Anda di halaman 1dari 16

PENGELOLAAN PERALATAN, OBAT DAN BAHAN

Dalam pengelolaan peralatan, obat dan bahan


dibedakan atas:

A. Habis pakai (juga disebut dapat diperbaharui)


◦ Contoh (spuit, aplikator bonding)

B. Tidak habis pakai (tidak dapat diperbaharui)


◦ Contoh dental unit, peralatan konservasi gigi,
tang cabut, light curing.
4 langkah Pengelolaan Obat

1. Pemesanan

2. Penyimpanan

3. Pengeluaran

4. Pemeliharaan
Pemesanan Obat

Langkah langkah :
a. Menyusun daftar kebutuhan dari mengetahui
sebelumnya dan perkiraan pemakaian sekarang

b. Menyesuakan kebutuhan dengan


sumber daya yang tersedia dan
membuat perkiraan biaya

PERALATAN, BAHAN DAN JUMLAH HARGA SATUAN HARGA TOTAL


OBAT
Kaca mulut 20 15.000 300.000
Sterilisator 1 3.000.000 3.000.000
Spuit 20 boks 50.000 1.000.000
Total harga 4.300.000
c. Menggunakan katalog

d. Mengisi formulir pemesanan atau permintaan


NOMOR PERALATAN, NAMA
BAHAN DAN OBAT PERALATAN, HARGA
JENIS SATUAN JUMLAH TOTAL
BAHAN DAN OBAT SATUAN

Hem 601 190 Tang molar Paruh 2 sisi 5 5 500.000 2.000.000

e. Menghitung keperluan obat


1. Kebutuhan Di BPG
Gambaran situasinya dihitung dari berapa jumlah kunjungan pasien
rata-rata perbulan selain itu dihitung pula berapa jumlah pasien yang
memerlukan perawatan tumpatan, ekstraksi, scaling, perawatan syaraf, rehabilitaif
dan bedah minor
2. Kebutuhan Di UKGS
Gambaran situasi antara lain berapa jumlah SD yang dibina dan
beberapa jumlah murid yang dilayani. Jenis kegiatan di UKGS yaitu : tumpatan,
ekstraksi dengan topikal anastesi, penyuluhan dan sikat gigi bersama.
Contoh :
amalgam 1 botol (50 cc) dapat menumpat kurang lebih untuk
30 tumpatan dan Hg 1 botol (50 cc) dapat dipakai untuk
menumpat kurang lebih amalagam untuk 50 tumpatan.
Bila dalam satu bulan jumlah pasien yang memerlukan
tumpatan 200 maka amalgam yang dibutuhkan adalah 1/30 x
200 = ± 6,5 botol, Hg yang dibutuhkan adalah 1/50 x 200 = 4
botol.
Penyimpanan peralatan bahan dan obat

Peralatan, bahan dan obat disimpan


dalam dua tempat yaitu :
1. tempat penyimpanan utama atau
2. cadangan dimana persediaan disimpan tetapi tidak digunakan.

Obat disimpan dilemari kering sejuk terhindar dari cahaya


Tablet disimpan diwadah kedap Udara ditutup botolny a
diberi label
Dikasih tanda merah batas waktu kadaluarsa hrs cepat
dikeluarkan
Obat yg berbahaya lemari khusus trkunci diberi catatan
Pengeluaran

Peralatan, Tanggal Diterima dari Faktur Jumlah yg diterima Jumlah Neraca


bahan dan dikeluarkan persediaan
obat

Kasa 1/4 Gudang 456 10 gulung 2 gulung 8 gulung


5/4 4 gulung 4 gulung

Terdapat tiga prosedur administrasi yang berkaitan dengan pengeluaran


peralatan yaitu:
1. Pencatatan dibuku besar
2. Surat pengeluaran peralatan, bahan dan obat
3. Inventaris
Pemberian Obat Obatan Dalam Perawatan Gigi

1. Konservatif :
A. Penambalan Tetap :
A.1 Iritasi pulpa dan karies media :
Tindakan Yang dilakukan :
Pembuangan jaringan karies.
Preparasi cavitas.
Sterilisasi cavitas.
Obat obatan yang diberikan :
Zinc phosphat cement.
Tambalan tetap ( amalgam, art, luxilut, silikat, fuji, dll ).
Instruksi.
A.2 Hiperemi pulpa :
Tindakan yang dilakukan :
Pembuangan jaringan karies.
Preparasi cavitas.
Sterilisasi cavitas.
Obat obatan Yang diberikan
Eugenol kapas.
Fletcer.
Pasien diintruksikan kembali 1 ( satu ) minggu lagi. Sesudah pasien
kembali tambalan sementara dibongkar diganti dengan :
Zinc phosphat cement.
Tambalan tetap.
Instruksi.
A.3 Hp. Profunda :
Tindakan yang dilakukan :
Pembuangan jaringan karies.
Preparasi cavitas.
Sterilisasi cavitas.
Obat obatan Yang diberikan :
Perlindungan pulpa dengan Dycal atau calxyl.
Zinc phosphat cement.
Pasien diinstruksikan untuk kembali 3 – 7 hari lagi. Sesudah pasien
kembali tambalan sementara dibongkar diganti dengan :
Zinc phosphat cement.
Tambalan tetap.
Instruksi
B. Penambalan Sementara :
B.1 Pulpitis :
Tindakan yang dilakukan :
Pembuangan jaringan karies.
Sterilisasi cavitas.
Obat obatan Yang diberikan :
Knj 1 ( devitalisasi pulpa ). + Tambalan smtr dengan Fletcer atau
cavit. Pemberian analgetik peroral
Knj 2 Strerilisasi Pilpa ( TKF, CHKM )
Knj 3 Obat Mumufikasi ( Putrex Iodoform Pasta ) + Tambal dg Zinc
Phospat
Knj 4 Tambalan Tetap
Gangren pulpa :
Tindakan yang dilakukan :

Pembuangan jaringan karies.


Pembukaan atap pulpa.
Sterilisasi cavitas

Obat obatan Yang diberikan :

Knj 1 Strerilisasi Pilpa ( TKF, CHKM )


Knj 2 Obat Mumufikasi ( Putrex Iodoform Pasta ) +
Tambal dg Zinc Phospat

Knj 3 Tambalan Tetap


GP dengan PD ( Gangren pulpa dengan Periodontitis ) :

Tindakan yang dilakukan :


Pembuangan jaringan karies.
Pembukaan atap pulpa.
Sterilisasi cavitas.
Tutup dengan kapas (longgar).
Obat obatan Yang diberikan :
Pemberian antibiotik dan analgesik per oral
Intruksikan pasien kembali 3 hari lagi.
Tidak sakit Perawatan mumufikasi

Pencabutan gigi tetap :


Tindakan yang dilakukan :
Oleskan betadin anestesi ( lidocain atau pehacain ).
lakukan pemisahan gigi dari gusi dengan bein. Pencabutan gigi.
Pemberian tampon.
Obat obatan Yang diberikan :
Pemberian antibiotik, analgetik, anti imflamasi ( kalau perlu ) per oral.
D. Abses Gigi ( Infeksi Gigi)
Penatalaksanaan
Pengobatan simptomatik dapat diberikan parasetamol atau ibuprofen atau
asam mefenamat.
a) Parasetamol
Dosis dewasa :500 mg setiap 6-8 jam.
Dosis anak : 10-15 mg/kgbb, setiap 6-8 jam.
b) Ibu profen
Dosis dewasa : 200mg 3 kali sehari.
c) Asam Mefenamat
Dosis dewasa : 500mg awal dilanjutkan 250 mg 3 kali sehari
Pulpitis Akut (Gigi berlubang)
Penatalaksanaan
Pemberian obat analgetik(Kemenkes, 2012)
a) Parasetamol
Dosis dewasa :500 mg setiap 6-8 jam
Dosis anak : 10-15 mg/kgbb, setiap 6-8 jam
b) Ibuprofen
Dosis dewasa : 200mg 3 kali sehari
c) Asam Mefenamat
Dosis dewasa : 500mg awal dilanjutkan 250 mg 3 kali sehari sesudah makan
Jika selama 2 sampai 3 hari gejala belum sembuh segera hubungi dokter
Gingivitis ( Gusi Bengkak )
Penatalaksanaan
a) Pasien dianjurkan untuk menjaga kebersihan mulut dan berkumur
dengan 1 gelas air hangat ditambah 1 sendok teh garam, atau bila ada
dengan obat kumur iodium povidon setiap 8 jam selama 3 hari.
b) Bila kebersihan mulut sudah diperbaiki dan tidak sembuh, rujuk ke
Rumah Sakit untuk perawatan selanjutnya.Perlu dipikirkan kemungkinan
sebab sistemik.
c) Perikoronitis memerlukan antibiotik selama 5 hari: amoksisilin 500
mg setiap 8 jam.
d) Pasien dirujuk ke dokter gigi untuk penanganan selanjutnya yaitu
membersihkan karang gigi
Periodontitis ( Pelepasan Gigi karena Rusaknya Gusi )
Penatalaksanaan
a) Karang gigi, selulit yang diakibatkan oleh makanan dan penyebab
lokal lainnya harus dibersihkan/diperbaiki.
b) Pemberian antibiotik amoksisilin 500 mg dan metronidazol 250 mg
setiap 8 jam selama 5 hari.
c) Pasien dianjurkan berkumur selama ½ - 1 menit dengan larutan
povidon 1%, setiap 8 jam.
d) Bila sudah sangat goyah, gigi harus segera dicabut.
e) Analgesik jika diperlukan
Perikoronitis Akut ( Infeksi Gusi )
Penatalaksanaan
a) Pemberian antibiotik amoksisilin 500 mg dan metronidazol 250 mg setiap 8 jam
selama 5 hari.
b) Pasien dianjurkan berkumur selama ½ - 1 menit dengan larutan povidon iodin1%,
setiap 8 jam.
c) Pemberian parasetamol 500 mg 3 - 4 x sehari atau analgesik lain seperti ibuprofen
atau asam mefenamat (Kemenkes, 2012).
d) Jika selama 2 sampai 3 hari gejala belum sembuh segera hubungi dokter

Trauma Gigi dan Jaringan Penyangga


Penatalaksanaan
a) Pertolongan pertama dilakukan untuk semua luka pada wajah dan mulut. Jaringan
lunak Harus dirawat dengan baik.
b) Pembersihan dan irigasi yang perlahan dengan saline akan membantu mengurangi
jumlah jaringan yang mati dan resiko adanya keadaan anaerobik. Antiseptik permukaan
juga digunakan untuk mengurangi jumlah bakteri.
c) Pemberian antibiotik diperlukan hanya sebagai profilaksis bila terdapat luka pada
jaringan lunak sekitar. Apabila luka telah dibersihkan dengan benar maka pemberian
antibiotik harus
dipertimbangkan kembali.
d) Simptomatik : pemberian Parasetamol 500 mg 3-4 x sehari atau Ibuprofen dan Asam
Mefenamat. Ibuprofen dosis untuk dewasa:
200mg 3 kali sehari. Asam Mefenamat dosis dewasa: 500mg awal dilanjutkan 250 mg
3xsehari sesudah makan. Jika selama 2-3 hari gejala belum sembuh segera hubungi
dokter.

Anda mungkin juga menyukai