Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KAPITA SELEKTA(PATOLOGI KLINIK)

PEMERIKSAAN KULTUR URINE

OLEH:

NAMA : RISBAYANTI BASAR

NIM : A201901031

KELAS : E1

PROGRAM STUDI D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA

KENDARI

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Kapita
selekta(Patologi Klinik) “PEMERIKSAAN MIKROBIOLGI KULTUR URIN

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Kendari, 23 Desember 2022

Penuli

ii
A. PENDAHULUAN

Urin merupakan cairan sisa yang dieksresikan oleh ginjal yang


kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui saluran kemih di
dalam proses urinasi. Eksreksi urine diperlukan untuk membuang
molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk
menjaga hemostatis cairan tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang
menggunakan urine sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urine disaring di
dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya
dibuang keluar tubuh melalui uretrra
Pemeriksaan mikrobiologi adalah pemeriksaan untuk mendeteksi
penyakit akibat infeksi bakteri, virus, jamur, dan parasit lainnya. Bakteri dapat
menyebabkan penyakit dengan berbagai cara, yaitu berkembang secara
berlebihan, merusak jaringan tubuh secara langsung, atau menghasilkan racun
pembunuh sel-sel tubuh. Bakteri juga dapat masuk ke dalam tubuh dengan
berbagai cara, yaitu melalui udara, makanan atau menyentuh benda-benda yang
terkontaminasi.
Pemeriksaan mikrobiologi dilakukan dengan menganalisis dari sampel
darah, urine, feses, dan kerokan kulit seseorang di bawah mikroskop.
Pemeriksaan mikrobiologi pada urine biasanya dilakukan bila seseorang
menemukan darah pada urinenya atau dicurigai memiliki masalah kesehatan yang
berkaitan dengan urine. Salah satu masalah kesehatan yang paling sering
memerlukan pemeriksaan mikrobiologis pada urine adalah infeksi saluran kemih
(ISK). ISK disebabkan oleh banyak bakteri dalam satu atau lebih struktur saluran
kemih yang memengaruhi jaringan terkait. Selain melihat jumlah bakteri dalam
urine dan unsur sel-sel yang terkandung dalam urine, cara pengumpulan sampel
urine juga harus diperhatikan. Pemeriksaan mikrobiologi untuk ISK harus
dilakukan oleh orang yang berpengalaman.

1
B. DEFENISI KULTUR URIN

Pemeriksaan kultur urine adalah tes untuk mendeteksi adanya


kuman seperti bakteri dalam urine yang dapat menyebabkan infekssi
Tes ini biasanya dilakukan untuk menemukan dan mengidentifikasi kuman
bakteri penyebab infeksi saluran kemih(ISK) .organ ginjal menyaring
limbah yang ada pada darah. Kemudian, limbah tersebut dikeluarkan
melalui cairan kuning berupa urine. Urine mengalir melalui saluran ureter
yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih. Urine disimpan
sementara dalam kandung kemih, kemudian dikeluarkan melalui
uretra.Cairan ini mengandung mikroba yang rendah. Namun, ketika
bakteri dari kulit masuk ke saluran kemih, maka bakteri ini bisa tumbuh
dan berkembang menjadi infeksi

Selain dari penyakit degeneratif yang kasusnya bertambah seiring


dengan meningkatnya usia harapan hidup masyarakat, penyakit infeksi
hingga kini masih menjadi masalah kesehatan. Penyakit infeksi saat ini
menjadi lebih sulit untuk ditata laksana akibat berkembangnya bakteri
resisten multi obat atau yang sering disebut sebagai bakteri MDRO (Multi-
Drug Resistant Microorganism). Untuk itu dalam tata laksana penyakit
infeksi kita perlu untuk melakukan pemeriksaan kultur dan tes kepekaan
antimikroba, supaya terapi yang diberikan sesuai dengan jenis patogen
penyebab infeksi dan kepekaannya terhadap obat antimikroba. Meskipun
pemeriksaan kultur memegang peranan penting dalam tata laksana
penyakit infeksi, tetapi dalam melaksanakan pemeriksaan ini perlu
memperhatikan banyak hal, supaya mendapatkan hasil yang reliable dan
mendukung tata laksana penyakit yang dikerjakan. Hal yang perlu
diperhatikan antara lain 1) pemilihan waktu kapan sebaiknya pemeriksaan
kultur dikerjakan, 2) Pemilihan bahan untuk pemeriksaan, 3) cara
pengambilan bahan kultur dengan tepat, 4) metode pemeriksaan di
laboratorium dan pelaporan hasil.

2
Pemilihan waktu untuk melakukan pemeriksaan kultur yaitu
sebaiknya ketika secara klinis, pemeriksaan fisik dan penunjang kita
menjumpai tada-tanda penyakit infeksi, sebelum kita memberikan terapi
antimikroba secara empirik. Jika ingin membuktikan dugaan infeksi aliran
darah primer terkait pemasangan kateter vena sentral, maka selain dari
tusukan Bahan kultur luka harus diambil dengan didahului pembersihan
luka menggunakan NaCl steril atau aquades baru kemudian dilakukan
swab kulit makan bahan darah dapat diambil secara simultan dari exit
port kateter vena sentral. Bahan kultur urin harus diambil dari urin
tampung porsi tengah (mid-stream urine) atau jika pasien mengggunakan
kateter urin maka diambil dengan aspirasi kateter. pada dasar luka, jadi
bukan diambil dari permukaan luka yang merupakan debris sisa jaringan
atau pus. Bahan pemeriksaan yang telah diambil ini harus segera dikirim
ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan ketika bahan masih segar
belum mengalami pembusukan yang kemungkinan menyebabkan patogen
mati dan kontaminan tumbuh dominan.

Setelah bahan pemeriksaan diterima oleh bagian laboratorium


maka yang berperan selanjutnya terhadap hasil pemeriksaan kultur yaitu
pemilihan metode, media pemeriksaan maupun peralatan yang digunakan
serta program pemantauan mutu yang dijalankan di laboratorium. Metode
pemeriksaan ini dimulai sejak penilaian kelayakan bahan, prosedur standar
untuk menumbuhkan dan memurnikan mikroorganisme, serta pemilihan
antimikroba untuk tes kepekaan, kemudian apakah pengerjaan dilakukan
secara manual atau otomatis, serta metode khusus untuk menumbuhkan
mikroorganisme yang sulit tumbuh (fastidious). Media pemeriksaan dipilih
berdasarkan jenis pemeriksaan yang dibutuhkan. Setelah pemeriksaan
dikerjakan dengan baik maka ketepatan dan cara pelaporan sesuai dengan
standar penting untuk diikuti.

C. INDIKASI PEMERIKSAAN
Seseorang dapat disarankan untuk menjalani tes kultur urine, jika
ia mengalami gejala infeksi saluran kemih, seperti:

 Nyeri atau rasa perih seperti terbakar saat buang air kecil (anyang
anyangan)
 Nyeri punggung bawah
 Urine berwarna keruh dan berbau tajam
 Sering buang air kecil, tetapi hanya sedikit urine yang dikeluarkan
 Nyeri di perut bagian bawah

3
Jika infeksi saluran kemih sudah cukup parah, pasien juga dapat mengalami
gejala-gejala berikut:

 demam tinggi
 Menggigil
 Lemas
 Mual atau muntah
 Urine keruh atau berdarah

Infeksi saluran kemih dapat menyerang siapa saja, termasuk ibu hamil.
Oleh sebab itu, kultur urine juga bisa direkomendasikan pada ibu hamil untuk
mendeteksi bakteri di dalam saluran urine. Jika tidak segera ditangani, infeksi
saluran kemih pada ibu hamil dapat memengaruhi kesehatan dan tumbuh
kembang janin.

Peringatan dan Kontraindikasi Kultur Urine


Kultur urine aman dilakukan, tidak menimbulkan nyeri, dan tidak ada
kontraindikasi khusus. Pasien juga tidak perlu melakukan persiapan tertentu.
Meski demikian, pasien wanita disarankan memberi tahu dokter jikasedang
menstruasi. Hal ini karena darah yang tercampur dengan urine bisa
memengaruhi hasil kultur urine.

Sebelum Kultur Urine


Seperti yang telah disebutkan di atas, kultur urine tidak memerlukan
persiapan khusus. Meski demikian, beri tahu dokter terkait obat-obatan yang
sedang Anda konsumsi, termasuk vitamin dan suplemen. Hal ini karena
kandungan di dalam obat-obatan tertentu bisa saja membuat hasil kultur urine
menjadi tidak akurat.Pada hari tes akan dilakukan, pasien sebaiknya menahan
untuk buang air kecil hingga pengambilan sampel urine. Selain itu, pasien
juga dianjurkan untuk minum air putih yang cukup 15–20 menit sebelum
sampel urine diambil.

D. JENIS PEMERIKSAAN

1. Pemeriksaan Kultur Urine


Sampel urine yang sudah diambil dari pasien akan ditumbuhkan
dalam medium khusus dan disimpan di ruangan bersuhu hangat. Jika
terdapat infeksi, bakteri tersebut akan tumbuh dan berkembang biak dalam
waktu beberapa hari.Di dalam sampel urine, bisa jadi terdapat
mikroorganisme normal yang berasal dari permukaan organ intim pasien.
Jika kuman tersebut tidak berbahaya, tes kultur urine akan menunjukkan
hasil negatif. Bila ada bakteri yang tumbuh di medium, hal ini

4
menunjukkan pasien mengalami infeksi saluran kemih. Dokter mungkin
akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui jenis bakteri
yang menyebabkan infeksi tersebut. Setelah mengetahui jenis bakteri
penyebab infeksi, dokter akan melakukan tes resistensi antibiotik untuk
mengetahui apakah bakteri tersebut kebal terhadap antibiotik tertentu.
Selanjutnya, dokter akan menentukan jenis antibiotik yang efektif untuk
mengobati infeksi.
2. Pemeriksaan Mikrobiologi untuk Diagnosis ISK

Saat menjalani prosedur pemeriksaan mikrobiologis untuk


mendeteksi ISK,pertama tenaga analis atau dokter akan meminta
kamu untuk memberikan sampel urine untuk dianalisis di
laboratorium untuk mencari sel darah putih, sel darah merah atau
bakteri. Agar sampel tidak terkontaminasi dengan bakteri-bakteri
lain yang ada di sekitar pembukaan uretra, kamu diinstruksikan
terlebih dahulu untuk menyeka area genital kamu dengan tisu
antiseptik dan mengumpulkan urine di tengah aliran. Kemudian,
sampel urine akan diperiksa di bawah mikroskop atau alat
penghitung sel, dan sel yang terlihat dihitung.

Adanya sejumlah besar sel darah putih merupakan indikasi


kuat dari ISK. Namun, adanya jenis bakteri campuran pada kultur
urine atau adanya sejumlah besar sel epitel skuamosa (sel yang
berasal dari kulit dan bukan kandung kemih) pada mikroskop
biasanya menunjukkan spesimen yang tidak terkumpul dengan baik,
karena sudah terkontaminasi dengan flora saluran genital yang
normal.Sampel urine tersebut kemudian dibiakkan di atas wadah
yang ditempatkan dalam inkubator selama 24 jam. Proses tersebut
dikenal juga dengan kultur urine. Kultur biasanya dianggap negatif
bila tidak ada pertumbuhan yang signifikan ditemukan di wadah
setelah 24 jam. Terkadang kultur juga bisa diperpanjang untuk
mencari organisme yang tidak biasa.Untuk melakukan kultur urine,
kamu dianjurkan untuk mengumpulkan sampel urine pada pagi hari.
Tidak ada persiapan khusus yang diperlukan sebelum pemeriksaan.
Sampel urine kemudian dikirim ke laboratorium dalam waktu kurang
dari 2 jam atau sesegera mungkin setelah pengambilan.

E. INTERPRETASI HASIL

5
a. Untuk diagnosis ISK, European Association of Urology (EAU)
menetapkan nilai ambang batas koloni bakteri 10.000 CFU/mL
untuk urine pancar tengah pada anak simtomatik, 100.000 CFU/mL
untuk urine pancar tengah pada anak asimtomatik, 1.000–50.000
CFU/mL untuk urine yang berasal dari kateterisasi uretra, dan
minimal 10 koloni identik pada aspirasi atau pungsi suprapubik.
b. Bila tes menunjukkan hasil yang negatif, maka artinya
pertumbuhan bakteri yang ada dalam urine termasuk
normal.Rentang nilai normal dapat berbeda pada setiap
laboratorium, sebab ada kemungkinan masing-masing laboratorium
menggunakan pengukuran berbeda. Maka itu, ada baiknya
konsultasikan dengan dokter bila ada pertanyaan. Sementara itu,
bila hasilnya positif, berarti pertumbuhan bakteri atau ragi
termasuk abnormal. Kemungkinan besarnya, Anda telah
mengalami infeksi saluran kemih. Kadang-kadang mungkin ada
lebih dari satu jenis bakteri atau keberadaan bakteri yang sangat
kecil dalam sampel Anda. Bila kasusnya seperti ini, dokter
mungkin bisa saja menyarankan Anda untuk melakukan tes ulang.
Biasanya, hasil dari prosedur kultur urine keluar dalam waktu 2 – 3
hari. Ada beberapa jenis bakteri yang tumbuh lebih lama, sehingga
hasilnya bisa didapat lebih dari jangka waktu tersebut.

Anda mungkin juga menyukai