KESEHATAN SEBAGAI
HAK ASASI MANUSIA
ISI MATERI
1. NORMA KESEHATAN SEBAGAI HAM & HAK KONSTITUSIONAL
(INTERNASIONAL & NASIONAL)
2. HAK HIDUP SEHAT & PELAYANAN KESEHATAN
3. HAK MENENTUKAN NASIB SENDIRI
4. HAK MENGETAHUI INFORMASI MEDIS
5. HAK RAHASIA MEDIS
6. SANKSI HUKUM TERHAAP PELANGGARAN TERHADAP KESEHATAN
SEBAGAI HAM & HAK KONSTITUSIONAL
NORMA HUKUM
KESEHATAN SEBAGAI HAM
HAK DASAR BERSIFAT : MELEKAT PADA DIRI
MANUSIA, UNIVERSAL, ABADI,
(KEMERDEKAAN, KESAMAAN & KEBEBASAN)
INSTRUMEN/NORMA HUKUM
KESEHATAN INTERNASIONAL
SEBAGAI HAK 1. Pasal 25 Universal Declaration of Human Right
(UDHR)
ASASI MANUSIA 2. Deklarasi Lisbon (1991)
3. Pasal 6 dan 7 ICCPR
4. Pasal 12 ICESCR)
NASIONAL
5. Pembukaan UUD 1945
6. Pasal 28 H ayat 1 UUD 1945 & Pasal 34 (3)
7. Pasal 9 UU 39/1999 tentang HAM
8. Pasal 4 S/D8 8 UU 36/2004 tentang Kesehatan
9. UU NO. 36/2014 tentang Tenaga Kesehatan (pertimbangan (b)
UNIVERSAL DECLARATION
OF HUMAN RIGHTS (UDHR)
• PASAL 25 UDHR
“Setiap orang berhak atas taraf kehidupan yang memadai untuk
kesehatan dan kesejahteraan dirinya sendiri dan keluarganya,
termasuk hak atas pangan, sandang, papan, dan pelayanan
kesehatan, pelayanan sosial yang diperlukan, serta hak atas
keamanan pada saat menganggur, sakit, cacat, ditinggalkan oleh
pasangannya, lanjut usia, atau keadaan-keadaan lain yang
mengakibatkan merosotnya taraf kehidupan yang terjadi diluar
kekuasaannya”
DEKLARASI LISBON (1991)
(negara-negara Eropa)
“setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin, bertempat tinggal, daan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan”
UNDANG-UNDANG
HAK ASASI MANUSIA
(UU 39 TAHUN 1999)
• PASAL 9
• Pasal 4 s/d 8
Setiap orang berhak atas:
1. Kesehatan
2. Akses atas sumber daya di bidang kesehatan
3. Pelaanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau
4. Menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya
5. Lingkungan yang sehat bagi pencapaian derajad kesehatan
6. Informasi dan edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan
bertanggungjawab
7. Informasi tentang data dan kesehatan dirinya termasuk tindakan
danpengobatan yng telah maupun yang akan diterimanya dari tenaga
kesehatan
UNDANG-UNDANG
TENAGA KESEHATAN
(UU 36 TAHUN 2014)
• Pertimbangan (b)
KESEHATAN
SEBAGAI HAK ASASI
MANUSIA
1. Pembukaan UUD 1945
2. Pasal 28 H ayat 1 UUD 1945 & Pasal 34
HUKUM (3)
3. Pasal 9 UU 39/1999 tentang HAM
NASIONAL/KONSTITUSI 4. Pasal 4 S/D8 8 UU 36/2004 tentang
Kesehatan
NEGARA 5. UU NO. 36/2014 tentang Tenaga
Kesehatan (pertimbangan (b)
SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB
MELINDUNGI DAN MEMBERI PELAYANAN
KESEHATAN ???
UNDANG UNDANG DASAR
1945
• Pembukaan UUD 1945
NEGARA
PEMERINTAH PUSAT
PEMERINTAH DAERAH/PROVINSI
PIHAK YANG
BERATANGGUNG
JAWAB HAK MASYARAKAT
KESEHATAN
INDIVIDU
APA SAJA HAK MANUSIA
DALAM KESEHATAN
HAK PASIEN
UU PRAKTIK KEDOKTERAN
• PASAL 52
a. Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tidakan medis
b. Meminta pendapat dokter atau dokter gigi yang lain
c. Mendapat pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis
d. Menolak tindakan medis
e. Mendapatkan isi rekam medis
HAK PASIEN/KLIEN
UU KEPERAWATAN
• PASAL 38
1. Mendapatkan informasi secara benar, jelas, dan jujur tentang tindakan
keparawatan yang akan dilakukan
2. Meminta pendapat perawat lain dan/atau tenaga kesehatan lainnya
3. Mendapatkan pelayanan kepewarawatan sesuai dengan kode etik, standar
pelayanan keperawatan, standar profesi, standar prosedur operational dan
ketentauan peraturan lainnya.
4. Memberi persetjuan datau penolak tindakann keparawatan yang akan diterimanya
5. Memperoleh keterjagaan kerahasian kondisi kesehatannya, kecuali :
a. Kepentingan kesehatan klien
b. Permintaan penegak hukum
c. Persetujuan kilen sendiri
d. Kepentingan endidikan dan penelitian
e. Ketentuan undadang-undang
HAK PASIEN/KLIEN
UU KEBIDANAN
• PASAL 63
a. Memporelh pelayanan kebidanan sesuai dengan kompetensi, kode etik, standar
profesi, standar pelayanan dan standar operational prosedur
b. Memperoleh informasi secara benar dan jelas mengenai kesehatan klien, termasuk
resume isi rekam medis jika diperlukan
c. Meminta pendapat bidan lain
d. Memberi persetjuan atau penolak tindakan kebidanan yang akan dilakukan
e. Memperoleh jaminan kearahasian kesehatan klien, kecuali :
1. Kepentingan kesehatan klien
2. Permintaan aparatur penegak hukum
3. Persetjuan kilien sendiri
4. Ketentuan uu
APA SAJA HAK MANUSIA
DALAM KESEHATAN
MENDAPATKAN
RAHASIA MEDIS
INFORMASI
DEFENISI SEHAT
BADAN
MANUSIA
AKAN
HIDUP
KEADAAN PRODUKTIF
SEHAT JIWA
SEJAHTERA (EKONOMI
DAN
SOSIAL)
SOSIAL
PELAYANAN KESEHATAN
ASAS DEFENISI
1. Adil Setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau
secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
2. Memadai
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah
3. Berkualitas dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan, perorangan, keluarga, kelompok ataupun
masyarakat.
HAK UNTUK
MENDAPATKAN
PELAYANAN KESEHATAN
(health care service) BNETUK:
1. Pelayanan Kesehatan Perseorangan
(medical service)
2. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
KEBIJAKAN (public health service)
DOKTER & DOKTER
GIGI
BIDAN (UU 29/2004)
(UU 4/2019)
PIHAK-PIHAK
PELAYANAN KESEHATAN
(dokter & tenaga kesehatan)
PERAWAT
(UU 38/2014)
APOTEKER
(uu 7/1063 jo.PP
51/2009)
KOMPETENSI :
HUKUM : 1.STR
1. HUBUNGAN HUKUM 2. SIP
2. INFORMED CONSEN
3. RAHASIA MEDIS
HUBUNGAN
PELAYANAN
KESEHATAN
DENGAN PASIEN
PROFESIONAL:
INFORMED CONSENT
HAK UNTUK
MENENTUKAN NASIB
SENDIRI
INFORMED CONSENT
• Informed Consent bersal dari kata “informed” (informasi medis) dan
“consent” (sepakat) yaitu diartikan persetujuan setelah informasi.
• Informed Consent disebut juga dengan istilah Persetujuan Tindakan
Medis. (PTM) atau Persetujuan Tindakan Kedokteran (PTK)
• Dasar Hukum :
a. UU No. 36/2009 tentang Kesehatan, Pasal 56 (1), (2) dan (3)
b. Permenkes No. 290/MENKES/PER/III/2008, tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran (PTK)
• PTK adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarga
terdekat setelah mendapat penjelasan secara lengkat mengenai
tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan
terhadap pasien.
INFORMED CONSENT
KESEPAKATAN MEDIS
INFORMASI MEDIS
• Diagnosis dan tata cara tindakan medis (TRANSAKSI TERAPEUTIK)
• Tujuan tindakan medis yang akan
dilakukan • Asas Kesepakatan
• Alternatif tindakan medis dan risiko • Syarat Syahnya
• Risiko dan komplikasi yang mungkin • Bentuknya
terjadi • Siapa yang berhak
• Prognosis terhadap tindakan menyampaikan
• Perkiraan pembiayaan • Siapa yang berhak menerima
PERSETUJUAN TERTULIS
• Semua tindakan medis yang
mengandung risiko tinggi
• Tindakan yang hasilnya sulit
diprediksi
PERSETUJUAN LISAN
• Mengiyakan dg perkataan
• Menggangguk kepala
BENTUK • Mengedipkan mata
INFORMED
CONSENT
TANPA PERSETUJUAN
• Kondisi darurat
• Pasien anak atau tidak cakap
hukum
• Pasien kondisi tidak sadar
• Perluasan tindakan medis
HAK ATAS
RAHASIA MEDIS
• Pasal 57 UU 36/2009 ( Kesehatan)
(1) Setiap orang berhak atas RAHASIA kondisi kesehatan yang telah
dikemukakan kepada penyelenggara pelayanan kesehatan
(2) Ketentuan mengenai hak atas rahasia kondisi kesehatan pribadi tidak
berluk dalam hal:
a. Perintah perundang-undangan
b. Perintah pengadilan
c. Izin yang bersangkutan
d. Kepentingan masyarakat
e. Kepentingan orang tersebut
RAHASIA MEDIS
• Semua informasi kesehatan pasien harus dirahasiakan
dan hanya dibicarakan dengan tenaga kesehatan yang
terlibat dalam perwatan pasien tersebut.
• Dasar hukum:
a. UU No. 36/2009 (Kesehatan), Pasal 57
b. UU No. 29/2004 (kedokteran) Pasal 48)
b. Permenkes No. 36/2012 (rahasia kedokteran)
• Rekam medis disimpan dengan baik
• Tidak membicarakan kasus pasien dengan siapaun di luar
rumah sakit.
PRINSIP MORAL
RAHASIA MEDIS
• Berkata benar
• Bisa dipercaya
• Berbuat baik, untuk kepentingan pasien
• Tidak merugikan (pasien,keluarga, masyarakat)
• Menghormati otonomi pasien
• Adil, tidak membeda-bedakan
• Jika ada konflik prinsip moral dan harus
memilih maka pilihlah yang lebih penting.
DASAR HUKUM
RAHASIA MEDIS
• Pasal 1 : Sumpah Dokter
“saya akan merahasiakan segala sesuatu yang
saya diketahui karena keprofesian saya”
• Pasal 16 : Rahasia jabatan
“setiap dokter wajib merahasiakan segala
sesuatu yang diketahuinya tentang seorang
pasien, bahkan juga setelah pasien itu
meninggal dunia”.
KAPAN RAHASIA MEDIS BISA
DIBUKA
• Kepentingan pengobatan pasien tersebut
• Perntah undang-undang
• Permintaan pengadilan
• Untuk melindungi keselamatan dan kehidupan
masyarakat setelah berkonsultasi dengan organisasi
profesi
• Sepengetahuan/ijin pasien dan dalam dugaan perkara
hukum pihak pasien telah secara sukarela menjelaskan
sendiri diagnosis/pengobatan penyakitnya di media
massa/elektonik/internet
PERTIMBANGKAN SEBELUM MEMBUKA
RAHASIA MEDIS
• Apakah pembukaan rahasia tersebut memiliki
alasan jelas/kuat dan memang diperlukan ?
Pertimbangakan manfaat dan kerugiannya.
• Tenaga kesehatan harus mampu menjelasakan
alasanya.
• Jika ragu, konsultasikan ke pihak lain
IMPLIKASI
MEMBUKA RAHASIA MEDIS
• Etik
• Disiplin
• Hukum (adminsitrasi, perdata dan pidana)
PELANGGARAN TERHADAP KESEHATAN
SEBAGAI HAM & HAK KONSTITUSIONAL
PERADIDLAN
PELANGGARAN HAM HAM
NEGARA/PEMERINTAH