Anda di halaman 1dari 23

ETIKA HUKUM &

HUKUM KESEHATAN

Toto Surianto S.
PENGANTAR HUKUM
KESEHATAN
Sejarah Hukum Kesehatan

Latar Belakang Timbulnya Hukum Kesehatan

Pengertian dan Pengaturan Hukum Kesehatan

Sumber-Sumber Hukum Kesehatan

Ruang Lingkup atau Luas Lapangan Hukum Kesehatan


Sejarah Hukum Kesehatan

Ada 2 disiplin tertua di dunia:


Kesehatan Hukum
mengatasi masalah ketertiban dan
kesehatan ketentraman hidup

Sama-sama diperlukan demi


kesejahteraan dan kedamaian
masyarakat
Dunia
Tahun 1950-an, di Belanda dan
Prancis, berkembang sebagai suatu
pengkhususan ilmu hukum,
Kemudian di Amerika Serikat.
Tahun1967, di belgiaMelalui World
Congress on Medical Law.
Indonesia
Tahun 1982, sejak terbentuknya
kelompok Studi untuk hukum
kedokteran UI/RS
Ciptomangunkususmo di Jakarta.
Tahun 1983, Perhimpunan Hukum
Kedokteran Indonesia (PERHUKI),
terbentuk di Jakarta.
Tahun 1987, berubah menjadi
Perhimpunan Hukum Kesehatan
Indonesia (PERHUKI) pada Kongress
I PERHUKI di Jakarta.
Latar Belakang Timbulnya
Hukum Kesehatan

Kesehatan adh kebutuhan dasar


manusia.

Kesehatan merupakan tanggung


jawab pemerintah, dalam UUD RI
1945, Pasal 28H
Pola hubungan hubungan pemberi
dan penerima yankes di Indonesia:

Paternalistik Sejajar
(Dahulu) (saat ini)

Perubahan terjadi dikarenakan:


Kemajuan ilmu kedokteran.
Perkembangan teknologi.
Perkembangan pendidikan.
Kemudian timbul pertanyaan?
Apakah dalam upaya kesehatan dengan
hubungan-hubungan didalamnya diperlukan
pengaturan khusus?
Apakah di dalam aturan seperti itu diperlukan
campur tangan pemerintah?

Jika pemerintah memberikan regulasi,


ketentuan2 itu masuk dalam bidang hukum
ataukah kesehatan?
Bagaimana Kerjasama Internasional untuk
mananggulangi penyakit-penyakit yang
menyebar antara negara?
Upaya kesehatan

Bersifat perorangan
muncul hukum
keperdataan/hukum
privat.

Hukum publik,
dengan campur
tangan Pemerintah
Hukum kesehatan diperlukan karena
sbg regulasi yang dikeluarkan oleh
pemerintah untuk penyembuhan atau
peningkatan kualitas kesehatan
manusia dan Terdapat berbagai
hubungan hukum didalamnya.
Letak hukum kesehatan di
bidang ilmu hukum:
Goudsmith: spesialisasi dari
Hukum Administrasi Negara.
Leenen: Spesialisasi horizontal,
tapi titik beratnya ada pada
HAN.
Pengertian Hukum Kesehatan

PERHUKI Pasal 1 Anggaran Dasarnya: Hukum kesehatan


adalah semua ketentuan hukum yang berhubungan
langsung dengan pemeliharaan atau pelayanan kesehatan
dan penerapannya serta hak dan kewajiban baik
perorangan maupun segenap lapisan masyarakat sebagai
penerima pelayanan kesehatan maupun penyelenggara
pelayanan kesehatan dalam segala aspek organisasi, sarana,
pedoman medis nasional atau internasional, hukum di bidang
kesehatan, yurisprudensi serta ilmu pengetahuan bidang
kedokteran/kesehatan.
Hukum Kesehatan menurut Tim Pengkajian Hukum Kedokteran
Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN), adalah sebagai
berikut: Ketentuan-ketentuan hukum yang mengatur tentang
hak dan kewajiban baik dari tenaga kesehatan dalam
melaksanakan upaya kesehatan maupun dari individu dan
masyarakat yang menerima upaya kesehatan tersebut dalam
segala aspeknya yaitu: promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif
dan diperhatikan pula aspek organisasi dan sarana.
Pedoman-pedoman medis internasional, hukum kebiasaan
dan hukum otonom di bidang kesehatan, ilmu pengetahuan,
dan literatur medis merupakan pula sumber kesehatan.
Defenisi hukum kesehatan menurut Leenen : Hukum
kesehatan adalah semua peraturan hukum yang
berhubungan langsung pada pemberian pelayanan
kesehatan dan penerapannya pada hukum perdata, hukum
administrasi dan hukum pidana. Arti peraturan di sini tidak
hanya mencakup pedoman internasional, hukum kebiasaan,
hukum yurisprudensi, namun ilmu pengetahuan dan
kepustakaan dapat juga merupakan sumber hukum.
Berdasarkan beberapa definisi hukum kesehatan yang
dibuat oleh para pakar hukum kesehatan indonesia
maupun para pakar dari dunia, maka dapat diuraikan
ciri-ciri atau unsur-unsur di dalam defenisi hukum
kesehatan, meliputi:
1. Hukum kesehatan merupakan seperangkat
ketentuan-ketentuan yang berhubungan langsung
dengan pelayanan kesehatan.
2. Ketentuan-ketentuan itu mengatur hubungan hukum
antara pihak-pihak yang terkait pada pelayanan
kesehatan yaitu pihak yang menyelenggarakan dan
yang menerima pelayanan kesehatan.
3. Di dalam hukum kesehatan terdapat berbagai
macam aspek yaitu promotif, Preventif, kuratif dan
rehabilitatif, dan aspek organisasi dan sarana.
4. Di dalam hukum kesehatan diterapkan hukum
administrasi, hukum perdata, hukum pidana, dan
hukum internasional.
5. Sumber-sumber hukum kesehatan adalah ketentuan
hukum nasional, pedoman medis nasional dan
internasional, hukum kebiasaan, yurisprudensi, ilmu
pengetahuan dan literatur medis.
6. Salah satu bagian penting dalam hukum kesehatan
adalah hukum kedokteran, tetapi di samping itu ada
lagi cabang-cabang lain bidang kesehatan seperti
hukum keperawatan, hukum rumah sakit, hukum
kefarmasian, hukum kebidanan, hukum lingkungan,
dsbg.
Sumber-Sumber Hukum
Kesehatan
Sumber penemuan hukum adalah tempat
kita dapat menemukan atau menggali
hukumnya.
Tidak ada peraturan perundang-undangan
yang lengkap selengkap-lengkapnya dan
jelas sejelas-jelasnya.
Metode penemuan hukum:

Peraturan Tidak diatur dalam


perundangan-undang undang-undang atau
yang tidak jelas kekosongan hukum

Metode
Menggunakan
argumentum
metode
per analogiam
interpretasi
dan
atau metode
argumentum
penafsiran.
a contrari
Algra membagi sumber hukum:

Sumber hukum materill adalah tempat dari


mana materi hukum itu diambil.

Sumber hukum formil merupakan tempat


atau sumber dari mana suatu peraturan
memperoleh kekuatan hokum.
Sumber hukum kesehatan meliputi:
1. Undang-undang.
2. Ketentuan Per-UU-an: PP, PMK dan
KMK
3. Pedoman medis nasional.
4. Pedoman medis internasional.
5. Yurisprudensi.
6. Ilmu pengetahuan dan literature
kesehatan.
Ruang Lingkup atau Luas
Lapangan Hukum Kesehatan
1. Hak atas pemeliharaan kesehatan,hak atas bantuan
medis, tanggung jawab pribadi atas pemeliharaan
kesehatan dan perawatan diri sendiri, hak menentukan
nasib sendiri, peranan penguasa dalam pemeliharaan
kesehatan, fungsi peraturan perundang-undangan dan
hukum dalam pemeliharaan kesehatan.
2. Berbagai hak yang sangat relevan dengan nilai-nilai hidup
kemanusiaan dan agama.
3. Mengenai pelaksanaan berbagai profesi.
4. Mengenai hubungan perdata.
5. Mengenai aspek-aspek hukum pidana.
6. Mengenai pemeliharaan kesehatan kuratif.
7. Mengenai pemeliharaan kesehatan preventif dan sosial.
8. Undang-undang candu, undang-undang absint, dan
peraturan-peraturan internasional.
9. Mengenai kesehatan lingkungan.
10. Undang-undang tentang barang, undang-undang
tentang dewan urusan makanan.
11. Menyangkut peraturan perundang-undangan tentang
organisasi.
12. Menyangkut asuransi biaya sakit swasta, undang-undang
tentang dana sakit, undang-undang umum tentang
biaya sakit khusus, pengaturan subsidi, undang-undang
dana prefensi.
13. Hukum kesehatan internasional.
Hukum kesehatan meliputi banyak
bagian, antara lain: hukum
kedokteran, hukum keperawatan,
hukum kefarmasian, hukum kebidanan
hukum kesehatan lingkungan, hukum
kesehatan kerja dsbg. UU No. 36 Tahun
2009 merupakan payung hukum bagi
lahirnya cabang ilmu hukum
kesehatan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai