Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan kesehatan gigi anak, salah satu kebijaksanaan
kesehatan gigi adalah meningkatkan upaya promotif dan preventif pada balita
dan anak pra sekolah.
Kesehatan gigi dan mulut sangat penting karena gigi dan gusi yang rusak dan
tidak dirawat akan menyebabkan rasa sakit, gangguan pengunyahan dan dapat
mengganggu kesehatan tubuh lainnya. Banyaknya karies, gingivitis dan gigi
berjejal harus segera ditangani dan semuanya dapat dicegah. Memelihara
kesehatan gigi dan mulut sangat penting untuk memperoleh kesehatan tubuh
kita. Khususnya pada anak-anak, karena pada masa anak- anak sangat penting
karena kondisi gigi susu (gigi decidui) saat ini sangat menentukan keadaan gigi-
gigi permanent penggantinya. Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang
optimal, maka harus dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan dapat
dimulai dari memperhatikan diet makanan, dan jangan terlalu banyak makanan
yang mengandung gula dan makanan yang lengket. Pembersihan plaks dan sisa
makanan yang tersisa dengan menyikat gigi, teknik dan caranya jangan sampai
merusak struktur gigi dan gusi. Pembersihan karang gigi dan penambalan gigi
yang berlubang oleh dokter gigi, serta pencabutan gigi yang sudah tidak bisa
dipertahankan lagi dan merupakan fokal infeksi. Kunjungan berkala ke dokter gigi
setiap enam bulan sekali baik ada keluhan ataupun tidak ada keluhan. Dengan
memperhatikan hal-hal tersebut, maka akan dicapai suatu kesehatan gigi dan
mulut yang optimal. Sehingga kesehatan jasmani dan rohani seperti yang
diharapkan akan tercapai.
Anak usia TK tergolong dalam kelompok rawan penyakit gigi dan mulut.Untuk
meningkatkan kesehatan gigi dan mulut, pemerintah melalui Departemen
kesehatan telah melakukan berbagai upaya pendekatan pelayanan kesehatan,
yaitu promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative secara terpadu dan
berkesinambungan.
Upaya ini diwujudkan dalam program UKS melalui puskesmas sebagai salah satu
kegiatan pokok puskesmas dalam rangka meningkatkan kwalitas kesehatan anak
Sejak dini.Usaha peningkatan kesehatan gigi dan mulut untuk anak TK
dilasanakan melalui kegiatan pokok kesehatan gigi dan mulut di puskesmas .

1
Perawatan gigi pada masa anak sangat penting karena kondisi gigi susu (gigi
decidui) saat ini sangat menentukan keadaan gigi-gigi permanent penggantinya.
Karies gigi dan penyakit periodontal merupakan penyakit yang paling banyak
ditemukan di rongga mulut, sehingga merupakan masalah utama kesehatan gigi
dan mulut. Karies gigi dan penyakit periodontal dapat dicegah melalui penerapan
kebiasaan memelihara kebersihan gigi dan mulut pada anak sedini mungkin.
B. Tujuan Pedoman
Sebagai pedoman dalam melaksanakan Kegiatan Upaya Kesehatan Gigi
Sekolah, sehingga kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana dan
target yang telah ditetapkan
C. Sasaran UKGTK
1. 100 % TK/RA/BA melakukan pendidikan/ penyuluhan Kesehatan gigi dan
mulut
2. 100 % TK/RA/BA melakukan sikat gigi bersama
3. Minimal 50% TK/RA/BA mendapat pelayanan medik gigi atas dasar
permintaan
D. Ruang Lingkup
Penyelenggaraan pendidikan kedsehatan gigi dan mulut yang meliputi ;

a. Pemeberian pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut


b. Latihan dan demonstrasi cara memelihara kebersihan gigi dan mulut
c. Penanaman kebiasaan pola hidup bersih dan sehat agar dapat di
implementasikan dalam kehidupan sehari-hari
E. Batasan Operasional
Upaya Kesehatan Gigi Taman kanak-kanak merupakan pelayanan kesehatan
gigi yang bersifat Promotif dan Preventif bagi peserta didik yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehtan gigi dan mulut peserta didik di taman kanak-kanak
secara optimal melalui pengetahuan sikap dan tindakan peserta didik dalam
memelihara kesehatan gigi dan mulut, meningkatkan peran serta guru, orang tua
dalam upaya promatif dan preventif, serta terpenuhinya kebutuhan pelayanan medik
gigi dan mulut bagi peserta didik.

2
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

Untuk menjalankan Upaya Kesehatan Gigi Taman Kanak-kanak didukung oleh


tenaga profesional dan tenaga perawat gigi.
A. Kualifikasi Sumber daya manusia
Kualifikasi SDM dan realisasi Tenaga UKGM yang ada sebagai berikut:

Kegiatan Kualifikasi SDM Realisasi


Program UKGS Profesi Dokter Gigi Diampu oleh 2 orang
- Luar Gedung DIII Kesehatan dengan latar belakang
Gigi pendidikan Profesi
Kedoktean ggi dan DIII
Kesehatan gigi

B. Distribusi Ketenagaan
Dokter Gigi
1. Sebagai penanggung jawab program UKGTK
2. Bersama kepala puskesmas dan perawat gigi menyusun rencana
kegiatan, monitoring dan evaluasi program
3. Memberi bimbingan dan pengarahan kepada perawatat gigi dan guru
4. Bertindak sebagai pelaksana UKGTK
Perawat Gigi

1. Bersama dokter gigi menyusun rencana UKGTK


2. Mengumpulkan data yang diperlukan dalam pelaksanaan UKGTK
3. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
Guru TK/RA/BA

1. Membantu tenaga kesehatan dalam mengumpulkan data screning, yaitu


pemeriksaan secara berkala
2. Pendidikan kesehatan pada murid
3. Sikat gigi masal secara rutin dan mandiri

3
C. Jadwal Kegiatan
Jadwal pelaksanaan Kegiatan UKGTK disepakati dan disusun bersama
dengan lintas program
No JENIS KEGIATAN LOKASI WAKTU PELAKSANA
1. Penyuluhan kesehatan 8 TK/RA/BA Bulan April, Penaggungjawab
gigi dan mulut Mei 2016 UKGTK
2. Pemeriksaan 8 TK/RA/BA Bulan April, Penaggungjawab
Kesehatan gigi dan Mei 2016 UKGTK
mulut
3. Sikat gigi masal 8 TK/RA/BA Bulan April, Penaggungjawab
Mei 2016 UKGTK

4
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang

B. Standart fasilitas
Untuk menunjang tercapainya tujuan kegiatan pelayanan UKGTK
Puskesmas Serayu Larangan memiliki penunjang yang harus dipenuhi
Kegiatan Pelayanan UKGTK Sarana Prasarana
Luar Gedung - Poster , Flash Card
- Alat Peraga berupa model gigi
(Pantom) dan sikat gigi

5
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A.Lingkup Kegiatan
1. Pendidikan kesehatan
2. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat
B.Metode/ Stategi
Untuk pemerataan jangkauan UKGTK dan adanya target kesehatan gigi dan
mulut tahun 2010 yang harus dicapai maka diterapkan strategi pentahaan
UKGS yang disesuaikan dengan paket-paket UKS sebagai berikut :
1. Tahap I atau paket minimal UKGS
Berupa pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa yang belum
terjangkau tenaga dan fasilitas keseghatan gigi.
Kegiatan berupa:
a. Pelatihan kepada guru pembina UKS dan dokter kecil tentang
pengetahuan kesehatan gigi dan mulut secara terintegrasi.
Pelatihandilakukan olh dinas pendidikan dengan nara sumber tenaga
kesehatan gigi
b. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dilaksanakan oleh guru
penjaskes/atau guru pembina UKS/Dokter kecil sesuai dengan kurikulum
yang berlaku( Buku pendidikan oleh raga dan kesehatan) unruk semua
murid kelas 1-6 dilaksanakan m inimal 1 x setiap bulan
c. Penceahan penyakit gigi dan mulut dengan melaksanakan kegiatan sikat
gigi bersama setiap hari minimal untuk kelas I,II dan III dibimbing oleh guru
menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor
2. Tahap II atau paket standar UKGS
Berupa pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa SD/MI yang sudah
terjangkau tenaga dan fasiitas kesehatan gigi yang tercbatas, kegiatan nya
adalah:
a. Pelatihan giru dan petugas kesehatan pentang pengetahuan kesehatan
gigi dan mulut secara terintegrasi.
6
b. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dilaksanakan oleh guru
penjaskes/ guru pembina UKS sesuai kurikulum yang berlaku
c. Pencegahan penyakit gigi dan mulut bagi siswa SD/MI dengan
melaksanakan kegiatan sikat gigi masal minimal untuk kelas I, II dan III
dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor minimal
1kali/bulan
d. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit oleh guru.
e. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut intuk siswa kelas I pada awal tahun
ajaran diikuti dengan pencabutan gigi susu yang sudah waktunya tangal,
dengan persetujuan tertulis ( informed consent) dari orang tua dan
tindakan dilakukan oleh tenaga kesehatan gigi.
f. Pelayanan medik dasar atas permintaan
g. Rujukan bagi yang memerlukan
3. Tahap III atau pake optimal UKGS
Berupa pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa SD/MI yang sudah
terjangkau tenaga dan fasilitas kesehatan gigi yang sudah memadai, dipakai
sistem inkrimental dengan pemeriksaan ulang setiap dua tauhun untuk gigi
yang tetap.kegiatan berupa :
a. Pelatihan giru dan petugas kesehatan pentang pengetahuan kesehatan
gigi dan mulut secara terintegrasi.
b. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dilaksanakan oleh guru
penjaskes/ guru pembina UKS sesuai kurikulum yang berlaku
c. Pencegahan penyakit gigi dan mulut bagi siswa SD/MI dengan
melaksanakan kegiatan sikat gigi masal minimal untuk kelas I, II dan III
dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor minimal
1kali/bulan
d. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit oleh guru
e. Pelayanan medik dasar atas permintaan pada murid kelas 1-VI ( care of
Demand)
f. Pelayanan medik dasar pada kelas terpilih sesuai kebutuhan ( treatment
need )
g. Rujukan bagi yang memerlukan

7
C.Langkah Kegiatan
a. Perencanaan ( P1)
Petugas merencanakan kegiatan Program UKGTK yang bersumber dari
dana BOK 2016.

b. Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)


- Membuat jadwal kegiatan UKGTK
- Mengkoordinasikan dengan bendahara
- Mengkoordinasikan dengan Pihak sekolah tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
- Melaksanakan kegiatan
d. Pengawasan, Pengendalian Penilaian ( P3 )
- Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
- Petugas menganalisa hasil kegiatan
- Petugas membuat kajian pencapaian dan menindak lanjuti

8
BAB V
LOGISTIK

Perencanaan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang


pelaksanannya dilakukan oleh semua petugas penanggungjawab program
kemudian diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masing-masing organisasi.
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan program
UKGTK direncanakan sesuai dengan tahapan kegiatan dan metoda
pemberdayaan yang akan dilaksanakan.
Kegiatan Program UKGS membutuhkan sarana dan prasarana yang meliputi :
- Poster , Flash Card
- Alat Peraga berupa model gigi (Pantom) dan sikat gigi
Prosedur pengadaan barang dilakukan oleh koordinator program UKGTK
berkoordinasi dengan petugas pengelola barang dan dibahas dalam pertemuan
mini lokakarya Puskesmas untuk mendapatkan persetujuan Kepala Puskesmas.
Sedangkan dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan direncanakan oleh
koordinator program UKGTK berkoordinasi dengan bendahara puskesmas dan
dibahas dalam kegiatan mini lokakarya puskesmas untuk selanjutnya dibuat
perencanaan kegiatan ( POA – Plan Of Action ).

9
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM

Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau


dampak, baik resiko yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan
maupun resiko yang terjadi pada petugas sebagai pelaksana kegiatan.
Keselamatan pada sasaran harus diperhatikan karena masyarakat tidak hanya
menjadi sasaran satu kegiatan saja melainkan menjadi sasaran banyak program
kesehatan lainnya. Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan
UKGTK perlu diperhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi
dan manajemen resiko terhadap segala kemungkinan yang akan terjadi pada saat
pelaksanaan kegiatan sehingga hal-hal yang tidak diinginkan bisa diminimalisir.
Upaya pencegahan resiko terhadap sasaran harus dilakukan tiap-tiap
kegiatan yang akan dilaksanakan :
a. Resiko yang mungkin terjadi pada sasaran saat sikat gigi masal adalah
terjatuhnya siswa karena saling dorong, sehingga dianjurkan untuk
didampingi oleh guru
b. Pemahaman tentang materi penyuluhan kurang maksimal karena anak-anak
ribut, sehingga dianjurkan untuk didampingi oleh guru
c. Pemeriksaan yang kurang maksimal karena faktor psikis ( takut) sehingga
dianjurkan untuk didampngi oleh guru

10
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari-hari


sering disebut Safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan
upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun
rohaniah petugas dan hasil kegiatannya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai
suatu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan.
Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan
suasana kerja yang aman, kondisi keselamatan yang bebas dari resiko
kecelakaan dan kerusakan serta penurunan kesehatan akibat dampak dari
pekerjaan yang dilakukan, bagi petugas pelaksana dan petugas terkait.
Keselamatan kerja disini lebih terkait pada perlindungan fisik petugas terhadap
resiko pekerjaan.
Perencanaan yang cermat dalam pelasanaan kegiatan UKGTK yang baik
dapat menghindarkan para pihak-pihak terkait dari hal-hal yang mengaruh pada
kecelakaan kerja sehingga tujuan utama kegiatan dapat tercapai dengan efisien
dan efektif guna menciptakan masyarakat yang sehat dan sadar akan kesehatan
gigi dan mulut. Upaya pencegahan resiko terjadap petugas UKGTK harus
dilakukan oleh tiap-tiap kegiatan yang dilakukan :
a. Resiko yang mungkin terjadi pada petugas UKGTK adalah kemungkinan
jatuhnya petugas dalam perjalanan menuju sekolah, maka harus
diantisipasi dan berhati-hati saat berkendara
b. Pada saat penyuluhan kemungkinan terdorongnya petugas oleh anak-anak
sehingga dianjurkan untuk didampingi guru
c. Resiko yang mungkin terjadi saat sikat gigi masal adalah terjatuhnya
petugas akibat desak-desakan/ didorong oleh siswa seningga dianjurkan
untuk didampingi guru

11
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang


untuk mengukur dan menilai mutu pelayanan. Pengendalian mutu sangat
berhubungan dengan aktifitas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu
merupakan upaya untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan
sesuai rencana dan menghasilkan keluaran yang sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan.
Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan
indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator
Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang
ditemukan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.

12
BAB IX
PENUTUP

Pedoman pelaksanaan program Usaha Kesehatan Gigi Taman Kanak-


kanak (UKGTK) ini dibuat untuk memberikan petunjuk dalam pelaksanaan
kegiatan UKGTK di Puskesmas Serayu Larangan, penyusunan pedoman
disesuaikan dengan kondisi riil yang ada di puskesmas, Keberhasilan program
UKGTK dapat terwujud apabila dilaksanakan secara terintegrasi baik lintas
program maupun lintas sektor, terarah dan berkesinambungan .Kegiatan UKGTK
tentu saja masih memerlukan inovasi-inovasi yang sesuai dengan pedoman yang
berlaku secara nasional. Perubahan perbaikan, kesempurnaan masih diperlukan
sesuai dengan kebijakan, kesepakatan yang menuju pada hasil yang optimal.
Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi petugas dalam melaksanakan
pelayanan program UKGTK di puskesmas agar tidak terjadi penyimpangan atau
pengurangan dari kebijakan yang telah ditentukan.

13

Anda mungkin juga menyukai