by
Burlian Mughnie,S.H.,M.Kes.,Ph.D
1
• RUANG LINGKUP HUKUM
PELAYANAN KESEHATAN
1. Undang Undang Kesehatan
2. Undang Undang Tenaga Kesehatan
3. Undang Undang Rumah Sakit
4. Undang Undang Karantina Kesehatan
5. Undang Undang Narkotika
6. Undang Undang Psikotropika
7. Undang Undang Kefarmasian
8. Peraturan Presiden
9. Peraturan Menteri Kesehatan
•
2
• UNDANG-UNDANG YANG TERKAIT
PELAYANAN KESEHATAN
1. Undang Undang Tenaga Kerja
2. Undang Undang Tenaga Nuklir
3. Undang Undang Kependudukan
4. Undang Undang BPJS
5. Undang Undang HAM
6. Undang Undang Perlindungan Konsumen
7. Peraturan Presiden
8. Peraturan Menteri
•
3
• PENGERTIAN HUKUM KESEHATAN
(HEALTH LAW)
hukum kesehatan (Health Law) menurut:
5
Secara ringkas hukum kesehatan adalah:
a.Kumpulan peraturan yang mengatur
tetang hal-hal yang berkaitan dengan
kesehatan
b.Seperangkat kaidah yang mengatur
seluruh aspek yang berkaitan dengan
upaya dan pemeliharaan di bidang
kesehatan.
6
c. rangkaian peraturan perundang-
undangan dalam bidang kesehatan
yang mengatur pelayanan
medik dan sarana medik
7
• Pelayanan medik:
upaya pelayanan kesehatan yang
melembaga, berdasarkan fungsi sosial di
bidang pelayanan kesehatan perorangan
bagi individu dan keluarga.
• Sarana medik: meliputi rumah sakit
(umum/khusus), klinik spesialis,
rumah/klinik bersalin, poliklinik atau balai
pengobatan dan sarana lain yang
ditetapkan oleh menteri kesehatan.
8
• Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial
dan ekonomis.
10
• Perbedaan hukum kesehatan (Health Law) dan
hukum kedokteran (medical law): hanya terletak pada
ruang lingkupnya saja
Ruang lingkup hukum kesehatan meliputi semua
aspek yang berkaitan dengan kesehatan (yaitu
kesehatan badaniah, rohaniah dan sosial secara
keseluruhan)
Ruang lingkup hukum kedokteran hanya pada
masalah-masalah yang berkaitan dengan profesi
kedokteran. Oleh karena masalah kedokteran juga
termasuk di dalam ruang lingkup kesehatan, maka
sebenarnya hukum kedokteran adalah bagian dari
hukum kesehatan.
Latar Belakang disusunnya peraturan perundang-
undangan pelayanan kesehatan, karena adanya
kebutuhan
• 1. pengaturan pemberian jasa keahlian
2. tingkat kualitas keahlian tenaga kesehatan
3. keterarahan
4. pengendalian biaya
5. kebebasan warga masyarakat untuk
menentukan kepentingannya serta identifikasi
kewajiban pemerintah
6. perlindungan hukum pasien
7. perlindungan hukum tenaga kesehatan
8. perlindungan hukum pihak ketiga
9. perlindungan hukum bagi kepentingan umum
• FUNGSI HUKUM KESEHATAN
1. menjaga ketertiban di dalam masyarakat.
Meskipun hanya mengatur tata kehidupan di
dalam sub sektor yang kecil tetapi
keberadaannya dapat memberi sumbangan
yang besar bagi ketertiban masyarakat
secara keseluruhan
9. penyuluhan kesehatan
10. pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan
11. pengamanan zat adiktif
12. kesehatan sekolah
13. kesehatan olah raga
14. pengobatan tradisional
15. kesehatan matra
• RUANG LINGKUP HUKUM KESEHATAN
Menurut Leenen, masalah kesehatan
dikelompokkan dalam 15 kelompok: (Pasal 11
UUK)
1. kesehatan keluarga
2. perbaikan gizi
3. pengemanan makanan dan minuman
4. kesehatan lingkungan
5. kesehatan kerja
6. kesehatan jiwa
7. pemberantasan penyakit
• RUANG LINGKUP HUKUM KESEHATAN
8. penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan
9. penyuluhan kesehatan
10. pengamanan sediaan farmasi dan alat
kesehatan
11. pengamanan zat adiktif
12. kesehatan sekolah
13. kesehatan olah raga
14. pengobatan tradisional
15. kesehatan matra
• hukum kesehatan di Indonesia belum
seluruhnya memenuhi runag lingkup yang
ideal, sehingga yang diperlukan adalah:
(Wiradharma, D,1996)
Faktor yang mempengaruhi
citra pelayanan kesehatan
• Sarana: RS, Puskesmas, Posyandu dsb
• Geografis: Apa sarana dicapai dengan mudah?
• Keuangan: Biaya atas pelayanan kesehatan, tinggi
atau rendah?
• Kualitas: Kualitas sarana maupun tenaga medisnya.
Ad.4. Perjanjian.
3. Asas Pacta Sunt Servanda, adalah perjanjian yang telah dibuat oleh para
pihak (telah disepakati) berlaku sebagai undang-undang bagi para pihak
yang membuatnya.
Ad.5. Traktat (Perjanjian Antarnegara)
Dalam pasal 11 UUD 1945, menyatakan
bahwa Presiden dengan persetujuan DPR
menyatakan perang, membuat perdamaian
dan membuat perjanjian dengan negara
lain. Perjanjian antaranegara yang sudah
disahkan berlaku dan mengikat negara
peserta, termasuk warga negaranya
masing-masing.
Untuk itu suatu traktat untuk bias menjadi
sumber hukum (formal) harus disetujui
oleh DPR terlebih dahulu, kemudian baru
di RATIFIKASI oleh Presiden dan setelah
itu baru berlaku mengikat terhadap
negara peserta dan warganegaranya.
Traktat yang memerlukan persetujuan
DPR adalah traktat yang mengandung
materi :
1. Soal-soal Politik atau dapat mempengaruhi
haluan politik luar negeri, seperti perjanjian
tentang perubahan wilayah.
74
MALPRAKTEK
• NEGLIGENCE – kelalaian
• - Malfeasance (melakukan tindakan
tidak layak, lalai membuat
keputusan)
• - Misfeasance (melakukan pilihan
yang tidak tepat, lalai eksekusi)
• - Nonfeasance (tidak melakukan
kewajiban)
75
MALPRAKTEK
• NEGLIGENCE – kelalaian
• - Malfeasance (melakukan tindakan tidak layak,
lalai membuat keputusan)
• - Misfeasance (melakukan pilihan yang tidak
tepat, lalai eksekusi)
• - Nonfeasance (tidak melakukan kewajiban)
77
MISCONDUCT
• FRAUD / MISREPRESENTASI
• PELANGGARAN STANDAR SECARA
SENGAJA (DELIBERATE VIOLATION)
• PIDANA UMUM:
– KETERANGAN PALSU
– PENAHANAN PASIEN
– BUKA RAHASIA KEDOKTERAN TANPA HAK
– ABORSI ILEGAL
– EUTHANASIA
– PENYERANGAN SEKSUAL
78
MISCONDUCT
• FRAUD / MISREPRESENTASI
• PELANGGARAN STANDAR SECARA
SENGAJA (DELIBERATE VIOLATION)
• PIDANA UMUM:
– KETERANGAN PALSU
– PENAHANAN PASIEN
– BUKA RAHASIA KEDOKTERAN TANPA HAK
– ABORSI ILEGAL
– EUTHANASIA
– PENYERANGAN SEKSUAL
79
KELALAIAN MEDIK
• JENIS MALPRAKTIK TERSERING
• BUKAN KESENGAJAAN
• TIDAK MELAKUKAN YG SEHARUSNYA
DILAKUKAN, MELAKUKAN YG
SEHARUSNYA TIDAK DILAKUKAN
OLEH ORANG2 YG SEKUALIFIKASI
PADA SITUASI DAN KONDISI YG
IDENTIK
80
BENTUK KELALAIAN
• MALFEASANCE
– MELAKUKAN TINDAKAN YG MELANGGAR (UNLAWFUL /
IMPROPER)
– SEJAJAR DENGAN ERROR OF PLANNING
– MIS. TINDAKAN MEDIS TANPA INDIKASI
• MISFEASANCE
– IMPROPER PERFORMANCE YG AKIBATKAN CEDERA
– SEJAJAR DENGAN ERROR OF EXECUTION
– MIS. TINDAKAN MEDIS TAK SESUAI PROSEDUR
• NONFEASANCE
– GAGAL MELAKUKAN TINDAKAN YG MERUPAKAN
KEWAJIBAN
81
LACK OF SKILL
• KOMPETENSI KURANG ATAU DI
LUAR KOMPETENSI / KEWENANGAN
– SERING MENJADI PENYEBAB ERROR
ATAU KELALAIAN
– SERING DIKAITKAN DENGAN
KOMPETENSI INSTITUSI (LOCALITY
RULE, LIMITED RESOURCES)
– KADANG DAPAT DIBENARKAN PADA
SITUASI-KONDISI LOKAL TERTENTU
82
UNSUR KELALAIAN
• ADA KEWAJIBAN TAPI TIDAK
DILAKSANAKAN
• - KEWAJIBAN PROFESI
• - KEWAJIBAN DENGAN PASIEN
• PENYIMPANGAN KEWAJIBAN
• - PELANGGARAN KEWAJIBAN
TERSEBUT
83
UNSUR KELALAIAN
• DAMAGES (KERUGIAN)
• - CEDERA, MATI ATAU KERUGIAN
• DIRECT CAUSIALSHIP
• - HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT /
CAUSALITAS
84
GEJALA GUGATAN MALPRAKTEK
1. ADANYA KEGAGALAN
PENANGANAN PASIEN
2. CETUSAN RASA TIDAK PUAS THD
PELAYANAN
3. ADANYA HUBUNGAN BURUK
DOKTER-PASIEN/KELUARGA
(RASA TIDAK PERCAYA KE
DOKTER)
85
GEJALA GUGATAN MALPRAKTEK
1. PENYAMPAIAN KELUHAN KE RS SECARA
TERTULIS
2. KEINGINAN PASIEN/KEL.MENDAPATKAN
BERKAS RM
3. PASIEN / KUASA HUKUM MEMBEBERKAN KE
MEDIA MASA SEOLAH-OLAH :
• - SEMUA TINDAKAN DOKTER SALAH DAN
DIANGGAP LALAI
• - TIDAK ADA INFORMASI
• - PELAYANAN RS SEDEMIKIAN BURUK
• - PASIEN YANG PALING BENAR
86
DASAR GUGATAN MALPRAKTEK
• HASIL PENGOBATAN TIDAK SESUAI DGN YANG DIHARAPKAN
• CEDERA/PENYAKIT/KOMPLIKASI YANG DIKAITKAN DENGAN
KELALAIAN
• KURANG MENDAPAT INFORMASI ADEKUAT (KESENJANGAN
INFORMASI)
88
SIAPA YANG DIGUGAT
•
89
BILA ADA KASUS
Dilaporkan ke :
- Menkes
- Dirjen
- Kepolisian
- DPR
- MKEK
- MKDKI
- PB IDI
90
DAMPAK
GUGATAN
- CITRA RS MENURUN
- REPUTASI DOKTER TERCEMAR
- TEKANAN PSIKOLOGIS (KURANG PERCAYA
DIRI)
- BEBAN PIKIRAN, WAKTU, BIAYA
- SANKSI (ETIK & HUKUM)
- TIMBUL TUNTUTAN HUKUM
- Perdata
- Pidana
- TUN
91
DASAR HUKUM GUGATAN SECARA
PERDATA
Gugatan dugaan malpraktek umumnya Perbuatan
Melawan Hukum
93
DASAR GUGATAN MALPRAKTEK
SEBAGAI KASUS PIDANA
• Mulai digeser ke kasus pidana
• Keluarga melapor ke Polisi Kejaksaan,
Pengadilan
• Dasar KUHP :
- 359, kelalaian menyebabkan meninggal
- 360, kelalaian menyebabkan luka berat
- 304, membiarkan orang yang perlu pertolongan
- 349, aborsi
- 344, euthanasia
- 284, penyerangan seksual
- 267-268, keterangan palsu
- 322 jo PP 10/66, membocorkan rahasia kedokteran
94
ETIK, DISIPLIN DAN HUKUM
ETIK DISIPLIN HUKUM
1. Dibuat dan disepakati oleh 1. Organisasi Profesi 1. Dibuat oleh Pemerintah dan
organisasi profesi (IDI) Dewan Perwakilan Rakyat
2. Kode Etik 2. UU, PP, Keppres, dsb
3. Diatur, norma prilaku 2. Standar Profesi 3. Diatur, norma prilaku manusia
pelaksanaan profesi 3. Diatur, Norma Prilaku pada umumnya
4. Sanksi, yaitu moral psikologis pelaksana profesi 4. Untuk pidana: mati/
5. Yang mengadili: 4. Sanksi moral psikologis dan kunjungan, penjara, denda
Ikatan/organisasi profesi terkait; teguran/pencabutan Untuk Perdata: ganti rugi
Majelis Kehormatan Etik 5. Yang mengadili : Badan yang Adm : teguran/ pencabutan
Kedokteran (MKEK), Panitia dibentuk : Majelis Kehormatan 5. Pengadilan :
Pertimbangan dan Pembinaan Disiplin Kedokteran Indonesia Perdata: gugatan ke
Etik Kedokteran (P3FK) dan Majelis Kehormatan pengadilan
Disiplin Kedokteran Indonesia Pidana : laporan/ tuntutan
Tingkat Provinsi Adm : gugatan ke pengadilan
95
PELANGGARAN DLM BIDANG KESEHATAN PROFESI KEDOKTERAN
Keputusan Keputusan
Keputusan
PERBUATAN WANPRESTASI
MELANGGAR HUKUM INGKAR JANJI
97
TANGGUNG JAWAB PIDANA
PENYELIDIKAN
PENYIDIKAN
TUNTUTAN
PERSIDANGAN
KEPUTUSAN
98
TINDAKAN ADMINISTRASI
MASYARAKAT/
ORANG PROFESI/
TENAGA KESEHATAN
GUGATAN
PENGADILAN
KEPUTUSAN
TINDAKAN
ADMINISTRASI 99
MKDKI
• UNTUK MENEGAKKAN DISIPLIN DR/DRG
DALAM PENYELENGGARAAN PRAKTIK
• OTONOM DI LINGKUNGAN KKI
• INDEPENDEN
• BERTANGGUNGJAWAB (adm) KEPADA KKI
• DI IBUKOTA DAN PROPINSI
• ANGGOTA DITETAPKAN MENTERI ATAS
USUL ORG PROFESI, MASA 5 TAHUN
• JURISDIKSI: DISIPLIN PROFESI
100
PASAL 55 – 60 UU PRADOK
MKDKI
• TUGAS :
– Menerima pengaduan, memeriksa, dan
memutuskan kasus pelanggaran disiplin
dokter dan dokter gigi yang diajukan
– Menyusun pedoman dan tata cara
penanganan kasus pelanggaran disiplin
dokter atau dokter gigi
102
Pasal 66 – 70 UU Pradok
KIAT PENANGANAN KASUS DI RS
PENGADILAN
- Berkas Perkara dilimpahkan Kejaksaan ke
Pengadilan (pidana)
- Gugatan dari Pasien / Kel. / Kuasa pasien
- Pengadilan bentuk Majelis Hakim
- Pemeriksaan dalam persidangan
- Pembuktian melalui RM dan keterangan dokter,
perawat, second opinion dll
-
PENANGANAN KASUS MALPRAKTEK (4)
- Tuntutan Jaksa
- Eksepsi Penasehat Hukum
- Replik JPU
- Duplik Penasehat Hukum
112