Anda di halaman 1dari 19

HUKUM DALAM

KEPERAWATAN

Sumarni, S. Kep, Ns
HUKUM DALAM
KEPERAWATAN
1. Fungsi Hukum
2. Prinsip-Prinsip Hukum
3. Data Bidang Hukum di Masyarakat
4. Bentuk Perundang-Undangan RI
5. Landasan Penyusunan Pembentukan
UU Kesehatan
6. Hukum dan Peraturan di Bidang
Kesehatan
7. Issue Legal dalam Keperawatan
Arti Hukum dan Undang-Undang

1.Defenisi Hukum
Hukum memiliki beberapa arti :
Peraturan adalah adat yang secara resmi dianggap mengikat yang
dilakukan oleh penguasa pemerintah atau lembaga yang
berwenang.
UU, Peraturan – peraturan atau norma – norma yang mengatur
pergaulan hidup dalam masyarakat yang harus ditaati
bersama
Pertimbangan atau keputusan yang dikeluarkan oleh hakim
Definisi Undang – undang
 UU adalah ketentuan atau aturan2 negara yg
mempunyai kekuatan yg mengikat dan dpt
pula dikatakan sebagai kaidah atau norma
 Hukum Kesehatan : Kumpulan 2 peraturan &
ketentuan hukum yg diterbitkan oleh
pemerintah yg memiliki tujuan, sesuai dg
pasal 13 UU Kesehatan bahwa pembangunan
kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan & kemampuan hidup sehat bagi
setiap org agar terwujud derajat kesehatan yg
optimal.
1. Hukum

Prof. Daoyodinetoro
“ Sebuah karya dari pada seluruh rakyat
yang bersifat penyegaran terhadap
tingkah laku dan perbuatan para
anggotanya yang bertujuan pada tata
keadilan dan kesejahteraan masyarakat
yang menjadi pendukung”
II. Fungsi hukum dalam praktek Keperawatan

1. akeputusan bahwa keputusan dan tindakan perawat


yang dilakukan konsisten dengan prinsip – prinsip
hukum
2. Memberikan perlindungan hukum bagi perawat
3. Memberikan kerangka atau menentukan tindakan
keperawatn yang mana sesuai dengan hukum
4. Hukum dapat membedakan tanggung jawab perawat
dan tanggung jawab profesi lain
5. Hukum dapat membantu menetukan batas – batas
kewenangan tingkat kemandirian
6. Hukum dapat membantu dalam mempertahankan
standar praktek keperawatan
III. Hukum Bersifat Adil
Keperawatan memberikan kepastian hukum kpd perawat.
Pasien & sarana Kesehatan. Kepastian hukum berlaku pada
pasien, perawat sesuai dg hak & kewajiban masing2 Hak
dan kewajiban perawat harus dilaksanakan secara
seimbang.
Dalam Yankes, tenaga keperawatan memberikan
Askep sesuai kebutuhan pasien disarana kesehatan,
khususnya di pel. RS
Perawat selalu berada didekat pasien selama 24 jam
melakukan kegiatan keperawatan dg penugasan dibagi
menjadi 3 Shift jaga.
PRINSIP – PRINSIP HUKUM DALAM KEPERAWATAN
PROFESIONAL

I. Hukum dibuat oleh penguasa / pemerintah


Hukum secara umum dibuat oeh penguasa dalam hal
ini pemerintah / instansi yang terkait
Untuk hukum kperewatan Direktorat Yankep
bekerjasama dengan bagian HUKMAS, Depkes &
organisasi PPNI menyusun petunjuk pelaksanaan
Kepmenkes No. 1239/2001 yang meliputi keperawatan,
mekanisme pembinaan dan pengawasan.
II. Hukum memiliki dasar pembentukan

Hukum keperawatan memiliki dasar hukum :

1. UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan


2. UU No. 8 tahun 1999 tentang perlindungan
konsumen
3. UU No. 22 tahun 1999 tentang pemerintah daerah
4. PP No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan
5. UU No. 25 tahun 1999 tentang pembagian
kekuangan antara pemerintah dan daerah
6. KUHAP Pasal 170 wajib simpan rahasia jabatan.
7. SK Dirjen Yanmed No. YM.00.03.2.6.956 tentang hak
dan kewajiban perawat & bidan di RS
8. SK Dirjen Yanmed No. YM.00.03.2.6.7637 tahun
1992 berlakunya standar Asuhan Keperawatan di RS
9. SK. Menpan No. 94/Kep/Menpan/II/2001 tentang
jabatan fungsional perawat.
10. SK Munas PPNI No.9/Munas VI/PPNI/2000 tentang
kode etik keperawatan Indonesia
11. SK. DPP. PPNI. No. 020/DPP/II/1991 tentang lafal
sumpah perawat
12. Kepmenkes No.647/Menkes/IV/2000 tentang
registrasi dan praktek keperawatan
13. SE. No. 1107/Menkes/E/VII/2000 tentang
kewenangan provinsi
III. Pembagian hukum perawat menurut tugasnya

1. Hukum Sipil Mengatur seseorang dengan orang


lain yg menitikberatkan pd
kepentigan
perseorangan.

2. Hukum Publik Mengatur hubungan antar negara &


alat perlengkapan/hubungan
antara negara dan perseorangan.
IV. UU Perlindungan Hukum bagi Nakep

1. UU No. 9 tahun 1960, tentang pokok- pokok


kesehatan Bab II pasal 10 “ Pemerintah mengatur
kedudukan hukum dan wewenang serta
kesanggupan hukum berarti pemerintah berhak
mengeluarkan UU praktek Keperawatan.

2. UU No. 6 tahun 1963, tentang tenaga kesehatan. “


Membedakan tenaga kesehatan sarjana dan bukan
sarjana, perawat sarjana dan bukan perawat sarjana.
3. UU No. 18 tahun 1964, mengatur wajib kerja para medis, pasal 2
ayat 3 : Tenaga kesehatan sarjana muda, menengah & rendah
wajib menjlankan kerja selama 3 tahun selama bekeja memiliki
kewajiban sebagai pegawai negeri.
4. Pemerintah No. 363/Menkes/Per/X/1970, perbedaan perawat dan
bidan. Praktek Swasta ( Izin Praktek )
5. SK MEndagri No. 94/Menpan/1986. Tentang jabatan fungsional
Nakep dan sistem kredit point.
6. UU Kesehatan No. 23 tahun 1990
Memberi kesempatan perkembangan keperawatan, dalam hal
tentang praktek , hak pasien dan perlindungan hukum bagi
profesi keperawatan.
IV. Pelanggaran terhadap hukum dikenakan sanksi :

Pelanggaran terhadap kode etik keperawatan/ hukum


keperawatan dalam memberikan Yankep & keperawatan
kepada I. K. K, M, dikenakan sanksi sesuai dengan
hukum keparahan dari malpraktek itu sendiri.
Bentuk sanksi pelanggaran etik dapat berupa :
1. Teguran secara lisan atau tertulis
2. Penundaan KGB
3. Penurunan gaji atau pangkat setingkat lebih rendah
4. Izin praktek dicabut
5. Pada kasus – kasus pelanggaran resiko legal diberikan
hukuman sesuai peraturan keperawatan yang berlaku &
diproses ke pengadilan
Bentuk Perundang - Undangan
1. Aspek Hukum

a. Aspek substansi hukum (legal substansi) yaitu berkaitan


dengan peraturan UU yang berlaku.

b.Aspek struktur hukum ( Legal stuktur ) yang berhubungan


dengan kedudukan lembaga hukum dalam hubungan
kekuasaan dg lembaga – lembaga hukum dan dengan lembaga 2

c. Aspek SDM ( Human Resource ) : Kualitas aparat hukum yang


menjalankan fungsi2 hukum dan profesional hukum

d. Budaya Hukum (Legal Cultur ) : Menyangkut aspek nilai2, asas2,


kaidah2 & perilaku hukum yang sudah melembaga dalam
kehidupan masyarakat.
2. Perangkat hukum
a. perangkat hkm pokok, meliputi :
@ Hukum pidana
@ Hukum acara pidana
@ Hukum perdata
@ Hukum acara perdata
@ Hukum dagang
b. Hukum sektoral, meliputi :
Beberapa bid termasuk didlmnya bid Kes.

3. Fungsi hukum
a. untuk mengekspresikan nilai2 yg berarti bhw hkm berupaya
utk mengakomodasikan nilai2, yg hdp di masy, baik nilai2
moral, agama, kultural, maupun nilai2 falsafah & ideologi
dlm pembangunan kaidah hukum.
b. Sbg alat utk mewujudkan cita2 sosial yg disepakati masy dlm
kehidupan bersama. (dikenal sebagai fungsi instrumental).
HUKUM BERSIFAT MENGATUR
MENGIKAT DAN MEMAKSA

 UU atau aturan hukum dibuat untuk mengatur tertib dan


tenteramnya pergaulan dalam masyarakat.
 Maka dalam hal ini hukum kesehatan yang dikenal dg UU Kes
berisi ttg rambu2 dalam Yankes yg harus diketahui & difahami olh
pelaku pelayanan profesi Kes, agar terhindar dari Yankes yg
bermasalah.
 Kalangan Kes hrs tetap menyadari bahwa dlm menjlkan profesi
Kes tdk saja bertanggung jawab terhdp profesional responbility
(Kes pasien) ttp juga bertanggung jawab di bid hkm (legal
responbility) terhdp pelayanan yg diberikan
 Hukum Kes mengikat kepd semua pelaku Yankes /
Nakes para dokter yg mengacu pd kode etik
kedokteran, perawat mengacu pd kode etik
keperawatan & begitu pula setiap Nakes hrs
berpegang teguh pd sumpah jabatan
 Mengingat tenaga Yankes merupakan profesi maka
mau tdk mau dg penuh rasa tanggung jawab setiap
anggota profesi hrs mematuhi dan melaksanakannya.

Anda mungkin juga menyukai