Anda di halaman 1dari 43

Evakuasi medik dilaut

Pertemuan ke 8
Evakuasi medik
• Adalah suatu pemindahan atau
pengungsian korban (pertempuran,
musibah) dari suatu tempat ke tempat lain
yang lebih aman, dengan menggunakan
sarana dan prasarana yang ada secara
cepat, tepat dan benar agar korban dapat
diberikan pertolongan medis yang
maksimal dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya
Prinsip umum dalam evak medik
• Sistem bertahap, dari yang sederhana
pertolongannya dan makin sempurna
pada rantai pertolongan berikutnya.
• Disesuaikan dgn situasi dan kondisi
– Sifat dan jenis situasi (pertempuran, musibah
masal dll)
– Sifat dan kondisi laut
– Sifat korban dilaut
– Sarana yg tersedia
Sifat dan jenis situasi
• Pertempuran
– Kapal atas air, kendaraan amfibi
– Kapal selam
– Air couverage
• Musibah masal
– Jenis musibah
– Jumlah korban
Tujuan evamed pd pertempuran

• Ringankan beban Dan


• Pertinggi moril pasukan
• Cegah memburuknya kondisi pasien
• Jaga kelangsungan hidup pasien
• Cegah kecacatan
• Perlancar gerakan operasi tempur
Macam korban/pasien
• Korban di KAA
– (KAA punya faskes terbatas, kecuali Kapal
Rumah Sakit)
• Korban di air (laut)
– Hrs segera diangkat ke kapal
• Korban di KS (kerahasiaan, khusus)
• Korban di Rig
Sarana evakuasi
• Sarana dalam kapal / rig
– Tanpa alat (digendong, dipapah dll)
– Tandu atau alat seadanya (kopelrim, baju, dll)
• Sarana angkutan laut
– Sekoci, kendaraan amfibi, kapal
• Sarana angkutan udara
– Helikopter, pesawat terbang
Teknik evakuasi
1. Persiapan
– Korban: jumlah, prioritas, rincian (duduk,
baring), waktu, logistik
– Team evak:
• Tahap awal: adakan seleksi korban, siapkan
formulir, tanda pengenal, siapkan obat-obatan,
rencanakan penempatan korban, laksanakan
pemindahan korban kedalam alat angkut,
serahkan formulir dan barang, buat laporan
• Tahap 2: spt tahap awal + merawat korban dlm
perjalanan.
• Tahap 3; spt tahap 2 + serahkan korban pd team
penerima
2. Seleksi medik
a. sifat dan kondisi laut
1) cuaca ombak
2) suhu dilaut
3) sinar matahari
b. jenis kapal angkut
1) keadaan, kenyamanan kabin kapal
2) fibrasi mesin kapal
3) uap, bahan bakar, gas sisa pembakaran
c. macam seleksi medik

3. Pelaksanaan
c. macam seleksi medik

1) tahap lapangan / medan, oleh petugas


lapangan

2) tahap taktis, oleh unit kesehatan atau


anggota kapal RS

3) tahap strategis, oleh unit kesehatan kapal RS


atau pangkalan terdekat untuk di evakuasi ke
pusat, guna mengurangi menumpuknya korban
dan perawatan yg lebih baik.
• Skala prioritas pd seleksi medik waktu
evakuasi sangat penting, pertimbangkan:
– Kondisi korban
– Jumlah korban yang akan di evak
– Daya angkut sarana evak
Pelaksanaan
• Kapal ke heli
– Heli dapat mendarat di kapal
• Awas baling-baling heli
– Heli tdk dpt mendarat di kapal
• Awas: saat vertrep “ground” kan dulu listrik heli,
• tali pengendali dari kapal
• Kapal ke kapal
– Merapat
– Jack stay / RAS (replenisment at sea)
• Sekoci ke kapal
– Merapat; dewi-dewi, tangga kapal
Angkutan udara
• Prioritas pertama
– Gawat pernafasan; asfiksi akibat sumbatan jln nafas,
cedera wajah dan rahang disertai asfiksi, cedera
dada terbuka
– Shock: perdarahan alat dalam, perdarahan dgn
kerusakan otot hebat, luka dan fraktur ganda tl besar,
luka bakar >20%
• Prioritas kedua; cedera:
– Alat dalam (cerna, kemih), thorax tanpa asfiksi, buluh
darah besar, otak dan med spinalis, combustio <20%
• Prioritas ketiga: semua cedera lain
Kontra indikasi evamed udara
• Korban yg dpt membahayakan
keselamatan penerbangan
• Korban yg akan terpengaruh penerbangan
• Berpenyakit menular
• Patah tulang dagu yg terikat
• Korban sdh meninggal
Keuntungan evamed udara
• Korban dapat lebih cepat ditangani di
fasilitas kesehatan yang lebih lengkap
• Dapat mengangkut jarak jauh
• Dapat mengangkut dari medan sulit (heli)
• Cepat beri peningkatan moril pasukan pd
pertempuran
Kerugian evamed udara
• Cuaca buruk dan malam hari jadi lebih
sulit
• Pada pertempuran mudah diganggu
musuh
• Keterbatasan tempat dalam alat angkut
• Keterbatasan tempat mendarat (pesawat
terbang)
Evamed pd operasi amfibi
• Perlu pengembangan lain, setelah
berkembangnya iptek dan metode, taktik
dan strategi penyerangan

• Masih dapat dilaksanakan untuk latihan


dan keadaan-keadaan tertentu
Triage
• Pengelompokan pasien atau korban
berdasarkan kondisi klinis korban, dengan
tujuan untuk menentukan prioritas
penanganan dan evakuasi korban.
• Hal ini untuk optimalisasi penggunaan
sumber-sumber daya medis yang terbatas
saat kejadian dan memastikan sebanyak
mungkin korban dapat diselamatkan
dalam keadaan korban masal.
Triage Categories
• Prioritas 1 (MERAH: Segera).
• Prioritas 2 (KUNING: Mendesak).
• Prioritas 3 (HIJAU: Tunda atau Evaluasi).
• Prioritas 4 (HITAM: Tidak ada harapan
atau meninggal).
Prioritas 1 (MERAH: Segera).
• Prioritas tertinggi untuk penanganan atau
evakuasi, seperti tindakan resusitasi
segera untuk memastikan penyelamatan
korban atau pasien.
• Contoh obstruksi jalan nafas, kegawatan
pernapasan, syok dan trauma parah.
Pasien – pasien pada katagori pertama
dapat meninggal dalam 2 jam atau lebih
cepat jika tidak ada penanganan yang
tepat
Prioritas 2 (KUNING: Mendesak).

• Meliputi kasus yang memerlukan tindakan


segera, terutama kasus bedah,
direkomendasikan untuk evakuasi ke
fasilitas bedah dalam 6 jam dari kejadian.
• Contoh: trauma abdomen, trauma dada
tertutup tanpa ancaman asfiksia, trauma
ekstremitas dan patah tulang, trauma
kepala tertutup, trauma mata dan luka
bakar derajad sedang.
Prioritas 3 (HIJAU: Tunda atau
Evaluasi).
• Penanganan tidak terlalu mendesak dan
dapat ditunda jika ada korban lain lebih
memerlukan penanganan atau evakuasi.
• Contoh meliputi fraktur simple tertutup,
trauma dada tertutup.
Prioritas 4 (HITAM: Tidak ada
harapan atau meninggal).
• Korban dengan trauma atau penyakit yang
sangat serius sehingga kecil kemungkinan
selamat atau meninggal saat datang (dead on
arrival).
• Dengan adanya keterbatasan sumber daya
medis, karena parahnya kondisi pasien,
beberapa kasus prioritasnya lebih rendah
untuk evakuasi atau penanganan.
• Contoh: mati batang otak, penyakit terminal
Penting di ingat
• Pengobatan sebelum dan selama evakuasi
penting untuk dicatat dengan baik, disertakan
bersama pasien ke fasilitas medis selanjutnya.
• Sebaiknya pasien didampingi oleh dokter atau
perawat yang merawat pasien tersebut.
• Persalinan, penyakit psikiatris yang perlu
penyembuhan lebih lama, sebaiknya dievaku
asi ke tempat untuk cuti atau asalnya
Korban massal.
• Suatu situasi korban massal atau bencana
adalah situasi dimana tidak tersedia
sumber-sumber daya yang cukup untuk
penanganan korban massal, dengan
demikian kemungkinan akan
meningkatkan morbiditas dan mortalitas.
• Keadaan ini dapat terjadi akibat bencana
alam atau buatan manusia, dan dapat
disertai dengan kerusakan infrastruktur
serta lingkungan.
• Triage penting untuk menentukan prioritas
penanganan dan evakuasi
• Penanganan di lapangan hanya dibatasi
pada Basic Life Suport / Bantuan Hidup
Dasar dan resusitasi korban. Tujuan
utama adalah stabilisasi korban dan
evakuasi segera ke fasilitas medis dengan
tenaga medis dan perlengkapan yang
memadai .
• Dokumentasi data korban luka dan
penanganan yang diberikan harus
disertakan pada semua korban.

• Jika tersedia label triage tetap terpasang


pada korban.
Penanganan korban mati
• harus terencana dengan baik
• identifikasi di tempat kejadian (jika
mungkin).
• Perlu kerjasama dengan petugas
setempat untuk memastikan penanganan
serta penyerahan jasad korban untuk
identifikasi dan penguburan.
Pertolongan pertama pada
kecelakaan penyelaman

• Resque secepatnya

• Penanganan khusus
Resque
• Segera bantu pasangan penyelam
• Segera bantu ke permukaan
• Teknik P3K laksanakan sampai bantuan
medis datang
Tindakan khusus
• Resusitasi umum
• Pemberian oksigen
• Penanganan trauma
• Penghangatan pd hipotermia
• Pengurangan aktifitas racun dari flora/fauna
beracun
• Penanganan infeksi
• Penanganan mabuk laut, sengatan matahari.
• Pengetahuan peny. dekompresi, barotrauma,
hearing loss

Anda mungkin juga menyukai