah adalah lagu yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan baik oleh
rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya. Pada umumnya pencipta lagu daerah ini tidak diketahui lagi
pembuat/pengarangnya.
1. Apuse
2. Yamko rambe yamko
3. Sajojo
4. potong bebek angsa
5. Anak kambing saya
6. Burung kakatua
7. Rasa sayang e
8. Ampar – ampar pisang
dan masih banyang lagu daerah lainnya.
Lirik:
Makna:
Apuse adalah lagu daerah asal Papua tentang seorang cucu yang hendak berpamitan kepada kakek dan
neneknya karena dia akan merantau ke Teluk Doreri, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Lirik “apuse kokon dao yarabe soren doreri” menyatakan momen ketika pemuda tersebut berpamitan dengan
kakek neneknya. “Wuf lenso bani nema baki pase” memiliki arti pegang sapu tangan dan melambaikan tangan.
Hingga kemudian kakek dan neneknya menjawab “Arafabye aswarakwar” yang artinya “kasihan aku, selamat
jalan cucuku”. Ternyata makna lirik dari lagu yang cukup familiar di telinga kita ini cukup mendalam ya,
Toppers.
2. Sajojo (Papua)
irik:
Sajojo, sajojo
Yumanamko misa papara
Samuna muna-muna keke
Samuna muna-muna keke
Sajojo, sajojo
Yumanamko misa papara
Samuna muna-muna keke
Samuna muna-muna keke
Inamgo mikim ye
Kia sore, kiasa sore, ye-ye
Inamgo mikim ye
Kia sore, kiasa sore
Makna:
“Sajojo” adalah salah satu lagu daerah populer yang berasal dari provinsi Papua. Ini adalah lagu yang berkisah
mengenai seorang perempuan desa yang begitu cantik, ia dicintai oleh kedua orang tuanya dan banyak laki-laki
yang mendambakannya.
Biasanya masyarakat Papua akan menyanyikan lagu ini sambil menari dengan penuh ceria. Gerakan tari ini
cukup mudah, ada loncatan, kemudian bergerak ke depan, belakang, ke kiri, ke kanan, dengan ritme yang
kompak dengan penari lainnya.
Lirik:
Makna:
Meski memiliki irama yang bahagia dan energik, lagu “Yamko Rambe Yamko” menceritakan tentang daerah-
daerah di Papua yang mengalami perang suku. Walaupun begitu, asal usul lagu ini masih diperdebatkan.
Beberapa orang asal Papua, Arie Kriting salah satunya, menyatakan bahwa lagu ini bukan berasal dari salah
satu bahasa Papua. Namun, menurut musisi senior, Yan Petrus Tagai, “Yamko Rambe Yamko” berasal dari
Lembah Grime, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Dia juga yang menyatakan jika “Yamko Rambe Yamko” adalah lagu pengiring permainan sakral bernama
“Kasep”. Terlepas dari perdebatan di masyarakat, The Resonanz Children’s Choir pada tahun 2017 berhasil
membawakan lagu ini dan memenangkan juara umum dalam kompetisi paduan suara di Roma.
Lirik:
Makna:
Lagu daerah asal Nusa Tenggara Timur (NTT) ini menyoal ajakan berdansa bersama orang yang dicintai. Irama
‘Potong Bebek Angsa’ yang bersemangat membuat setiap orang berdansa saat mendengarkan lagu ini.
Dari bait liriknya juga bisa diasumsikan tentang tata cara memotong angsa atau bebek untuk dimasak atau
dimakan. Pastinya, kamu tahu lagu ini kan, Toppers? Tentu saja karena lagu karya Pak Kasur ini sering
dinyanyikan oleh anak kecil.
Lirik:
Makna:
‘Anak Kambing Saya’ juga merupakan lagu daerah yang populer di kalangan anak-anak. Liriknya yang
sederhana dan iramanya yang begitu ceria membuat lagu ini menjadi pengubah mood menjadi cerah.
Jika liriknya merujuk pada seseorang yang mencari kambing peliharaannya, ternyata makna sebenarnya justru
bercerita hubungan orang tua dan anak. Orang tua itu bernyanyi melalui dan bertanya “dimanakah jantung hati
saya?”, yakni anaknya itu sendiri.
Kemudian bait lirik selanjutnya menjawab keberadaan anaknya itu. “Caca marica ada di Kampung Baru”, yang
artinya anaknya itu sudah ada di Kampung Baru.
Lirik:
Burung kakaktua
hinggap di jendela
Trek-jing … trek-jing …
Trek-jing tra-la-la
Trek-jing … trek-jing …
Trek-jing tra-la-la
Trek-jing … trek-jing …
Trek-jing tra-la-la
Burung kakaktua
Makna:
Sebenarnya, lagu ‘Burung Kakaktua’ berasal dari para pelaut Portugis yang datang ke Maluku. Layaknya
pantun, lagu ini terbagi menjadi dua yakni, sampiran dan isi. “Burung kakaktua hinggap di jendela” adalah
sampiran, sedangkan “Nenek sudah tua giginya tinggal dua” adalah isi.
Sampiran adalah kata-kata yang memperindah suatu karya, sedangkan isi adalah makna asli dari sampiran
tersebut. Yang artinya, makna sebenarnya dari lagu ‘Burung Kakaktua’ ini adalah perubahan fisik seseorang
ketika menginjak hari tua, giginya hanya dua.
Lirik:
Makna:
‘Rasa Sayange’ merupakan lagu daerah Maluku yang tergolong dalam lagu anak-anak. Masyarakat Maluku
secara turun-temurun menyanyikan lagu ini sebagai ungkapan kasih sayang kepada lingkungan sosial mereka.
Liriknya merupakan pantun atau sajak yang dinyanyikan secara bersahutan. Pantunnya bisa kamu bikin
sendiri lho, Toppers. Sampai sekarang ada berbagai versi pantun ‘Rasa Sayange’, namun tetap sesuai maksud
dan tujuan dari lagu tersebut.
Lirik:
Makna:
‘Ampar-ampar Pisang’ terkenal sebagai lagu bermain anak-anak di masyarakat sekarang. Di sisi cerita, lagu
berbahasa Banjar ini menceritakan tentang pisang yang diolah dengan cara dijemur kemudian menjadi makanan
khas.
Selain itu, lagu ‘Ampar-ampar Pisang’ mencerminkan kebiasaan masyarakat Kalimantan Selatan yang suka
menyusun buah pisang yang mulai masak. Jika sudah masak dan tinggal sebiji, anak-anak akan makan pisang
tersebut seperti api memakan batang kayu.
Langkah kegiatan :
seni tari adalah suatu gerakan semua bagian tubuh atau hanya
sebagian saja yang dilakukan dengan ritmis serta pada waktu
tertentu untuk mengungkap pikiran, perasaan, dan tujuan dengan
iringan musik atau tanpa iringan musik. Dalam hal ini, penari yang
menggunakan iringan musik, maka gerakannya akan mengikuti
irama dari musik yang dibawakan. Dengan kata lain, pengiring
penari yang memainkan musik akan mengatur setiap gerakan
penari supaya makna dan tujuan dari tarian yang dibawakan
tersampaikan kepada penonton tari-tarian.
1. Wiraga (raga)
Unsur wiraga atau unsur rasa adalah unsur tari yang memperlihatkan gerakan-gerakan, meloncat, duduk,
berdiri, dan lain-lain. Unsur gerak menjadi unsur utama dari unsur tari karena sebuah tarian pasti akan memiliki
gerakan-gerakan yang penuh dengan makna. Setiap gerakan tarian selalu diciptakan oleh manusia yang biasa
2. Wirama (irama)
Setelah unsur utama raga atau gerakan tubuh, unsur utama dari tari selanjutnya adalah unsur wirama atau
irama. Adanya irama dalam seni tari berasal dari musik yang dimainkan oleh para pengiring. Seorang penari
atau sekelompok penari harus mampu menyatukan gerakan tari dengan irama musik yang dimainkan oleh para
pengiring musik. Tidak hanya irama musik saja yang harus disatukan, tetapi penari juga harus bisa mengikuti
tempo musik.
3. Wirama (rasa)
Unsur utama yang harus ada di dalam tari yang terakhir adalah unsur wirasa atau unsur rasa. Sebuah tarian yang
hanya ditampilkan begitu saja tanpa adanya sebuah rasa, maka setiap gerakan tariaannya akan kurang
menyentuh perasaan penonton. Rasa dalam tari ini bisa ditunjukkan melalui ekspresi dari penari dan setiap
gerakan ritmis. Penari yang melakukan gerakan tarian ritmis dan menunjukkan ekspresi, maka suatu tarian
dapat menyentuh perasaan para penonton.
Dengan demikian, ketiga unsur utama yang sudah disebutkan di atas harus ada di dalam tarian yang dibawakan
oleh seorang penari yang gerakannya dibuat oleh koreografer. Suatu gerakan-gerakan yang dilakukan oleh
seseorang tidak bisa dibilang sebagai sebuah tarian apabila tidak ada ketiga unsur utama tersebut.
1. Iringan
Seni tari yang diiringi dengan musik akan membuat setiap gerakan tari yang dibawakan oleh penari menjadi
berirama dan ritmis. Perpaduan gerakan dengan iringan musik inilah yang dapat mendukung seni tari menjadi
banyak dilihat oleh banyak orang karena memiliki daya Tarik yang cukup memikat.
Akan tetapi, seni tari bukan hanya bisa diriingi dengan musik saja, tetapi iringan ini bisa berasal dari penari itu
sendiri, seperti teriakan, hentakan tepukan, dan sebagainya. Iringan yang berasal dari penari itu sendiri akan
meningkatkan keindahan dari sebuah seni tari yang sedang dibawakan.
2. Kostum
Kostum menjadi unsur pendukung dari suatu seni tari, setiap kostum harus disesuaikan dengan suasana dan
jenis tari yang akan dibawakan. Selain itu, seni tari yang berasal dari suatu daerah akan menggunakan kostum
Seni Budaya Kelas III Semester Ganjil | 19
darimana seni tari tersebut berasal. Dengan dukungan dari kostum daerah yang dikenakan oleh penari, maka
suasana kedaerahan akan tersampaikan kepada orang-orang yang melihat seni tari.
3. Tata Rias
Selain kostum, tata rias merupakan unsur dukungan dari seni tari. Jika, penari tidak dirias dengan maksimal,
maka ekspresi penari kurang maksimal, sehingga pesan dan suasana pada tarian yang dibawakan kurang
tersampaikan kepada penonton. Dengan kata lain, tata rias harus sesuai dengan tarian yang akan ditampilkan.
Tata rias dalam seni tari bisa dilakukan sendiri oleh penari atau bisa juga dilakukan oleh penata rias yang sudah
dipersiapkan oleh panitia pelaksana.
Penguasaan panggung ini bisa dilakukan dengan cara melakukan latihan sebelum tampil, posisi dari para
penonton, dan ukuran dari panggung atau tempat. Penguasaan panggung yang sudah dimiliki oleh penari bisa
membuat tarian yang ditampilkan akan terlihat lebih istimewa. Apabila suatu tarian dibawakan dengan cara
berkelompok, maka penguasaan panggung harus lebih teliti agar sesama penari bisa melakukan gerak tari
dengan maksimal.
5. Gerakan
Dalam unsur pendukung gerakan tarian, penari bisa mengombanisikan gerakan tarian dengan beberapa gerakan
tambahan, seperti tepukan, hentakan, dan lain-lain. Selain itu, gerakan bukan hanya berasal dari kaki atau
tangan saja, tetapi ekspresi wajah harus diperhatikan juga. Suatu tarian yang diberikan gerakan tambahan
sekaligus ekspresi wajah, maka bisa meningkatkan nilai estetika dalam tarian tersebut.
1. Pertunjukkan Kesenian
Seni tari sangat berfungsi sebagai pertunjukkan dari pagelaran kesenian terutama kesenian daerah. Dengan
adanya pentas tari membuat masyarakat mengetahui keindahan dari setiap gerakan tari. Terlebih lagi, gerakan
yang tari yang sudah terkonsep dengan matang akan meningkatkan daya tarik bagi banyak orang, sehingga
penonton akan tersentuh ketika melihatnya. Pertunjukkan kesenian tari ini bisa meningkatkan pariwisata pada
daerah tersebut.
3. Hiburan
Penonton dari suatu pementasan seni tari pasti ingin mendapatkan makna dari tarian sekaligus membuat dirinya
terhibur. Maka dari itu, seni tari berfungsi sebagai sarana hiburan, baik itu oleh para pencinta seni tari atau
masyarakat awam. Semakin menarik suatu pementasan seni tari, maka penonton akan semakin terhibur.
4. Pergaulan
Fungsi terakhir dari seni tari adalah sebagai pergaulan antar individu yang satu dengan individu lainnya.
Dengan kata lain, seni tari dapat meningkatkan hubungan sosial, baik itu dengan sesama penari atau orang-
orang yang membantu kesuksesan dalam suatu pementasan tarian.
E. Jenis Tari
1. Tari Tunggal (Solo)
Tari tunggal (solo) adalah suatu seni tari yang dilakukan atau dibawakan oleh satu orang penari saja. Dalam
pementasan tari tunggal bisa dilakukan oleh seorang laki-laki atau perempuan. Salah satu contoh tari tunggal
asal tari Gatot Kaca yang berasal dari Jawa Tengah.
Langkah kegiatan :
Kriteria penilaian:
Unsur yang ada di dalam seni teater dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Unsur Internal
Unsur internal ini adalah unsur yang menyangkut mengenai keberlangsungan pementasan dalam suatu teater.
Tanpa adanya unsur internal internal maka tidak akan terdapat suatu pementasan teater. Oleh sebab itu, unsur
internal dikatakan sebagai jantungnya sebuah pementasan teater. Unsur internal ini sebagai berikut:
c. Sutradara
Sutradara ini adalah salah satu unsur yang paling sentral, disebabakan karna sutradara ini ialah orang yang
memimpin serta juga mengatur sebuah teknik pembuatan atau juga pementasan teater. Sutradara ini menjadi
otak dari alur dari sebuahcerita, misalnya seperti ialah menciptakan ide atau pemikiran mengenai pentas yang
nanti akan digunakan mengarahkan semua aktor, membedah naskah, serta lain sebagainya.
d. Pentas
Pentas ini merupakan salah satu unsur yang mampu untuk bisa atau dapat menghadirkan nilai estetika dari
sebuah pertunjukan. Selain dari itu, pentas tersebut menjadi unsur penunjang pertunjukkan yang di dalamnya itu
terdapat tata lampu, properti, serta juga beberapa dekorasi lain yang berkenaan dengan suatu pentas.
e. Properti
Properti ini ialah sebuah perlengkapan yang diperlukan di dalam pementasan teater, seperti kursi, meja, robot,
hiasan ruang, dekorasi, serta lain sebagainya.
f. Penataan
Seluruh pekerja yang terkait itu dengan pementasan teater, antara lain sebagai berikut:
Tata rias ini merupakan cara mendandani pemain di dalam memerankan tokoh teater supaya lebih sesuai itu
dengan karakter yang akan diperankan;
Tata busana ini ialah pengaturan pakaian pemain supaya mendukung keadaan yang menghendaki.
Contohnya pakaian yang dikenakan anak sekolahan itu tentu akan berbeda dengan pakaian harian yang
dikenakan pembantu rumah tangga;
Tata lampu ini ialah pencahayaan di panggung;
Tata suara ini ialah pengaturan pengeras suara.
2. Unsur Eksternal
Unsur eksternal merupakan unsur selanjutanya yang mengurus mengenai segala sesuatu yang berhubungan
dengan hal-hal yang akan dibutuhkan atau diperlukan di dalam sebuah pementasan. Unsur eksternal ini di
antaranya sebagai berikut:
a. Staf Produksi
Staf produksi ini merupakan sekelompok tim atau individual yang berkenaan itu dengan pimpinan produksi
sampai seluruh bagian yang terdapt di bawahnya. Adapun tugas dari tiap-tiap dari mereka di antaranya sebagai
berikut:
Produser/pimpinan produksi;
Mengurus semua hal tentang produksi;
Menetapkan anggaran biaya, fasilitas, program kerja personal (petugas), dan lain sebagainya.
Menyiapkan segala macam aspek visual yang menyangkut, seperti menyiapkan properti.
Mengatur suasana atau juga tempat atau pun juga perlengkapan kostum, tata lampu pementasan, serta juga
pencahayaan, serta perlengkapan pendukung lainnya seperti, audio.
e. Crew
Crew ini ialah pemegang divisi dari setiap sub yang dipegang bagian desainer, di antaranya sebagai berikut:
Bagian pentas/tempat;
Bagian tata lampu (lighting);
Bagian perlengkapan serta tata musik;
C. Jenis Teater
1. Seni Teater Tradisional
Teater tradisi banyak mengungkap wacana kearifan lokal, sehingga merupakan sarana pewarisan ilmu hidup atau
nilai-nilai kebaikan. Teater bisa menghibur sekaligus berperan sebagai wadah pendidikan moral masyarakat. Teater
menjadi sendi penting di dalam membangun harmoni kehidupan bersama, termasuk membiasakan berdampingan dengan
orang lain di lapangan yang berbeda suku, bahasa, adat istiadat dan agama saat menonton.
2. Seni Teater Modern
Teater modern mengambil pola barat sebagai referensi. Teater dipisahkan dari tari, seni suara dan musik.
Kehadirannya adalah bagian dari produk kesenian yang menuju pada industri. Bentuk teater modern Indonesia
yaitu teater modern konvensional, teater modern dengan pembaharuan dan teater modern kontemporer.