Iodophor dilarutkan menurut petunjuk pabrik. Zat ini harus dilarutkan baru setiap hari
dengan akuades. Dalam bentuk larutan, desinfektan ini tetap efektif namun kurang efektif bagi
kain atau bahan plastik.
Derivat fenol (O-fenil fenol 9% dan O-bensil-P klorofenol 1%) dilarutkan dengan
perbandingan 1 : 32 dan larutan tersebut tetap stabil untuk waktu 60 hari. Keuntungannya adalah
efek tinggal dan kurang menyebabkan perubahan warna pada instrumen atau permukaan keras.
Sering dijual dalam bentuk Lysol. Memiliki spektrum yang luas terhadap organisme.
Mempunyai kemampuan 3 kali lebih besar daipada phenol.
Amoniak
Digunakan untuk desinfeksi pada coccidiosis agar oocyst coccidia bisa terbasmi.
Penggunaanya dengan larutan amoniak 20%
Formalin
Efektif untuk desinfeksi kandang yang terkena infeksi ND. Digunakan formalin phenol dan
kalium permanganat.
Copper Sulfat
Efektif untuk membasmi infeksi yang disebabkan Aspergilosis, di semprotkan copper sulfat
larutan 0,5% dengan fungisida.
Sumithion dan Malathion
Efektif untuk kandang yang terinfeksi parasit luar. Sumithion dan Malathion akan menjadi
inaftif jika terdapat bahan-bahan alkalis, dalam hal ini termasuk kotoran ayam. itulah sebabnya
untuk penyemprotan dilakukan sesudah kandang di cuci bersih.
Jodhopor
Efektif untuk membasmi kuman gram positif maupun gram negative
Air panas, sinar matahari dan kapur.
Lisol
Kreolin
Salvon
PK (Permanganas Kalikus)
Betadin
Cara pembuatan
1)
Gelas ukur/spuit
Alat pengaduk
Ember/baskom
Prosedur pelaksanaan
1.
2.
2)
Kegunaan
Lisol 0,5%
: Memcuci tangan.
Lisol 1%
Lisol
2-3%
penyakit
Merendam
peralatan
yg
diberdayakan
Kreolin 2%
Persiapan alat
Larutan lisol
Gelas ukur
Ember/baskom
Kreolin
Prosedur pelaksanaan
1.
2.
3)
Savlon 0,5%
: Mencuci tangan.
Savlon 1%
pasien
pengidap
Persiapan alat
Savlon
Gelas ukur
Ember / baskom
1.
2.
4)
Rumus:
V1.K1= V2.K2
Keterangan:
V1 : Jumlah pelarut (air) yg sudah diketahui
V2 : Jumlah pelarut (air) yg dicari
K1 : Kosentrasi PK yg tersedia
K2 : Kosentrasi PK yg dibutuhkan (1/4000)