tersebut dapat kita rasakan dengan penglihatan dan sentuhan atau rabaan. Tekstur terbagi
menjadi dua jenis, yaitu tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata yaitu sifat
permukaan yang memiliki kesan sebenarnya dirasakan dengan penglihatan mata ataupun
rabaan. Sedangkan tekstur semu (maya) yaitu sifat permukaan benda jika dirasakan
dengan penglihatan dan rabaan dapat memiliki kesan yang berbeda.
f. Warna
Ada dua pendekatan untuk mempelajari teori warna, salah satunya dengan teori warna
berdasarkan pigmen warna atau Goethe, yakni butiran halus warna. Beberapa istilah
dalam teori warna pigmen diantaranya;
- Warna Primer, yakni warna dasar (warna pokok) yang tidak bisa didapatkan dari
campuran warna lain. Warna primer ada 3, yaitu merah, kuning, dan biru.
- Warna Sekunder, yaitu warna yang dihasilakn dari campuran dua warna primer, misal
warna ungu, oranye (jingga), dan hijau.
- Warna Tersier, yakni warna hasil percampuran kedua warna sekunder.
- Warna analogus, yaitu rentetan warna yang berdampingan letaknya dalam sebuah
lingkaran warna, contohnya rentetan dari warna ungu menuju warna merah.
- Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam
lingkaran warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain.
g. Gelap Terang
Gelap terang di dalam karya seni rupa 2 dimensi memiliki beberapa fungsi, antara
lain: menunjukkan kesan ruang atau kedalaman, menggambarkan kesan tiga dimensi
pada sebuah benda, dan memberi perbedaan kontras. Dalam karya seni rupa 2 dimensi,
gelap terang dapat terjadi karena intensitas warna, atau karena percampuran warna hitam
dan putih.
h. Ruang (Kedalaman)
Dalam karya 3 dimensi, ruang dapat dirasakan secara langsung oleh pengamat,
contohnya ruangan dalam rumah. Namun dalam karya 2 dimensi, ruang sangat tergantung
pada luas bidang gambar. Unsur ruang pada karya 2 dimensi sifatnya semu atau maya.
Karena unsur ruang tersebut diciptakan melalui kesan penggambaran yang datar, pipih,
menjorok, jauh dekat cembung, dan sebagainya.
b. Seni Grafis
Seni grafis adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya
menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. Berbeda dengan contoh karya seni
rupa 2 dimensi berupa lukisan, karya seni rupa 2 dimensi ini lebih modern dengan
penggunaan teknik cetak dengan teknologi yang sederhana hingga modern, dengan
peralatan cat hingga digital yang makin populer pada saat ini.
c. Kaligrafi
Kaligrafi merupakan suatu seni artistik tulisan tangan bahasa arab. Pembuatan
kaligrafi merupakan bentuk utama ekspresi seni dalam konteks keagamaan dan
berbagai budaya Islam.
d. Karikatur
Karikatur adalah lukisan yang dibuat dengan pola keganjilan. Objek yang
digambar biasanya adalah mahluk hidup. Karya seni rupa 2 dimensi ini selain
memberikan nilai estetis juga mempunyai nilai humoris. Dewasa ini, karikatur bukan
hanya dapat dibuat secara manual. Kemajuan komputerisasi juga telah melahirkan
jenis karikatur baru yang kini semakin digandrungi. Karikatur digital.
e. Batik
Batik adalah warisan budaya non benda asli Indonesia yang telah diakui oleh
Unesco. Dibuat menggunakan teknik canting dan printing, karya seni rupa 2 dimensi
ini umum digunakan sebagai satu daya tarik pakaian yang biasa kita kenakan. Batik
telah dikenal hingga penjuru dunia. Batik kini telah terlepas dari kesan tua dan kolot
berkat sosialisasi yang dilakukan seluruh elemen masyarakat.
f. Mozaik
Mozaik adalah remah benda kecil yang susunan dengan pola tertentu sehingga
bentuknya menyerupai benda atau gambar tertentu. Remah benda kecil yang
digunakan sebagai bahan baku karya ini umumnya berupa limbah, seperti kulit telur,
serpihan kaca, kayu, dan keramik.
g. Logo
Logo adalah identitas sebuah perusahaan atau korporasi yang paling mudah
diingat. Logo dibuat dengan memadukan jiwa seni yang tinggi dan kemampuan nalar
filosofi. Logo juga merupakan contoh karya seni rupa 2 dimensi yang dibuat
menggunakan sistem komputerisasi digital.
h. Desain Produk
Desain produk dibuat menggunakan ide dan inspirasi yang diarahkan agar
konsumen tertarik secara visual terhadap produk tersebut. Desain produk mengalami
perkembangan yang cukup menjanjikan sebagai salah satu cabang seni rupa terapan 2
dimensi baru, terutama di masa globalisasi dan tingkat konsumsi masyarakat yang
tinggi seperti sekarang ini.
i. Banner
Selain poster, hasil karya digital lain yang dibuat menggunakan seni desain grafis
adalah banner atau spanduk. Banner dibuat menggunakan teknik printing. Selain
memiliki nilai estetis, contoh karya seni rupa 2 dimensi ini juga memiliki sisi praktis.
Ia biasanya digunakan sebagai media penyampaian informasi.
j. Poster
Kemajuan teknologi komputerisasi telah menghadirkan cabang seni rupa baru. Seni
desain grafis dianggap sebagai representasi seni modern yang telah mempengaruhi
dunia anak muda kita. Cabang seni ini menghasilkan ragam karya seni rupa 2
dimensi, misalnya poster. Poster adalah contoh karya seni terapan yang umum
dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi dan komunikasi.
k. Poster
Seni fotografi dewasa ini kian berkembang seiring dengan kemajuan teknologi
kamera. Seni fotografi menghasilkan karya berupa foto. Foto yang dibuat dengan
memperhatikan unsur-unsur seni juga bisa menjadi contoh karya seni rupa 2 dimensi.
Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Seni lukis ialah seni yang
mengapresiasikan kreatifitas seorang seniman melalui bidang dua dimensi, seperti kanvas,
papan, kertas dan sebagainya.
B. MACAM-MACAM SENI LUKIS
1. Romantisme
Aliran romantisme merupakan aliran seni lukis yang mengungkapkan sebuah
kejadian atau peristiwa yang dianggap menarik dan istimewa. Karya aliran romantisme
cenderung kaku dan statis.
2. Realisme
Aliran realisme cenderung menghasilkan karya yang mengungkapkan fenomena
nyata yang terjadi di alam dan kehidupan yang dialami secara objektif. Aliran ini
merupakan bentuk sanggahan terhadap aliran klasisme yang statis dan romantisme yang
berlebihan.
3. Neoklasisme
Aliran neoklasisme hampir mirip dengan klasisme dan cenderung melanjutkan
ciri khas klasisme. Aliran ini berkembang seiring dengan hadirnya beberapa seniman
akademis yang sangat populer di zamannya.
4. Klasisme
Aliran klasisme lahir pada zaman Renaisance abad ke-14. Masa itu merupakan
awal mula kembalinya pandangan dan kekaguman kaum penguasa, bangsawan, dan
istana kepada seni klasik Yunani dan Romawi.
5. Naturalisme
Sesuai dengan namanya, aliran ini sangat memperhatikan keadaan alam. Aliran
naturalisme mencoba memvisualisasikan sebuah keadaan alam ke atas sebuah kanvas.
6. Art Deco
Pada akhir perang dunia I, aliran ini sangat populer. Aliran ini merupakan penanda
zaman dalam bentuk-bentuk arsitektur yang anggun. Aliran art deco cenderung
menerapkan warna-warna cemerlang dan bentuk yang sederhana. Ekspresionisme Aliran
seni lukis ini memandang dan mengungkapkan kebebasan jiwa sebagai dasar ungkapan
yang ditungkan dalam sebuah kanvas.
7. Kubisme
Aliran kubisme mencoba mengungkapkan segala bentuk yang terwujud dari
sebuah benda-benda geometris seperti kubus, bola, segitiga, kerucut, dan lain sebagianya.
Aliran ini cenderung lebih banyak memakai kubus sebagai bentuk dasar untuk
mewujudkan objek lain.
8. Impresionisme
Aliran seni lukis ini mengungkapan sebuah lukisan berdasarkan kenyatan alam
yaitu murni yang berasal dari temuan objek alam sekitarnya dengan pertimbangan
berdasarkan kondisi alam yang diinginkan.
9. Abstrak
Aliran seni lukis yang beranggapan bahwa dalam setiap gambarnya tidak banyak
bentuk yang tidak menyamai bentuk dari alam melainkan imajinasi dari sang seniman
sendiri.
10. Fauvisme
Fauvisme berasal dari bahasa Prancis Les Fauves, yang artinya binatang liar.
Merupakan sebuah Aliran seni yang sangat mengungkapam kebebasan berekspresi,
sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya.
11. Pointilisme
Aliran seni luki yang mana sangat memanfaatkan teknik melukis dengan sebuah
titik-titik sebagai ciri khas lukisannya dan yang mana merupakan kelanjutan dari tenik
melukis impresionisme.
12. Futurisme
Futurisme adalah aliran seni yang mendukung perkembangan tipografi sebagai
unsur ekspresidalam design dan juga Futurisme Aliran seni lukis yang mengimbangi
segala sesuatu yang serba cepat dan dinamis dan lebih efisien .
13. Pos Impresionisme
Pos Impresionisme merupakan sliran berkelanjutan dari impresionisme yang lebih
banyak mengejar pada cuaca.Cuaca ini sangat berpengaruh dalam hasil lukisannya
tersebut.
14. Surealisme
Merupakan aliran seni lukis yang sangat menampilkan sosok natural yang diolah
menjadi sebuah objek dalam alam mimpi.
15. Dadaisme
Dadaisme merupakan aliran seni lukis dengan cara menyajikan karya artistic dari
bentuk yang seram, magic,mengerikan, kekanak-kanakan (naive), terkadang
mengesankan.
16. Pop art
Pop art merupakan seni yang menggunakan obyek/benda yang populer sebagai
subject-matter, dan berhubungan dengan imajinasi kebendaan di lingkungan sehari-hari.
17. Optik art
Optik art merupakan aliran seni lukis yang memanfaatkan ilusi mata, yang mana
ilusi tersebut bisa menjadi imajinasi.
18. Postmodernisme
Postmodernisme mendasarkan pandangan pada hiper-realitas, mereka bisa sangat
dipengaruhi oleh hal-hal yang disebarkan melalui media. Ciri-ciri :
19. Art Nouveau
Aliran ini muncul sebagai sebuah bentuk reaksi terhadap industrialisasi dan gaya
mesin yang dianggap dapat menghilangkan sifat manusiawi dalamkehidupan manusia.
Aliran ini menganggap mesin dan teknologi telah mengambil alih dan mendominasi
kehidupan manusia, maka dari itu ukiran dan ulir flora pun dibuat cenderung berlebihan
untuk menekankan keterampilan yang sifatnya sangat emosional.
20. Constructivism
Constructivism adalah sebuah aliran yang berlandaskan pada suatu konstruksi
yang mengatur suatu sistem sosial, yang ditandai oleh penggunaan metode industri untuk
menciptakan object geometris.
21. Monumentalisme
Berbeda dengan aquarel, plakat merupakan teknik melukis yang menggunakan cat air,
cat akrilik, atau cat minyak dengan sapuan warna cat yang tebal atau kental, sehingga
hasil lukisan akan tampak pekat atau menutup seluruh medianya. Teknik plakat biasanya
digunakan oleh pelukis profesional untuk menghasilkan sebuah lukisan yang bernilai
ekonomi tinggi. Medium yang digunakan dapat berupa kertas lukis, kanvas, dan medium
lainnya.
3. Teknik Spray
Teknik lukis ini adalah teknik melukis dengan cara menyemprotkan cat. Cara melukis
dengan teknik ini adalah menggunakan bahan cair yang kemudian disemprotkan dengan
alat sprayer. Teknik ini sering digunakan untuk menghasilkan lukisan yang cenderung
lebih visual. Salah satu contoh penggunaan teknik ini adalah pada pewarnaan part
kendaraan, kasing handphone, produk hias, dan lain sebagainya.
4. Teknik Pointlis
Teknik pointlis merupakan teknik melukis yang cenderung menggunakan titik-titik
dan perpaduan warna. Biasanya dilakukan dengan cara membuat gradiasi warna pada
gambar untuk mengatur gelap-terangnya gambar. Teknik ini bisa juga dilakukan dengan
mencampurkan warna dan membuatnya hanya berupa titik-titik, sehingga hasil gambar
jika diteliti akan tampak seperti titik-titik warna.
5. Teknik Tempra
Tempra merupakan teknik melukis dengan cara melukiskan sebuah gambar pada
tembok dengan sedemikian rupa. Hal ini nantinya akan menghasilkan sebuah karya seni
yang menyatu dengan ilmu arsitektur. Teknik-teknik melukis ini merupakan teknik yang
paling umum digunakan oleh semua pelukis. Hal ini dapat dipilih sesuai dengan
kemampuan dan ketersediaan alat dan bahan sebagai perlengkapan dalam melukis.
Teknik Melukis Dengan Cat Minyak
Salah satu pewarna atau cat yang umum digunakan dalam melukis adalah cat minyak.
Secara umum terdapat tiga jenis teknik melukis menggunakan cat minyak, yaitu :
1. Teknik basah
Teknik basah merupakan teknik melukis dengan cara mengencerkan cat minyak
terlebih dahulu dengan menggunakan minyak cat. Setelah diencerkan dengan tingkat
kekentalan tertentu, baru kemudian dipoleskan diatas permukaan kanvas. Dalam teknik
ini biasanya digunakan kuas yang panjang bulunya. Teknik basah ini biasanya digunakan
untuk melukis secara rata (flat) atau tanpa kesan volume.
Kelebihan dari teknik ini antara lain : Proses memblok warna cenderung lebih
cepat. Lukisan terlihat bersih dan cemerlang. Hanya membutuhkan cat minyak yang
relatif sedikit. Cat minyak yang menempel di palet masih tetap bisa dipergunakan.
2. Teknik kering
Teknik kering merupakan kebalikan dari teknik basah. Melukis dengan
menggunakan teknik kering berarti melukis tanpa menggunakan minyak cat (linseed oil).
Teknik ini menggunakan kuas dalam keadaan kering dan tidak berminyak. Oleh karena
itu, sebaiknya menggunakan cat yang baru dikeluarkan dari dalam tube. Teknik kering ini
cocok untuk melukis dengan kesan volume dan keruangan, seperti realisme, naturalisme,
dan surelisme.
Kelebihan teknik kering antara lain : Cenderung lebih mudah membentuk objek
dan kesan ruang dan volume. Mudah mengontrol proses pendetailan. Lebih mudah
menghapus warna dengan cara menumpuk dengan warna lain. Selama melukis
pandangan tidak akan terganggu dengan faktor cat yang mengkilat, serta cat akan lebih
cepat kering
3. Teknik campuran
Teknik campuran merupakan kombinasi antara teknik kering dan teknik basah.
Dengan teknik campuran, kekurangan yang terdapat pada teknik kering dan basah dapat
saling menutupi. Teknik ini dilakukan dengan teknik kering terlebih dahulu yaitu dengan
cara memblok warna sambil menambah intensitas minyak cat secara perlahan hingga
menjelang finishing lukisan.
Kelebihan teknik campuran antara lain : Memberikan efek cemerlang dan detail
yang bagus. Dapat dengan mudah membentuk objek (dengan teknik kering) dan
pewarnaan cenderung cepat (dengan teknik basah).