Anda di halaman 1dari 46

KONSEP DASAR KOMUNIKASI DAN

ANALISIS TRANSAKSI

Oleh Rosnalisa , M Psikologi


Pengantar
Dasar Perilaku manusia, komunikasi
merupakan proses khusus dan bermakna. Pada
profesi kesehatan, komunikasi menjadi penting
karena merupakan metode utama dalam
memberikan asuhan pelayanan kesehatan.

.
kring
KRING
kring
A. Definisi Komunikasi
Cakupan utama dalam definisi
komunikasi
Komunikasi merupakan seni
penyampaian informasi informasi
(pesan,ide, sikap atau gagasan)
dari komunikator atau penyampai
berita, untuk mengubah serta
membentuk perilaku komunikan
atau penerima berita (pola, sikap,
pandangan dan pemahamannya),
ke pola dan pemahaman yang
dkehendaaki bersama.
1. Tujuan dan Fungsi komunikasi
Komunikasi bertujuan untuk
memudahkan alur dalam pelaksanaan
kegitan tertentu dalam mencapai tujuan
yang dicapai. Misal : seorang petugas
kesehatan memberikan informasi
tentang kebutuhan gizi pada kelompok
ibu hamil, terutama manfaat zat besi,
pasien/indivdu berusaha mencermati
apa yang disampaikan petugas
kesehatan itu.
Komunikasi berfungsi sebagai media informasi dalam
mentransformasikan informasi secara benar. Informasi
diartikan sebagai berita yang sifatnya inti, sedang
informasi massa merupakan aktifitas pokok yang
mencakup :
1. Pengawasan, (terhadap kondisi keadaan lingkungan,
budaya)
2. Tindakan korelasi reaksi terhadap kejadian
3. Transmissi warisan budayakomunikasi terhadap
pengesahan nilai/norma atau budaya
4. Hiburan, bersifat Menghibur
Pada dasarnya komunikasi difokuskan pada
penyampaiannya.
2. Jenis Komunikasi
Ada 2 (dua) jenis komunikasi :
a. Komunikasi verbal
komunikasi yang menggunakan bahasa sebagai alat
sehingga komunikasi verbal disebut komunikasi
kebahasaan dan paling banyak digunakan sehari-hari,
oleh semua lapisan , profesi maupun individu dalam
masayarakat.
Penggunaan nya dibantu ekspressi ide, perasaaan,
respon emosional, menguraikan ingatan dalam
menyampaikan informasi yang tersembunyi secara
lisan, tatap, muka berhubungan secara langsung.
b. Komunikasi Non Verbal
Komunikasi ini menggunakan bahasa kial yaitu bahasa
gambar dan sikap, proses pemindahan pesan tanpa
menggunakan kata-kata, komukasi ini kebanyakan
ditujukan pada penyandang tuna rungu dan tuna
wicara.
 Bahasa Kial, Menggunakan isyarat tangan atau tubuh
 Bahasa Gambar, mengekspresikan pesan bentuk
komunikasi gambar
 Bahasa Sikap, Ekspressi pikiran dan peristiwa atau
pendirian pribadi, misal, bungkam,dingin, acuh tak
acuh atau diam.
Ekspressi Bahasa Sikap
1. Kemacetan Interaksi, diam tanpa ekspressi
wajah, atau tanpa bahasa kial
2. Sikap Dingin, Pandangan mata kosong
Kecemasan kompleks
3. Sikap Acuh tak acuh, tidak peduli, tidak
menaruh perhatian terhadap stimulus dari
orang lain.
Inti dari proses komunikasi
adalah :
1. tanggap thd bahasa kial
2. memahami makna yg
disampaikan
1. SUMBER DAN SASARAN
2. METODE KOMUNIKASI
3. BENTUK KOMUNIKASI
4. TEKNIK KOMUNIKASI
B.KOMUNIKASI
INTERPERSONAL
( Konseling )
Konseling adalah proses pemberi bantuan
seseorang kepada orang lain dalam
membuat suatu keputusan atau memecahkan
suatu masalah melalui pemahaman terhadap
fakta, harapan, kebutuhan, dan perasaan
klien.
( Saraswati, Lukman, 2002:15)
 Kata konseling (counseling) berasal dari kata counsel
yang diambil dari bahasa latin yaitu counselium, artinya
”bersama” atau ”bicara bersama”. Pengertian ”berbicara
bersama-sama” dalam hal ini adalah pembicaraan antara
konselor (counselor) dengan seseorang atau beberapa
klien (Counselee). Dengan demikian counselium berarti,
”people coming together to again an understanding of
problem that beset them were evident”, yang ditulis oleh
Baruth dan Robinson (1987:2) dalam bukunya An
Introduction to The Counseling Profession.
 Konseling atau penyuluhan adalah proses pemberian
bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (disebut 
konselor/pembimbing) kepada individu yang mengalami
sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada
teratasinya masalah yang dihadapi klien.
Prosesnya terdiri dari
4 unsur kegiatan

 Pembinaan Hubungan Baik


 Penggalian Informasi ( Identifikasi masalah,
kebutuhan, perasaan, kekuatan diri, dsb ) dan
pemberian informasi sesuai dengan kebutuhan
 Pengambilan keputusan, pemecahan masalah,
perencanaan
 Menindak lanjut pertemuan
C. Model Analisis Transaksi dalam
Komunikasi sebagai dasar
Konseling
Eric Berne mengembangkan istilah
transaksi dalam komunikasi yang biasa
dipakai dimanapun, komunikasi timbal
balik adalah ialah seseorang
mengirimpesan kepada orang lain, dan
orang lain menjawab dengan umpan balik,
peristiwa ini merupakan “transaksi”.
Transaksi terkadang tidak seslalu mulus,
kadang memuaskan dan kadang
mengecewakan, karena stimulus transaksi
tidak selalu sama

MENGAPA ? Bergantung dari sikap


individu

PERLU ANALISIS EGO STATE INDIVIDU :


(SIKAP DIRI)
1.SIKAP DIRI ORANG TUA
(parent ego state)
TRANSAKSI 2.SIKAP DIRI DEWASA
(Adult ego state)
3.SIKAP DIRI ANAK2
(child ego state)
Nurturing mode:
Parent, Adult, Child Mendukung dan
mengarahkan
Parent (P):
Critical/ controlling
Meniru figur orang mode: Menghakimi,
tua mengontrol,
mencari-cari
Adult (A) : kesalahan

Ego States Respons here-and-


now. Rasional, Natural mode: Ceria,
bertanggung jawab spontan, kreatif,
ekspresif
Child (C):
Mengulangi masa Not OK mode:
kanak-kanak Lemah,
memberontak, tak
bertanggung jawab
Asumsi Dasar TA
1. Individu memiliki kapasitas untuk berpikir.
2. Individu dapat memilih kisah hidupnya sendiri,
dan pilihan ini selalu dapat diubah.
3. Individu perlu membebaskan diri dari
kecenderungan terus memainkan ulang skenario
di masa dini (life/childhood script).
1. Sikap diri orang tua
akan tampak pada sikap dan
bicara kita bila kita sedang
mencontoh lagak oprang-orang tua
yang mempengaruhi hidup kita
(nenek, ayah, ibu, guru dsb), sikap
mengatur, menegur, menyalahkan,
mengharuskan, mengasuh,
menghibur, menyayang.
2. sikap diri dewasa
 sikap menanggapi
persoalan secara cerdas,
menggunakan logika, terarah,
tidak berpihak, mengumpulkan
keterangan, mencari
pemecahan terbaik.
3. sikap diri anak-anak
 sikap seperti
diperlihatkan anak-
anak,spontan, ingin campur
segala urusan, main-main
,merengek, penuh daya cipta,
melamun, bersungut,
menganggap ringan masalah.
 Kita harus pandai menentukan “sikap diri” agar
komunikasi dapat berjalan lancar dan
mnyenangkan dalam suasana pada situasi yang
berbeda. Penting, memelihara ketiga “sikap diri”
dalam pribadi kita, untuk dikomunikasikan secara
seimbang dan sesuai dengan situasi yang
dihadapi, kadang diperlukan terjadinya ketiga
sikap diri itu. Perhatian, kepekaan, pengarahan
“ayah bunda” dengan pikiran jernih mencari
pemecahan persoalan secara “dewasa” dan
dibubuhi spontanitas “anak-anak”.
 Komunikasi bisa mengena, bisa meleset. Analisis
Transaksi mempunyai istilah sendiri yang khas
mengenai pokok bahasannya.
Berbagai bentuk Transaksi

1. Transaksi imbang

2. Transaksi silang

3. Transaksi terselubung
1. Transaksi imbang
Dalam komunikasi, biasanya ditujukan pada
salah satu sikap diri.
misal : percakapan antara suami isteri (yang
satu bersikap mengharap, dan yang satu
menyayang)
isteri , “ kok, lambat pulangnya hari ini mas ?
aku kesepian deh “….
2. Transaksi silang
Komunikasi meleset, terjadi kesenjangan dalam
komunikasi, hal ini disebabkan karena :
mungkin karena jawaban tidak datang dari sikap
diri yang dituju, karena komunikasi yang dikirim
dari dan ke “sikap diri yang kurang tepaty pada
situasi tertentu, atau pihak yang diajak
berkomunikasi tidak peka terhadap arah
komunikasi dan jawaban menjadi tidak sesuai.
contoh : Isteri : “mengapa pulang terlambat hari
ini ?,” suami menjawab : “ kalau orang masih
lelah, jangan tanya macam-macam.”
3. Transaksi terselubung
Dalam komunikasi, pesan disampaikan harus jelas,
agar komunikasi berjalan lancar, tetapi dalam
kenyataan komunikasi sering meleset karena ketidak
terbukaan, atau terjadi transaksi terselubung
sehingga komunikan belum memahami makna
sebenarnya. dalam komunikasi kita sering mengirim
dua pesan sekaligus yaitu yang diucapkan terang-
terangan dan yang terselubung, yang terselubung
biasanya tersirat dalam bahasa non verbal.
misal : seorang guru yang tidak mampu menjawab
pertanyaan yang diajukan seorang murid.
1. Reciprocal Transaction

Ani: Tampaknya kita Ina: Betul sekali.


perlu membenahi strategi
Idemu gimana?
belajar kita.
1. Reciprocal Transaction

Maia: Seru juga kalau Aima: Aaahaha…


sepatu Ita kita sembunyiin. Yuk mari!
1. Reciprocal Transaction
Meli: Santai masbro.
Mejamu lagi demo minta
dibersihin tuh.

Emil: Panik… Panik…


Laporanku lenyap!!
2. Crossed Transaction
Ina: Ah, ngapain sih.
Ikutin aja apa yang
saya lakukan.
Ani: Tampaknya kita
perlu membenahi strategi
belajar kita.
2. Crossed Transaction

Ito: Gimana kalau kita


rapat jam 10?

Tio: Tinggalkan saya


sendiri!
2. Crossed Transaction

Nisa: Apa sih yang Anda


pikirkan saat memutuskan Anis: Anda
hal ini?! menyarankan perlu
analisis menyeluruh.
Jadi saya memilih opsi
terbaik dari pilihan
yang terbatas.

Terapi TA bertujuan untuk memperkuat Adult ego state klien,


sehingga ia bisa secara otonom memahami sifat halus games
(“permainan”) dalam transaksinya dengan orang lain
Sama-sama sayang. Kamu menjadikanku
lelaki yang paling beruntung. (Cukup
berharga tidak ya kebebasan yang aku
korbankan ini?)

Terima kasih ya, karena


telah melengkapi
hidupku. (Hm, dia
sanggup setia tidak sih?

3. Duplex transaction
APA BEDA KONSELING DAN
KONSULTASI ???
C. Komunikasi Efektif
Komunikasi yang mampu menghasilkan
perubahan sikap pada orang yang terlibat
komunikasi, tujuan komunikasi efektif adalah
memberi kemudahan dalam memahami pesan
yang disampaikan antara pemberi dan penerima
sehingga bahasanya lebih jelas, lengkap,
pengiriman umpan balik seimbang, dan melatih
penggunaan bahasa non verbal secara baik.
1. Bentuk dan karakteristik
komunikasi Efektif
a. Komunikasi Verbal Efektif
Komunikasi verbal efektif mempunyai karakteristik jelas dan
ringkas. Perbendaharaan kata mudah dimengerti, mempunyai
arti, intonasi mempengaruhi isi pesan, kecepatan bicara dan
jeda tepat, serta ada unsur humor diantaranya :
 Jelas dan ringkas ; makin sedikit kata tetapi tetap menunjuk
makna dan jelas dengan ekspresi sederhana yang dipahami oleh
komunikannya
 Perbendahaaraan kata ; mudah dimengerti komunikan
 Arti denotative dan konotatif, dapat memilih kata sesuai
penafsiran yang tepat baik secara pikiran dan perasaan.
 Intonasi, berhubungan dengan nada yang yang diucapkan oleh
komunikator
 Kecepatan bicara, bicara yang cepat atau lambat
akan mempengaruhi proses komunikasi sehingga
gunakan isyarat non verbal untuk memperjelas
tujuan komunikasi
 Humor, Penelitian Dugan ( 1988), tersenyum dan
tertawa membantu mengurangi ketegangan dan
rasa sakit yang disebabkan oleh rasa sakit yang
disebabkan stress., sedang Sullivan dan Deane
(1988) melaporkan bahwa humor merangsang
hormon katekolamin dan hormon yang
menimbulkan rasa sakit, mengurangi ansietas,
memfasilitasi relaksasi pernafasan dan
meningkatkan metabolisme. Tetapi penggunaan
humor tetap harus hati-hati.
b. Komunikasi Non verbal
Dapat disampaikan melalui penampilan fisik, sikap tubuh,
cara berjalan, ekspresi wajah dan sentuhan.
 Penampilan fisik ; kesan pertama berupa bentuk fisik, cara
berpakaian, berhias akan menunjukkan kepribadian, status
sosial, pekerjaan, agama, budaya dan konsep diri.
 Sikap tubuh dan cara berjalan, menceriminkan kepribadian,
perasaan dan apa yang sedang dialami.
 Ekspresi wajah
 Ada enam keadaan emosi utama yang tampil dalam ekspresi
wajah yaitu terkejut, takut, marah, sedih, bahagia dan jijik.
Kontak mata juga membatu memperkuat ekspresi., sehingga
lakukan dengan wajar.
 Sentuhan; kasih sayang, dukungan emosional dan perhatian
diberikan melalui sentuhan, namun harus memperhatikan
norma sosial terutama bagi seorang perugas kesehatan.
. Perilaku Kepatuhan
 Sarafino ( 1990 ) mendefinisikan
‘kepatuhan’ ( atau ‘ketaatan’ ) 1. DEFINISI
( compliance atau adherence )
sebagai :
 “…. Tingkat pasien melaksanakan
cara pengobatan dan perilaku yang
disarankan ole dokternya atau oleh
orang lain….”
2. Pengukuran kepatuhan yang dapat
dilakukan pada pasien
 Kebanyakan studi berkaitan dengan ketidaktaatan minum
obat sebagai cara pengobatan, misalnya tidak minum
cukup obat, minum obat terlalu banyak, minum obat
tambahan tanpa resep dokter, dan sebagainnya.
 Metode – metode untuk mengukur sejauh mana para
pasien mematuhi nasehat dokter dengan baik meliputi
laporan pasien, laporan dokter, perhitungan pil dan botol,
tes darah dan urine,alat –alat klinis observasi langsung,
hasil pengobatan
3. Faktor yang mempengaruhi
1. Besarnya masalah
2. Komunikasi antara pasien dan
doktor
3. Persepsi dan pengharapan para
pasien (TRA- Harapan pasien ,
pasien pengambil keputusan, teori
pengaturan diri/representasi
pikiran sehat)
4. Variabel sosial, dukungan sosial seperti
keluarga, penggunaan 'pengaruh
normatif’, dan sistem perawatan
kesehatan)
5. Ciri-ciri individual, Variabel-variabel
demografis juga digunakan untuk me­
ramalkan ketidaktaatan (Taylor, 1991).
Sebagai contoh: di Amerika Serikat,
para wanita, kaum kulit putih, dan
orang­-orang tua cenderung mengikuti
anjuran dokter.
4. Meningkatkan Kepatuhan
Berbagai strategi telah dicoba untuk
meningkatkan ketaatan, seperti misalnya
meningkatkan ketrampilan komunikasi pa­
ra dokter, memberikan informasi yang
jelas kepada pasien mengenai penyakit
yang dideritanya serta cara pengobatan­
nya, keterlibatan lingkungan sosial
(misalnya keluarga), dan beberapa
pendekatan perilaku.
a. Pengelolaan diri (self-management):
meningkatkan ting­kah mentaati pengobatan
dokter gigi, anak-anak diajari untuk
mencatat waktu berkumur sehari-hari pada
ka­lender yang menggunakan stiker yang
berwarna-warnai, dan anak-anak itu dikirimi
stiker-stiker untuk konsuitasi yang
berikutnya
b. Pengingat: contohnya, suatu panggilan
telepon pada hari yang keempat setelah
pemberian resep
c. Penguatan (reinforcement): contohnya,
suatu sistem pem­berian hadiah
digunakan untuk meningkatkan mentaati
aturan diet di antara anak-anak
hemodialysis.
d.Pengawasan yang ditingkatkan (increased
supervision)
e. Meningkatkan keterlibatan orang tua,
intervensi pen­didikan, memonitor diri
(self-monitoring).
Dahhhh…………..

Anda mungkin juga menyukai