Anda di halaman 1dari 5

PELANGGARAN HAM DALAM

KESEHATAN
Kasus Bayi Debora

KELOMPOK 1
1. CHEISYA MARSELA MOLLE
2. FAJAR ASMIN BAHARUDIN
3. GRISHELA SESILIA SARAK
4. MARSYA PATTIASINA
5. SITI HADIJAH RUMWOKAS
6. DOKA SEPTINA YERUSA
7. DWI A LITILOLY
8. HASBI RUMONIN
9. NOVERINS KILBAR SALEKY
GAMBAR KASUS

Jupiter Pluto
Jupiter is the biggest
planet
Mars
UU PELANGGARAN HAM
•Tidak boleh. Dasar hukumnya Pasal 32 ayat 1 dan 2 Undang-
Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (UU Kesehatan
Apakah rumah sakit boleh •Pasal 29 ayat (1) huruf f Undang-Undang No. 44 Tahun 2009
menolak atau meminta uang tentang Rumah Sakit (UU Rumah Sakit) yang mengatur
muka kepada pasien saat tentang Kewajiban Rumah Sakit, dengan tegas menyatakan
Rumah sakit wajib memberikan fasilitas pelayanan pasien
dalam keadaan darurat/kritis? gawat darurat tanpa uang muka.

Apa langkah hukum yang bisa •Pasien bisa menuntut Rumah Sakit baik secara perdata
maupun secara pidana. Dasar hukumnya, Pasal 32 huruf q
diambil pasien, apabila rumah Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (UU
sakit menolak atau atau Rumah Sakit)
meminta uang muka kepada •Atau bisa juga menempuh jalur pidana dengan melaporkan
pimpinan rumah sakit dan/atau tenaga kesehatannya ke polisi.
pasien padahal sedang dalam • Dasar hukumnya Pasal 32 ayat 2 dan Pasal 190 ayat 1 dan 2
keadaan kritis/darurat? Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
HARAPAN KELOMPOK
1 2
Perlu adanya suatu badan dan konsil
Perlu adanya standarisasi praktek
keperawatan yang menyeleksi perawat
keperawatan yang dibuat oleh
yang sebelum bekerja pada pelayanan
organisasi profesi dengan jelas dan
keperawatan dan melakukan praktek
tegas. keperawatan.

3 4
Perlu adanya peningkatan pembinaan dan Indonesia perlu Menegakan hukum bagi
pengawasan terhadap rumah sakit dan rumah sakit yang melanggar kewajiban
Perawat sosialisasi prosedur pelaksanaan dan fungsi sosial rumah sakit
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai