Anda di halaman 1dari 12

Pemeriksaan Gigi dan Mulut

No. Dokumen : SOP/I/2018/


No. Revisi : 00
SOP Tgl. Terbit: 08 / 01/ 2018
Halaman : 1/5

UPTD PUSKESMAS dr. AZIZ GOPUR


CILAMAYA NIP.19700624.200701.1.007

Pengertian Pemeriksaan gigi dan mulut adalah cara mengurus atau menjalankan
prosedur di poli gigi dan mulut
Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi petugas dalam melaksanakan pelayanan
pemeriksaan dan perawatan kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas
Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. tentang pelayanan klinisberkesinambungan
terkait pemeriksaan gigi dan mulut
Referensi Standar Pelayanan Medis Kedokteran gigi indonesia (Depkes RI-Jakarta
2002)
SOP Gigi (http//http://www.scribd.com/doc/149659239/SOP-GIGI)
Langkah- langkah 1. URAIAN UMUM
A. Kriteria Persiapan
a. PersiapanRuangandanAlat
1. Meja, kursidan dental unit
2. Alat-alat Gigi yang sudahdsterilkan
3. Bahan-bahan / obat-obatan untuk gigi
4. Kompresor
5. Bor gigi.

b. PersiapanPetugas
Perlindungan diri dengan memakai celemek waterproff,
Masker dan handscoon, jika perlu menggunakan full face
self
c. Persiapan pasien
1. Pasien yang datang ke poli klinik gigi dan mulut harus
membawa kartu status yang sudah ada tanda pelunasan atau
stempel dari keuangan.
2. Pasien dipanggil dan dipersilahkan duduk di dental chair
senyaman mungkin untuk pasien dan operator.

B. Penatalaksanaan
a. Pemeriksaan Pasien
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan Intra oral
3. Pemeriksaan ekstra oral

b. PersiapanTindakan
1. Catat rencana tindakan
2. Konseling
3. Sterilisasi instrument
c. MelakukanTindakan
1. Konservatif
2. Pencabutan

d. Pemeliharaan Ruangan dan Alat

e. Pencatatan dan pelaporan


1. Kartu rawat jalan
2. Register rawat jalan

2. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
1. Petugas menyiapkan ruangan dan alat, membersihkan meja,
kursi dan dental unit, menyiapkan alat-alat gigi, bahan-
bahan/obat-obatan untuk gigi, menghidupkan kompresor,
memeriksa apakah bor dapat berfungsi dengan baik.

2. Petugas memakai alat perlindungan diri seperlunya, misalnya


Lab Jas, masker dan sarung tangan.

3. Petugas melakukan pemeriksaan pasien, meliputi:


 Anamnesa :tentang keluhan utama, keluhan tambahan,
berapa lama, lokasinya dimana, apakah mengganggu tidur ,
tanyakan juga riwayat penyakit yang lain (Jantung, Kencing
manis, tekanan darah tinggi, kehamilan pada wanita, alergi,
asthma,tbc ).
 Pemeriksaan Intra Oral :
Gigi (karies, warna, posisi, bentuk)
Lidah (warna, kelainan yang ada, bentuk, ukuran)
Mukosa pipi (ulkus, lesi, radang)
Langit-langit keras (apakah ada kista, tumor, celah langit-
langit)
Dasar mulut (apakah bengkak, kista, penyumbatan kelenjar
ludah)
 Pemeriksaan ekstra oral ( pipi, bibir, kelenjar limfe )

4. Petugas menentukan diagnose dan melakukan persiapan tindakan


dan rencana tindakan, konseling kepada pasien tentang rencana
tindakan dan hal-hal yang penting diketahui oleh pasien serta
melaksanakan Sterilisasi instrument sebelum dilakukan tindakan
pengobatan gigi

5. Tindakan sesuai dengan diagnose dan jenis tindakan yang


diperlukan
A. Konservatif
a. PenambalanTetap
 Iritasi pulpa dan karies media
 Pembuangan jaringan karies Preparasi cavitas
 Sterilisasi cavitas
 Zinc phosphat cement
 Tambalan tetap (amalgam, art, luxilut, silikat, fuji, dll)
 Instruksi
2/ 5
1) Hiperemipulpa
 Pembuangan
jaringan karies
 Preparasi cavitas
 Sterilisasi cavitas.
 Eugenol kapas
 Fletcer
 Pasien diintruksikan kembali 1(satu) minggu lagi.
Sesudah pasien kembali tambalan sementara
dibongkar diganti dengan
- Zinc phosphat cement
- Tambalan tetap
- Instruksi

2) Hp. Profunda
 Pembuangan
jaringan karies
 Preparasi cavitas
 Sterilisasi cavitas
 Perlindungan pulpa dengan dycal atau calxyl
 Zinc phosphat cement.
 Pasien diinstruksikan untuk kembali 3 – 7 hari lagi.
Sesudah pasien kembali tambalan sementara
dibongkar diganti dengan
- Zinc phosphat cement.
- Tambalantetap.
- Instruksi.

b. PenambalanSementara
1) Pulpitis
 Pembuangan jaringan karies.
 Sterilisasi cavitas.
 Pemberian obat gigi untuk menghilangkan rasa sakit
dan obat untuk mematikan saraf gigi (devitalisasi
pulpa)Tambalan sementara dengan Fletcer atau cavil.
 Pemberian analgetik peroral. Pasien disuruh
kembali 3 (tiga, )hari lagi. Setelah pasien kembali
dilakukan :
- Bongkar tambalan sementara.
- Pembukaan atap pulpa.
- Sterilisasi cavitas
 Pemberian obat untuk sterilisasi pulpa (salah satu, TKF,
CHKM, chresopheneataurockle, ditaruh di kapas dan
diletakkan di ruang pulpa).
 Fletcer atau cavit.
 Pasien disuruh kembali antara4-7 hari lagi. Ketika
pasien kembali obatnya diganti. Penggantian obat
dilakukan minimal 2 kali. Kalau gigi masih sakit bila
diperkusi penggantian obat dilakukan lagi berulang-
ulang sampai pasien tidak merasa sakit lagi ketika gigi

3/5
diperkusi maka gigi dianggap sudah steril. Selanjut di
lakukan Sterilisasi cavitas
 Pemberian obat untuk sterilisasi pulpa (salah satu, TKF,
CHKM, chresophene atau rockle, ditaruh di kapas dan
diletakkan di ruang pulpa).
 Fletcer atau cavit.
 Pasien disuruh kembali antara4-7 hari lagi. Ketika
pasien kembali obatnya diganti. Penggantian obat
dilakukan minimal 2 kali. Kalau gigi masih sakit bila
diperkusi penggantian obat dilakukan lagi berulang-
ulang sampai pasien tidak merasa sakit lagi ketika gigi
diperkusi maka gigi dianggap sudah steril. Selanjut di
lakukan
- Bongkar tambalan sementara.
- Sterilisasi cavitas.
 Pemberian obat mumifikasi (putrex atau iodoform
pasta). Zinc phosphat cement.
 Pasien diinstruksikan kembali 1 minggu lagi. Sesudah
pasien kembali dilakukan :
- Pembuangan sebagian dari Zinc phosphat cement.
- Preparasi cavitas.
- Tambalan tetap (amalgam atau silikat) tergantung
keperluan, fungsi dan estetik.
- Instruksi.

2) Gangrenpulpa :
 Pembuangan jaringan karies.
 Pembukaan atap pulpa.
 Sterilisasi cavitas.
 Pemberian obat untuk jaringan pulpa (TKF, CHKM,
chresophene atau, cockle).
 Fletcer atau cavit.
 Pasien disuruh kembali antara 4-7 hari lagi. Prosedur ini
dilakukan minimal 2 kali sehari dengan mengganti obat
dalam pulpa. Kalau masih ada bau ganggren atau rasa
sakit kalau gigi diperkusi, penggantian obat dilakukan
lagi berulang-ulang sampai tidak ada rasa sakit lagi
ketika gigi diperkusi. Sesudah pulpa steril proses
selanjutnya sama dengan perawatan pulpitis di atas.

3) GP dengan PD (Gangren pulpa dengan Periodontitis)


 Pembuangan jaringan karies
 Pembukaan atap pulpa.
 Sterilisasi cavitas.
 Tutup dengan kapas (longgar).
 Pemberian antibiotic dan analgesik per oral
 Intruksikan pasien kembali 3 hari lagi.
 Sesudah pasien kembali dan gigi tidak sakit ketika
diperkusi,
Perawatan selanjutnya sama dengan perawatan
gangrene pulpa.

4/ 5
Catatan : Prosedur ini dilaksanakan kalau gigi masih
memungkinkan, untuk dilakukan penambalan tetap

c. Pencabutan
a) Pencabutan gigi tetap
 Oles kan betadin pada gigi yang akan dicabut.
 Penyuntikan dengan obat anestesi (liclocain atau
pehacain)
 Setelah terasa parasthesi lakukan pemisahan gigi dari
gusi dengan bein.
 Pencabutan gigi
 Pemberian tampon Instruksi.

b) Abses
 Abses pada akar gigi (lokal)
 Bersihkan daerah sekitar gigi
 Oleskan betadin
 Berikan antibiotik, analgetik dan anti inflamasi per oral.
Instruksikan kepada pasien agar kembali setelah obat
habis. Kalau pasien sudah sembuh lakukan
pencabutan gigi.
 Abses sub mukosa ( dengan gigi gangren)
- Buka atap pulpa.
- Bersihkan cavitas.
- Tutup dengan kapas (longgar).
- Berikan antibiotik, analgetik dan anti inflamasi per
oral.
- Instruksikan pasien kembali setelah obat habis, kalau
masih bengkak tambah obat lagi untuk dilanjutkan,
kalau sudah sembuh dapat dilakukan pencabutan
gigi.
 Abses subcutan (dengan gigi gangren)
- Oleskan betadin.
- Pemberian topical anestesi.
- Insisi abses.
- Drainage.
- Bersihkan.
- Kalau ekstra oral dan tersedia rubberdam, beri
rubberdam untuk drainage.
- Berikan antibiotik, analgetik dan anti inflamasi per
oral.
- Bila gigi dengan pulpa tertutup lakukan pembukaan
atap pulpa bila memungkinkan

d. Perawatan Jaringan Periodontal


1) Calculus
 Kumur-kumur.
 Pengambilan karang gigi supra dan sub ginggival.
 Dibersihkan.
 Oleskan betadin. Instruksi.

5/5
2) Periodontitis
 Oleskan betadin pada gusi.
 Lakukan Curetage.
 Bersihkan dengan menyemprotkan betadin.
 Kumur-kumur
 Berikan antibiotik, analgetik dan anti inflamasi per oral
 Instruksi

UNIT TERKAIT 1. Klinikumum 5. Kasir


2. Laboratorium 6. Apotek
3. Radiologi
4. UGD

DOKUMEN Rekam medik, Catatan tindakan


TERKAIT

6/ 5
Layanan Terpadu

No. Dokumen : SOP/I/2018/


UPTD No. Revisi : dr. AZIZ GOPUR
PUSKESMAS
CILAMAYA SOP
TanggalTerbit : 08/03/2018

Halaman :1/2

f. MelakukanTindakan
3. Konservatif
4. Pencabutan

g. Pemeliharaan Ruangan dan Alat

h. Pencatatan dan pelaporan


3. Kartu rawat jalan
4. Register rawat jalan

2. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
6. Petugas menyiapkan ruangan dan alat, membersihkan meja, kursi dan
dental unit, menyiapkan alat-alat gigi, bahan-bahan/obat-obatan untuk
gigi, menghidupkan kompresor, memeriksa apakah bor dapat berfungsi
dengan baik.

7. Petugas memakai alat perlindungan diri seperlunya, misalnya Lab Jas,


masker dan sarung tangan.

8. Petugas melakukan pemeriksaan pasien, meliputi:


 Anamnesa :tentang keluhan utama, keluhan tambahan, berapa
lama, lokasinya dimana, apakah mengganggu tidur , tanyakan juga
riwayat penyakit yang lain (Jantung, Kencing manis, tekanan darah
tinggi, kehamilan pada wanita, alergi, asthma,tbc ).
 Pemeriksaan Intra Oral :
Gigi (karies, warna, posisi, bentuk)
Lidah (warna, kelainan yang ada, bentuk, ukuran)
Mukosa pipi (ulkus, lesi, radang)
Langit-langit keras (apakah ada kista, tumor, celah langit-
langit)
Dasar mulut (apakah bengkak, kista, penyumbatan kelenjar
ludah)
 Pemeriksaan ekstra oral ( pipi, bibir, kelenjar limfe )
Petugas menentukan diagnose dan melakukan persiapan tindakan dan rencana
tindakan, konseling kepada pasien tentang rencana tindakan dan hal-hal yang
penting diketahui oleh pasien serta melaksanakan Sterilisasi instrument
sebelum dilakukan tindakan pengobatan gigi
7/5
9. Tindakan sesuai dengan diagnose dan jenis tindakan yang diperlukan
B. Konservatif
c. PenambalanTetap
 Iritasi pulpa dan karies media
 Pembuangan jaringan karies Preparasi cavitas
 Sterilisasi cavitas
 Zinc phosphat cement
 Tambalan tetap (amalgam, art, luxilut, silikat, fuji, dll)
 Instruksi

3) Hiperemipulpa
 Pembuangan jaringan
karies
 Preparasi cavitas
 Sterilisasi cavitas.
 Eugenol kapas
 Fletcer
 Pasien diintruksikan kembali 1(satu) minggu lagi. Sesudah
pasien kembali tambalan sementara dibongkar diganti dengan
- Zinc phosphat cement
- Tambalan tetap
- Instruksi

4) Hp. Profunda
 Pembuangan jaringan
karies
 Preparasi cavitas
 Sterilisasi cavitas
 Perlindungan pulpa dengan dycal atau calxyl
 Zinc phosphat cement.
 Pasien diinstruksikan untuk kembali 3 – 7 hari lagi. Sesudah
pasien kembali tambalan sementara dibongkar diganti dengan
- Zinc phosphat cement.
- Tambalantetap.
- Instruksi.

d. PenambalanSementara
4) Pulpitis
 Pembuangan jaringan karies.
 Sterilisasi cavitas.
 Pemberian obat gigi untuk menghilangkan rasa sakit dan obat
untuk mematikan saraf gigi (devitalisasi pulpa)Tambalan
sementara dengan Fletcer atau cavil.
 Pemberian analgetik peroral. Pasien disuruh kembali 3
(tiga, )hari lagi. Setelah pasien kembali dilakukan :
- Bongkar tambalan sementara.
- Pembukaan atap pulpa.
- Sterilisasi cavitas
 Pemberian obat untuk sterilisasi pulpa (salah satu, TKF, CHKM,
chresopheneataurockle, ditaruh di kapas dan diletakkan di

8/ 5
ruang pulpa).
 Fletcer atau cavit.
 Pasien disuruh kembali antara4-7 hari lagi. Ketika pasien
kembali obatnya diganti. Penggantian obat dilakukan minimal 2
kali. Kalau gigi masih sakit bila diperkusi penggantian obat
dilakukan lagi berulang-ulang sampai pasien tidak merasa sakit
lagi ketika gigi diperkusi maka gigi dianggap sudah steril.
Selanjut di lakukan Sterilisasi cavitas
 Pemberian obat untuk sterilisasi pulpa (salah satu, TKF, CHKM,
chresophene atau rockle, ditaruh di kapas dan diletakkan di
ruang pulpa).
 Fletcer atau cavit.
 Pasien disuruh kembali antara4-7 hari lagi. Ketika pasien
kembali obatnya diganti. Penggantian obat dilakukan minimal 2
kali. Kalau gigi masih sakit bila diperkusi penggantian obat
dilakukan lagi berulang-ulang sampai pasien tidak merasa sakit
lagi ketika gigi diperkusi maka gigi dianggap sudah steril.
Selanjut di lakukan
- Bongkar tambalan sementara.
- Sterilisasi cavitas.
 Pemberian obat mumifikasi (putrex atau iodoform pasta). Zinc
phosphat cement.
 Pasien diinstruksikan kembali 1 minggu lagi. Sesudah pasien
kembali dilakukan :
- Pembuangan sebagian dari Zinc phosphat cement.
- Preparasi cavitas.
- Tambalan tetap (amalgam atau silikat) tergantung keperluan,
fungsi dan estetik.
- Instruksi.
5) Gangrenpulpa :
 Pembuangan jaringan karies.
 Pembukaan atap pulpa.
 Sterilisasi cavitas.
 Pemberian obat untuk jaringan pulpa (TKF, CHKM,
chresophene atau, cockle).
 Fletcer atau cavit.
 Pasien disuruh kembali antara 4-7 hari lagi. Prosedur ini
dilakukan minimal 2 kali sehari dengan mengganti obat dalam
pulpa. Kalau masih ada bau ganggren atau rasa sakit kalau gigi
diperkusi, penggantian obat dilakukan lagi berulang-ulang
sampai tidak ada rasa sakit lagi ketika gigi diperkusi. Sesudah
pulpa steril proses selanjutnya sama dengan perawatan pulpitis
di atas.

6) GP dengan PD (Gangren pulpa dengan Periodontitis)


 Pembuangan jaringan karies
 Pembukaan atap pulpa.
 Sterilisasi cavitas.
 Tutup dengan kapas (longgar).
 Pemberian antibiotic dan analgesik per oral
 Intruksikan pasien kembali 3 hari lagi.

9/5
 Sesudah pasien kembali dan gigi tidak sakit ketika diperkusi,
Perawatan selanjutnya sama dengan perawatan gangrene
pulpa.
Catatan : Prosedur ini dilaksanakan kalau gigi masih
memungkinkan, untuk dilakukan penambalan tetap

c. Pencabutan
c) Pencabutan gigi tetap
 Oles kan betadin pada gigi yang akan dicabut.
 Penyuntikan dengan obat anestesi (liclocain atau pehacain)
 Setelah terasa parasthesi lakukan pemisahan gigi dari gusi
dengan bein.
 Pencabutan gigi
 Pemberian tampon Instruksi.

d) Abses
 Abses pada akar gigi (lokal)
 Bersihkan daerah sekitar gigi
 Oleskan betadin
 Berikan antibiotik, analgetik dan anti inflamasi per oral.
Instruksikan kepada pasien agar kembali setelah obat habis.
Kalau pasien sudah sembuh lakukan pencabutan gigi.
 Abses sub mukosa ( dengan gigi gangren)
- Buka atap pulpa.
- Bersihkan cavitas.
- Tutup dengan kapas (longgar).
- Berikan antibiotik, analgetik dan anti inflamasi per oral.
- Instruksikan pasien kembali setelah obat habis, kalau masih
bengkak tambah obat lagi untuk dilanjutkan, kalau sudah
sembuh dapat dilakukan pencabutan gigi.
 Abses subcutan (dengan gigi gangren)
- Oleskan betadin.
- Pemberian topical anestesi.
- Insisi abses.
- Drainage.
- Bersihkan.
- Kalau ekstra oral dan tersedia rubberdam, beri rubberdam
untuk drainage.
- Berikan antibiotik, analgetik dan anti inflamasi per oral.
- Bila gigi dengan pulpa tertutup lakukan pembukaan atap
pulpa bila memungkinkan

e. Perawatan Jaringan Periodontal


1) Calculus
 Kumur-kumur.
 Pengambilan karang gigi supra dan sub ginggival.
 Dibersihkan.
 Oleskan betadin. Instruksi.

2) Periodontitis
 Oleskan betadin pada gusi.

10/ 5
 Lakukan Curetage.
 Bersihkan dengan menyemprotkan betadin.
 Kumur-kumur
 Berikan antibiotik, analgetik dan anti inflamasi per oral
 Instruksi

6.Unit Terkait  Unit pendaftaran dan Rekam Medis


 Unit BP umum
 Unit Gigi
 Unit KIA-KB
 Unit Gizi
 Unit Farmasi
Unit laboratorium

7.Rekaman historis perubahan

No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal


mulai perubahan

11/5
12/ 5

Anda mungkin juga menyukai