Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nayla Al Afifah

Kelas : X IPA 1

B. Pengertian dan Cabang Seni Rupa

Seni rupa merupakan cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa
ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Karya seni rupa dibagi menjadi dua, yaitu
dua dimensi dan tiga dimensi.

Karya seni rupa dua dimensi hanya memiliki dimensi panjang dan lebar, atau karya yang
hanya dapat dilihat dari satu arah pandang.
Contoh : seni lukis, seni grafis, seni ilustrasi, relief, dan sebagainya.

Karya seni rupa tiga dimensi memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi, atau karya yang
memiliki volume dan menempati ruang

Seni rupa dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

1. Cabang Seni Berdasarkan Penciptaannya

a Seni Rakyat, timbul dan berkembang pada suatu masyarakat yang tidak diketahui
penciptanya. Karya seni ini dapat berupa seni pakaian ataupun seni tradisional, alat-alat
upacara ataupun karya seni kriya

b. Seni Murni, yang penciptaannya bukan untuk memenuhi kebutuhan segi guna, melainkan
hanya untuk kebutuhan batin. Pembuatannya hanya bertujuan memenuhi rasa keindahan
dan kebutuhan ekspresi seniman.

c. Seni Terapan, diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia sehingga disebut seni
terapan. Seni terapan adalah seni yang ada gunanya terhadap keperluan sehari hari pada
masyarakat.
Contoh: seni kriya, seni ilustrasi, seni bangunan, seni interior atau eksterior, dan
sebagainya.

2. Cabang Seni Rupa Menurut Bentuk/Wujud/Dimensi

Dimensi adalah ukuran yang meliputi panjang, lebar, dan tinggi atau volume.

a. Seni Rupa Dua Dimensi, adalah cabang seni rupa yang mempunyai ukuran panjang dan
lebar berupa bidang datar dan hanya dapat dinikmati dan dihayati dari depan.
Contoh: seni lukis, seni ilustrasi, seni dekorasi, seni mosaik, seni reklame, seni foto, seni
poster, seni gambar, seni grafis, dan lain-lain.

b. Seni Rupa Tiga Dimensi (Trimatra), adalah suatu karya seni yang mempunyai ukuran
panjang, lebar, dan tebal, ada tonjolan, lekukan, dan sebagainya.
Contoh: patung, seni bangunan, seni Interior, dan seni eksterior.
C. Unsur dan Objek Karya Seni Rupa Dua Dimensi

Ada yang berbentuk Unsur fisik, dapat secara langsung dilihat atau diraba, dan unsur
nonfisik berupa kaidah umum yang digunakan untuk menempatkan unsur-unsur fisik karya
seni.
Dalam karya seni rupa terdiri dari beberapa unsur rupa sebagai berikut.

1. Garis (Line), merupakan hubungan jejak titik-titik yang bersambungan. Ada tiga macam,
yaitu garis lurus, garis lengkung, dan garis patah-patah.

2. Raut (Bidang Bentuk), merupakan tampak, potongan, atau wujud dari suatu objek.
Bidang digunakan untuk menunjukkan wujud benda yang cenderung datar, sedangkan
bentuk lebih menunjukkan wujud benda yang mempunyai volume.

3. Unsur ruang, menunjukkan kesan dimensi dari objek yang terdapat pada karya tersebut.
Kesan ruang dapat dihadirkan dalam karya dan pengolahan unsur-unsur kerupaan lainnya,
seperti intensitas warna, gelap terang, dan lain-lain.

4. Tekstur, adalah sifat atau kualitas nilai raba dari suatu permukaan. Tekstur bisa halus,
licin, kasar, berkerut, dan sebagainya. Ada dua macam, tekstur nyata dan tekstur semu.

Pada tekstur semu, kesan yang ditangkap oleh mata tidak sama dengan yang ditangkap
oleh perabaan atau hanya dapat dirasakan secara imajinatif.

5. Warna, merupakan unsur yang sangat pokok sebagai media ungkapan seniman. Warna
dapat memberikan nuansa karena dengan warna dapat ditampilkan karya yang menarik dan
menyenangkan. Melalui berbagai kajian dan eksperimen, jenis wama diklasifikasikan ke
dalam jenis warna primer, sekunder, dan tersier

6. Gelap Terang, pada dasarnya adalah warna. Ada dua istilah berkaitan dengan warna,
yaitu hue dan value. Hue menunjukkan nama suatu warna. Sedangkan value menunjukkan
kepadatan, intensitas, atau kekuatan warna.

Gelap terang berkaitan dengan cahaya, artinya bidang gelap berani tidak terkena cahaya
dan yang terang adalah yang terkena cahaya.

7. Komposisi, merupakan susunan yang berkaitan dengan cara penataan unsur-unsur


visual. Prinsip-prinsip dalam menyusun sebuah komposisi antara lain.

a. Kesatuan Perpaduan unsur-unsur visual harus menjadi satu kesatuan ungkapan dan
makna.

b. Keseimbangan (Balance), adalah unsur-unsur garis, bidang, warna, yang memberikan


kesan imbang
c. Proporsi, merupakan hubungan antara suatu bagian dan keseluruhan perimbangan
ukuran unsur antarbagian.

d. Irama, timbul karena unsur-unsur yang ditata sedemikian rupa

e. Hierarki, merupakan penggunaan unsur-unsur visual dengan salah satu unsurnya dibuat
lebih kuat kehadirannya sehingga diperoleh bagian tertentu terlihat lebih menonjol dan
bagian-bagian lain untuk menarik perhatian secara visual.

F. Intensitas, merupakan perbedaan kekuatan dari unsur-unsur yang dihadirkan pada


sebuah karya lukis
lain-lain.

D. Media, bahan dan teknik berkarya seni rupa

1. Media dan Bahan

Membuat karya seni rupa membutuhkan bahan, media, dan teknik yang sesuai
pengetahuan alat dan bahan ini sangat penting, sebab seorang perupa dapat membuat
karya yang baik. Pemahaman dan keterampilan menggunakan alat dan bahan harus
dikuasa oleh seorang perupa.

Media merupakan bahan yang menjadi alat konkret untuk menyatakan gagasan yang
bersifat abstrak. Karya seni rupa diungkapkan melalui berbagai media, kertas (gambar),
tanah liat (keramik), batu atau kayu (patung), bahan bangunan (aste cetakan (grafis), dan
lain-lain.

Pemilihan bahan harus tepat karena fungsinya sebagai wahana mengkomunikasikan


sebuah gagasan, dan harus diikuti teknik prosedur dan keahlian berkarya agar karya yang
dihasilkan memiliki nilai seni yang tinggi.

Beragam pilihan media berkarya seni rupa dua dimensi, antara lain sebagai berikut.

a. Pensil, merupakan alat yang dapat digunakan untuk menggambar secara utuh atau
sketsa saja. Kepekatan warna pensil dibedakan dengan inisial, H, B, dan HB.

b. Konte, warnanya sangat hitam dan lunak. Cocok untuk membuat gambar potret benda
yang bertekstur halus.

c. Pastel dan krayon, mempunyai beberapa persamaan hanya berbeda kandungan


kapurnya. Cocok untuk teknik dussel atau arsir.

d. Drawing pen atau mili pen tersedia dalam berbagai ukuran. Ujung pena drawing pen lebih
lunak daripada mili pen. Drawing pen dan mill pen cocok untuk teknik arsir.
e. Spidol, tersedia dengan berbagai warna dan ukuran. Spidol berujung lunak dan bergerak
spontan. Tebal tipisnya garis dapat diperoleh melalui tingkat penekanan spide pada bidang
kertas

f. Cat poster dan cat air, warna cat poster lebih cerah

g. Tinta bak china, ada yang berupa cairan dan yang batangan, warnanya pekat, sesuai
untuk membuat blok, dan cara penggunaannya dengan bantuan kuas

h. Cat minyak, terdiri dari beragam warna yang disertai minyak pengencernya. Cat minyak
ini digunakan melukis pada kain kanvas

i. Kain kanvas menyatu dengan spanram (bingkai kayu yang berguna merentangkan kain).
Kain kanvas adalah bidang datar yang dibuat khusus untuk melukis.

j. Kuas, untuk cat minyak berambut lebih kaku daripada yang digunakan untuk cat air.
Bentuknya ada yang pipih dan yang runcing dengan berbagai ukuran.

k. Palet, merupakan bidang datar yang dibuat untuk mengolah cat. Palet untuk cat air dibuat
dari plastik, sedangkan untuk cat minyak terbuat dari kayu.

l. Komputer, merupakan media berkarya yang dewasa ini telah populer. Teknologi digital
saat ini memungkinkan untuk membuat teknik gambar yang beragam.

2. Teknik dan Prosedur Karya Seni Rupa

Teknik adalah cara yang digunakan untuk berkarya sesuai dengan media yang dipilih.
Penentuan teknik bergantung pada media yang digunakan. Ada beberapa proses berkarya
yang harus diikuti secara bertahap sesuai prosedur.

Teknik pembuatan seni rupa dua dimensi,

a. Teknik Aquarel (Sapuan Basah) Teknik ini dapat menggunakan bahan dengan campuran
air diatas bidang. Hasilnya berupa gambar yang transparan karena menggunakan sapuan
tipis dalam menggores.

b. Teknik Pointilis, adalah cara atau teknik menggambar atau melukis menggunakan titik-titik
hingga membentuk objek

c. Teknik Arsir, dibuat dengan menorehkan alat lain berupa garis-garis berulang yang
menimbulkan kesan gelap terang atau gradasi.

d. Teknik Dussel (Gosok), teknik menggambar dengan cara menggosok sehingga


menimbulkan kesan gelap terang atau tebal tipis. Alat yang digunakan pensil, krayon, dan
konte
e. Teknik Siluet (Blok),adalah teknik menutup objek gambar menggunakan satu warna
sehingga menimbulkan kesan siluet

f. Teknik Plakat, yaitu cara menggambar menggunakan bahan cat air atau cat poster dengan
sapuan warna yang tebal sehingga hasilnya tampak pekat dan menutup

g. Teknik Semprot yaitu cara melukis dengan cara menyemprotkan bahan cat cair
menggunakan sprayer.

h. Teknik Tempera, adalah teknik melukis yang dilakukan khusus pada dinding basah
sehingga hasilnya akan menyatu dengan desain arsiteknya.

i. Teknik Kolase, adalah teknik melukis yang dilakukan dengan memotong kertas menjadi
bagian kecil-kecil, lalu potongan kertas tersebut kita tempel pada bidang lukis sehingga
membentuk lukisan.

E. Proses Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi

Pembuatan karya ini melalui proses yang bertahap. Tahapan ini tiap karya berbeda
berdasarkan karakteristik bahan, teknik, alat, dan media yang digunakan.

Proses pembuatan karya diawali dari motivasi. Selanjutnya, mencari atau menentukan ide
kemudian diwujudkan dalam rencana pembuatan yang diikuti dengan pemilihan bahan,
media, alat, dan teknik yang akan digunakan. Setelah itu, proses pembuatan karya tersebut.

F. Berlatih Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi

Anda dapat memilih objek benda mati atau makhluk hidup. Mulailah dengan bentuk yang
sederhana terlebih dahulu. Kali ini Anda akan mempelajari mengenal menggambar bentuk

Menggambar bentuk adalah kegiatan merekam objek di atas sebidang datar melalui media
secara tepat dan mirip sesuai objeknya. Pada perkembangannya, istilah gambar bentuk
hanya ditujukan untuk objek-objek dari benda mati yang dikenal dengan still life, sedangkan
untuk objek manusia dikenal dengan istilah menggambar model.

Ciri utama menggambar bentuk yaitu harus menggunakan objek yang dilihat secara
langsung, tidak boleh hasil imajinasi. Oleh karena itu, perlu ketelitian dalam mengamati
objek yang digambar.

Objek dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bentuk dasar, yaitu Bentuk geometris,
meliputi bentuk kubistik, silindris dan bentuk bola. dan Bentuk non geometris yaitu
objek-objek yang bentuknya tidak beraturan.

Media yang digunakan antara lain bidang gambar dan pewarna. Dalam membuat gambar
bentuk yang baik, harus diperhatikan beberapa prinsip seni rupa (desain), yaitu perspektif,
komposisi, proporsi, dan bayang-bayang. Bertujuan agar gambar yang dibuat sesuai dan
mirip dengan bentuk aslinya.

Anda mungkin juga menyukai