Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN MATERI BERKARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI

Nama : Hengky B Nyiung


Kelas : Xa 2
Jurusan : Perkantoran

A. Pengertian Seni Rupa Tiga Dimensi


Seni rupa tiga dimensi adalah seni rupa yang memerlukan ruang, karena mempunyai ukuran
panjang, lebar, dan tebal. Karena seni rupa tiga dimensi tidak mempunyai bidang datar dan
tidak datar, sehingga penempatannya berdiri lepas artinya tidak tergantung pada dinding
sebagai dasarnya, sebagai contohnya patung, seni bangunan, (arsitektur) dan seni terapan
misalnya perabotan rumah tangga.

B. Fungsi Seni Rupa Tiga Dimensi


Dilihat dari fungsinya karya seni rupa tiga dimensi dibedakan menjadi karya yang memiliki
fungsi pakai (seni rupa terapan – applied art) dan karya seni rupa yang hanya memiliki fungsi
ekspresi saja (seni rupa murni-pure art). Perbedaan fungsi ditentukan oleh tujuan
pembuatannya. Karya seni rupa sebagai benda pakai yang memiliki
fungsi praktis dibuat dengan pertimbangan kegunaannya. Dengan demikian bentuk benda
atau karya seni rupa tersebut akan semakin indah dilihat dan semakin nyaman digunakan.

C. Unsur-unsur Seni Rupa Tiga Dimensi

1. Titik
Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik dapat melahirkan suatu wujud dari
ide-ide atau gagasan yang kemudian akan melahirkan garis, bentuk, atau bidang. Teknik
lukisan yang menggunakan kombinasi berbagai variasi ukuran dan warna titik dikenal
dengan sebutan Pointilisme.
2. Garis
Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung, panjang, pendek,
horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain.
Kesan yang ditimbulkan dari macam-macam garis dapat berbeda-beda, misalnya garis
lurus berkesan tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah-
patah berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur.
Garis dapat juga memberikan kesan watak tertentu sehingga dapat digunakan sebagai
perlambangan, seperti:
 Garis tegak melambangkan keagungan, kestabilan;
 Garis miring mengingatkan pada kegoncangan, tidak stabil, gerak;
 Garis tegas, kuat, terpatah-patah mengesankan kekuatan;
 Garis halus, melengkung-lengkung berirama mengesankan kelembutan,
kewanitaan.

Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi:

 Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung.
 Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada bidang,
warna atau ruang

3. Bidang
Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga
membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi panjang
dan lebar, serta memiliki ukuran.

4. Bentuk/Raut
Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
a) Bentuk geometris
Bentuk geometris merupakan bentuk yang terdapat pada ilmu ukur meliputi:
 Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok.
 Bentuk silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola.
b) Bentuk nongeometris
Bentuk nongeometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam, misalnya manusia,
tumbuhan dan hewan.

5. Ruang
Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk nyata, misalnya
ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk khayalan (ilusi),
misalnya ruangan yang terkesan dari sebuah lukisan.

6. Warna
Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna apapun, meliputi
warna merah, kuning, dan biru.
Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer.
Contoh:
 merah + kuning : jingga
 biru + kuning     : hijau
 merah + biru      : ungu
Warna tertier merupakan hasil campuran antara warna primer dan warna sekunder.

Contoh:

 kuning + hijau    : kuning kehijau-hijauan


 biru + ungu        : ungu kebiruan
 jingga + merah   : jingga kemerahan

Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna putih dan hitam.

7. Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada
sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda. Tekstur
dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata adalah nilai raba yang
sama antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda
antara penglihatan dan perabaan.

8. Gelap Terang
Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya yang berbeda pada setiap bagiannya.
Demikian pula pada karya seni rupa. Seperti lukisan pemandangan alam. Adanya
perbedaan intensitas cahaya akan menimbulkan kesan mendalam.

D. Prinsip-prinsip Seni
1. Kesatuan (unity)
Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa. Kesatuan
merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu
sama lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan serasi. Untuk menyusun satu
kesatuan setiap unsur tidak harus sama dan seragam, tetapi unsur-unsur dapat berbeda
atau bervariasi sehingga menjadi susunan yang memiliki kesatuan.
2. Keselarasan (harmony)
Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk maupun
warna untuk menciptakan keselarasan.
3. Penekanan (kontras)
Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang
berlawanan.Perbedaan  yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan
memberikan kesan yang tidak monoton
4. Irama (rhytm)
Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus-menerus.
Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis,
susunan bentuk atau susunan variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan
peletakannya sama akan terasa statis, sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi pada
ukuran, warna, tekstur, dan jarak akan mendapatkan susunan dengan irama yang
harmonis.
5. Objek fokus
Objek fokus /Pusat perhatian(center point ) bahwa setiap karya seni hendahnya dibuat ada
unsur yang paling dominan (pusat perhatian).
6. Gradasi
Gradasi adalah penyusunan warna berdasar kantingkat perpaduan berbagai warna secara
berangsur-angsur.
7. Proporsi
Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu dengan bagian
lainnya secara keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala,
ukuran objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek
lainnya yang dekat maupun yang jauh letaknya.
8. Komposisi
Komposisi adalah menyusun unsur-unsur rupa dengan mengorganisasikannya menjadi
susunan yang bagus, teratur, dan serasi.
9. Keseimbangan (balance)
Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur sedemikian rupa
sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi susunan.

E. Media, Alat, dan Teknik


1. Media berkarya seni rupa tiga dimensi sangat beragam tergantung dari teknik yang
digunakan. Teknik pembuatan seni rupa tiga dimensi sebagai berikut.
Media yang digunakan dalam berkarya seni 3 dimensi sangat beragam, diantaranya :
a) Bahan Lunak
Contohnya  ; tanah liat, bubur kertas, bubur semen, lilin, bubur gips dan lain-lain
b) Bahan Keras
Contohnya ; kayu, batu, marmer, logam dam sebagainya.

2. Teknik Karya seni rupa 3 dimensi :


Untuk patung digunakan teknik pahat, butsir, cor, cetak-tuang, anyaman, las sambung
dan sebagainya.

a) Teknik pahat, yaitu mengurangi bahan menggunakan alat pahat. Misalnya, membuat
patung dan relief dengan bahan dasar kayu dan batu.
b) Teknik butsir, yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan.
Misalnya, membuat keramik dengan bahan dasar tanah liat.
c) Teknik cor, yaitu membuat karya seni dengan membuat alat cetakan kemudian
dituangkan adonan berupa semen, gips, dan sebagainya sehingga menghasilkan
bentuk yang diinginkan. Misalnya, membuat patung.
d) Teknik las, yaitu membuat karya seni dengan cara menggabungkan bahan satu ke
bahan lain untuk mendapatkan bentuk tertentu. Misalnya, membuat patung
kontemporer dengan bahan dasar logam.
e) Teknik cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan terlebih
dahulu. Misalnya, membuat keramik dan patung dengan bahan dasar tanah liat dan
semen.

Anda mungkin juga menyukai