Anda di halaman 1dari 32

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Limpahan


kesehatan dan Rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan Makalah mengenai UKGS, Strategi Pelayanan Asuhan
Keperawatan Gigi dan Mulut di Puskesmas dan Rumah sakit, dan Tahapan
Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut yang bertujuan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut I .
Dengan keterbatasan waktu yang diberikan serta pengetahuan
yang masih kurang, maka kami menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan juga masih banyak
kekurangan serta kesalahan yang masih harus diperbaiki. Maka dari itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak.
Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca,
berguna sebagai bahan penunjang nantinya, terutama bagi yang
berkepentingan.

Makassar, 23 Oktober 2017

Kelompok I

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Manfaat ............................................................................ 2
C. Tujuan .............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah............................................. 3
B. Strategi Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi
dan Mulut di Pelayanan Puskesmas dan Rumah Sakit .......... 10
C. Tahapan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut ..................... 23

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ........................................................................ 28
B. Saran ................................................................................ 29

DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 30

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan


kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya dapat terwujud.
Dan salah satu strategi utama Depkes adalah meningkatkan akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Pelayanan yang berkualitas harus dilaksanakan oleh semua jajaran
pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta. Puskesmas
merupakan salah satu sarana kesehatan dasar, berdasarkan
Kepmenkes Nomor 128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar
Puskesmas, upaya kesehatan gigi dan mulut merupakan upaya
kesehatan pengembangan, dan upaya kesehatan gigi dan mulut
diharapkan dapat memenuhi kualitas.
Peningkatan mutu pelayanan sarana kesehatan, dapat dipenuhi
melalui penerapan standar untuk sarana kesehatan dan sarana
pelayanan kesehatan. Standar pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas
sangatlah diperlukan dan harus dilaksanakan agar dapat disebut
berkualitas.
Untuk mencapai derajat kesehatan gigi dan mulut anak sekolah
yang optimal, Usaha Kesehatan Gigi Sekolah harus diutamakan pada
upaya meningkatkan kemampuan self care (pemeliharaan diri) melalui
kegiatan UKGS.
Perawat gigi termasuk rumpun tenaga kesehatan keperawatan
(tetapi bukan perawat) Kepmenkes Nomor 1035/Menkes/SK/1998

1
tentang perawat gigi. Bekerja di klinik dan juga di kesehatan
masyarakat (dikenal dengan istilah pelayanan asuhan keperawatan
gigi). Bisa berperan sebagai asisten dokter, juga bekerja mandiri
dalam pelayanan kesehatan gigi promotif dan preventif di sarana
pelayanan kesehatan.

B. Manfaat
1. Bagi penulis
Makalah ini dibuat untuk mengembangkan pengetahuan dan
kemampuan penulis dalam penyusunan makalah.
2. Bagi pihak lain
a. Makalah ini dapat digunakan sebagai bahan penunjang untuk
mata kuliah konsep dasar asuhan keperawatan gigi dan mulut I
b. Memberikan informasi kepada mahasiswa keperawatan gigi dan
masyarakat tentang konsep dasar asuhan keperawatan gigi dan
mulut I.

C. Tujuan
Tujuan Umum
Mendukung tercapai Indonesia Sehat Bebas Karies 2030

Tujuan Khusus
1. Tersedianya bahan acuan untuk pengembangan mata kuliah
konsep dasar asuhan keperawatan gigi dan mulut I.
2. Terselenggaranya Pelayanan Kesehatan gigi di Puskesmas dan
Rumah sakit yang aman, bermanfaat dan dapat dipertanggung
jawabkan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah ( UKGS )


1. Pengertian
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) adalah upaya
kesehatan masyarakat yang ditujukan untuk memelihara,
meningkatkan kesehatan gigi dan mulut seluruh peserta didik
binaan yang ditunjang dengan upaya kesehatan perorangan
berupa upaya kuratif bagi individu (peserta didik) yang
memerlukan perawatan kesehatan gigi dan mulut.
Upaya kesehatan masyarakat pada UKGS berupa kegiatan
yang terencana, terarah dan berkesinambungan.
a. Intervensi perilaku yaitu:
Pergerakan guru, dokter kecil, orang tua murid melalui
lokakarya / pelatihan.
Pendidikan kesehatan gigi oleh guru, sikat gigi bersama
dengan menggunakan pasta gigi berflour, penilaian
kebersihan mulut oleh guru / dokter kecil.
Pembinaan oleh tenaga kesehatan.
b. Intervensi lingkungan
Flouridasi air minum (bila diperlukan)
Pembinaan kerjasama lintas program / lintas sektor
melalui UKS.
Upaya kesehatan perorangan pada UKGS berupa intervesi
individu pada peserta didik yang membutuhkan perawatan
kesehatan gigi dan mulut meliputi surface protection, fissure
sealant, kegiatan scalling, penambalan dengan metode ART
(atraumatic Restorative treatment technique) penambalan,

3
pencabutan, aplikasi flour atau kumur kumur dengan larutan
yang mengandug flour, bisa dilaksanakan di sekolah, di
Puskesmas atau di praktek dokter gigi perorangan / dokter gigi
keluarga.

2. Tujuan
Tujuan umum :
Tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut peserta didik yang
optimal.

Tujuan Khusus :
a. Meningkatnya pengetahuan,sikap dan tindakan peserta didik
dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut.
b. Meningkatnya peran serta guru, dokter kecil, orang tua dalam
upaya promotif, preventif.
c. Terpenuhinya kebutuhan pelayanan medik gigi dan mulut bagi
peserta didik yang memerlukan.

3. Sasaran
Sasaran pelaksanaan dan pembinaan UKGS meliputi :
a. Sasaran primer : peserta didik (murid sekolah) TK, SD, SMP,
SMA dan sederajat.
b. Sasaran sekunder : guru, petugas kesehatan, pengelola
pendidikan, orang tua murid serta TP UKS disetiap jenjang.
c. Sasaran tertier :
Lembaga pendidkan mulai dari tingkat pra sekolah
sampai pada sekolah lanjutan tingkat atas, termasuk
perguruan agama serta pondok pesanteran beserta
lingkungannya.

4
Sarana dan pra sarana pendidikan kesehatan dan
pelayanan kesehatan.
Lingkungan, yang meliputi :
- Lingkungan sekolah
- Lingkungan keluarga
- Lingkungan masyarakat

4. Ruang lingkup
Ruang lingkup program UKGS sesuai dengan Tiga Program
Pokok Usaha Kesehatan Sekolah (TRIAS UKS) yang meliputi :
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan
lingkungan kehidupan sekolah sehat, maka ruang lingkup UKGS
yaitu :
1. Penyelenggaraan Pendidikan kesehatan gigi dan mulut yang
meliputi :
a. Pemberian pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut.
b. Latihan atau demonstrasi cara memelihara kebersihan dan
kesehatan gigi dan mulut.
c. Penanaman kebiasaan pola hidup sehat dan bersih agar
dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari hari.
2. Penyelenggaraan Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam
bentuk :
a. Pemeriksaan dan penjaringan kesehatan gigi dan mulut
peserta didik.
b. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut perorangan.
c. Pencegahan / perlindungan terhadap penyakit gigi dan
mulut
d. Perawatan kesehatan gigi dan mulut.
e. Rujukan kesehatan gigi dan mulut.

5
3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah kerjasama antara
masyarakat sekolah (guru, murid, pegawai sekolah, orang tua
murid, dan masyarakat).

5. Kegiatan
Berdasarkan kemampuan sarana / tenaga kesehatan di
Puskesmas. Kegiatan UKGS dapat dibagi dalam 3 tahapan sebagai
berikut :

UKGS tahap I / Paket Minimal UKGS


Upaya kesehatan gigi pada Sekolah Dasar yang belum terjangkau
oleh tenaga kesehatan gigi dan fasilitas kesehatan gigi, kegiatan
dilaksanakan oleh guru dan petugas kesehatan non dental,
berupa:
Usaha promotif oleh guru sesuai kurikulum
Upaya preventif berupa sikat gigi bersama

UKGS Tahap II / Paket Standar UKGS


Pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang sudah terjangkau oleh
tenaga dan fasilitas kesehatan gigi yang terbatas, kegiatannya
berupa :
Upaya promotif oleh guru
Upaya preventif, berupa sikat gigi bersama, pembersihan
karang gigi, kumur kumur dengan fluor.
Upaya kuratif, pengobatan medik dasar berdasarkan
permintaan pada anak kelas I sampai dengan kelas VI.
Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas I pada
awal tahun ajaran diikuti dengan pencabutan gigi sulung
yang sudah waktunya tanggal dengan persetujuan tertulis

6
(informed consent) dari orang tua dan tindakan dilakukan
oleh tenaga kesehatan gigi.
Rujukan bagi yang memerlukan.

UKGS Tahap III / Paket Optimal UKGS


Pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang sudah terjangkau oleh
tenaga dan fasilitas kesehatan gigi yang lengkap, kegiatannya
berupa :
Upaya preventif, menyikat gigi bersama, pembersihan
karang gigi, kumur dengan fluor.
Upaya kuratif, pengobatan atas dasar permintaan untuk
murid yang memerlukan perawatan dan pengobatan
lengkap pada anak kelas terpilih sesuai dengan kondisi
setempat.
Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas I pada
awal tahun ajaran diikuti dengan pencabutan gigi sulung
yang sudah waktunya tanggal dengan persetujuan tertulis
(informed consent) dari orang tua dan tindakan dilakukan
oleh tenaga kesehatan gigi.
Fissure sealant pada gigi molar tetap yang sedang tumbuh
pada murid kelas I dan II.
Rujukan bagi yang memerlukan.

6. Langkah Langkah
1. Persiapan
Kegiatan dijalankan dalam rangka mempersiapkan suasana
yang mendukung kelancaran program, mencakup :
a. Pengarahan dan forum komunikasi berjenjang dengan unit
unit lintas program dan lintas sektoral

7
b. Pada tingkat Puskesmas
Penjelasan dan pengarahan kepada pimpinan
Puskesmas serta staf pelaksanaan teknis
Penjelasan kepada unit Diknas dan unit Komite
Sekolah
Perencanaan bersama menentukan sekolah dan
sasaran operasional.
Pendekatan kepada guru
Penjelasan kepada orang tua murid / Komite Sekolah
2. Pelaksanaan Lapangan
Pelaksanaan lapangan mencakup perangkap kegiatan yang
dilaksanakan pada tingkat Puskesmas, yang terdiri atas :
a. Pengumpulan data
Data dasar untuk keperluan perencanaan operasional,
meliputi :
- Jumlah sekolah, murid dan guru
- Data tentang situasi pelaksanaan UKS berdasarkan
paket UKS
- Data tentang situasi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut menurut pentahapan UKGS
Data untuk evaluasi dampak program terhadap
kesehatan gigi dan mulut murid :
- Oleh tenaga kesehatan
- Oleh guru
b. Interensi Perilaku
Penggerakan peran serta guru melalui lokakarya /
pelatihan.
Penyuluhan kepada murid, berupa :
- Latihan menggosok gigi

8
- Pengajaran formal tentang kesehatan gigi dan
mulut
- Penilaian kebersihan mulut oleh guru, melalui
pemeriksaan rutin.
- Penyuluhan oleh tenaga kesehatan.
c. Intervensi medis teknis
Pembersihan karang gigi
Pemeriksaan mulut, pengobatan sementara
Aplikasi fluor : melalui pasta gigi, kumur dengan larutan
yang mengandung fluor
Fissure sealant, penambalan dengan metode ART
(Atraumatic Restorative treatment technique),
pencabutan, rujukan.
d. Manajemen
Supervisi dan bimbingan teknis
Pelaporan
Penilaian (evaluasi)
Penilaian (evaluasi) UKGS ini dilaksanakan beberapa
komponen :
- Komponen kegiatan
- Komponen karya cipta
- Komponen hasil antara
- Komponen dampak
e. Pembinaan
Pembinaan mencakup :
Pembinaan untuk mempertahankan dan perbaikan
status kesehatan gigi dan mulut yang telah dicapai.
Pembinaan peran serta melalui forum komunikas tatap
muka, latihan keterampilan guru dan sebagainya.

9
B. TAHAPAN ASUHAN KEPERAWATAN GIGI
Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dikatakan suatu proses
karena menggunakan pendekatan sistematik dalam pelayanan
perawatan gigi. Didalam pelaksanaannya terdapat beberapa aspek
atau perilaku kunci yaitu sebagai berikut :
1. Pengkajian
2. Diagnosa keperawatan gigi
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
Proses keperawatan gigi yang ditujukan untuk pemberian
pelayanan klinis keperawatan gigi menunjukan bahwa seorang
perawat gigi bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan
memecahkan masalah dalam ruang lingkup praktek pelayanan
asuhan keperawatan gigi.

1. Pengkajian
Tahap pengkajian merupakan fondasi dari proses
keperawatan gigi. Pengkajian adalah seni mengumpulkan dan
menganalisis data-data subyektif maupun obyektif dari klien
dan mengarahkan penilaian kepada kebutuhan manusia dari
klien dan hal-hal yang dapat menghalangi pemenuhan
kebutuhan tersebut yang berhubungan dengan pelayanan
asuhan keperawatan gigi.
Pengkajian yang sistematis dalam keperawatan dibagi dalam
empat tahap kegiatan, yang meliputi : pengumpulan data,
analisis data, sistematika data dan penentuan masalah. Adapula
yang menambahkannya dengan kegiatan dokumentasi data

10
(meskipun setiap langkah dari proses keperawatan harus selalu
didokumentasikan juga).
Pengumpulan dan pengorganisasian data harus
menggambarkan dua hal, yaitu : status kesehatan klien dan
kekuatan masalah kesehatan yang dialami oleh klien.
Pengkajian keperawatan data dasar yang komprehensif
adalah kumpulan data yang berisikan status kesehatan klien,
kemampuan klien untuk mengelola kesehatan dan
keperawatannya terhadap dirinya sendiri dan hasil konsultasi
dari medis atau profesi kesehatan lainnya.
Ada beberapa proses pengkajian suatu masalah yaitu :
a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi
tentang klien yang dilakukan secara sistematis untuk
menentukan masalah-masalah, serta kebutuhan-kebutuhan
keperawatan dan kesehatan klien.
Pengumpulan informasi merupakan tahap awal dalam
proses keperawatan gigi. Dari informasi yang terkumpul,
didapatkan data dasar tentang masalah-masalah yang
dihadapi klien. Selanjutnya data dasar tersebut digunakan
untuk menentukan diagnosis keperawatan gigi,
merencanakan asuhan keperawatan gigi, serta tindakan
keperawatan untuk mengatasi masalah-masalah klien.
Pengumpulan data dimulai sejak klien masuk klinik,
selama klien dirawat secara terus-menerus, serta pengkajian
ulang untuk menambah / melengkapi data.
1) Tujuan pengumpulan data:
Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan
gigi klien

11
Untuk menentukan masalah keperawatan gigi klien
Untuk menilai keadaan kesehatan gigi klien
Untuk membuat keputusan yang tepat dalam
menentukan langah-langkah berikutnya.
Karakteristik data harus lengkap, akurat dan nyata,
relevan.
2) Jenis data
Data Objektif
Merupakan data yang diperoleh melalui suatu
pengukuran dan pemeriksaan dengan menggunakan
standar yang diakui (berlaku), seperti : keadaan
rongga mulut, kebersihan gigi, warna kulit, tanda-
tanda vital, tingkat kesadaran, dll. Data-data
tersebut diperoleh melalui `senses` : Sight, smell,
hearing, touch dan taste.
Data Subjektif
Merupakan data yang diperoleh dari keluhan-
keluhan yang disampaikan oleh klien, misalnya rasa
nyeri ketika makan, pusing, mual, ketakutan,
kecemasan, ketidaktahuan, dan lain-lain.
3) Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data bisa didapat melalui beberapa
teknik diantaranya :
a) Wawancara
Tahapan wawancara / komunikasi :
Persiapan
Yaitu dengan membaca kartu status klien, agar
tidak ada prasangka buruk kepada klien. Jika klien
belum bersedia untuk berkomunikasi, perawat

12
tidak boleh memaksa atau memberi kesempatan
kepada klien kapan mereka sanggup. Pengaturan
posisi duduk dan teknik yang akan digunakan
dalam wawancara harus disusun sedemikian rupa
guna memperlancar wawancara.
Perkenalan
Langkah pertama perawat dalam mengawali
wawancara adalah dengan memperkenalkan diri :
nama, status, tujuan wawancara, waktu yang
diperlukan dan faktor-faktor yang menjadi pokok
pembicaraan. Perawat perlu memberikan
informasi kepada klien mengenai data yang
terkumpul dan akan disimpan dimana, bagaimana
menyimpannya dan siapa saja yang boleh
mengetahuinya.
Isi / Tahap Kerja
Selama tahap kerja dalam wawancara, perawat
memfokuskan arah pembicaraan pada masalah
khusus yang ingin diketahui.
Terminasi
Perawat gigi mempersiapkan untuk penutupan
wawancara. Untuk itu klien harus mengetahui
kapan wawancara dan tujuan dari wawancara
pada awal perkenalan, sehingga diharapkan pada
akhir wawancara perawat dan klien mampu
menilai keberhasilan dan dapat mengambil
kesimpulan bersama. Jika diperlukan, perawat
perlu membuat perjanjian lagi untuk pertemuan
berikutnya.

13
b) Pengamatan / Observasi
Observasi adalah mengamati perilaku dan keadaan
klien untuk memperoleh data tentang masalah
kesehatan dan keperawatan klien. Observasi
dilakukan dengan menggunakan penglihatan dan
alat indra lainnya, melalui rabaan, sentuhan dan
pendengaran. Tujuan dari observasi adalah
mengumpulkan data tentang masalah yang dihadapi
klien melalui kepekaan alat panca indra.
c) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik adalah melakukan pemeriksaan
fisik klien untuk menentukan masalah kesehatan
klien. Pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan
berbagai cara, diantaranya adalah:
Inspeksi
Adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara
melihat bagian tubuh yang diperiksa melalui
pengamatan.
Palpasi
Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan melalui
perabaan terhadap bagian-bagian tubuh yang
mengalami kelainan. Misalnya adanya tumor,
oedema, krepitasi (patah/retak tulang), dan lain-
lain.
Auskultasi
Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan melalui
pendengaran. Biasanya menggunakan alat yang
disebut dengan stetoskop. Hal-hal yang

14
didengarkan adalah : bunyi jantung, suara nafas,
dan bising usus.
Perkusi
Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan
mengetuk bagian tubuh menggunakan tangan
atau alat bantu seperti reflek hammer untuk
mengetahui reflek seseorang (dibicarakan
khusus). Juga dilakukan pemeriksaan lain yang
berkaitan dengan kesehatan fisik klien. Misalnya :
kembung, batas-batas jantung, batas hepar-paru
(mengetahui pengembangan paru), dan lain-lain.

b. Analisis Data
Analisis data merupakan kemampuan kognitif dalam
pengembangan daya berfikir dan penalaran yang
dipengaruhi oleh latar belakang ilmu dan pengetahuan,
pengalaman, dan pengertian keperawatan. Dalam melakukan
analisis data, diperlukan kemampuan mengkaitkan data dan
menghubungkan data tersebut dengan konsep, teori dan
prinsip yang relevan untuk membuat kesimpulan dalam
menentukan masalah kesehatan dan keperawatan klien.
Fungsi analisis :
Dapat menginterpretasi data keperawatan dan kesehatan
gigi, sehingga data yang diperoleh memiliki makna dan
arti dalam menentukan masalah dan kebutuhan klien
Sebagai proses pengambilan keputusan dalam
menentukan alternatif pemecahan masalah yang
dituangkan dalam rencana asuhan keperawatan gigi,
sebelum melakukan tindakan keperawatan gigi.

15
c. Prioritas Masalah
Apabila masalah telah diidentifikasi, maka disusun daftar
masalah yang ditemukan, kemudian diprioritaskan. Hal ini
dilakukan karena tidak mungkin semua masalah diatasi
bersama-sama sekaligus. Jadi diputuskan masalah mana
yang dapat diatasi terlebih dahulu.
Dalam memprioritaskan kebutuhan klien, hirarki Maslow
menjadi rujukan perawat dalam menentukan pemenuhan
kebutuhan klien. Kebutuhan fisiologi menjadi kebutuhan
utama manusia, kemudian diikuti oleh kebutuhan-kebutuhan
psikososial seperti : aman-nyaman, pengetahuan, cinta-
memiliki, harga diri dan aktualisasi diri.

2. Diagnosa
Dalam pelayanan asuhan keperawatan gigi, diagnosa dapat
diartikan sebagai analisis dari penyebab dan sifat dari suatu
masalah dan atau situasi atau suatu pernyataan mengenai
solusinya. Menurut para ahli (perry & potter, 2005) :
a) Abdellah ( 1957 ) : Diagnosa keperawatan adalah
penentuan sifat dan keluasan masalah keperawatan yang
ditunjukkan oleh pasien individual atau keluarga yang
menerima asuhan keperawatan.
b) Durand Prince ( 1966) : Diagnosa Keperawatan adalah
suatu pernyataan tentang konklusi yang dihasilkan dari
pengenalan terhadap pola yang berasal dari penyelidikan
keperawatan dari pasien.

16
Diagnosa Keperawatan Gigi ditegakkan berdasarkan :
a) Masalah aktual dan masalah potensial yang berhubungan
dengan kesehatan atau penyakit mulut pasien.
b) Faktor-faktor yang menyebabkan masalah dan faktor-faktor
resiko yang mungkin mempengaruhi.
c) Bukti-bukti yang mendukung diagnosa keperawatan gigi
d) Kekuatan klien yang dapat mendukung klien dalam
mencegah atau mengatasi masalah.
e) Fokus terhadap prioritas keperawatan.

Perawat gigi mengidentifikasi masalah-masalah dalam


rangka keperawatan gigi dapat dilakukan dalam rangka kerja
sama dengan dokter gigi. Gordon (1976) menyatakan bahwa
ada 3 komponen yang harus termasuk dalam sebuah
pernyataan diagnosa :
1) Masalah kesehatan mulut atau potensi masalah kesehatan
mulut yang dapat ditangani dalam intervensi keperawatan
gigi.
2) Kemungkinan penyebab atau faktor-faktor etiologi.
3) Tanda-tanda dan gejala yang dapat didefinisikan.

Komponen Diagnosa Keperawatan :


a) Problem (masalah)
Tujuan penulisan pernyataan masalah adalah
menjelaskan status kesehatan atau masalah kesehatan
klien secara jelas dan sesingkat mungkin. Karena pada
bagian ini dari diagnosa keperawatan mengidentifikasi apa
yang tidak sehat tentang klien dan apa yang harus diubah

17
tentang status kesehatan klien dan juga memberikan
pedoman terhadap tujuan dari asuhan keperawatan.
Dengan menggunakan standar diagnosa keperawatan
dari NANDA mempunyai keuntungan yang signifikan.
Membantu perawat untuk berkomunikasi satu dengan
yang lainnya dengan menggunakan istilah yang
dimengerti secara umum
Memfasilitasi penggunaan komputer dalam
keperawatan, karena perawat akan mampu
mengakses diagnosa keperawatan.
Sebagai metode untuk mengidentifikasi perbedaan
masalah keperawatan yang ada dengan masalah
medis.
Semua perawat dapat bekerja sama dalam menguji
dan mendefinisikan kategori diagnosa dalam
mengidentifikasi kriteria pengkajian dan intervensi
keperawatan dalam meningkatan asuhan
keperawatan.
b) Etiologi (penyebab)
Etiologi (penyebab) adalah faktor klinik dan personal
yang dapat merubah status kesehatan atau mempengaruhi
perkembangan masalah. Etiologi mengidentifikasi fisiologis,
psikologis, sosiologis, spiritual dan faktor-faktor lingkungan
yang dipercaya berhubungan dengan masalah baik sebagai
penyebab ataupun faktor resiko. Karena etiologi
mengidentifikasi faktor yang mendukung terhadap masalah
kesehatan klien, maka etiologi sebagai pedoman atau
sasaran langsung dari intervensi keperawatan. Jika terjadi

18
kesalahan dalam menentukan penyebab maka tindakan
keperawatan menjadi tidak efektif dan efisien.
c) Sign/symptom (tanda/gejala)
Identifikasi data subjektif dan objektif sebagai tanda
dari masalah keperawatan. Memerlukan kriteria evaluasi,
misalnya : bau pesing, rambut tidak pernah di keramas.
saya takut jalan di kamar mandi dan memecahkan
barang.

3. Perencanaan
Perencanaan adalah kategori dari perilaku keperawatan
dimana tujuan yang berpusat pada klien dan hasil yang
diperkirakan ditetapkan dan intervensi keperawatan dipilih
untuk mencapai tujuan tersebut.(Potter & Perry, 2005).
Langkah-langkah intervensi keperawatan :
a) Menetapkan Prioritas
Setelah merumuskan diagnosa keperawatan spesifik,
perawat menggunakan keterampilan berpikir kritis untuk
menetapkan prioritas diagnosa dengan membuat peringkat
dalam urutan kepentingannya. Prioritas ditegakkan untuk
mengidentifikasi urutan intervensi keperawatan ketika klien
mempunyai masalah atau perubahan multiple. (Carpenito,
1995).
Prioritas pemilihan adalah metode yang digunakan
perawat dan klien untuk secara mutualisme membuat
peringkat diagnosa dalam urutan kepentingan yang
didasarkan pada keinginan, kebutuhan dan keselamatan
klien. Perawat menggunakan prioritas untuk mengatur
intervensi untuk mencapai tujuan dan hasil yang

19
diperkirakan untuk memenuhi kebutuhan klien. Prioritas
diklasifikasikan sebagai tinggi, menengah dan rendah.
Prioritas bergantung pada urgensi dari masalah, sifat dari
pengobatan yang diberikan, dan interaksi diantara diagnosa
keperawatan.
b) Menetapkan Tujuan
Setelah mengkaji, mendiagnosis, dan menetapkan
prioritas tentang kebutuhan perawatan kesehatan klien,
perawat merumuskan tujuan dan hasil yang diperkirakan
dengan klien untuk setiap diagnosa keperawatan
(Gordon,1994). Maksud dari penulisan tujuan dan hasil
yang diperkirakan ada dua. Pertama, tujuan dan hasil yang
diperkirakan memberikan arahan untuk intervensi
keperawatan yang individual. Kedua, tujuan dan hasil yang
diperkirakan untuk menentukan keefektifan intervensi.
Bulechek & Mc Closkey (1985), mendefinisikan tujuan
sebagai petunjuk untuk pemilihan intervensi keperawatan
dan kriteria dalam evaluasi intervensi keperawatan. Tujuan
harus tidak hanya memenuhi kebutuhan klien.
Dua tipe tujuan dikembangkan untuk klien; yaitu
tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.
Tujuan jangka pendek adalah sasaran yang diharapkan
tercapai dalam periode waktu yang singkat, biasanya
kurang dari satu minggu (Carpenito, 1995).
Tujuan jangka panjang adalah sasaran yang
diperkirakan untuk dicapai sepanjang periode waktu
yang lebih lama, biasanya lebih dari satu minggu atau
berbulan-bulan (Carpenito, 1995). Tujuan jangka
panjang dapat dilanjutkan saat pemulangan ke fasilitas

20
keperawatan terampil, lingkungan rehabilitasi, atau
kembali ke rumah.

4. Implementasi
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan
yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari
masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus yang lebih
baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan
(Gordon, 1994, dalam Potter & Perry, 1997).
Untuk kesuksesan pelaksanaan implementasi keperawatan
agar sesuai dengan rencana keperawatan, perawat harus
mempunyai kemampuan kognitif, kemampuan dalam hubungan
interpersonal, dan keterampilan dalam melaksanakan tindakan.
Pelaksanaan implementasi harus berpusat pada kebutuhan
pasien, faktor-faktor lain yang memepengaruhi kebutuhan
keperawatan, dan kegiatan komunikasi.
a) Individualitas klien, dengan mengkomunikasikan makna
dasar dari suatu implementasi keperawatan yang akan
dilakukan.
b) Melibatkan klien dengan mempertimbangkan energi yang
dimilliki, penyakitnya, hakikat stress, keadaan psiko-sosio-
kultural, pengertian terhadap penyakit dan intervensi.
c) Pencegahan terhadap komplikasi yang mungkin terjadi.
d) Mempertahankan kondisi tubuh agar penyakit tidak menjadi
lebih parah serta upaya peningkatan kesehatan.
e) Upaya rasa aman dan bantuan kepada klien dalam
memenuhi kebutuhannya.
f) Penampilan perawat yang bijaksana dari segala kegiatan
yang dilakukan kepada klien.

21
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan penilaian terhadap sejumlah informasi
yang diberikan untuk tujuan yang telah ditetapkan (Potter
&Perrty, 2005). Evaluasi diartikan sebagai : selalu menjaga
tujuan suatu ketika muncul hal-hal baru dan memerlukan
penyesuaian perencanaan (Steven, F., 2000).
a) Tujuan Evaluasi
Menilai apakah perawatan sesuai dengan yang
diharapakan oleh pasien dan perawat, dengan
mengadakan evaluasi selama proses perawatan,
sehingga dapat melakukan penyesuaian tepat pada
waktunya.
Menilai apakah perawat sesuai dengan yang diharapkan
oleh pasien dan perawat, dengan mengadakan evaluasi
selama proses perawatan, sehingga dapat melakukan
penyesuaian tepat pada waktunya.
b) Komponen Evaluasi
Mengumpulkan data yang berhubungan.
Perawat mengumpulkan data sehingga dapat di tarik
kesimpulan tentang apakah tujuan telah terpenuhi. Hal
ini biasanya diperlakukan untuk mengumpulkan data
baik baik subjektif maupun objektif.
Membandingkan data dengan hasil
Perawat dan klien berperan aktif dalam membandingkan
respon klien dengan hasil yang diinginkan, misalnya
apakah klien berjalan tanpa bantuan.
Menghubungkan aktivitas dengan hasil
Tindakan yang di lakukan perawat harus berorientasi
pada hasil dan di terima oleh pasien.

22
Menggambarkan kesimpulan tentang masalah
Perawat menggunakan penilaian tentang pencapaian
tujuan apakah rencana perawatan efektif dalam
menyelesaikan masalah klien selanjutnya ditarik satu
kesimpulan dari masalah klien.

C. Strategi Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut (di


Pelayanan Puskesmas dan Rumah Sakit)

1. Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
kabupaten / Kota yangbertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja.
Standar adalah minimal requitment yang harus dipenuhi
(menjelaskan apa yang dicapai, persyaratan yang harus dipenuhi
agar dapat disebut bermutu).
Pelayanan kesehatan kesehatan gigi adalah segala upaya
pencegahan dan pengobatan penyakit, serta pemulihan dan
peningkatan kesehatan gigi yang dilaksanakan atas dasar
hubungan antara dokter gigi atau tenaga kesehatan gigi lainnya
dengan individu / masyarakat yang dibutuhkannya. Standar
spesifikasi teknis atau yang dibakukan disusun berdasarkan
konsekuen semua pihak terkait. Dengan memperhatikan syarat
kesehatan, keamanan, lingkungan, perkembangan ilmu
pengetahuan perkembangan masa kini, dan masa yang akan
datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.
a. Standar Pengorganisasian dan tatalaksana
Dokter gigi bertugas :

23
menyusun rencana kerja dan kebijaksnaan teknis pelayanan
kesehatan gigi
menentukan pola dan tata cara kerja
memimpin pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan gigi
melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi
kegiatan pelayan kesehatan gigi
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi dan
mengawasi kegiatan mutu pelayanan kesehatan gigi
dokumen terkait
program pelayanan Kesehatan Gigi

Perawat Gigi bertugas :


Mampu melaksanakan pelayanan promotif, preventif,
pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan gigi
Mampu melaksanakan asistensi dokter gigi sesuai
kompetensi dan wewenangnya.

b. Uraian tugas Dokter gigi


Melaksanakan dan memberikan upaya pelayanan kesehatan
gigi dengan penuh tanggung jawab sesuai keahlian dan
kewenangannya.
Melaksanakan pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan
gigi sesuai standar prosedur operasional, tata kerja dan
kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemimpin Puskesmas.
Membuatkan rekam medik gigi yang baik dan lengkap serta
dapat dipertanggung jawabkan.
Melaksanakan upaya pelayanan kesehatan gigi sesuai
standar profesi dan mematuhi peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

24
Melaksanakan dan meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan gigi.

Uraian tugas Perawat gigi


Melaksanakan dan memberikan upaya pelayanan asuhan
keperawatan gigi dengan penuh tanggung jawab sesuai
keahlian dan kewenangannya.
Melaksanakan pelayanan keperawatan gigi sesuai standar
prosedur operasional, tata kerja dan kebijakan yang telah
ditetapkan oleh pimpinan Puskesmas.
Membuat catatan-catatan yang perlu dalam rekam medik
gigi secara baik dan lengkap serta dapat dipertanggung
jawabkan.
Melaksanakan upaya pelayanan upaya kesehatan gigi
sessuai standar profesi dan perundangan yang mematuhi
peraturan berlaku.
Melaksanakan dan meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan gigi.
Melaksanakan dan menjaga keselamatan klinik pelayanan
kesehatan gigi meliputi keamanan dan kebersihan alat dan
ruangan serta pencegahan pencemaran lingkungan.

c. Standar pelayanan kesehatan gigi


Pelayanan pencegahan
Pelayanan yang ditujukan kepada komunitas :
kampanye kesehatan gigi melalui penyuluhan.
Pelayanan yang ditujukan kepada kelompok : promosi
kesehatan gigi dan mulut melalui program pendidikan
kepada kelompok tertentu, program sikat gigi massal.

25
Pelayanan yang ditujukan kepada perorangan :
pemeriksaan gigi dan mulut, nasehat dan petunjuk
kepada perorangan mengenai hygiene mulut, dan
pelaksanaan fissure sealent.
Pelayanan medik gigi dasar
Pembersihan karang gigi
Ekstraksi tanpa komplikasi
Fissure sealent
Restorasi tumpatan
Menghilangkan traumatik oklusi
Perawatan saluran akar
Pelayanan kesehatan rujukan
Pencatatan dan pelaporan

2. Pengertian Rumah Sakit


Rumah sakit adalah intitusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat.
a. Tanggung jawab
Petugas poli gigi mencatat data pasien dibuku registrasi
poli gigi, kunjungan atau berulang, mempersiapkan alat yang
diperlukan, membersihkan dan mensterilkan alat yang telah
digunakan. Dokter gigi melakukan pemeriksaan, tindakan dan
pengobatan serta penyuluhan kesehatan gigi dan mulut.

b. Uraian prosedur
- Pasien datang dari loket pendaftaran dengan membawa
rekam medik atau status pasien.

26
- Petugas menerima rekam medis dan nomor urut antrian
- Petugas memanggil pasien sesuai dengan nomor antrian.
- Petugas mencocokan identitas pasien dengan rekam
medis, bila tidak sesuai dikonfirmasi ke sub unit
pendaftaran
- Petugas mempersilahkan pasien duduk di dental unit
- Dokter gigi melakukan anamnnesa pasien untuk
menegakkan diagnosa.
- Dokter gigi mempeertimbangkan perlu apa tidak dilakukan
pemeriksaan penunjang (laboratorium, RO foto)
- Dokter gigi / perawat gigi membuat rencana perawatan
dengan pertimbangan perlu atau tidak dilakukan rujukan
kepelayananan lebih tinggi.
- Dokter gigi melakukan tindakan perawatan
- Dokter gigi / perawat gigi memberikan penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut pada pasien.
- Dokter gigi / perawat gigi mendokumentasikan tindakan
dan pengobatanyang diberikan pada pasien ke rekam
medik atau pasien dan memberikan resep pada pasien.
- Petugas membersihkan dan mensterilkan alat-alat yang
telah digunakan.
- Petugas mencatat status atau rekam medik ke buku
register poli gigi.

27
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Untuk mencapai derajat kesehatan gigi dan mulut anak sekolah


yang optimal, Usaha Kesehatan Gigi Sekolah harus diutamakan
pada upaya meningkatkan kemampuan self care (pemeliharaan
diri ) melalui kegiatan UKGS.
2. Upaya kesehatan masyarakat berupa upaya promotif preventif
dilaksanakan oleh tenaga non profesional terutama oleh guru /
dokter kecil sebagai bagian integral dari UKS.
3. Upaya kesehatan perorangan dilaksanakan oleh tenaga
profesional ( dokter gigi, perawat gigi ).
4. UKGS diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta, di bawah
binaan Puskesmas dan TP UKS.
5. Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dikatakan suatu proses
karena menggunakan pendekatan sistematik dalam pelayanan
perawatan gigi. Didalam pelaksanaannya terdapat beberapa aspek
atau perilaku kunci yaitu sebagai berikut :
Pengkajian
Diagnosa keperawatan gigi
Perencanaan
Implementasi
Evaluasi
6. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
kabupaten / Kota yangbertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja

28
7. Rumah sakit adalah intitusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat.

B. SARAN
Untuk mahasiswa diharapkan untuk lebih memahami tentang konsep
dasar asuhan keperawatan gigi dan mulut.

29
DAFTAR PUSTAKA

1. https://dokumen.tips/document/standar-pelayanan-gigi-di-
puskesmas.html

2. https://www.pantirapih.or.id/index.php/artikel/rekam-medis/254-
undang-undang-rumah-sakit

3. https://polyklinik.blogspot.co.id/2017/03/sop-poli-gigi-rsgm-unand-
html?m=1

4. http://keluargaakg.blogspot.co.id/2016/12/askep-gigi-dan-
mulut.html

5. https://damaranisiwii.wordpress.com/2014/04/15/proses-asuhan-
keperawatan-gigi/

6. http://pdgi.or.id>uploads>2015/04>UKGS

30

Anda mungkin juga menyukai