2 R
1. Dokumen bidang kesehatan apa yang diperlukan untuk ABK yang akan
mengawaki KM kura-kura?
Dokumen bidang kesehatan yang diperlukan adalah :
a. Dilaksanakan pengecekan tentang buku kesehatan ABK, apakah masih berlaku atau
sudah kadaluwarsa.
b. Untuk ABK yang buku kesehatannya sudah berakhir masa berlakunya
(kadaluwarsa) / calon ABK yang baru dilaksanakan pemeriksaan kesehatan untuk
mendapat buku kesehatan pelaut yang baru.
2. Dalam pemeriksaan kesehatan pelaut, kelompok apa saja yang diperiksa (rumus
kesehatan)?
Dokter penguji harus memperhatikan hubungan antara hasil pemeriksaan kesehatan
dengan kemampuan fisik dan mental yang dipelukan oleh Pelaut/Calon Pelaut untuk
pelaksanaan tugasnya.
Rumus kesehatan yang digunakan adalah UGDL Ps
U – Kapasitas fisik dan mental
Kelompok ini terutama menyatakan keadaan tubuh pada umumnya yang dipengaruhi
oleh keadaan fisik/organik dan keadaan mental/psikiatrik yang berkaitan dengan : umur,
bentuk tubuh, tinggi, berat, koordinasi otot-otot badan, fungsi gigi geligi, cara berbicara,
tingkah laku, kontak psikik, perhatian dan lain-lain, kecuali yang termasuk (b) sampai
dengan (e) berikut ini.
G – Anggota badan atas dan anggota badan bawah
Kelompok ini terutama menyatakan keadaan fungsi tangan, lengan bawah dan atas,
tulang belakang (cervical sampai dengan lumbal). Serta menyatakan fungsi kaki, tungkai,
pinggul, sendi-sendi dan tulang belakang bagian sacral.
D – Alat pendengaran dan alat keseimbangan (vestibulair)
Kelompok ini menyatakan tajam pendengaran dan kelainan organik dari alat
pendengaran dan keseimbangan (vestibulair).
L – Penglihatan
Kelompok ini menyatakan tajam penglihatan dan kelainan organik dari alat penglihatan.
Ps – Psikologi
Kelompok ini menyatakan tingkat kecerdasan, logika dan daya tangkap.
1
BLOK KESEHATAN KAPAL & PELABUHAN – CASE FEMU
2 R
b. Tingkat II = Cukup
Mempunyai kelainan/penyakit ringan yang tidak mengganggu fungsi tubuh
keseluruhan sehingga masih memenuhi persyaratan meis untuk menjadi Pelaut.
c. Tingkat III = Kurang
Mempunyai kelainan/penyakit yang akan mempengaruhi fungsi tubuh keseluruhan
akan tetapi masih dapat atau tidak menghalangi Pelaut/Calon Pelaut melakukan
tugas-tugas yang terbatas sebagai Pelaut.
d. Tingkat IV = Kurang Sekali
Mempunyai kelainan/penyakit berat yang akan mengganggu fungsi tubuh
keseluruhan, sehingga tidak lagi memenuhi persyaratan minimal untuk diterima
sebagai Pelaut.
5. Bagaimana status kesehatan pelaut tersebut bila sakit atau masih dalam tahap
perawatan?
Apabila seseorang yang diuji sedang dalam proses pengobatan/perawatan dokter, hal
ini harus dicatat dengan menulis huruf “P” di belakang angka yang menunjukan tingkat
dalam kelompok menurut butir 1 (satu).
Hal ini berarti bahwa yang bersangkutan digolongkan tidak cakap selama waktu
tertentu (maksimum 24 bulan).
Di dalam Surat Keterangan harus dicantumkan bahwa yang bersangkutan masih
dirawat/berobat secara teratur selama suatu waktu tertentu dan pengujian pemeriksaan
kesehatan ulang harus dilakukan dalam batas tertentu paling lama 24 (dua puluh empat)
bulan terhitung sejak Surat Keterangan Kesehatan diterbitkan
2
BLOK KESEHATAN KAPAL & PELABUHAN – CASE FEMU
2 R
B, PELAUT
C. KEJURUAN
1. Dokter/Dokter Gigi II II II II I II
2. Para Medis/Tenaga Kesehatan II II II II I II
Kerja dan lain-lain
3. Tenaga perbekalan II II II II II II
4. Tenaga juru/pengatur listrik II II II II II II
5. Tenaga ahli/juru keruk II II II II I II
6. Tenaga juru/pengatur selam II I I I I II
7. Tenaga telekomunikasi II II I II I II
8. Tenaga tata usaha kapal II II II II II II
9. Tenaga catering dan dapur II II III III III III
10. Tenaga pelayan/Pramugara II II III III III III
3
BLOK KESEHATAN KAPAL & PELABUHAN – CASE FEMU
2 R
9. Chlorinasi
Bahan
- Larutan chlor (Cl2) 100% chlor aktif
- Kaporit 50 - 79 chlor aktif
- Zat penglantong (CaOCl2)
Syarat sisa chlor aktif : 0,1 – 0,2 ppm (max 0,5 ppm)
Cara menghitung:
(D / 1000.000) X ppm X 100/E=... gram, dimana;
D = jumlah air dlm Cc
E = kesatuan aktif chlor dr zat desinfektan (dlm 100%)
13. Makanan dapat mengakami pembusukan. Jelaskan hal hal yang dapat mengalami
pembusukan?
Beberapa mikroba pembusuk
No Bahan Pangan Jenis Kebusukan Mikroba
1 Sayur segar,buah Jamur -> busuk Penicilium (jamur biru)
Aspergilus (jamur hitam)
2 Sayur & buah yg Sayur,buah -> asam Haneinapora,lactofocilkus,
diproses Asinan -> lembek Clostridium
Makanan kaleng Streptokokus
3 Daging segar Berlendir Pseudomonas
Noda biru,kuning,hijau Mikrokokus,penisilium
4 Daging olahan Gas dlm kantong vacuum Laktobasilus
Lender pda sosis Mikrobakterium
Bacon berjamur Aspergiluis,monilia
5 Telur Noda hijau Pseudomonas
Hasil telur Busuk dingin Alkaligenes
6 Susu Asam Aerobakter
5
BLOK KESEHATAN KAPAL & PELABUHAN – CASE FEMU
2 R
16. Usaha apa yang dapat dilakukan untuk pemberantasan / pengendalian tikus di
kapal?
Usaha pemberantasan tikus di kapal
a. Pencegahan masuknya tikus di kapal
b. Pemberantasan tikus yang sudah di dalam kapal
c. Racun
d. Cegah adanya ruang – ruang tersembunyi
e. Fumigasi :
Sulfur dioksida ( SO2 ) Methyl bromide ( CH3BR )
Asam sianida ( HCN )
7
BLOK KESEHATAN KAPAL & PELABUHAN – CASE FEMU
2 R
Pencahayaan
o Sumber penerangan tidak boleh menimbulkan penambahan suhu udara yang
berlebihan.
o Sumber cahaya harus bisa memberikan cahaya dengan intensitas tetap,
menyebar, merata, tidak silau, tidak menimbulkan bayangan yang
mengganggu.
o Pencahayaan harus cukup intensitasnya sesuai dengan bebak aktivitas
penerangan (permen perburuhan no 7 tahun 1984)
Penerangan darurat 0.5 FC
Halaman/jalan:2 FC
Beda-bedakan barang besar:5 FC
Barang kecil:10 fc
Kecil, agak teliti, dan halus: 20 FC
Kecil, teliti, halus:30 fc
Halus, kontras, lama: 50-100 fc
Kontras kurang, lama: 200 fc
Kebisingan
Sumber kebisingan kapal:
o Mesin kapal
o Tembakan senjata
o Orang kerja (ngetok)
o Music (tempat hiburan)
Dapat mempengaruhi:
o Pendengaran
o Tingkah laku
Udara dingin
o Komposisi
9
BLOK KESEHATAN KAPAL & PELABUHAN – CASE FEMU
2 R
10
BLOK KESEHATAN KAPAL & PELABUHAN – CASE FEMU
2 R
2. Dasar Yuridis
Dasar Yuridis Formal pada karantina adalah undang – undang no 1 tahun 1962
tentang karantina laut. Undang – undang ini bermaksud menolak adan mencegah masuk
dan keluarnya penyakit karantina dengan Kapal.
Suatu pelabuhan dan / daerah wilayah Luar Negeri ditetapkan terjangkit penyakit
karantina , bila terdapat :
a. Keadaan seperti tersebut sebelumnya (a-e)
b. Penetapan terjangkit oleh pemerintah yang bersangkutan
12
BLOK KESEHATAN KAPAL & PELABUHAN – CASE FEMU
2 R
penyakit itu tidak timbul kembali ; dalam pada itu dijalankan segala tindakan yang
memberikan jaminan penyakit itu tidak menjalar ke daerah lain.
b. Sebulan sesudah lenyap epizooti, dalam penyakit PES
c. Tiga bulan sesudah tidak timbul keaktifan penyakit demam kuning yang disebarkan
oleh nyamuk yang bukan nyamuk aedes aegypti
d. Tiga bulan sesudah lenyap penyakit demam kuning pada manusia yang disebarkan
oleh nyamuk aedes aegypti atau sebulan sesudah penderita terakhir penyakit demam
kuning , sedang dalam waktu itu angka index aedes aegypti kurang dari 1%.
13
BLOK KESEHATAN KAPAL & PELABUHAN – CASE FEMU
2 R
14