b. Benang
c. Needleholders
2. TEKNIK PENJAHITAN
2.1 Simple interrupted sutures 2.2 Cross interrupted sutures
Simple interrupted suture Digunakan jika panjang
merupakan teknik luka sedikit terlalu panjang
penjahitan yang sering untuk satu jahitan terputus
digunakan. Simple tunggal. Dapat digunakan
interrupted suture disebut pula untuk luka kecil
juga teknik jahitan terputus. dengan tekanan minimal
Jahitan ini adalah jenis atau tanpa ketegangan,
jahitan yang paling sering seperti biopsi atau laserasi
digunakan, karena traumatis (Javed, 2012).
sederhana dan dapat
Kelebihan teknik ini adalah
digunakan dalam semua
jahitan ini memberikan
prosedur bedah
ketegangan yang baik bagi
(Modi,2009).
luka dan memberikan hasil
Keuntungan teknik simple jahitan yang kuat (Javed,
interrupted suture adalah 2012).
jahitan yang dihasilkan
Kekurangan teknik ini
kuat, dapat digunakan di
adalah memerlukan waktu
daerah stress, bila benang
yang lama dalam
putus, hanya satu tempat
pengerjaannya (Javed,
yang terbuka, bila terjadi
2012).
infeksi luka cukup dibuka
jahitan ditempat terjadinya
infeksi (Modi,2009).
Kekurangan simple
interrupted suture adalah
memerlukan waktu
pengerjaan yang lebih lama
(Modi,2009)
2.3 Horizontal interrupted sutures 2.4 Vertical interrupted sutures
Jahitan matras horizontal Berguna untuk merapatkan
digunakan untuk luka dalam tepi luka secara tepat tetapi
dengan tekanan tinggi. tidak boleh dipakai di
Jahitan ini digunakan tempat yang
sebagai jahitan menetap vaskularisasinya kurang
atau sebagai jahitan (Modi,2009).
sementara pada batas luka,
Kelebihan teknik ini
yang sesuai dengan Simple
biasanya menghasilkan
interrupted sutures dan
penyembuhan luka yang
subkutikuler (Modi,2009).
cepat karena di dekatkannya
Kelebihan teknik tepi-tepi luka oleh jahitan
Horizontal interrupted ini (Modi,2009).
sutures adalah
Kerugian jahitan ini adalah
menghasilkan hasil jahitan
dapat meninggalkan bekas
yang kuat. Teknik ini sangat
luka. Resiko tersebut lebih
berguna dalam
besar pada tehnik ini oleh
memaksimalkan eversi
karena peningkatan tekanan
luka, mengurangi ruang
yang melewati luka dan
mati, dan mengurangi
terdapat empat titik masuk
ketegangan luka
dan keluar dari setiap
(Modi,2009).
jahitan pada kulit
Kekurangan teknik ini (Modi,2009).
adalah jahitan ini memiliki
resiko tinggi untuk
strangulasi jaringan dan
nekrosis batas luka jika
ikatan yang dilakukan
terlalu kuat (Modi,2009).
2.5 Lambert interrupted sutures
Pola jahitan ini digunakan
untuk menjahit organ
viscera dan merupakan pola
dasar untuk jahitan
gastrointestinal. Pola ini
selain digunakan pada
organ gastrointestinal juga
dipakai untuk organ
berlumen lainnya seperti
uterus (Mohan, 2009).
Keuntungan pola ini yaitu
bisa mencegah kebocoran
dan merupakan inisiator
kesembuhan karena adanya
pembalikan dari serosa.
Selain itu memiliki
keuntungan, mempercepat
proses kesembuhan luka
inverse jaringan serosa
(Mohan, 2009).
Kekurangan pola ini adalah
pola jahitan ini dapat
menghasilkan sedikit
stenosis usus (Mohan,
2009).
DAFTAR PUSTAKA
Adams B, Anwar J, Wrone DA, Alam M. 2010. Techniques for cutaneous sutured closures:
variants and indications. Semin Cutan Med Surg ;22(4):306-16.
Javed F, Al-Askar M, Almas K, Georgios ER, Al-Hezaimi K. 2012. Tissue reaction to various
suture materials used in oral surgical interventions. ISRN Dentistry;: 1
Modi M. 2009. Critical Evaluation of Suture Materials and Suturing Techniques in Implant
Dentistry. IJCID p 34-8
Mohan H K., Sathish B P H., Sripathi, Smitha P. 2009. Sutures and suturing techniques in
skin closure Vol 75. Issue 4. Indian J Dermatol Venereol Leprol
Sudisma, I Gusti Ngurah, dkk. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah Veteriner dan Teknik Operasi.
Ed. I, Ctkn I. Denpasar. Pelawa Sari