Anda di halaman 1dari 45

Anti Koagulan &

Koagulan

Lestari Dewi
Hemostasis
 Proses dinamis :

- menjaga fluiditas darah

- perbaiki pembuluh darah yang rusak

- membatasi kekurangan darah jk terjadi trombosis

- perfusi in adekuat pd organ vital


Hemostasis
 Meliputi :

- adhesi dan aktivasi platelet

- pembentukan fibrin
 Sel endotel vaskular :

- N : tidak trombogenik

- platelet dan faktor pembekuan darah tidak terikat


pada sel tsb
Kerusakan Pembuluh Darah
Respon : vasospasme

adhesi platelet

Agregasi platelet

kehilangan membran ,mbentuk massa seperti jelly

Diperkuat fibrin

PERDARAHAN STOP
Koagulasi yang tidak diinginkan
 Terutama pada penyakit tromboemboli
 Trombosis
- vena : trombus < platelet, >>> fibrin

- arteri : atherosklerosis

trombus >>> platelet


 Trombus dapat pecah , beredar sebagai emboli,
masuk ke pembuluh darah lain → iskemia, infark
Koagulasi yang tidak diinginkan
 Terapi :

- antikoagulan oral : Warfarin

Nicoumalon
Phenindione

- antikoagulan injeksi : Heparin

Hirudin

Ancrod
 
 
Warfarin
 Mekanisme :

menghambat reduksi vitamin K

→ menghambat ɤ -karboksilasi glutamat pada


faktor II, VII, IX,X
 Memerlukan waktu beberapa hari untuk memecah
fibrin

karena perlu waktu untuk degradasi faktor yang


sudah karboksilasi
Farmakokinetika
 Secara oral, absorpsi cepat di GIT
 Mengalami metabolisme di liver
 T ½ 40 jam
 Dapat menembus plasenta :

- gangguan perdarahan pada janin

- cacat lahir, pembentukan tulang abnormal


karena warfarin mempengaruhi protein janin dan
residu ɤ-karboksiglutamat dalam tulang dan darah
Farmakokinetika
 Jika dosis terlalu kecil : koagulasi tidak
dapat mencegah koagulasi abnormal
 Jika dosis terlalu besar : perdarahan
 Monitoring : waktu protrombin
 Efeknya banyak dipengaruhi oleh
interaksinya dengan obat lain
Efek Samping
 Perdarahan

>< Stop terapi

diberi dosis besar vit.K 1 i.v., 50 mg

fresh frozen plasma/whole blood

konsentrat faktor IX

recombinan faktor VIIA


Efek Toksik

 Terjadi pada pemakaian > 6 bulan,

 terjadi osteoporosis → fraktur spontan

 Nekrosis kulit
Indirect thrombin Inhibitor : Heparin

 Mekanisme kerja : meningkatkan


kecepatan kerja dari inhibitor thrombin →
inaktivasi Xa dan trombin
 Diberikan secara S.C atau i.v
 Onset of actionnya : cepat
Efek Samping

 Perdarahan (pasien, dosis, PTT)


>< stop obat

(+) antagonis protamine sulfat


 Kerontokan rambut
 Defisiensi mineralokortikoid
 Osteoporosis (jangka panjang)
Kontra Indikasi
 Hipersensitif
 Perdarahan aktif, hemofilia
 Trombositopenia
 Hipertensi berat
 Perdarahan intrakranial
 Infeksi endokarditif
 TB aktif
 Tukak peptik
 Penyakit liver/ginjal
 Karsinoma viseral
Direct Thrombin Inhibitor :

 Hirudin
 Bivalirudin
 Argatroban
 Melagatran
Direct Thrombin Inhibitor : Hirudin

 Hirudo medicinalis (lintah)


 Penghambat trombin yang kuat
dan spesifik dari lintah
 Rekombinan : Lepirudin
Farmakokinetika

 Mekanisme kerja :

terlepas dari antithrombin III →


menonaktifkan trombin yang terikat fibrin
dalam trombus
 Secara parenteral dengan kontrol PTT
 T ½ pendek,
Fibrinolitik (trombolitik)

 Mekanisme : membentuk plasmin →


menghancurkan fibrin
 Agen fibrinolitik:

streptokinase, urokinase, alteplase dan


anistreplase
 Harga mahal
Fibrinolitik

Streptokinase:
 Protein non enzim diekstraksi dari kultur
streptokokus β hemolitikus
 Mekanisme : mengkatalisa perubahan plasminogen
yang tidak aktif menjdi plasmin yang aktif
 Berhasil mengurangi mortalitas pada kasus infark
miokard
Fibrinolitik

 Bersifat antigenik → reaksi anafilaksis (jarang)


→ Tx dgn antibodi antistreptococcal
 ES : demam, alergi, resistensi
Fibrinolitik

Urokinase
 Enzim manusia disintesis oleh ginjal
 Mengubah plasminogen menjadi plasmin
 Tidak bersifat antigenik
 Secara intravena
Fibrinolitik

Anistreplase
 Terdiri kompleks plasminogen manusia murni
dan streptokinase bakteri yang telah di-asilasi
(asil).
 Jika diberikan : asil dihidrolisis spontan →
kompleks streptokinase proaktivator diaktifkan
 Secara i.v cepat
Fibrinolitik

Alteplase & Duteplase


 DNA Rekombinan aktivator plasminogen
 Mengaktifkan plasminogen yang terikat fibrin
 Pada penderita stroke aktif
Anti Fibrinolitik

Aminocaproic Acid (EACA)


 Kimia = asam amino lisin
 Inhibitor fibrinolisis sintetis
 Menghambat aktivasi plasminogen
 Absorpsi : oral
 Eliminasi : ginjal
Anti Fibrinolitik

Tranexamid Acid (analog EACA)


 Menghambat aktivasi plasminogen → mencegah
fibrinolisis
 Secara oral / i.v.dan ekskresi via ginjal
 Pada perdarahan akibat fibrinolitik/resiko
perdarahan (bedah)
 Tx tambahan px hemofilia
Anti Fibrinolitik

 Efek samping:

- trombosis intravaskular

- hipotensi, miopati, diare, hidung buntu


 Kontra Indikasi :

- DIC

-Perdarahan UTI atas (ginjal & ureter) → clotting


berlebihan
Anti Fibrinolitik

SERIN PROTEASE INHIBITOR : APROTININ


 Menghambat fibrinolisis oleh plasmin
 Menghambat complex plasmin-streptokinase
pada px dgn tx trombolitik
 Menrunkan 50% bleeding : open heart,
transplantasi liver, bypass arteri coronaria

ES : anafilaksis
Platelet
 Peran penting pd terjadinya tromboemboli arteri dan
respon pembuluh darah terhadap injuri
 Pada pembuluh darah normal :

- endoteliumnya peran aktif mencegah (+) trombus

- dengan menghambat agregasi platelet

- aktivator plasminogen
Platelet
Jika plak aterosklerosis ruptur/ pembuluh darah
putus/injury :
 Endotelium rusak
 Platelet menempel pada sub endotelium
(kolagen) → aktif
Obat Anti Platelet
Aspirin
 Menghambat enzim COX 1 irreversibel
 Mengubah keseimbangan Prostasiklin/PGI2
(inhibitor aggregasi platelet) dan TXA2 (stimulan
aggregasi platelet)
 Mengurangi terjadinya penyakit CV oklusiv pada
px yang pernah infark miokard atau unstable
angina
 Dosis : 3,5 mg/kg hari.
Obat Anti Platelet
Epoprostenol
 Suatu prostasiklin sintetis
 T ½ sangat pendek
 Secara i.v.,
 Penggunaan terbatas pada bedah bypass
jantung
Obat Anti Platelet
Ticlopidin dan Clopidogrel
 Menghambat ekspresi reseptor GP IIb/IIIA
dengan menghambat pengikatan ADP
 Kerja lambat, efek maksimal 3-7 hari
 Efikasi = aspirin
 ES : diare , rash, lekopenia
Obat Anti Platelet
Dazoxiben
 Inhibitor sintesis TXA 2
 Meningkatkan sintesis PGI2

GR32191
 Antagonis reseptor TXA2
Obat Anti Platelet
Dipyridamol
 Hambat uptake adenosin dan Siklus GMP
fosfodiesterase

Cilostazol
 Inhibitor fosfodiesterase, vasodilatasi, hambat
agregasi platelet
Gangguan Koagulasi
 Herediter :

- jarang terjadi

- Hemofilia karena defek faktor VIII dan IX


 Didapat :

- lebih sering terjadi

- Penyakit liver

- Defisiensi vitamin K

- Obat antikoagulan oral >>>>


Vitamin K
 Vitamin larut lemak
 2 bentuk :

- phytomenadione = K1 : tumbuhan(sayur hijau)

- menaquinone= K2 : sintesa bakteri di GIT


mamalia
 Penting utk pembentukan faktor II, VII, IX, X
Vitamin K
K1 diberikan secara
 oral, i.m., i.v.
 Oral : perlu garam empedu untuk absorpsi
 Preparat : tablet 5 mg
 Ampul 50 mg i.v : perlahan, jika terlalu cepat
akibatkan sesak, nyeridada &punggung, kematian
Vitamin K
 K2 (Menadiol Sodium Phosphat) :

- larut air tidak perlu garam empedu untuk


absorpsi

- DOA lebih panjang daripada K1


 Simpanan dlm tubuh : sedikit
 Metabolisme mjd bentuk polar
 Ekskresi : garam empedu & urine
Vitamin K
 Pemakaian klinis :

- perdarahan karena obat antikoagulan oral

- hemoragi disease pada bayi baru lahir tu prematur

- Defisiensi vitamin K :

Sprue, kolik abdomen, steatorrhoea

gangguan pada empedu

- Pasien di ICU : diet <<, nutrisi parenteral, post op,


>>> Tx antibiotik, uremia
Fraksi PLASMA
 Pemakaian klinis :

- Defisiensi faktor koagulasi plasma (5-10% N)


 Faktor VIII : Hemofilia A
 Faktor IX : Hemofilia B
 Hati-hati : transmisi viral disease
Desmopressin Acetate
 Meningkatkan aktivitas faktor VIII pada pasien
hemofilia A
 Bedah minor : ekstraksi gigi
 Preparat : intranasal dosis tinggi
Cryoprecipitate
 Fraksi protein plasma dari whole blood
 Terapi :

1. defisiensi fibrinogen : pd px DIC dan liver disease

1 U single = 300mg fibrinogen

2. Defisiensi faktor VIII

- jk tdk ada desmopresin, rekombinan,plasma

Anda mungkin juga menyukai