Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEBIDANAN PADA PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI

“Penilaian Hasil Pemeriksaan Darah Rutin, Urin Rutin, TORCH, Hepatitis, HIV
AIDS,TBC Dan Malaria”

Disusun oleh kelompok 2:

1. Destri Mutiara Dwi Putri


2. Dhea Ariani
3. Dinda Putri Auriel
4. Elsa Maharani

Dosen Pengampu : Kurniyati, SST, M. Keb

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU

SARJANA TERAPAN ALIH JENJANG KEBIDANAN

T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Penilaian hasil pemeriksaan darah rutin, urin rutin, TORCH, hepatitis,
HIV AIDS,TBC dan malaria” dengan lancar dan tepat waktu. Makalah ini
diajukan guna memenuhi tugas Semester I dan bertujuan untuk dapat
mengetahui dan memahami mengenai Skrining pranikah.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna
karena kurangnya pengalaman, pengetahuan, dan terbatasnya referensi yang kami
dapatkan. Oleh karena itu, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas
kesalahan maupun kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Kami akan
menerima dengan senang hati masukan-masukan, kritik serta saran yang
membangun untuk penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini bermanfaat, menambah
wawasan, dan dapat digunakan sebagai pembelajaran bagi kita semua terutama
bagi saya.

Curup, Juli 2023

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................4
TINAJUAN PUSTAKA.................................................................................................................4
Pemeriksaan Darah Rutin.....................................................................................................4
Pemeriksaan Urine Rutin......................................................................................................7
TORCH..................................................................................................................................7
Pemeriksaan Hepatitis.........................................................................................................8
Pemeriksaan HIV-AIDS.........................................................................................................9
Pemeriksaan Tuberkolosis....................................................................................................9
G. Pemeriksaan Malaria....................................................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemeriksaan darah lengkap merupakan salah satu pemeriksaan darah


rutin yang sering dilakukan karena dapat menunjang diagnosis berbagai penyakit
kelainan darah (Meimi Lailla, Zainiar, 2021). Sampel darah yang keluar dari tubuh
memiliki sifat mudah mengalami penggumpalan (koagulasi) maka untuk
penyimpanan dibutuhkan zat yang disebut antikoagulan, jenis antikoagulan yang
sering digunakan yaitu EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acetic Acid) (Keohane et
al, 2015).

Pemeriksaan Urine merupakan cairan sisa dari hasil metabolisme


dalam tubuh yang dibentuk dalam ginjal melalui 3 (tiga) proses yaitu filtrasi oleh
glomerulus, reabsorbsi dan sekresi oleh tubulus. Urine merupakan hasil dari filtrasi
glomerulus dan disertai sejumlah air yang dikeluarkan oleh tubuh (Hardjono dan
Mangarengi, 2011). Urine dapat digunakan untuk menganalisis sejumlah penyakit
yang ada di dalam tubuh. Pemeriksaan atau analisis urine sering disebut dengan
istilah urinalisis (Mengko, 2013)

Pemeriksaan TORCH merupakan istilah yang mengacu pada infeksi,


yang disebabkan oleh Toxoplasma, Other Infection, Rubella, Cytomegalovirus dan
Herpes simplex virus. TORCH dapat menyerang berbagai kalangan, mulai dari
anak-anak sampai dewasa, baik pria maupun wanita. Pada ibu hamil yang
terinfeksi TORCH dapat menyebabkan infeksi atau kelainan pada janin yang akan
dilahirkan. Infeksi ini ditularkan ibu pada janinnya melalui plasenta.

Pemeriksaan penyakit menular merupakan masalah kesehatan besar di


hampir semua Negara berkembang, Negara yang termasuk salah satunya yaitu

1
Indonesia. Meningkatnya kasus terkait penyakit menular, di karenakan angka
kejadian dan kematiannya relatif cukup tinggi dalam waktu yang singkat. Berbagai
macam penyakit menular diseluruh dunia dikaitkan dengan kesehatan seksual yang
buruk. Kesehatan seksual bukan hanya epidemologi infeksi yang didapat melalui
hubungan seksual tetapi mengandung makna yang lebih luas salah satunya adalah
tentang infeksi HIV/AIDS (Masriadi, 2017) .

Pemeriksaan penyakit Hepatitis merupakan masalah kesehatan


masyarakat di negara berkembang di dunia, termasuk di Indonesia. Hepatitis B
disebabkan oleh virus hepatitis B, suatu anggota famili hepadnavirus yang dapat
menyebabkan peradangan hati akut atau menahun dan dapat berlanjut menjadi
sirosis hati atau kanker hati.

Pemeriksaan penyakit Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular


yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Terdapat beberapa
spesies Mycobacterium, antara lain: M. tuberculosis, M. africanum, M. bovis, M.
Leprae dsb. Yang juga dikenal sebagai Bakteri Tahan Asam (BTA).

Pemerikan penyakit Malaria merupakan penyakit menular yang serius


dan fatal yang disebabkan oleh parasit protozoa genus Plasmodium yang
ditularkan pada manusia oleh gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi.
Dikenal ada 5 genus Plasmodium yang ada pada manusia yaitu Plasmodium
falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, Plasmodium malariae dan
Plasmodium knowlesi (WHO, 2020). Spesies Plasmodium di Indonesia yang
hidup pada manusia lebih dominan P. falciparum dan P. vivax sedangkan P. ovale
dan P. malariae dan biasanya ditemukan di wilayah Indonesia bagian timur (Hakim, 2011
dan Kemenkes R.I, 2016).

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja yang termasuk pemeriksaan darah rutin?


2. Apa saja yang termasuk pemeriksaan urine rutin?
3. Apa yang dimaksud dengan pemeriksaan TORCH?

2
4. Apa yang dimaksud dengan pemeriksaan Hepatitis?
5. Apa yang dimaksud dengan pemeriksaan HIV/AIDS?
6. Apa yang dimaksud dengan pemeriksaan Tuberkolosis?
7. Apa yang dimaksud dengan pemeriksaan malaria?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalam pemeriksaan darah rutin
2. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk pemeriksaan urine rutin
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pemeriksaan TORCH
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pemeriksaan Hepatitis
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pemeriksaan HIV/AIDS
6. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pemeriksaan Tuberkolosis
7. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pemeriksaan malaria

3
BAB II

TINAJUAN PUSTAKA

A. Pemeriksaan Darah Rutin

Pemeriksaan darah rutin merupakan pemeriksaan yang sering diminta oleh


klinis karena dengan melakukan pemeriksaan darah rutin dapat terdiagnosis
beberapa penyakit kelainan darah dan dapat ditentukan arah pemeriksaan lebih
lanjut dari penderita tersebut. Pentingnya pemeriksaan darah rutin tidak dapat di
remehkan karena dapat digunakan sebagai prosedur untuk skrining, dan sangat
membantu untuk menunjang diagnosis dari berbagai penyakit. Pemeriksaannya
sebagai berikut :
1. Kadar HB
Hemoglobin merupakan protein yang terkandung dalam sel darah
merah dan berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh. Kandungan oksigen
dalam darah ini lah yang membuat darah berwarna merah . Hb rendah
(<1(<100 gram/d m/Dl), Hb tinggi (>1(>188gram/d m/Dl)

4
2. Hematokrit (Ht)
Kadar hematokrit merupakan bagian dari pemeriksaan darah lengkap
yang digunakan untuk mendeteksi anemia. Selain itu, pemeriksaan hematokrit
juga dilakukan guna mengetahui reaksi tubuh terhadap pengobatan yang
tengah dijalani. Persen jadi pengukuran ini bisa dihubungkan dengan dengan
tingkat kekentalan darah.

3. Leukosit
Leukosit juga disebut sel darah putih walaupun sebenarnya tidak
berwarna alias bening. Sel darah putih juga bertugas untuk mendeteksi dan
membasmi mikroorganisme asing, seperti virus, bakteri, maupun parasit yang
membawa penyakit atau infeksi ke dalam tubuh.

5
5. Trombosit
Trombosit berfungsi untuk menutup dan menyembuhkan luka.
Trombosit juga berfungsi untuk menghentikan pendarahan ketika terjadi
lukaTrombosit sering dikaitkan dengan penyakit demam berdarah atau DBD
Pada penderita DBD

6
B. Pemeriksaan Urine Rutin

1. Pemeriksaan mikriskopis urin.


Tujuan: Untuk mengetahui atau melihat Ph, warna kekeruhan, Bj, ubercu
buih. Pemeriksaan urine sebagai berikut :
2. Pemeriksaan Sedimen Urine
Tujuan : untuk menentukan sedimen ubercu – anorganik dlm urine secara
mikroskopis.
3. Pemeriksaan Reduksi Urine
Tujuan : Untuk mengetahui terjadinya reduksi pada urine pasien,guna
menentukan ada atau tidaknya gula (glukosa) urine
4. Pemeriksaan Protein Urine
Tujuan: menentukan adanya protein dalam urine.
5. Pemeriksaan Bilirubin Urine
6. Prinsip : adanya bilirubin dalam urine akan dioksidasin oleh reagen uberc
menjadi biliverdin yang berwarna hijau

C. TORCH

Torch adalah istilah menggambarkan gangguan dari empat penyakit infeksi


yaitu Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Prinsip dan
pemeriksaan ini adalah deteksi adanya zat anti (ubercul) yang imunologis spesifik
terhadap kuman penyebab infeksi tersebut sebagai respon tubuh terhadap adanya
spesifik terhadap kuman penyebab infeksi tersebut sebagai respon tubuh terhadap
adanya benda asing (kuman ubercul yang terburuk (IgM) dapat berupa
Imonoglobulin (IgG).

7
D. Pemeriksaan Hepatitis

Pemeriksaan Hepatitis adalah tes yang dilakukan untuk mengecek ada


tidaknya infeksi virus hepatitis pada pasien. Pada diagnosis tahap awal,dokter
akan menanyakan seluruh gejala yang dialami oleh pasien.Ketika mencurigai
adanya infeksi virus hepatitis,dokter akan menganjurkan pasien untuk mengikuti
pemeriksaan tes darah. Hasil pemeriksaan Hepatitis umumnya terdiri dari hasil
positif dan ubercul. Hasil pemeriksaan dilihat berdasarkan deteksi ubercul
terhadap virus hepatitis dalam darah. Orang yang terkena virus hepatitis dapat
menyebarkan virusnya ke orang lain.

8
E. Pemeriksaan HIV-AIDS

AIDS (Acquired Immunodeficiency Sindrom) adalah stadium akhir pada


serangkaian abnomalitas imunologis yang dapat di kenal sebagai ubercul infeksi
HIV. Pemeriksaan ini dilakukan pada pasien yang diduga sudah terinfeksi HIV
dengan hasil yang positif harus diulang dengan sampel yang sama dan hasilnya di
konfirmasi dengan pihak yang bersangkutan, sedangkan hasil yang ubercul tidak
memerlukan tes dan konfirmasi yang lebih lanjut.

F. Pemeriksaan Tuberkolosis

TB adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh


Mycobacterium uberculosis yang dapat menyerang berbagai organ terutama paru-
paru.Penyakit ini bila tidak diobati atau pengobatannya tidak tuntas dapat
menimbulkan komplikasi berbahaya sehingga dapat meyebabkan mematian pada
penderita.
Pemeriksaan yang sangat diperlikan untuk mendiagnosa TB supaya pasien
cepat mendapatkan pengobatan yang sesuai sehingga dapat menurunkan angka
kematian akibat penyakit TB.Dengan pemeriksaan mikroskopis karena
pemeriksaan tersebut tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mengunggu
hasil yang di inginkan.

G. Pemeriksaan Malaria

Pemeriksaan malaria ditegagkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik


dan pemeriksaan labolatorium. Diagnosis malaria ditegakkan dari pemeriksaan

9
darah mikroskopis. Pada anamnesis gejala utama yang sering keluhkan adalah
demam,menggigil,mual muntah dan diare.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemeriksaan penunjang laboratorium sangat berguna untuk mendeteksi awal
dari suatu penyakit serta untuk menegakkan diagnosa dan menentukan tatalaksana
selanjutnya. Pemeriksaan laboratorium adalah suatu prosedur pelaksanaan
pemeriksaan yang dapat membantu dokter menentukan diagnosis penyakit. Dalam
sebuah pemeriksaan laboratorium, bahan atau sampel dari pasien diambil dan
dianalisis. bahan atau sampel dapat berupa darah, urine, sputum (dahak) bahkan
feses (kotoran manusia). Bisa disimpulkan bahwa hasil pemeriksaan laboratorium
dapat menunjang atau menyingkirkan kemungkinan penyebab penyakit. Dengan
begitu hasil pemeriksaan laboratorium merupakan pesan penting dari perjalanan
suatu penyakit. Akan tetapi perlu diingat bahwa penentuan diagnosis suatu
penyakit harus dilihat pada penemuan klinis yang didapat, bukan hanya dari
pemeriksaan laboratorium saja. Pemeriksaan laboratorium hanya sebagai
pemeriksaan penunjang untuk diagnosis suatu penyakit. Selain itu untuk
melengkapkan mendiagnosis suatu penyakit pasien, dokter juga melakukan
pemeriksaan penunjang lain seperti pemeriksaan Rontgen, USG, Ct-Scan, dan
pemeriksaan lainnya bila pemeriksaan laboratorium kurang menentukan
diagnosis.
B. Saran
Semoga dengan di buatnya makalah ini dapat membantu mahasiswa
kebidanan dalam memahami tentang pemeriksaan laboratorium. Penulis
menyadari masih banyak nya kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu
penulis meminta adanya saran dan kritik yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah yang dibuat selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, S., 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.

KemenkesRI. (2018). Kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon pengantin.


Kementerian Kesehatan RI.

GianpatologiklinikUNISSULA. (2022). Pemeriksaan laboratorium infeksi TORCH.


https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/2. Pemeriksaan Laboratorium Infeksi
Torch.pdf

Hanggara, D. S. (2018). Pemeriksaan laboratorium pada HIV/AIDS. Imunologi.


https://patologiklinik.com/2018/04/05/pemeriksaanlaboratorium-pada-hivaids/

Anda mungkin juga menyukai