Anda di halaman 1dari 36

URGENSI HUKUM KESEHATAN BAGI

OPTIMALISASI LAYANAN
KESEHATAN

PENDAHULUAN
Hukum kesehatan sebagai bidang kajian hukum
yang relatif baru pada fakultas-fakultas hukum di
Indonesia.
Hukum kesehatan lahir karena ada dua
perkembangan pada dua bidang ilmu yang
berbeda, yaitu
Perkembangan Ilmu hukum
Perkembangan ilmu kedokteran

Muncul bidang kajian dalam ilmu hukum yi:


Hukum kedokteran dalam arti sempit (medical law)
Hukum kesehatan dalam arti luas (health law)

PERBEDAAN HUKUM KESEHATAN DAN HUKUM


KEDOKTERAN DAN HUKUM KEDOKTERAN
Hukum Kesehatan:
bagian dari ilmu hukum yang membahas atau
mengatur mengenai pemeliharaan dan pelayanan
kesehatan
Hukum Kedokteran:
bagian dari ilmu hukum kesehatan yang membahas
atau mengatur mengenai pelayanan medis
Pelayanan kesehatan:
dilakukan oleh tenaga kesehatan
Pelayanan medis:
dilakukan oleh tenaga medis

HUKUM KESEHATAN (HUKES)


Hukum kesehatan adalah bidang hukum yang mengatur
pemeliharaan dan pelayanan kesehatan.
Pemeliharaan kesehatan mencakup tindakan pencegahan
gangguan kesehatan sampai dengan tindakan
penyembuhan atau rehabilitatif.
Hukum kesehatan memiliki pengertian yang lebih luas,
karena mencakup semua peraturan perundang-undangan
yang mengatur di bidang pemeliharaan dan pelayanan
kesehatan.
Hukum kedokteran adalah bagian dari hukum kesehatan
yang khusus mengatur tindakan medis dokter terhadap
pasien dalam rangka penyembuhan pasien.

RUANG LINGKUP HUKES


BIDANG HUKUMNYA

Hukum kesehatan (umum)


Hukum Kedokteran / Kedokteran Gigi,
Hukum Keperawatan,
Hukum Farmasi Klinik,
Hukum Rumah Sakit,
Hukum Kesehatan Masyarakat,
Hukum Kesehatan Lingkungan
Dan hukum lainnya yang mengatur bidang-bidang
kesehatan.

RUANG LINGKUP HUKES


ISI NORMA HUKUMNYA
Pertama, norma hukum yang memuat ketentuan
dasar yang menjadi dasar penyelenggaraan dan
pelayanan kesehatan.
Kedua, peraturan perundang-undangan yang
memuat ketentuan hukum administrasi, hukum
perdata, dan hukum pidana di bidang hukum
kesehatan.
Ketiga, peraturan pelaksanaan di bidang hukum
kesehatan yang memuat peraturan lanjutan dari
norma hukum sebagai dasar instrumentatif
dalam melaksanakan norma hukum kesehatan.

SUMBER HUKUM HUKES


Tertulis:
Undang-undang
Peraturan pelaksanaan undang-undang
Peraturan pelaksanaan oleh penyelenggara pemeliharaan
dan pelayana kesehatan

Tidak tertulis:
Kebiasaan dalam praktek pemeliharaan dan pelayanan
kesehatan (nasional internasional)
Konvenan/Hukum Internasional
Yurisprodensi
Doktrin hukum

HUKUM BIDANG KESEHATAN


PERAT.PERUUAN

HK
PERDTA

PERKEM.IPTEK

PERJ.INT

HUKUM
KESEHATAN

JURISP & LL

HK
PIDANA

HK ADM
KEBIASAAN

DAFTAR UNDANG-UNDANG DI BIDANG


KESEHATAN
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1963 Undang-Undang
Tentang Tenaga Kesehatan
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 UndangUndang Tentang Praktek Kedokteran
Undang-undang Nomor 18 tahun 2009 tentang
Peternakan dan Kesehatan Hewan
Undang-undang 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit
Undang-undang Nomor 52 tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga

HUBUNGAN ANTARA HUKUM KESEHATAN


DENGAN LAYANAN KESEHATAN
Hubungan antara hukum kesehatan dengan
layanan kesehatan dipengaruhi oleh
paradigma hubungan antara dokter dengan
pasien.
Paradigma perubahan hubungan dokter
dengan pasien dideskripsikan sebagai berikut:

PARADIGMA HUBUNGAN DOKTER


DENGAN PASIEN
PARADIGMA LAMA

Profesi dokter sebagai profesi yang


istimewa, berbeda dengan profesi lain.
Dokter diposisikan sebagai sentral dan
utama dan posisi pasien sebagai orang
yang meminta bantuan dokter.
Hubungan hukum antara dokter
dengan pasien tidak dalam posisi
hukum sederajat, dan dokter lebih kuat
/ dominan dan menentukan karena
ilmu dan profesinya yang khusus.
Hak pasien terbatas dan posisi
hukumnya lemah dalam melakukan
hubungan hukum dengan dokter.
Faktor nilai budaya masyarakat
mengenai kesehatan mempengaruhi
corak hubungan dokter dengan pasien.

PARADIGMA BARU

Profesi dokter sebagai profesi yang istimewa atau khusus


di bidang pemeliharaan dan pelayanan kesehatan yang
sama dengan profesi lainnya.
Dokter dalam menjalankan profesinya adalah sama
dengan profesi lainnya, dan dokter memberikan jasa
pemeliharaan dan pelayanan kesehatan.
Hubungan dokter dengan pasien sederajat dalam
bentuk kontrak medik (transaksi teraupetik) yang
masing-masing memiliki hak dan kewajiban.
Pasien memiliki hak hukum dalam menentukan tindakan
medis dokter terhadap dirinya.
Penguatan posisi hukum dan pengaturan hak pasien
menjadi pangkal tolak peningkatan kualitas pemeiharaan
dan pelayanan kesehatan.
Faktor pergeseran nilai budaya masyarakat mengenai
kesehatan mempengaruhi corak hubungan dokter
dengan pasien.

PERUBAHAN PARADIGMA HUBUNGAN


DOKTER DENGAN PASIEN
Konsep atau pemahaman dasar mengenai dokter, ilmu kedokteran
dan profesi dokter mempengaruhi corak hubungan dokter dengan
pasien.
Dokter dalam menjalankan profesinya adalah memberikan jasa
pemeliharaan dan pelayanan kesehatan.
Pasien memiliki hak hukum untuk menentukan tindakan medis
terhadap dirinya, maka setiap tindakan medis dokter dilakukan atas
persetujuan pasien dan pasien memiliki hak informasi yang benar
dan lengkap mengenai kesehatannya (informed consient).
Penguatan posisi hukum pasien dan pengaturan hak pasien dalam
menentukan tindakan medis kepada dirinya, menjadi pangkal tolak
peningkatan kualitas pemeliharaan dan pelayanan kesehatan.

PROFESI DOKTER
1. DOKTRIN SOCIAL-CONTRACT ANTARA
MASYARAKAT DENGAN PROFESI
2. PROFESI DIBERI OTONOMI DALAM
MENGATUR TATA CARA BERPRAKTIK PROFESI
3. MASYARAKAT BERHAK MEMPEROLEH
JAMINAN PROFESIONALISME DAN
AKUNTABILITAS PROFESI
4. PROFESIONAL - AKUNTABEL

HAK ATAS RAHASIA KEDOKTERAN


Hubungan pasien--dokter hubungan yang
unik/tipikal, karena landasannya kepercayaan:
Pasien percaya dengan kemampuan dokter
Pasien percaya dokter akan menjaga rahasia
pasien

Hubungan dokter dengan pasien


Pasien/keluarga menaruh kepercayaan kepada
dokter, karena:
1. Dokter mempunyai ilmu pengetahuan dan
keterampilan untuk menyembuhkan penyakit
atau setidak-tidaknya meringankan penderitaan.
2. Dokter akan bertindak dengan hati-hati dan teliti
3. Dokter akan bertindak berdasarkan standar
profesinya.

HUBUNGAN HUKES DENGAN HAK


ASASI MANUSIA
Hukes berpijak pada hak dasar sosial yaitu hak
untuk memperoleh pelayanan kesehatan (the
right to health care).
Sedangkan hubungannya dengan pasien:
Hak untuk hidup (the right to live)
hak atas informasi (the right to information)
hak untuk menentukan nasib sendiri (the right of self
determination):
Hak atas Privacy
Hak atas Badan Sendiri

KONTEN HUKES DALAM PERATURAN


PERUNDANG-UNDANGAN
1. Pengaturan yang berkaitan dengan upaya
kesehatan;
2. Pengaturan yang berkaitan dengan tenaga
kesehatan;
3. Pengaturan yang berkaitan dengan sarana
kesehatan;
4. Pengaturan yang berkaitan dengan komoditi
kesehatan.

BERDASARKAN KEWENANGAN
MENGATUR
Negara:

Undang-undang Dasar RI 1945


Undang-undang
Peraturan Pemerintah
Peraturan Menteri Kesehatan
Peraturan Daerah

Organisasi profesi:
Kode Etik Profesi
Standar Operasional Profesi
Standar pelayanan Profesi

Lembaga penyedia jasa pelayanan kesehatan:


Kode Etik Dokter
Standar Profesi Dokter
Standar pelayanan

OPTIMALISASI PELAYANAN
KESEHATAN
Terjadi kebijakan negara menuju kepada
pencapaian negara kesejahteraan (proses yang
alamiah).
Adanya peningkatan kesadaran dan tuntutan
pemenuhan hak dasar warga negara.
Pergeseran paradigma hubungan pasien dengan
dokter da tenaga kesehatan lainnya.
Pemenuhan kewajiban hukum mengenai pelayan
publik yang diatur dalam Undang-undang Nomor
25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

PERAN HUKES DALAM OPTIMALISASI


PELAYANAN KESEHATAN
Memberi landasan hukum dalam memberikan
pemeliharaan dan pelayanan kesehatan.
Standarisasi pemeliharaan dan pelayanan
kesehatan. Sebagai bagian dari standarisasi
pelayanan publik.
Penguatan hak hukum masyarakat, khususnya
hak pasien dan melakukan hubungan dengan
dokter dan tenaga medik lainnya (kontrak medik)
Mendorong pemeliharaan dan pelayanan
kesehatan sebagai bagian dari pelayanan publik
yang profesional.

MELAWAN HUKUM YANG BERASAL DARI


MENJALANKAN TUGAS PROFESI
Seseorang yang menjalankan tugas/pekerjaan
profesinya (sesuai dengan profesi) tidak melawan
hukum dan tidak dapat dikenakan sanksi hukum.
Melanggar profesi atau malpraktek:
Melakukan perbuatan yang melanggar Kode Etik
Profesi
Menjalankan tugas/pekerjaan profesi yang tidak
sesuai dengan standar profesi
Menjalankan profesi yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan profesi

ASPEK HUKUM MALPRAKTEK


1. Penyimpangan dari Standar Profesi Medis
2. Kesalahan yang dilakukan dokter, baik berupa
kesengajaan ataupun kelalaian
3. Akibat yang terjadi disebabkan oleh tindakan
medis yang menimbulkan kerugian materiil
atau non materiil maupun fisik atau mental

Malpraktek Dokter
Dokter dikatakan melakukan malpraktek jika:
1. Dokter kurang menguasai iptek kedokteran yang
sudah berlaku umum dikalangan profesi
kedokteran
2. Memberikan pelayanan kedokteran dibawah
standar profesi
3. Melakukan kelalaian yang berat atau
memberikan pelayanan dengan tidak hati-hati
4. Melakukan tindakan medik yang bertentangan
dengan hukum

Pelanggaran Kode Etik Kedokateran


Jika dokter hanya melakukan tindakan yang
bertentangan dengan etik kedokteran, maka ia hanya
telah melakukan malpraktek etik.
Untuk dapat menuntut penggantian kerugian kerena
kelalaian, maka penggugatan harus dapat
membuktikan adanya 4 unsur berikut:
1. Adanya suatu kewajiban bagi dokter terhadap pasien
2. Dokter telah melanggar standar pelayanan medik yang
lazim dipergunakan
3. Penggugat telah menderita kerugian yang dapat
dimintakan ganti ruginya
4. Secara faktual kerugian itu disebabkan oleh tindakan
dibawah standar (kasualitas)

MALPRAKTEK DIBIDANG HUKUM


Untuk malpraktek hukum dibagi dalam 3
kategori sesuai bidang hukum yang dilanggar,
yakni
Criminal malpractice,
Civil malpractice dan
Administrative malpractice.

Perbuatan Melawan Hukum


Administrasi dan Sanksi Administrasi
Melawan hukum administrasi tidak terkait dengan
malpraktek:
Tidak memenuhi kewajiban yang ditetapkan dalam hukum
administrasi.

Melawan hukum administrasi yang terkait dengan


perbuatan malpraktek:
Melakukan malpraktek yang karenanya terjadi pelanggaran
hukum administrasi.

Sanksi Administrasi:
Sanksi administrasi ringan
Sanksi administrasi biasa
Sanksi administrasi berat

Perbuatan melawan hukum


keperdataan dan sanksi keperdataan
Perbuatan melawan hukum keperdataan yang
didahului oleh malpraktek atau pelanggaran hukum
administrasi (kewajiban).
Untuk dapat digugat melalui prosedur keperdataan ada
beberapa hal yang harus dipenuhi.
1. Adanya suatu kewajiban bagi dokter terhadap pasien
2. Dokter telah melanggar standar pelayanan medik yang
lazim dipergunakan
3. Penggugat telah menderita kerugian yang dapat
dimintakan ganti ruginya
4. Secara faktual kerugian itu disebabkan oleh tindakan
dibawah standar (kasualitas)

TINDAK PIDANA DALAM LAYANAN


KESEHATAN
Hukum pidana administrasi:
Terkait dengan proses administrasi dan perbuatan
pidana terjadi karena tidak memenuhi keharusan atau
melanggar larangan yang diatur dalam hukum
administrasi.
Kedudukannya sebagai ultimum remedium dari sanksi
administrasi.

Hukum pidana umum:


Dalam melakukan tindakan medik terhadap pasien.
Dalam memberikan pelayanan terhadap pasien.

HUKUM/NORMA PROFESI KEDOKTERAN DAN HUKUM


PIDANA

HUKUM / NORMA
PROFESI DOKTER

HUKUM
PIDANA

HUKUM PIDANA YG TERKAIT


DENGAN PROFESI

ASPEK HUKUM PIDANA DALAM PELAKSANAAN PROFESI DOKTER

3
HUKUM/NORMA
PROFESI
DOKTER

4
HUKUM
PIDANA
5
2

WILAYAH ABU-ABU

HUKUM /NORMA PROFESI DOKTER DAN HUKUM


PIDANA :
HUKUM /NORMA BERLAKU
UTK PROFESI DOKTER
PELANGGARAN NORMA
PROFESI
MELAWAN HUKUM PROFESI
DAN SAKSI ORGANISASI
PROFESI

HUKUM
PIDANA
PELANGGARAN HUKUM
PIDANA
MELAWAN HUKUM
ADMINISTRASI DAN SANKSI
PIDANA (PIDANA ADMINISTRASI)
DARI MELAWAN HUKUM
ADMINISTRASI KE MELAWAN
HUKUM PIDANA ATAU
MNELAWAN HUKUM PIDANA
DAN SANKSI PIDANA (GENERIC)

FUNGSI HUKUM PROFESI

HUKUM
PIDANA
HUKUM
KEPERDATAAN

PROFESI
DOKTER

HUKUM
ADMINISTRASI

HUKUM
PROFESI

HUKUM BERFUNGSI
MEMBERI PERLINDUNGAN PROFESI

HUKUM
PIDANA
HUKUM
KEPERDATAAN

PROFESI
DOKTER

HUKUM
ADMINISTRASI
HUKUM
PROFESI

PELANGGARAN HUKUM PROFESI


HUKUM
PIDANA
HUKUM
KEPERDATAAN

PROFESI
DOKTER

HUKUM
ADMINISTRASI
HUKUM
PROFESI

TINDAK PIDANA YANG TERKAIT DENGAN


KESEHATAN
TINDAK PIDANA
KESEHATAN

DIATUR DALAM
KUHP

DIATUR DI LUAR
KUHP

UU. KESEHATAN
NO. 23 TH1992
UU. LAIN DI BIDANG
KESEHATAN

UU PRAKTEK
KEDOKTERAN
NO.29 TH 2004

PENUTUP
Hukum kesehatan merupakan bidang hukum yang relatif
baru sebagai bentuk pengembangan kajian ilmu hukum dan
ilmu kedokteran atau ilmu kesehatan.
Tuntutan standarisasi pemeliharaan dan pelayanan
kesehatan semakin menguat disebabkan adanya
peningkatan kesadaran hukum masyarakat mengenai
tuntutan pemenuhan terhadap hak dasar atau hak asasi
manusia.
Hukes berperan dalam mendorong optimalisasi
pemeliharaan dan pelayanan kesehatan yang sejalan
dengan kewajiban standarisasi pelayanan publik
sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 25
Tahun 2009 tetang Pelayanan Publik .

Anda mungkin juga menyukai