Anda di halaman 1dari 66

ASPEK PERLINDUNGAN HUKUM

BAGI BIDAN DI KOMUNITAS

DEWI YULIASARI, S.SI.T., M.KES

Aspek hukum praktek kebidanan


PENGERTIAN HUKUM
Keseluruhan kumpulan peraturan peraturan atau
kaidah-kaidah dalam suatu kehidupan bersama
Keseluruhan peraturan tentang tingkah laku manusia
yang berlaku dalam kehidupan bersama,yang dapat
dipaksakan pelaksaannya dengan suatu sangsi
Hukum peraturan yang ditulis secara sistematis disusun
dalam kitab undang-undang
Hukum mengatur tingkah laku manusia secara lahiriah
saja
Hukum merupakan aspek legalitas dari suatu tingkah
laku
Kalau seseorang melanggar hukum akan mendapat
hukuman yang tertulis dibuku undang-undang

Keterkaitan Hukum dan Etika dan Moral


Hukum membutuhkan Moral.Kualitas hukum ditentukan
oleh kualitas moral
Moral akan tidak jelas tanpa dilembagakan dalam bentuk
hukum
Hukum mungkin bisa diubah /berubah oleh kekuasaan
manusia
Moral kondisi sangat mendasar tidak berubah
selamanya
Etika suatu cabang dari ilmu filsafat dinamakan juga
sebagai filsafat moral yang mempelajari tentang baik
dan buruk perilaku dan tingkah laku manusia
Kaedah hukum adalah untuk melindungi manusia
.apabila tidak melanggar kaidah hukum itu baik ,sedang
apabila melanggar itu jelek

Disiplin

Dapat dipilah menjadi 2 pengertian :

1.

Jurusan ilmu pengetahuan :disiplin hukum, disiplin


kedokteran ,disiplin kebidanan dll

2.

Tata-tertib : keteraturan yang menyangkut sikap,


tindak,perilaku.Maka kalau melanggar ada sangsi
disiplin

PEMBAGIAN HUKUM.

1.

2.

Pembagian berdasarkan fungsi hukum


Hukum materiel(Substantive law ):yaitu terdiri dari
:peraturan-peraturan yang memberi Hak,dan
membebani kewajiban-kewajiban
Hukum formil (Adjegtive law) : peraturan hukum yang
fungsinya melaksanakan atau mrnegakkan hukum
materiel., atau menentukan bagaimana caranya
melaksanakan hukum materiel

Berdasarkan kriteria daya kerjanya hukum


dibagi menjadi
1. Hukum yang bersifat memaksa
2. Hukum yang bersifat melengkapi
Berdasarkan kriteria bentuk/ujut hukum :
1. Hukum tidak tertulis ( hukum adat,hukum kebiasaan )
2. Hukum tertulis( Hukum yang tertuang merupakan
peraturan-peraturan )
Berdasarkan kriterium saat berlakunya hukum
1. Hukum positif ( Ius constitutum ) hukum yang telah
ditetapkan atau hukum yang berlaku saat ini.
2. Ius constituendum yaitu hukum yang masih harus
ditetapkan ,hukum yang akan datang atau hukum yang
dicita-citakan


1.
2.

1.
2.

Berdasapkan kriteria wilayah berlakunya


Hukum Nasional
Hukum Internasional
Berdasarkan kriteria isinya:
Lex generalis yaitu hukum umum yang berlaku umum
Lex specialis yaitu hukum khusus yang menyimpang
dari hukum umum

Aspek-aspek hukum Praktek Kebidanan


Pada Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996:
1.Tenaga kesehatan sarjana yaitu dokter, dokter gigi,
apoteker,sarjana lain dalam bidang kesehatan
2. Tenaga kesehatan sarjana muda, menengah dan rendah
misalo asisten apoteker, perawat, bidan

Pelayanan bidan yang terkait dengan aspek


hukum :
1.
2.
3.

Tindakan kesehatan Administrasi meliputi :


pendidikan formal,SIB.SIPB Inform consent
Tindakan kesehatan diagnostik meliputi : jaminan
kerahasiaan,mutu pelayanan
Tindakan kesehatan terapi meliputi : SPK, Standar
profesi

Dasar Hukum Yang Terkait Dengan Profesi


Bidan :
1.
2.
3.
4.

Undang-undang no 23 tahun 1992 tentang kesehatan


SK Menkes no 125/IV/Kab/ BU/ 75 tentang susunan
organisasi dan tata kerja DepKes
Peraturan Pemerintah no 32 tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan
Kepmenkes RI no 900/MENKES/SK/VII/2002 tentang
Registrasi dan Praktek Bidan

Perubahan Keputusan Menteri Kesehatan


tentang Pelayanan dan Wewenang Bidan
KEPMENKES No 5380/1963,tentang wewenang
terbatas bagi Bidan
KEPMENKES No 363 /MENKES/PER/IX/1980
TENTANG WEWENANG Bidan
KEPMENKES No 572 /MENKES /PER/VI/1996 tentang
registrasi dan Praktik Bidan
KEPMENKES No 900/MENKES/sk/ VII/2002
tentang registrasi dan Praktik Bidan
KEPMENKES NO.369/MENKES/ SK/III/2007

Berdasarkan Kepmenkes no. 900 th 2002 pasal


Bab IV pasal 14

Pelayanan yang diberikan bidan meliputi


1. Pelayanan kebibanan.
2. Pelayanan KB
3. Pelayanan kesehatan
Jika Bidan memberikan Pelayanan diluar kewenangan bisa
dikenai sangsi hukum
Undang-Undang No 23 tahun 1992

Tenaga kesehatan berhak memperoleh perlindungan


Hukum dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
Profesinya

Dalam melakukan kewajibannya harus memenuhi


standar Profesi dan menghormati hak pasien

STANDAR PROFESI
Bidan profesi yang khusus bidan adalah orang
pertama yang melakukan penyelamatan kelahiran
sehingga bayinya lahir dengan selamat yang berguna
untuk kesejahteraan manusia
Pelayanan Kebidanan adalah pelayanan profesional
yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang diberikankepada ibu dalam kurun waktu
masa reproduksi dan Bayi baru lahir

Bidan Sebagai Profesi Memiliki Ciriciri

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Mengembangkan pelayanan yang unik


Anggota dipersiapkan melalui program pendidikan yg
ditujukan dng maksud profesi yang bersangkutan
Memiliki serangkaian ilmiah
Menjalankan tugas profesinya sesuai dengan kode
Etik
Anggotanya bebas mengambil keputusan dalam
menjalankan profesinya
Berhak menerima imbalan jasa
Memiliki organisasi profesi

Hak Dan Kewajiban Pasien


1.

Hak pasien :
Hak mendapatkan informasi secukupnya
Hak memberi persetujuan (informed Consent)
Hak atas rahasia Medis
Hak atas pendapat kedua ( second opinion )
Hak untuk menolak pemeriksaan dan pengobatan
Hak untuk memperoleh perlindungan hukum
Hak untuk mengetahui biaya pemeriksaan

2. Kewajiban Pasien
Memberikan informasi yang lengkap&tepat
Menghormati Profesi Bidan
Mentaati nasehat & petunjuk pelayanan
Menghormati aturan dan pengaturan
Memenuhi semua kewajiban membayar biaya pelayanan
Menghormati dan memperhatikan kepentingan milik
pasien lain dan petugas kesehatan
Bertanggung jawab sendiri atas penolakan pengobatan

Hak &kewajiban Bidan


1.

Hak Bidan
Mendapat perlindungan Hukumdalam menjalankan
tugas sesuai profesi
Bekerja menurut standar Profesi
Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan
peraturan perundangan,profesi,etik dan hati nurani
Mendapat informasi lengkap dari pasien yang
dirawatnya
Mendapat imbalan jasa profesi yang diberikan

Tanggung Jawab & Tanggung Gugat

1.
2.
3.

Dalam menjalankan kewenangan yang sesuai dengan


Landasan Hukum maka Bidan bertanggung jawab atas
pelayanan mandiri yang diberikan dan berupaya
secara optimal dengan mengutamakan keselamatan
ibu dan bayi atau janin
Tuntutan Hukum atau tanggung gugat bisa berupa:
Tuntutan pidana
Tuntutan Perdata
Tuntutan Administrasi

1.
2.

3.

Tuntutan Pidana terjadi karena dakwaan dilakukan


kejahatan atau pelanggaran seperti yang diatur dalam
KUH Pidana
Tuntutan Perdata dapat terjadi krn gugatan telah
dilakukan :
Tindakan melawan hukum
Tindakan ingkar janji
Tuntutan administratif dapat terjadi :
1. Pelanggaran disiplin atau tata tertib yang tidak dapat
dipidana atau dituntut perdata
2.Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan yang
dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat

PERATURAN PERUNDANGAN YANG MELANDASI


PELAYANAN KEBIDANAN
Hukum Kesehatan
Adalah Rangkaian Peraturan Perundang-undangan Dalam
Bidang Kesehatan Yang Mengatur Tentang Pelayanan Medik
Dan Sarana Medik
Pokok-pokok pengertian
Definisi Kesehatan
1.Menurut WHO : keadaan yang meliputi kesehatan badan ,jiwa dan sosial,
bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan
2.Menurut UU Kesehatan No.23 Th 1992 :adalah keadaan sejahtera
badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan seseorang hidup produktif
secara ekonomi dan sosial

Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan


meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan
masyarakat
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau ketrampilan
melalui pendidikan di-bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan
Sarana Medik meliputi RSU,RSK,RB,Praktik berkelompok,Balai
Pengobatan,dan sarana lain yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan
Sarana Kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan

Peraturan Perundangan
Urutan tingkat kekuatan kewenangan Hukum dalam TAP
MPRS
1. Undang-Undang Dasar 1945
2. TAP MPR
3. Undang-undang dan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang
4. Keputusan Presiden
5. Peraturan, Keputusan & Petunjuk
Pelaksanaan lainnya ; misal Keputusan
Menteri

Yang Masuk Dalam Ruang Lingkup Kesehatan


1.
2.
3.

UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan


Peraturan Pemerintah (PP) No.23 tahun 1996 tentang
Kesehatan
SK Menkes No. 125/IV/Keb/BU/75 tentang susunan
Organisasi dan Tata Kerja Depkes

Yang Melandasi Tugas,Fungsi dan Praktek


Bidan
1.
2.

UU no. 23 1992 tentang Kesehatan ,salah satunya


menyebutkan tentang tugas dan tanggung jawab
tenaga kesehatan .
Pasal 6,7,8 menyebutkan tugas pemerintah adalah :
Mengatur,membina dan mengawasi penyelenggaraan
upaya kesehatan
Menyelenggarakan upaya kesehatan yang merata dan
terjangkau oleh masyarakat
Menggerakkan PSM dalam menyelenggarakan dan
pembiayaan kesehatan ,dengan memperhatikan fungsi
sosial.

3. Pasal 9 UU No.23 Tahun 1992


Pemerintah bertanggung jawabuntuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat
Upaya kesehatan yang diselenggarakan untuk mewujutkan
derajat kesaehatan yang optimal dengan pendekatan
pemeliharaan, peningkatan kesehatan ( promotif)
pencegahan (preventiv),penyembuhan ( kuratif),dan
pemulihan kesehatan (rehabilitatif ) yang diselenggarakan
secara menyeluruh,terpadu dan berkesinambungan
4. Pasal 16 :
Kehamilan diluar cara alami dapat dilaksanakan untuk membantu suami
sebagai upaya terachir mendapatkan keturunan
Hanya oleh pasangan yang syah.
Ketentuan diatas ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah

5. Pasal 50 ayat 1 UU No. 23 Th 1992:


Tenaga kesehatan bertugas menyelenggarakan atau melakukan
kegiatan kesehatan sesuai dengan bidang keahlian dan atau
kewenangan tenaga kesehatan yang bersangkutan
Ayat 2. :
Ketentuan mengenai kategori,jenis, kualitas tenaga kesehatan
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
Permenkes RI No.900/Menkes/SK/VII/2002
Bab IV pasal 19 disebutkan,bidan dalam menjalankan praktiknya
berwenang untuk memberikan pelayanan yang meliputi : pelayanan
kebidanan, pelayanan KB dan Pelayanan kesehatan

Undang Undang Tentang Aborsi


Abortus adalah keluarnya hasil konsepsi sebelum janin
mampu hidup diluar Rahim Yaitu sebelum 20 mg .
Aborsi juga berarti penghentian kehamilan setelah ovum
yang telah dibuahi dalam rahim sebelum usia janin 20
mg

Macam-macam Aborsi

1.
2.

Abortus spontaneus:
Yaitu abortus yang terjadi tanpa sengaja
Abortus Provocatus:
Abortus yang dilakukan dengan sengaja atau dibuat ada 2 macam
Abortus provocatus therapetica
Abortus provocatus Kriminalis

Dasar Hukum Abortus

1.

HP Bab XIX ttg Kejahatan terhadap Nyawa Orang


KUHP pasal 299
Ayat 1 : Memberi harapan dan digugurkan dihukum 4 tahun penjara
Ayat 2 :Mengambil keuntungan dari pengguguran Hukuman 4 thn
penjara tambah sepertiganya
Ayat 3 : Menggugurkan kandungan orang menjadi suatu perofesi
dicabut haknya dan dipenjara
KUHP pasal 322
Ayat 2 :Pengguguran dikerjakan hanya orang tertentu tergantung
pada pengaduan
KUHP pasal 436
Seorang wanita yang dengan sengaja menggugurkan
kandungannya dihukum 4 tahun penjara

KUHP pasa347
Bila dengan sengaja menggugurkan sehingga menyebabkan
kematian dihukum sampai 15 tahun penjara
KUHP pasal 348
Sengaja menggugurkan dan atas persetujuan pasien
maka dihukum maksimal 7 tahun
KUHP pasal 349
Seorang dokter,bidan dan apoteker membantu kejahatan
tersebut, dapat dicabut haknya

UU kesehatan No 23 tahun 1992


Pasal 15
ayat 1 : Dlm keadaan darurat sdbg upaya menyelamatkan nyawa
ibu /janin dpt dilakukan tindakan medis tertentu
ayat 2 :
Berdasar indikasi medis
Tenaga kesehatan yang punya keahlian dan kewenangan
Persetujuan bumil/keluarga/suami
Sarana kesehatan tertentu
Ayat 3 : Merupakan ketentuan lebih lanjut mengenai pasal 1,2
Ketentuan pidana pasal 80 ayat 1
Barang siapa dng sengaja melakukan tanpa memenuhi ketentuan
diatas dipidana 15 tahun dan denda 500.000.000,-

UU ttg Bayi Tabung

1.
2.
3.

Bayi Tabung adalah upaya jalan pintas untuk


mempertemukan sel sperma dng sel telur diluar
tubuh ,Setelah terjadi konsepsi hasil tersebut
dimasukkan kembali kedalam rahim ibu
Status bayi tabung ada 3 macam :
Inseminasi buatan dng sperma suami
Inseminasi buatan dng sperma donor
Inseminasi buatan dng model titipan

Dasar hukum bayi tabung


UU Kesehatan no.23 th 1992
1.

Pasal 16 ayat 1 :Kehamilan diluar gara alami sbg


upaya terakhir untuk Pasutri mendapat keturunan
pasutri yang sah
Dilakukan oleh tenaga yang mempunyai keahlian
Pada sarana kesehatan tertentu

UU ttg Adopsi
Adopsi adalah suatu proses penerimaan seorang anak
dari seseorang /lembaga organisasi ketangan orang lain
secara sah diatur dalam peraturan perundangan
Adopsi juga memasukkkan anak yang diketahui sebagai
anak orng lain kedalam keluarganya dengan status
fungsi sama dengan anak kandung

Hukum Perdata Ttg Adopsi


1. Anak yang diadopsi hanya anak laki-lak
( diskriminasi)
2. Yang dapat mengadopsi anak adalah
pasangan suami,istri,janda,duda
3. Kebolehan mengadopsi,baru boleh bila
tdk punya keturunan laki-laki
4.Anak boleh diadopsi laki-laki blm kawin,blm diadopsi
orang lain, umur lebih muda 10 tahun dr ayah angkat,jika
janda lebih muda 15 th dr ibu angkatnya

Syarat persetujuan
a.
b.
c.
d.

1.
2.
3.
4.

Dari pasutri yang mengadopsi


Dariorang tua alami anak yang diadopsi
Dari ibu anak bila ayah meninggal
Dari anak sendiri ( tdk mutlak )
Adopsi berbentuk Notaris
Pada hukun perdata adat tidak ada ketentuan
jelas,tergantung daerahnya masing-masing
Akibat hukum adopsi
Anak mendapat nama keturunan orang tua angkat
Anak yang diadopsi dianggap dilahirkan atau dianggap
sah
Gugur hubungan dengan ortu alami
Adopsi tidak dapat dicabut atas perretujuan bersama

UU ttg ketenaga-kerjaan
No.13 tahun 2003

1.
2.
3.

Bidan termasuk tenaga kerja yang mempunyai


peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai
pelaku dan tujuan pembangunan .Mempunyai Hak :
Memperoleh perlindungan sesuai dng harkat dan
martabat kemanusiaan
Perlindungan unt menjamin hak-hak dasar pekerja
Menjamin kesamaan kesempatan serta perlakuan
tanpa diskriminasi
Tujuan Hukum ketenagakerjaan :
Pasal 4 UU No.13 tahun 2003

LINGKUP PERAN PRAKTEK BIDAN


Meliputi asuhan mandiri /otonomi pada anak
perempuan , remaja putri sbg persiapan pra-nikah dan
dewasa sebelum,selama kehamilan dan selanjutnya,
memberi pengawasan yang diperlukan, asuhan dan
nasehat bagi wanita selam masa hamil,bersalin dan
masa nifas
Asuhan kebidanan termasuk : Posyandu, penyuluhan dan
pendidikan kesehatan ibu,keluarga,
masyarakat.Termasuk persiapan menjadi orang tua, KB.
Deteksi dini kondisi abnormal pada ibu dan bayi,konsultasi
dan rujukan, melaksanakan pertolongan kegawatdaruratan primer dan sekunder,pada saat tidak ada
dokter.Melaksanakan pengawasan tumbuh kembang
balita dan melakukan supervisi

Kompetensi Inti Bidan

Kompetensi Inti Bidan adalah :


Pengetahuan,ketrampilan, dan perilaku Bidan dalam
melaksanakan praktek kebidanan secara aman dan
bertanggung jawab pada tatanan pelayanan kesehatan
1. Kompetensi dasar :adalah kompetensi minimal yang
mutlak harus dimiliki Bidan
2. Kompetensi lanjutan : merupakan pengembangan dari
kompetensi inti untuk mendukung tugas bidan dalam
pelayanan yang dinamis serta pengembangan IPTEK

Standar pelayanan kebidanan


KEPMENKES 369
Standar I;falsafah dan tujuan
Pelayanan kebidanan dilaksanakan sesuai dengan filosofi
Bidan
Definisi Operasional :
1. Dalam menjalankan perannya bidan memiliki
keyakinan yang dijadikan panduan dalam memberikan
asuhan
2. Tujuan utama asuhan kebidanan untuk menyelamatkan
ibudan bayi( mengurangi mortalitas dan morbiditas)
3. Berfokus pada promosi persalinan normal, pencegahan
penyakit,pencegahan cacat ibu dan bayi,promosi
kesehatan yang bersifat holistik, dengan cara yang
kreatif, fleksibel, suportif, berpusat pada perempuan.

Standar II: Administrasi dan pengelolaan


Pengelola pelayanan memiliki pedoman pengelolaan,
standar pelayanan dan prosedur tetap
Pengelolaan pelayanan yang konduksif,menjamin praktek
pelayanan kebidanan yang akurat
Definisi operasional :
1. Ada pedoman pengelolaan pelayanan yang
mencerminkan mekanisme kerja diunit pelayanan tersebut
yang disahkan oleh pimpinan
2. Ada standar pelayanan yang dibuat mengacu pada
pedoman standar alat, ruangan,
ketenagaan,tindakan,yang disahkan oleh pimpinan
3. Ada standar Protap untuk jenis kegiatan yang disahkan
oleh pimpinan

4. Ada rencana program kerja disetiap institusi dan


mengacu ke institusi induk
5. Ada bukti tertulis terselenggaranya pertemuan berkala
secara teratur dilengkapi dengan daftar hadir dan
notulen
6. Ada naskah kerja sama,program praktek dari institusi
tempat yang digunakan praktek dan penilaian klinik
7. Ada bukti administrasi

Standar III : Staff dan Pimpinan

1.
2.
4.
5.

Pengelolaan pelayanan kebidanan mempunyai


program pengelolaan sumber daya manusia agar
pelayanan berjalan efektif dan efisien
Definisi operasional :
Tersedia SDM sesuai dengan kebutuhan baik
kualifikasi maupun jumlah
Mempunyai jadwal pengaturan kerja harian
Ada jadwal bidan pengganti dengan peran fungsi yang
jelas
Ada data personil yang bertugas di ruangan tersebut

Standar IV :

Tersedianya sarana dan peralatan untuk mendukung


pencapaian tujuan pelayanan sesuai dengan tugas
dan fungsi institusi.
Definisi opperasional :
Tersedia sarana dan peralatan untuk mencapai tujuan
pelayanan sesuai standar
Tersedia peralatan sesuai jumlah dan kualitas
Ada sertifikasi untuk penggunaan alat tertentu
Ada prosedur permintaan dan penghapusan alat

Standar V : Kebijakan dan Prosedur

1.
2.
3.
4.

Pengelolaan pelayanan memiliki kebijakan


penyelenggaraan pelayanan dan pembinaan personil
menuju pelayanan yang berkualitas
Definisi operasional :
Ada kebijakan tertulis tentang prosedur pelayanan dan
standar pelayanan yang disahkan oleh pimpinan
Ada prosedur rekrutmen tenaga yang jelas
Ada regulasi internal sesuai dengan peraturan yang
berlaku untuk mengatur hak dan kewajiban personil
Ada kebijakan dan prosedur pembinaan personil

Standar VI : Pengembangan staff dan Program


pendidikan
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki program
pengembangan staff dan perencanaan pendidikan
sesuai dengan kebutuhan pelayanan
Definisi operasional :
1. Ada program pembinaan staf dan program pendidikan
secara berkesinambungan
2. Ada program orientasi dan pelatihan bagi bidan / personil
baru dan lama agar dapat
beradaptasi dengan pekerjaan
3. Ada data hasil identifikasi kebutuhan pelatihan dan
evaluasi hasil pelatihan

Standar VII : Standar Asuhan

1.
2.

Pengelola pelayanan Kebidanan memiliki standar


asuhan / manajemen kebidanan yang diterapkan
sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan
kepada pasien
Definisi operasional :
SMAK (Standar manajemen Asuhan
Kebidanan)sebagai acuan
Ada format manajemen kebidanan yang terdapat pada
catatan medik

3. Ada pengkajian askeb bagi setiap pasien


4. Ada Diagnosa kebidanan
5. Ada rencana asuhan kebidanan
6. Ada dokumen tertulis ttg tindakan kebidanan
7. Ada catatan perkembangan klien dalam Askeb
8. Ada evaluasi dalam memberikan Askeb
9. Ada dokumentasi untuk kegiatan manjemen kebidanan

Standar VIII. Evaluasi dan pengendalian Mutu


Pengelola pelayanan kebidanan memiliki program dan
pelaksanaan dalam evaluasi dan pengendalian mutu pelayanan
kebidanan yang dilaksanakan secara berkesinambungan.
Definisi operasional :
Ada program /rencana tertulis peningkatan mutu pelayanan
kebidanan2. Ada program/rencana tertulis untuk melakukan
penilaian terhadap standar asuhan kebidanan.
3. Ada bukti tertulis dari risalah rapat sbg hasil dari kegiatan
pengendalian mutu asuhan dan pelayanan kebidanan.
4. Ada bukti tertulis ttg pelaksanaan evaluasi pelayanan dan rencana
tindak lanjut.
5. Ada laporan hasil evaluasi yang dipublikasikan secara teratur
kepada semua staf pelayanan kebidanan.
.

STANDAR PRAKTEK
KEBIDANAN

Standar I : Metode asuhan kebidanan


Asuhan Kebidanan dilaksanakan dengan metode
manajemen kebidanan dengan langkah Varney
Definisi operasional :
1. Ada format manajemen kebidanan yg sdh terdaftar dlm
catatan medis
2. Format terdiri dari : pengumpulan data,rencana format,
pengawasan resume dan tindak lanjut catatan kegiatan
Standar II: Pengkajian
Pengumpulan data tentang status kesehatan dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan .
Data harus tercatat dan dianalisis

Definisi operasional
1.
2.

ADA FORMAT PENGUMPULAN DATA


PENGUMPULAN DATA DILAKUKAN SECARA
SISTEMATIS,TERFOKUS, YANG MELIPUTI DATA:

Demografi identitas klien

Riwayat penyakit

Riwayat Kesehatan Reproduksi

Keadaan kesehatan saat ini termasuk kesehatan Reproduksi


3. DATA DIKUMPULKAN DARI :

Klien/pasien ,keluarga dan sumber lain

Tenaga kesehatan

Individu dan Lingkungan terdekat


4. DATA DIPEROLEH DENGAN :

Wawancara

Observasi

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan penunjang

STANDAR III : DIAGNOSA KEBIDANAN

1.

2.

Dx. Kebidanan dirumuskan berdasarkan analisis yg


telah dikumpulkan
Definisi Operasional :
Dx Kebidanan dibuat sesuai dengan kesenjangan yg
dihadapai oleh klien atau suatu keadaan psikologis yg
ada pada tindakan kebidanan sesuai dengan
wewenang bidan dan kebutuhan klien
Dirumuskan dengan padat,jelas, sistematis mangarah
pada asuhan kebidanan yang diperlukan oleh klien

STANDAR IV : RENCANA ASUHAN

1.
2.

Dibuat berdasarkan diagnosa Kebidanan


Definisi Operasional :
Ada Format Rencana asuhan Kebidanan
Format Asuhan Kebidanan terdiri dari : diagnosa,
Rencana Asuhan , Tindakan dan evaluasi

STANDAR V : TINDAKAN
Tindakan Kebidanan dilaksanakan berdasarkan Rencana dan
perkembangan keadaan klien , dan dilanjutkan dengan
evaluasi
Definisi operasional :
1.Ada format tindakan dan evaluasi
2. Format tindakan terdiri dari tindakan dan evaluasi
3. Tindakan dilaksanakan
sesuai dng rencana dan perkembangan klien
Sesuai dng Protap ,wewenang bidan atau tugas kolaborasi
Dengan menerapkan Kode Etik dan pertimbangan Hak aman
dan Nyaman bagi klien
4. Seluruh tindakan dicatat pada format yang telah tersedia

STANDAR VI : PARTISIPASI KLIEN

1.

2.

Tindakan kebidanan dilakukan bersama/ partisipasi


klien dan keluarga dalam rangka peningkatan
pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
Diagnosa operasional :
Klien/keluarga mendapatkan informasi ttg :
Status kesehatan saat ini
Rencana tindakan yang akan dilaksanakan
Peranan klien/keluarga dalam tindakan
Peranan petugas kesehatan
Sumber yang dapat dimanfaatkan
Klien dan keluarga dan petugas melaksanakan
tindakan /kegiatan bersama

STANDAR VII : PENGAWASAN

1.
2.

3.

Pengawasan /monitoring dilaksanakan secara terus


menerus dng tujuan unt mengetahui
perkembangan klien
Definisi Operasional :
Adanya format pengawasan klien
Pengawasan dilaksanakan terus menerus,
sistematis untuk mengetahui keadaan
perkembangan klien
Pengawasan selalu dicatat

STANDAR VIII : EVALUASI

1.
2.
3.

Evaluasi dilaksanakan terus menerus seiring


dengan tindakan kebidanan yang dilaksanakan dan
evaluasi dari rencana yang telah ditentukan
Definisi operasional :
Evaluasi dilaksanakan setelah tindakan ,sesuai dng
standar ukuran yg ditetapkan
Evaluasi dilaksanakan unt mengukur rencana yang
telah dirumuskan
Hasil evaluasi dicatat pada format yg telah
disediakan

STANDAR IX : DOKUMENTASI
Asuhan Kebidanan didokumentasikan sesuai dengan
standar dokumentasi asuhan Kebidanan yang
diberikan
Definisi Operasional :
1. Dokumentasi dilaksanakan unt setiap langkah
manjemen Kebidanan
2. Dokumentasi dilaksanakan secara jujur dan
sistematis jelas dan ada yang bertanggung jawab
3. Dokumentasi merupakan bukti legal dari
pelaksanaan asuhan Kebidanan

STANDART PROFESI BIDAN


Pengertian Profesional:
1. Mempunyai keahlian sesuai dng tugasnya
2. Mempunyai dasar ilmu yg diperoleh dari pendidikan
,mempunyai standart sbg tolok ukur
3. Bangga akan profesinya shg berusaha bekerja sebaikbaiknya ,selalu berusaha meningkatkan kemampuan
profesinya
4. Diakui masyarakat,dan negara,mempunyai kode etik

Bidan sebagai profesi memiliki ciri-ciri


1.Mengembangkan pelayanan yg unik kpd msy
2.Melalui program pendidikan Unt profesi bidan
3.Memiliki pengetahuan ilmiah,Standart pelayanan ,Standart
praktek,Standart pendidikan.
4. Mempunyai kode etik,etika kebidanan
5. Mempunyai kebebasan dlm mengambil keputusan dalam
nenjalankan profesinya
6. Mendapat imbalan jasa dalam pelayanan
7. Memiliki organisasi profesi
8. Mempunyai kewenangan,peran dan fungsi, kompetensiyg
jelas dan terukur
9. Diakui dan diperlukan masyarakat

Paradigma dalam memberikan pelayanan


kebidanan
A.WANITA
1.

Wanita adalah makhluk bio psiko sosialyang utuh, unik


mempunyai kebutuhan dasar yang beraneka sesuai
tingkat perkembangannya.
2. Wanita adalah penerus generasi
3. Wanita adalah pendidik pertama dan utama
4. Wanita adalah penggerak dan pelopor dari peningkatan
kesejahteraan keluarga
Sehingga keberadaan wanita yang sehat jasmani dan
rohani sangat diperlukan

B.Lingkungan
Lingkungan merupakan semua yang terlibat dalam
interaksi pada waktu melaksanakan aktivitasnya
Lingkungan fisik
Lingkungan Psikososial:
keluarga,kelompok,masyarakat,sosial
masyarakat,pergaulan
Lingkungan biologis
Lingkungan budaya

C.perilaku
Perilaku merupakan hasil segala pengalaman serta
interaksi manusia dengan lingkungannya
Perilaku ibu ibu selama kehamilan akan
mempengaruhi kehamilannya
Perilaku ibu dalam mencari pertolongan persalinan
akan mempengaruhi kesejahteraan ibu dan janin
Perilaku ibu pada masa nifas akan mempengaruhi
kesehatan ibu dan bayi

D.Pelayanan kebidanan
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan ,menuju tercapainya keluarga
kecil bahagia dan sejahtera
Pelayanan kebidanan merupakan layanan yg
diberikan bidan sesuai kewenangan
Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu
keluarga ,masyarakat meliputi upaya promotif,
preventif,kuratif dan rehabilitatif ,yg dibedakan
layanan primer, kolaboratif. rujukan .

E.keturunan

Keturunan : Kualitas manusia ditentukan oleh


keturunan .Manusia yg sehat dilahirkan oleh ibu yang
sehat
Kehamilan ,persalinan , nifas adalah proses yg
fisiologi tetapi kalau tidak ditangani dengan baik
dapat menjadi patologi
Hal yang patologi akan mempengruhi tumbuh
kembang bayi yang dilahirkan

Anda mungkin juga menyukai