Anda di halaman 1dari 20

Dosen Pengampuh : Rahmawati, S.ST., M.

Keb
Mata Kuliah : Profesionalisme Kebidanan

PENGENALAN PADA POLITIK PELAYANAN KEBIDANAN DAN


MEDICAL MODEL DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3


FITRIANI FITRAH (A1A222141)
SITTI KHADIJAH (A1A222135)
GUSLIANA (A1A222112)
HASLIAN NOVIYANTI (A1A222137)
ST MAGFIRAH WAHYUNI (A1A222134)
SRIWAHYUNI (A1A222131)
RIANTI SOMBO (A1A222139)
SANDRI SOPACUA (A1A222130)
SITI NURUL MASJUNIARTI (A1A222129)
ANNAMARIA REDI SADI BOUK (A1A222144)
YULIANTI SARI PARIMPIN (A1A222167)

PRODI S1 KEBIDANAN DAN PROFESI


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat nikmat, rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah untuk
tugas mata kuliah “Profesionalisme Kebidanan” yang berjudul
“Pengenalan Pada Politik Pelayanan Kebidanan Dan Medical Model
Dalam Pelayanan Kebidanan” tak lupa pula penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna dan masih


terdapat beberapa kekurangan baik pada teknis penyusunan maupun
materi. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak demi perbaikan makalah ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga dengan adanya makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca untuk menambah pengetahuan dalam
mempelajari mata kuliah Profesionalisme Kebidanan.

Makassar, 4 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………i

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………4
B. Rumusan Masalah………………………………………………………6
C. Tujuan…………………………………………………………………….6

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian BIdan………………………………………………………7
B. Pengertian Politik………………………………………………………7
C. Pengertian Kesehatan…………………………………………………8
D. Pengertian Politik Kesehatan…………………………………………8
E. Hubungan Politik dan Kesehatan………………………………………
9
F. Pengaruh Politik Terhadap Kesehatan………………………………..9
G. Contoh Pengaruh Politik Terhadap
Kesehatan……………………...11
H. Pengertian Model Asuhan
Kebidanan………………………………..12
I. Medical Model dalam asuhan
kebidanan…………………………….12
J. Komponen dan Macam dalam Model Asuhan Kebidanan…………
12
K. Kegunaan Medical Model……………………………………………..14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………….15
B. Saran……………………………………………………………………15
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………17

KESIMPULAN JURNAL………………………………………………………18

BAB I

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah bagian dari politik oleh karena itu pelayanan


Kesehatan merupakan pelayanan public yang seyogyanya tidak
hanya dijadikan sebagai kendaraan politik para calon atau kandidat
kepala daerah. (Bambra et all. 2005).

Sebuah studi yang dilakukan Navarro et all pada tahun 2006


meneguhkan korelasi antara ideologi politik suatu pemerintahan
terhadap derajat Kesehatan masyarakatnya, melalui kebijakan-
kebijakan yang diambil pemerintahan tersebut. Konsep Kesehatan
yang dianut pemerintah kita saat ini, berbuah pembangunan
Kesehatan yang berbentuk pelayanan Kesehatan individu,
ketimbang layanan Kesehatan komunitas yang lebih luas, program-
program karitas yang bersifat reaktif seperti jamkesmas atau
pengobatan gratis dan jampersal.

Dalam UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 bagian pembukaan


butir b (menimbang); disebutkan bahwa setiap kegiatan dalam
upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat Kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan
prinsip nondiskriminatif, partisipatif dan berkelanjutan dalam rangka
pembentukan sumber daya manusia Indonesia, serta peningkatan
ketahanan dan daya saing bangsa bagi pembangunan. Hal ini
menunjukkan pentingnya pentingnya pembangunan Kesehatan
dalam bentuk peningkatan derajat Kesehatan masyarakat untuk
mempersiapkan manusia Indonesia yang berkualitas dan berdaya
saing.

Indicator peningkatan derajat Kesehatan antara lain adalah


meningkatnya usia harapan hidup, menurunnya angka kematian
ibu, angka kematian bayi dan balita serta angka kesakitan
(morbiditas). Boleh jadi indicator ini terus menampakkan grafik
membaik. Transparan tidak hanya menyangkut masalah keuangan,
namun transparansi dalam informasi atas pelayanan public.

Berbicara masalah perkembangan mengenai ilmu politik jelas


bahwa seiring dengan perkembangan zaman maka perkembangan
ilmu politik pun terus mengalami peningkatan dan terus
berkembang, kebutuhan akan pentingnya ilmu politik dalam
keberangsunagn hidup bernegara dan peran serta memajukan atas
bangs aini. Maka ilmu politik pun menjadi dianggap sangat penting
untuk menopang kemajuan tersebut.

Sejarah kebidanan berjalan Panjang mengikuti perkembangan


ilmu dan pengetahuan serta kebutuhan masyarakat. Model dalam
teori kebidanan mengadopsi dari beberapa model lainnya
berdasarkan teori-teori yang sudah ada sehingga tercipta model
kebidanan sesuai dengan filosofi kebutuhan baik dari segi bidan
sebagai profesi maupun wanita dan keluarga sebagai focus
pelayanan asuhan kebidanan.

Model kebidanan ini sebagai tolak ukur bagi bidan dalam


memberikan asuhan kebidanan pada klien sehingga akan terbina
suatu partnership dalam asuhan kebidanan. Dengan ini diharapkan
profesi kebidanan akan memberikan sumbangan yang berarti
dalam menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi
yang mengutamakan upaya preventif dan promotive.

Model dalam teori kebidanan Indonesia mengadopsi dari


beberapa model negara dengan berdasarkan dari beberapa teori
dan model yang bersumber dari masyarakat. Model kebidanan ini
dapat dijadikan tolak ukur bagi bidan dalam memberikan pelayanan
kebidanan pada klien sehingga akan terbina suatu hubungan saling
percaya dalam pelaksanaan asisten kebidanan. Dengan ini
diharapkan profesi kebidanan dapat memberikan sumbangan yang
berarti dalam upaya menurunkan angka kesakitan, trauma
persalinan, kematian, dan kejadian seksio sesaria persalinan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian BIdan ?
2. Apa pengertian politik ?
3. Apa pengertian Kesehatan ?
4. Apa pengertian model asuhan kebidanan ?
5. Bagaimana hubungan politik dan Kesehatan ?
6. Apa pengaruh hubungan politik terhadap Kesehatan ?
7. Apa manfaat ilmu politik bagi tenaga Kesehatan ?
8. Apa contoh pengaruh politik terhadap Kesehatan ?
9. Apa itu medical model ?
10. Apa saja karakteristik medical model ?
11. Bagaimana Medical Model dalam asuhan kebidanan ?

C. TUJUAN
Tujuannya yaitu untuk mengetahui pengenalan politik pada
politik dalam pelayanan kebidanan dan medical model dalam
pelayanan kebidanan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian BIdan
Bidan adalah salah satu petugas Kesehatan yang dapat
memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kompetensi
dan kewenangannya. Bidan telah diakui sebagai sebuah profesi dan
umtuk dapat dikatakan seorang yang bekerja professional, maka bidan
harus dapat memahami sejauh mana peran dan fungsinya sebagai
seorang bidan. Bidan dalam menjalankan profesinaya mempunyai
peran dan fungsi yaitu pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti.
Praktek professional bidan yaitu suatu pelayanan kebidanan yang
diberikan secara professional dan menyeluruh dipelayanan Kesehatan
diberikan kepada ibu dalam kurun waktu masa reproduksi dan bayi
baru lahir.

B. Pengertian politik
Perkataan politik berasal dari Bahasa Yunani yaitu polistaia, polis
berarti kesatuan masyarakat yang mengurus diri sendiri (negara).
Sedangkan taia merupakan urusan. Dari segi kepentingan
penggunaan kata politik mempunyai arti yang berbeda-beda. Untuk
lebih memberikan pengertian arti politik disampaikan beberapa arti
politik dari segi kepentingan penggunaan, yaitu :
1. Dalam arti kepentingan umum (politics)
Politik dalam arti kepentingan umum atau segala usaha
untuk kepentingan umum, baik yang berada dibawah kekuasaan
negara di pusat maupun di daerah, lazim disebut politik (politics)
yang artinya adalah suatu rangkaian azas prinsip, keadaan serta
jalan, cara dan alat yang akan digunakan untuk mencapai tujuan
tertentu atau suatu keadaan yang kita kehendaki disertai dengan
jalan, cara dan alat yang akan kita gunakan untuk mencapai
keadaan yang kita inginkan.
2. Dalam arti kebijaksanaan (Policy)
Politik adalah penggunaan pertimbangan-pertimbangan
tertentu yang dianggap lebih menjamin terlaksananya suatu usaha,
cita-cita keinginan atau keadaan yang kita kehendaki.
3. Jadi politik menurut kami adalah suatu ilmu dan seni mengelola
peran untuk mencapai tujuan yang dicapai.

C. Pengertian Kesehatan
Kesehatan adalah kodisi umum dari sesaorang dalam semua aspek.
Ini juga merupakan tingkat fungsional dan atau efisiensi metabolisme
organisme, sering secara implisit manusia. Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) mendefenisikan Kesehatan sebagai “keadaan lengkap
fisik, mental dan kesejahteraan sosial dan bukan hanya ketiadaan
penyakit atau kelemahan”.
Kesehatan adalah konsep yang positif menekankan sumber daya
sosial dan pribadi. Serta kemampuan fisik. Secara keseluruhan
Kesehatan dicapai melalui kombinasi dari fisik, mental dan
kesejahteraan sosial yang Bersama-sama sering disebut sebagai
“segitiga Kesehatan”.
D. Pengertian Politik Kesehatan
Politik Kesehatan adalah ilmu dan seni untuk memperjuangkan
derajat Kesehatan masyarakat dalam suatu wilayah melalui sebuah
system ketatanegaraan yang dianut dalam sebuah wilayah atau
negara. Untuk meraih tujuan tersebut diperlukan kekuasaan.
Kekuasaan tersebut kelak digunakan untuk mendapat kewenangan
yang diperlukan untuk mencapai cita-cita dan tujuan. Oleh karena itu
derajat Kesehatan masyarakat yang diidamkan adalah merupakan
sebuah tujuan yang di inginkan seluruh rakyat banyak, maka derajat
Kesehatan hendaknya diperjuangkan melalui system dan mekanisme
poilitik,

E. Hubungan politik dan Kesehatan


Politik Kesehatan adalah kebijakan negara dibidang Kesehatan.
Yakni kebijakan politik yang didasari oleh hak yang paling
fundamental, yaitu sehat merupakan hak warga negara. Sehingga
dalam pengambilan keputusan politik khususnya Kesehatan
berpengaruh terhadap Kesehatan masyarakat. Sebaliknya politik juga
dipengaruhi oleh Kesehatan dimana jika derajat Kesehatan
masyarakat meningkat maka akan berpengaruh pada kesejahteraan
masyarakat.
Kesehatan termasuk aspek kehidupan manusia lainnya merupakan
sebuah isu politik dalam banyak hal (Bambra, et al., 2005):
a. Kesehatan adalah politik karena sama seperti sumber daya yang
lain atau komoditas dibawah system ekonomi neoliberalisme,
beberapa kelompok sosial mempunyai lebih dari yang lainnya.
b. Kesehatan adalah politik karena determinan sosialnya ( social
dterminan) adalah mudah diterima dalam intervensi politik dan oleh
karena bergantung pada Tindakan politik (biasanya).
c. Kesehatan adalah politik karena hak terhadap standar kehidupan
yang layak untuk Kesehatan dan kesejahteraan harus menjadi
aspek kewarganegaraan dan hak asasi manusia. Kesehatan
adalah politik karena kekuasaan dilaksanakan sepanjang itu
sebagai bagian dari system ekonomi, sosial dan politik yang lebih
luas. Perubahan system ini membutuhkan kesadaran dan
perjuangan politik.

F. Pengaruh Politik Terhadap Kesehatan


Pada umumnya dapat dikatakan bahwa politik (Politics) adalah
bermacam-macam kegiatan dalam suatu system politik (atau negara)
yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari system itu
dan melaksanakan tujuan-tujuan itu. Pengambilan keputusan (decision
making) mengenai apakah yang menjadi tujuan dari system politik itu
menyangkut seleksi terhadap beberapa alternatif dan penyusunan
skala prioritas dari tujuan-tujuan yang telah dipilih. Sedangkan untuk
melaksanakan tujuan-tujuan itu ditentukan kebijakan umum (public
politics) yang menyangkut pengaturan dan pembagian (distribution)
atau alokasi (allocation) dari sumber-sumber (resources) yang ada.
Untuk bisa berperan aktif melaksanakan kebijakan-kebijakan itu,
perlu dimiliki kekuasaan (power) dan kewenangan (authority) yang
akan digunakan baik untuk membina Kerjasama maupun untuk
menyelesaikan konflik yang mungkin timbul dalam proses itu. Cara-
cara yang digunakan dapat bersifat meyakinkan (persuasive) dan jika
perlu bersifat paksaan (coercision). Tanpa unsur paksaan, kebijakan
itu hanya merupakan perumusan keinginan (statemen of intent)
belaka.
Dalam beberapa aspek kehidupan, manusia sering melakukan
Tindakan politik, baik politik dagang, budaya, sosial, maupun dalam
aspek kehidupan lainnya. Demikianlah politik selalu menyangkut
tujuan-tujuan dari seluruh masyarakat (public goals) dan bukan tujuan
pribadi seseorang (private goals). Politik menyangkut kegiatan
berbagai kelompok, termasuk partai politik dan kegiatan-kegiatan
perseorangan (individu).
Politik Kesehatan adalah ilmu dan seni untuk memperjuangkan
derajat Kesehatan masyarakat dalam suatu wilayah melalui system
ketatanegaraan yang dianut dalam sebuah wilayah atau negara untuk
menciptakan masyarakat dan lingkungan sehat secara keseluruhan.
Untuk meraih tujuan tersebut diperlukan kekuasaan. Dengan
kekuasaan yang dimiliki, maka akan melahirksn kebijakan yang pro
rakyat untuk menjamin derajat Kesehatan masyarakat itu sendiri.
Kebijakan pemerintah dapat terwujud dalam dua bentuk :
1. Peraturan pemerintah dalam bidang Kesehatan meliputi undang-
undang, peraturan presiden, keputusan Menteri, peraturan daerah,
baik tingkat provinsi maupun kabupaten, kota, dan peraturan
lainnya.
2. Kebijakan pemerintah dalam bentuk program adalah segala
aktifitas pemerintah baik yang terencana maupun yang insidentil
dan semuanya bermuara pada peningkatan Kesehatan
masyarakat, menjaga lingkungan dan masyarakat agar tetap sehat
dan sejahtera, baik fisik, jiwa maupun sosial.
Oleh karena itu, untuk menciptakan Kesehatan masyarakat
yang prima maka dibutuhkan berbagai peraturan yang menjadi
pedoman bagi petugas Kesehatan dan masyarakat luas, sehingga
suasana dan lingkungan sehat selalu tercipta. Disamping itu
pemerintah harus membuat program yang dapat menjadi stimulus
bagi anggota masyarakat sehat, baik jasmani, rohani, sosial serta
memampukan masyarakat hidup produktif secara sosial ekonomi.
Kebijakan Kesehatan yang juga berhubungan dengan
peningkatan kesejahteraan penduduk adalah dengan menambah
personal Kesehatan baik yang terlibat dalam upaya preventif
maupun dalam Tindakan kuratif. Tujuan kebijakan ini agar
pelayanan Kesehatan tidak hanya dinikmati oleh golongan tertentu
namun juga bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat yang
membutuhkan pelayanan ini.

G. Contoh Pengaruh Politik Terhadap Kesehatan


1. Anggaran Kesehatan
Karena sehat merupakan hak rakyat dan negara pun tak
ingin rakyatnya sakit-sakitan, diambillah keputusan politik yang juga
sehat. Yaitu anggaran untuk Kesehatan rakyat mendapatkan porsi
yang sangat besar, karena negara tidak ingin rakyatnya sakit-
sakitan. Pemerintah besama DPR, membebani impor alat-alat
kedokteran dengan pajak yang sama untuk impor mobil mewah,
juga keputusan politik.

H. Pengertian Model Asuhan Kebidanan


Asuhan kebidanan adalah suatu bentuk pedoman/acuan yang
merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan dipengaruhi oleh filosofi yang dianut bidan (filosofi asuhan
kebidanan) meliputi unsur-unsur yang terdapat dalam paradigma
Kesehatan (manusia-perilaku, lingkungan, dan pelayanan kesehatan).

I. Komponen dan Macam dalam Model Asuhan Kebidanan


Suatu model intinya adalah suatu analogi mewakili suatu ide secara
simbolik. Sebagai suatu bentuk pedoman atau acuan untuk
memberikan asuhan kebidanan. Praktik kebidanan banyak dipengaruhi
oleh teori dan model. Pada bagian ini akan diuraikan beberapa model
yang berpengaruh dalam asuhan kebidanan.
Model kebidanan terbagi menjadi 5 komponen, yaitu :
a. Memonitor Kesejahteraan Ibu
b. Mempersiapkan Ibu Dengan Memberikan Pendidikan dan
Konseling
c. Intervensi Teknologi seminimal mungkin
d. Mengidentifikasi dan memberi bantuan obstetric
e. Lakukan rujukan

J. Medical Model Dalam Asuhan Kebidanan


Sebuah model yang disusun untuk membantu masyarakat dalam
memahami konsep sehat dan sakit. Merupakan fondasi dari praktek-
praktek kebidanan yang sudah meresap di masyarakat, meliputi
proses penyakit, pemberian Tindakan, dan komplikasi dari
penyakit/tindakan.
Ada 3 elemen yang merupakan simpulan dari model medical, yaitu :
a. Pengendalian cara hidup alami
b. Mekanisme kehidupan manusia
c. Pemahaman bahwa penyakit merupakan hal yang tidak
terpisahkan dari lingkungan fisik dan lingkungan sosial seseorang.
Model ini lebih banyak digunakan dalam bidang kedokteran dan
lebih berfokus pada proses penyakit dan mengobati
ketidaksempurnaan. Yang tercakup dalam medical model ini adalah
:
a. Berorientasi pada penyakit
b. Menganggap bahwa akala tau pikiran dan badan terpisah
c. Manusia menguasai alam
d. Manusia tidak biasa menjadi menarik
e. Informasi yang terbatas pada klien
f. Pasien berperan pasif
g. Dokter yang menetukan
h. Tingginya teknologi menaikkan prestise
i. Prioritas Kesehatan individu daripada Kesehatan komunitas
j. Penyakit dan Kesehatan adalah berdominan pada dokter
k. Pemahaman manusia berdasarkan mekanik dan bioengineering
Medical model ini kurang cocok untuk praktik kebidanan
karena terlalu berorientasi pada penyakit dan tidak memberikan
kesempatan klien untuk menentukan nasibnya sendiri.
Walaupun demikian kenyataannya masih banyak yang
terpengaruh pada medical model ini.
Berikut ini akan diberikan gambaran bagaimana perbedaan
pandangan mengenai kehamilan sesuai medical model :
1. Norma dalam perspektif
2. Kasus tidak biasa menjadi menarik
3. Dokter bertanggung jawab
4. Informasi terbatas
5. Outcome yang diharapkan
6. Ibu dan bayi hidup sehat
Medical model merupakan fondasi dari praktek-
praktek kebidanan yang sudah meresap dimasyarakat
meliputi : proses penyakit, pemberian Tindakan, dan
komplikasi dari penyakit/tindakan konsekuensi, jika medical
model digunakan dalam praktik kebidanan.

Karakteristik Medical Model

MEDICAL MODEL MODEL KEBIDANAN

 Orientasi Pada Manusia Sehat


 Orientasi Pada Penyakit X  Mengikuti Proses Alamiah
Filosofi  HOLISTIC APPORACH (BIO-
 Asuhan Kebidanan. Psiko Sosio Cultur Spirit)
Manusia (Bidan) Sebagai Kontrol
Terhadap Alam (Mempercepat
Proses Yang Seharusnya Dapat
Berjalan Secara Alamiah)  Orientasi Sehat
 Memahami Individu Dari Bio
Dan Body Mekaniknya Saja.
 Bidan Berorientasi Pada
Pengobatan Penyakit Manusia
Dipisahkan Dari Lingkungan
Dimana Kesehatan Individu
 Keduanya Saling
Lebih Diprioritaskan Daripada
Mempengaruhi
Kesehatan Masyarakat.
 Adanya Spesialis Asuhan-
 Komprehensif Meminimalis
Asuhan Mengutamakan High
Intervensi. Pasien Sebagai
Teknologi.
Objek Mencakup Lingkungan
 Doctor Sebagai Control Peran
Kondisi Fisiologis.
Pasien Pasif Informasi Terbatas
Terhadap Pasien Focus Pada
Kondisi Pasien

K. Kegunaan Medical Model


1. Untuk mengembangkan beberapa aspek (konkret maupun abstrak)
2. Merupakan gagasan mental sebagai bagian dari teori yang
membantu ilmu-ilmu sosial mengonsep dalam menyamakan aspek-
aspek proses sosial.
3. Menggambarkan suatu kenyataan gambaran abstrak sehingga
banyak digunakan disiplin ilmu lain sebagai parameter garis besar
praktik.
4. Memonitor kesejahteraan ibu baik fisik, psikologis maupun sosial
dalam siklus kehamilan persalinan.
5. Mempersiapkan ibu dengan memberikan Pendidikan, konseling,
asuhan prenatal dalam proses persalinan dan bantuan masa post
partum
6. Intervensi teknologi seminimal mungkin
7. Mengidentifikasi dan memberikan bantuan obstetric yang
dibutuhkan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Politik Kesehatan adalah ilmu dan seni untuk
memperjuangkan derajat Kesehatan masyarakat dalam satu
wilayah melalui sebuah system ketatanegaraan yang dianut dalam
sebuah wilayah atau negara. Untuk meraih tujuan tersebut
diperlukan kekuasaan. Kekuasaan tersebut kelak digunakan untuk
mencapai cita-cita dan tujuan. Oleh karena itu derajat Kesehatan
masyarakat yang diidamkan adalah merupakan sebuah tujuan yang
diinginkan seluruh rakyat banyak, maka derajat Kesehatan
hendaknya diperjuangkan melalui system dan mekanisme politik.
Sebuah model yang disusun untuk membantu masyarakat
dalam memahami konsep sehat dan sakit. Merupakan fondasi dan
praktek-praktek kebidanan yang sudah meresap di masyarakat.
Meliputi proses penyakit, pemberian Tindakan, dan komplikasi dari
penyakit/Tindakan.
Ada tiga elemen yang merupakan simpulan dari model medical,
yaitu:
1. Pengendalian cara hidup yang alami
2. Mekanisme kehidupan alami
3. Pemahaman bahwa penyakit merupakan hal yang tidak
terpisahkan dari lingkungan fisik dan lingkungan sosial
seseorang

B. Saran
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini terdapat
banyak kekurangan, semoga makalah ini bermanfaat dan bisa
menambah wawasan bagi pembaca maupun penulis.
DAFTAR PUSTAKA

Tutiwahyuni98.Blogspot/2016/02/Model-dalam-asuhan-
kebidanan.Html? M=1

Aminullah, S, 2000, Peranan Legislator Dalam Upaya Meningkatkan


Pembiayaan Kesehatan Di Indonesia

Aminullah, S, 2005, Peranan Anggota Muda IAKMI Dalam Mendorong


Lahirnya VISI BARU KESEHATAN INDONESIA Untuk Mempercepat
Pembangunan Kesehatan Masyarakat.

Aminullah, 2005, Komitmen Politik Oleh “Aktor-Aktor” Politik Guna


Mewujudkan Indonesia Sehat 2010.
RANGKUMAN JURNAL

Rangkuman Berdasarkan Jurnal Dari :

Jurnal AKK, Vol 2 No. 3, September 2013, hal 42-46


THE IMPORTANCE OF HEALTH POLITICS

Sukri Palutturi1 1Staf Pengajar Fkm Unhas dan Peneliti Pada


Center for Environment and Population Health, Griffith University,
Australia.

1. Makna Politik dan Kesehatan


Beberapa pakar mendefinisikan politik dalam perspektif berbeda
berdasarkan ideologi politik (Heywood, 2000; Marsh & Stoker
2002), yaitu :
a. Politik sebagai pemerintahan. Politik adalah berhubungan
dengan seni pemerintahan dan aktivitas sebuah negara. Ini
berhubungan dengan behavioralists dan institusionalist ilmu
politik.
b. Politik sebagai kehidupan public. Politik adalah berhubungan
dengan masalah urusan masyarakat. Cara pandang politik ini
berhubungan dengan teori pilihan rasional (Rational Choice
Theory).
c. Politik sebagai resolusi konflik. Politik adalah berhubungan
dengan ungkapan dan resolusi konflik melalui kompromi,
konsiliasi, negosiasi, dan strategi lainnya. Ini berhubungan
dengan para ahli hubungan internasional (International Relation
Theorist)
d. Politik sebagai kekuasaan. Politik adalah proses melalui
outcome yang ingin dihasilkan, dicapai dalam produksi,
distribusi dan penggunaan sumber daya yang terbatas dalam
semua area eksistensi sosial. Cara pandang ini berhubungan
dengan ilmu politik dan Marxist (Feminist and Marxist Political
Sains)

2. Ketidaksetaraan Kesehatan
Banyak bukri menunjukkan bahwa determinan Kesehatan paling
kuat dalam kehidupan modern kependudukan ini adalah factor
sosial, budaya dan ekonomi (Acheson, 1998; Doyal & Pennel,
1979).
Factor-faktor ini dating dari berbagai sumber dan diakui oleh
pemerintah dan badan-badan internasional (Acheson ; 1998). Akan
tetapi ketidak setaraan kesehtan ini terus berlanjut dalam sebuah
negara misalnya perbedaan kelas sosial ekonomi, gender dan
kelompok etnik diantara mereka. Masih terjadi ketimpangan
masalah kemakmuran, kesejahteraan dan sumber daya (Donkn,
Goldblatt, & Lynch, 2002).

Anda mungkin juga menyukai