Anda di halaman 1dari 43

 ASPEK HUKUM DALAM PRAKTEK

KEBIDANAN
Aspek hukum praktek kebidanan
PENGERTIAN HUKUM
 Keseluruhan kumpulan peraturan–peraturan atau

kaidah-kaidah dalam suatu kehidupan bersama.


 Keseluruhan peraturan tentang tingkah laku manusia

yang berlaku dalam kehidupan bersama,yang dapat


dipaksakan pelaksaannya dengan suatu sangsi.
 Hukum peraturan yang ditulis secara sistematis

disusun dalam kitab undang-undang.


 Hukum mengatur tingkah laku manusia secara lahiriah

saja.
 Hukum merupakan aspek legalitas dari suatu tingkah

laku.
 Kalau seseorang melanggar hukum akan mendapat

hukuman yang tertulis dibuku undang-undang.


Keterkaitan Hukum dan Etika dan Moral
 Hukum membutuhkan Moral. Kualitas hukum
ditentukan oleh kualitas moral.
 Moral akan tidak jelas tanpa dilembagakan dalam
bentuk hukum.
 Hukum mungkin bisa diubah /berubah oleh
kekuasaan manusia. Namun, moral kondisi sangat
mendasar tidak berubah selamanya.
 Etika suatu cabang dari ilmu filsafat dinamakan juga
sebagai filsafat moral yang mempelajari tentang baik
dan buruk perilaku dan tingkah laku manusia.
 Kaedah hukum adalah untuk melindungi manusia
.apabila tidak melanggar kaidah hukum itu baik
,sedang apabila melanggar itu jelek.
Disiplin Hukum
 Dapat dipilah menjadi 2 pengertian :
1. Jurusan ilmu pengetahuan: disiplin
hukum, disiplin kedokteran ,disiplin
kebidanan, dll.
2. Tata-tertib: keteraturan yang
menyangkut sikap, tindakan, perilaku.
Maka kalau melanggar ada sangsi
disiplin.
PEMBAGIAN HUKUM

 Pembagian berdasarkan fungsi hukum


1. Hukum materiel(Substantive law ):yaitu
terdiri dari: peraturan-peraturan yang
memberi Hak dan membebani kewajiban-
kewajiban.
2. Hukum formil (Adjective law): peraturan
hukum yang fungsinya melaksanakan atau
menegakkan hukum materiel., atau
menentukan bagaimana caranya
melaksanakan hukum materiel.
Berdasarkan kriteria daya kerjanya hukum
dibagi menjadi
1. Hukum yang bersifat memaksa
2. Hukum yang bersifat melengkapi
Berdasarkan kriteria bentuk/wujud hukum :
3. Hukum tidak tertulis (hukum adat,hukum
kebiasaan)
4. Hukum tertulis(Hukum yang tertuang merupakan
peraturan-peraturan)
Berdasarkan kriterium saat berlakunya hukum
5. Hukum positif (Ius constitutum) hukum yang telah
ditetapkan atau hukum yang berlaku saat ini.
6. Ius constituendum yaitu hukum yang masih harus
ditetapkan ,hukum yang akan datang atau hukum
yang dicita-citakan
 Berdasapkan kriteria wilayah berlakunya
1. Hukum Nasional
2. Hukum Internasional
 Berdasarkan kriteria isinya:
1. Lex generalis yaitu hukum umum
yang berlaku umum.
2. Lex specialis yaitu hukum khusus
yang menyimpang dari hukum
umum.
Aspek-aspek hukum Praktek Kebidanan

 Pada Peraturan Pemerintah No. 32 tahun


1996:
1.Tenaga kesehatan sarjana yaitu dokter,
dokter gigi, apoteker,sarjana lain dalam
bidang kesehatan.
2. Tenaga kesehatan sarjana muda,
menengah dan rendah misalo asisten
apoteker, perawat, bidan.
Pelayanan bidan yang terkait dengan aspek
hukum :
1. Tindakan kesehatan Administrasi
meliputi : pendidikan formal,SIB.SIPB, STR,
Inform consent.
2. Tindakan kesehatan diagnostik meliputi :
jaminan kerahasiaan, mutu pelayanan.
3. Tindakan kesehatan terapi meliputi : SPK,
Standar profesi
Dasar hukum yang terkait dengan profesi bidan :

1. Undang-undang no 23 tahun 1992 tentang


kesehatan
2. SK Menkes no 125/IV/Kab/ BU/ 75 tentang
susunan organisasi dan tata kerja DepKes
3. Peraturan Pemerintah no 32 tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan
4. Kepmenkes RI no 900/MENKES/SK/VII/2002
tentang Registrasi dan Praktek Bidan
Perubahan Keputusan Menteri Kesehatan
tentang Pelayanan dan Wewenang Bidan
 KEPMENKES No 5380/1963,tentang wewenang
terbatas bagi Bidan
 KEPMENKES No 363 /MENKES/PER/IX/1980
TENTANG WEWENANG Bidan
 KEPMENKES No 572 /MENKES /PER/VI/1996
tentang registrasi dan Praktik Bidan
 KEPMENKES No 900/MENKES/sk/ VII/2002
tentang registrasi dan Praktik Bidan
 KEPMENKES NO.369/MENKES/ SK/III/2007
Undang-Undang Terbaru
 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 4 TAHUN 2019 TENTANG KEBIDANAN

 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA NOMOR
HK.01.07/MENKES/320/2020 TENTANG
STANDAR PROFESI BIDAN
STANDAR PROFESI
 Bidan profesi yang khusus  bidan adalah
orang pertama yang melakukan
penyelamatan kelahiran sehingga bayinya
lahir dengan selamat yang berguna untuk
kesejahteraan manusia
 Pelayanan Kebidanan adalah pelayanan
profesional yang merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan yang
diberikankepada ibu dalam kurun waktu
masa reproduksi dan Bayi baru lahir
Bidan sebagai profesi memiliki ciri-ciri
1. Mengembangkan pelayanan yang unik
2. Anggota dipersiapkan melalui program
pendidikan yg ditujukan dng maksud profesi
yang bersangkutan
3. Memiliki serangkaian ilmiah
4. Menjalankan tugas profesinya sesuai dengan
kode Etik
5. Anggotanya bebas mengambil keputusan dalam
menjalankan profesinya
6. Berhak menerima imbalan jasa
7. Memiliki organisasi profesi
Hak dan kewajiban Pasien
1. Hak pasien :
 Hak mendapatkan informasi secukupnya
 Hak memberi persetujuan (informed
Consent)
 Hak atas rahasia Medis
 Hak atas pendapat kedua (second opinion)
 Hak untuk menolak pemeriksaan dan
pengobatan
 Hak untuk memperoleh perlindungan
hukum
 Hak untuk mengetahui biaya pemeriksaan
2. Kewajiban pasien
 Memberikan informasi yang lengkap&tepat
 Menghormati Profesi Bidan
 Mentaati nasehat & petunjuk pelayanan
 Menghormati aturan dan pengaturan
 Memenuhi semua kewajiban membayar

biaya pelayanan
 Menghormati dan memperhatikan

kepentingan milik pasien lain dan petugas


kesehatan
 Bertanggung jawab sendiri atas penolakan

pengobatan
Hak &kewajiban Bidan
1. Hak Bidan
 Mendapat perlindungan Hukumdalam
menjalankan tugas sesuai profesi
 Bekerja menurut standar Profesi
 Menolak keinginan pasien yang
bertentangan dengan peraturan
perundangan,profesi,etik dan hati nurani
 Mendapat informasi lengkap dari pasien
yang dirawatnya
 Mendapat imbalan jasa profesi yang
diberikan
Tanggung Jawab & Tanggung Gugat
 Dalam menjalankan kewenangan yang
sesuai dengan Landasan Hukum maka
Bidan bertanggung jawab atas pelayanan
mandiri yang diberikan dan berupaya
secara optimal dengan mengutamakan
keselamatan ibu dan bayi atau janin
 Tuntutan Hukum atau tanggung gugat
bisa berupa:
1. Tuntutan pidana
2. Tuntutan Perdata
3. Tuntutan Administrasi
1. Tuntutan Pidana terjadi karena dakwaan
dilakukan kejahatan atau pelanggaran seperti
yang diatur dalam KUH Pidana
2. Tuntutan Perdata dapat terjadi krn gugatan
telah dilakukan :
 Tindakan melawan hukum
 Tindakan ingkar janji
3. Tuntutan administratif dapat terjadi :
 Pelanggaran disiplin atau tata tertib yang
tidak dapat dipidana atau dituntut
perdata
 Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan
untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah
dan atau masyarakat
PERATURAN PERUNDANGAN YANG MELANDASI
PELAYANAN KEBIDANAN
hukum kesehatan
adalah rangkaian peraturan perundang-undangan
dalam bidang kesehatan yang mengatur tentang
pelayanan medik dan sarana medik
Pokok-pokok pengertian
Definisi Kesehatan
1. Menurut WHO : keadaan yang meliputi kesehatan badan ,jiwa dan
sosial, bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat dan
kelemahan
2. Menurut UU Kesehatan No.23 Th 1992 :adalah keadaan sejahtera
badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan seseorang hidup
produktif secara ekonomi dan sosial
 Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan masyarakat
 Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan

diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan


dan atau ketrampilan melalui pendidikan di-bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan
 Sarana Medik meliputi RSU,RSK,RB,Praktik

berkelompok,Balai Pengobatan,dan sarana lain yang


ditetapkan oleh Menteri Kesehatan
 Sarana Kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk

menyelenggarakan upaya kesehatan


Peraturan Perundangan
Urutan tingkat kekuatan kewenangan Hukum
dalam TAP MPRS
 1. Undang-Undang Dasar 1945
 2. TAP MPR
 3. Undang-undang dan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang


 4. Keputusan Presiden
 5. Peraturan, Keputusan & Petunjuk

Pelaksanaan lainnya ; misal Keputusan


Menteri
Yang masuk dalam ruang lingkup Kesehatan

1. UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan


2. Peraturan Pemerintah (PP) No.23 tahun 1996
tentang Kesehatan
3. SK Menkes No. 125/IV/Keb/BU/75 tentang
susunan Organisasi dan Tata Kerja Depkes
Yang Melandasi Tugas,Fungsi dan Praktek Bidan
1. UU no. 23 1992 tentang Kesehatan ,salah satunya
menyebutkan tentang tugas dan tanggung jawab
tenaga kesehatan .
2. Pasal 6,7,8 menyebutkan tugas pemerintah
adalah :
 Mengatur,membina dan mengawasi
penyelenggaraan upaya kesehatan
 Menyelenggarakan upaya kesehatan yang merata
dan terjangkau oleh masyarakat
 Menggerakkan PSM dalam menyelenggarakan dan
pembiayaan kesehatan ,dengan memperhatikan
fungsi sosial.
3. Pasal 9 UU No.23 Tahun 1992
 Pemerintah bertanggung jawabuntuk meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat


 Upaya kesehatan yang diselenggarakan untuk

mewujutkan derajat kesaehatan yang optimal


dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan
kesehatan ( promotif) pencegahan
(preventiv),penyembuhan ( kuratif),dan pemulihan
kesehatan (rehabilitatif ) yang diselenggarakan
secara menyeluruh,terpadu dan berkesinambungan
4. Pasal 16 :
 Kehamilan diluar cara alami dapat dilaksanakan untuk membantu

suami sebagai upaya terachir mendapatkan keturunan


 Hanya oleh pasangan yang syah.

 Ketentuan diatas ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah


5. Pasal 50 ayat 1 UU No. 23 Th 1992:
 Tenaga kesehatan bertugas menyelenggarakan atau

melakukan kegiatan kesehatan sesuai dengan bidang


keahlian dan atau kewenangan tenaga kesehatan yang
bersangkutan
Ayat 2. :
 Ketentuan mengenai kategori,jenis, kualitas tenaga

kesehatan ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah


 Permenkes RI No.900/Menkes/SK/VII/2002
 Bab IV pasal 19 disebutkan,bidan dalam menjalankan

praktiknya berwenang untuk memberikan pelayanan yang


meliputi : pelayanan kebidanan, pelayanan KB dan
Pelayanan kesehatan
Undang –undang tentang Aborsi

 Abortus adalah keluarnya hasil konsepsi


sebelum janin mampu hidup diluar Rahim
Yaitu sebelum 20 mg .
 Aborsi juga berarti penghentian kehamilan

setelah ovum yang telah dibuahi dalam


rahim sebelum usia janin 20 mg
Macam-macam aborsi

 Abortus spontaneus:
Yaitu abortus yang terjadi tanpa sengaja
 Abortus Provocatus:
Abortus yang dilakukan dengan sengaja atau dibuat
ada 2 macam
1. Abortus provocatus therapetica
2. Abortus provocatus Kriminalis
Dasar Hukum Abortus
 HP Bab XIX ttg Kejahatan terhadap Nyawa Orang
1. KUHP pasal 299
Ayat 1 : Memberi harapan dan digugurkan dihukum 4 tahun
penjara
Ayat 2 :Mengambil keuntungan dari pengguguran Hukuman 4 thn
penjara tambah sepertiganya
Ayat 3 : Menggugurkan kandungan orang menjadi suatu perofesi
dicabut haknya dan dipenjara
 KUHP pasal 322
Ayat 2 :Pengguguran dikerjakan hanya orang tertentu tergantung
pada pengaduan
 KUHP pasal 436
Seorang wanita yang dengan sengaja menggugurkan kandungannya
dihukum 4 tahun penjara
 KUHP pasa347
Bila dengan sengaja menggugurkan sehingga
menyebabkan kematian dihukum sampai 15 tahun penjara
 KUHP pasal 348

Sengaja menggugurkan dan atas


persetujuan pasien maka dihukum
maksimal 7 tahun
 KUHP pasal 349

Seorang dokter,bidan dan apoteker


membantu kejahatan tersebut, dapat
dicabut haknya.
UU kesehatan No 23 tahun 1992
 Pasal 15
ayat 1 : Dlm keadaan darurat sdbg upaya menyelamatkan
nyawa ibu /janin dpt dilakukan tindakan medis tertentu
ayat 2 :
 Berdasar indikasi medis
 Tenaga kesehatan yang punya keahlian dan kewenangan
 Persetujuan bumil/keluarga/suami
 Sarana kesehatan tertentu
 Ayat 3 : Merupakan ketentuan lebih lanjut mengenai pasal

1,2
 Ketentuan pidana pasal 80 ayat 1

Barang siapa dng sengaja melakukan tanpa memenuhi


ketentuan diatas dipidana 15 tahun dan denda 500.000.000,-
UU ttg Bayi Tabung

 Bayi Tabung adalah upaya jalan pintas


untuk mempertemukan sel sperma dng
sel telur diluar tubuh ,Setelah terjadi
konsepsi hasil tersebut dimasukkan
kembali kedalam rahim ibu
 Status bayi tabung ada 3 macam :
1. Inseminasi buatan dng sperma suami
2. Inseminasi buatan dng sperma donor
3. Inseminasi buatan dng model titipan
Dasar hukum bayi tabung
UU Kesehatan no.23 th 1992
1. Pasal 16 ayat 1 :Kehamilan diluar gara
alami sbg upaya terakhir untuk Pasutri
mendapat keturunan :
 pasutri yang sah
 Dilakukan oleh tenaga yang
mempunyai keahlian
 Pada sarana kesehatan tertentu
UU ttg Adopsi

 Adopsi adalah suatu proses penerimaan


seorang anak dari seseorang /lembaga
organisasi ketangan orang lain secara
sah diatur dalam peraturan perundangan
 Adopsi juga memasukkkan anak yang

diketahui sebagai anak orng lain


kedalam keluarganya dengan status
fungsi sama dengan anak kandung
Hukum perdata ttg adopsi

1. Anak yang diadopsi hanya anak laki-lak


( diskriminasi)
2. Yang dapat mengadopsi anak adalah
pasangan suami,istri,janda,duda
3. Kebolehan mengadopsi,baru boleh bila
tdk punya keturunan laki-laki
4.Anak boleh diadopsi laki-laki blm
kawin,blm diadopsi orang lain, umur lebih
muda 10 tahun dr ayah angkat,jika janda
lebih muda 15 th dr ibu angkatnya
Syarat persetujuan
a. Dari pasutri yang mengadopsi
b. Dariorang tua alami anak yang diadopsi
c. Dari ibu anak bila ayah meninggal
d. Dari anak sendiri ( tdk mutlak )
 Adopsi berbentuk Notaris
 Pada hukun perdata adat tidak ada ketentuan
jelas,tergantung daerahnya masing-masing
Akibat hukum adopsi
1. Anak mendapat nama keturunan orang tua angkat
2. Anak yang diadopsi dianggap dilahirkan atau
dianggap sah
3. Gugur hubungan dengan ortu alami
4. Adopsi tidak dapat dicabut atas perretujuan
bersama
UU ttg ketenaga-kerjaan
No.13 tahun 2003
 Bidan termasuk tenaga kerja yang mempunyai
peranan dan kedudukan yang sangat penting
sebagai pelaku dan tujuan pembangunan
.Mempunyai Hak :
1. Memperoleh perlindungan sesuai dng harkat
dan martabat kemanusiaan
2. Perlindungan unt menjamin hak-hak dasar
pekerja
3. Menjamin kesamaan kesempatan serta
perlakuan tanpa diskriminasi

 Tujuan Hukum ketenagakerjaan :


 Pasal 4 UU No.13 tahun 2003
Primary health care untuk kesehatan wanita

Pengertian PHC
 Perawatan kesehatan dasar sebagai

strategi mencapai kesehatan untuk


semua.
 Dicanangkan sejak tahun 1978
 Bentuk operasionalnya adalah

Pembangunan Kesehatan Masyarakat


Desa ( PKMD )
Jenjang tingkat pelayanan kesehatan

 Jenjang hirarkhi Komponen pelay kesehatan

 Tk Rumah Tangga o/ individu/keluarga sendiri

 Tk Masyarakat swadaya masy.utk menolong


sendiri POSYANDU

 Tk fas pely kesh I Pusk, Pustu, Pusling, BDD

 Tk rujukan I RS Kab. Klas D dan C

 Tk rujukan tinggi RS klas B dan A


Perilaku profesional Bidan
1. Dalam melaksanakan tugas berpegang teguh pada
filosofi, etika profesi, dan aspek legal
2. Bertanggung jawab dan mempertanggung-
jawabkan keputusan klinik yang dibuatnya
3. Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan
dan ketrampilan mutakhir secara berkala
4. Menggunakan cara pencegahan universal untuk
mencegah penularan penyakit dan strategi PI
5. Menggunakan konsultasi dan rujukanyang tepat
selam memberikan asuhan kebidanan
6. Menghargai budaya setempat yg berhubungan
dng praktek kesehatan, kehamilan, kelahiran,
nifas, BBL, dan Balita
7. Model kemitraan dng wanita, agar mereka dapat
menentukan pilihan yang telah diinformasikan,
meminta persetujuan tertulis,spy mereka
bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri
8. Menggunakan ketrampilan berkomunikasi
9. Bekerja sama dng petugas yg lain(Lintas –
sektoral)
10. Advokasi terhadap pilihan ibu dalam pelayanan
Mencetak Profesional
1. Melakukan advokasi perubahan dalam praktek
2. Menyuarakan dasar bukti penelitian untuk
perubahan
3. Memperagakan ketrampilan yang dibutuhkan
4. Mengajar di-tingkat preservis dan inservis
5. Melakukan kepemimpinan dan advokasi di-
tingkat daerah dan negara
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai