1.

5 Landasan Teori

Pakan adalah makanan/asupan yang diberikan kepada hewan ternak (peliharaan). Pakan
merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan hewan. Pakan adalah campuran
berbagai macam bahan organik yang diberikan kepada ternak untuk memenuhi kebutuhan zat-
zat makanan yang diperlukan bagi pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi. Agar
pertumbuhan dan produksi maksimal, jumlah dan kandungan zat-zat makanan yang diperlukan
ternak harus memadai (Suprijatna, 2008).

Zat yang paling penting yang harus ada pada pakan adalah karbohidrat, karena
karbohidrat merupakan sumber energi yang sangat diperlukan oleh tubuh. Zat penting dalam
pakan yaitu protein, karena protein merupakan zat yang fungsinya sebagai pengganti sel-sel
yang rusak. Berikutnya adalah lemak, lemak penting karena metabolisme dalam tubuh
membutuhkan lemak sebagai pengatur suhu tubuh. Vitamin dan mineral juga hal yang penting,
sebab protein dan vitamin dapat mendukung system imun yang diperlukan oleh tubuh. Pakan
yang berkualitas adalah pakan yang memiliki kandungan zat seperti protein, lemak, karbohidrat,
mineral dan vitaminnya yang seimbang.

Manajemen pakan adalah cara bagaimana kita dapat mengefisiensi pakan agar hewan
peliharaan dapat tercukupi kebutuhan pakannya dengan baik (Yasinta, 2009). Pakan pada anjing
harus dapat dimanajemen. Manajemen pakan sangat penting bagi pertumbuhan anjing sendiri.
Karena jika pakan tidak di manajemen akan menimbulkan masalah seperti kekurangan pakan dan
kelebihan pakan pada anjing. Yang perlu dimanajemen ialah kandungan yang ada pada pakan
anjing, waktu pemberian pakan, jenis pakan, dan porsi pakan anjing. Kandungan pakan anjing
harus diperhatikan karena sangat mempengaruhi kebutuhan pertumbuhan anjing. Waktu
pemberian pakan juga perlu diperhatikan, jika tidak anjing akan merasa kelaparan atau bisa saja
anjing kelebihan makan. Sebaiknya pemberian pakan anjing diberikan sesuai aturan, yaitu pagi
dan sore agar anjing terbiasa dan sistem metabolisme tubuhnya pun dapat bekerja dengan
maksimal dan tidak terlalu berat.

Siklus reproduksi adalah perubahan siklus yang terjadi pada sistem reproduksi (ovarium,
oviduk, uterus dan vagina) hewan betina dewasa yang tidak hamil, yang memperlihatkan
hubungan antara satu dengan yang lainnya. Siklus reproduksi pada mamalia primata disebut
dengan silus menstruasi, sedangkan siklus reproduksi pada non primata disebut dengan siklus
estrus. Siklus estrus ditandai dengan adanya estrus (birahi). Pada saat estrus, hewan betina akan
reseftif sebab di dalam ovarium sedang ovulasi dan uterusnya berada pada fase yang tepat untuk
implantasi untuk fase berikutnya disebut dengan satu siklus estrus. Selama estrus, hewan-hewan
betina, secara fisiologis dan psikologis dipersiapkan untuk menerima hewan-hewan jantan, dan
perubahan-perubahan struktural terjadi di dalam organ-organ assesori seks betina. Hewan-hewan
monoestrus menyelesaikan satu siklus estrus setiap tahun sedangkan hewan-hewan poliestrus
menyelesaikan dua atau lebih siklus estrus setiap tahun apabila tidak diganggu oleh kehamilan
(Adnan, 2006 : 43).

Ras memegang peranan penting terhadap waktu dimana anjing pertama kali mengalami
estrus. Secara umum, anjing menunjukkan siklus pertama mereka beberapa bulan setelah
mencapai tinggi dan berat tubuh dewasa mereka. Ras beagle biasanya menunjukkan proestrus
pertama mereka pada umur 7 – 10 bulan. Beberapa anjing ras kecil memasuki estrus pertama
mereka pada umur 6 – 10 bulan. Walaupun anjing ras besar juga memulai proestrus mereka
sebelum umur 1 tahun, beberapa anjing ras besar tidak memulai siklus sampai berumur 18 – 24
bulan. Gejala yang muncul pada saat ini bervariasi tergantung individu dan ras.

Protein merupakan zat utama yang membantu produksi hormone reproduksi. Hormone
reproduksi betina diantaranya yaitu GnRH (Gonadotropin-releasing hormon), FSH, Esterogen,
LH, dan Progesteron. Dimana hormon-hormon tersebut yang mempengaruhi siklus estrus hewan
betina. Maka dari itu dibutuhkan protein berupa asam amino yang cukup tinggi untuk membantu
siklus estrus pada anjing.