Anda di halaman 1dari 4

1.

Tujuan utama advokasi adalah


a. pejabat publik menjadi paham terhadap masalah kesehatan
b. pejabat publik menjadi peduli terhadap masalah kesehatan
c. pejabat publik menjadi tertarik terhadap masalah kesehatan
d. pejabat publik menjadikan program kesehatan menjadi agenda prioritas
e. mendorong dikeluarkannya kebijakan-kebijakan publik oleh pejabat publik
sehingga dapat mendukung dan menguntungkan kesehatan.

2. Advokasi kesehatan merupakan serangkaian kegiatan komunikasi untuk


mempengaruhi penentu kebijakan dengan cara: membujuk, meyakinkan, menjual
ide agar memberikan dukungan terhadap upaya pemecahan masalah kesehatan
masyarakat. Yang tidak termasuk unsur advokasi adalah
a. tujuan
b. pemanfaatan data dan riset,
c. identifikasi sasaran
d. identifikasi masalah
e. pengembangan pesan

3. Harry A. Mills memperkenalkan teknik melakukan negosiasi dengan 7 langkah yang


mengacu pada prinsip negosiasi yaitu seni untuk menang, yaitu sebagai berikut, kecuali
a. alternatif
b. kepentingan
c. opsi
d. legitimasi
e. presentasi

4. Pembinaan PHBS di sekolah pada dasarnya terdiri dari 3 proses, yaitu


pemberdayaan, bina suasana, dan advokasi. advokasi dapat dilaksanakan dengan
cara :
a. pemberian proses belajar dan mengajar
b. penyelenggaraan klinik konsultasi kesehatan yang dikelola oleh sekolah
c. memanfaatkan media yang ada, seperti pembuatan majalah dinding (madding),
poster
d. penyelenggaraan seminar mengenai kesehatan dan perilaku sehat.
e. dilakukan oleh fasilitator yang berasal dari kabupaten, kota atau provinsi
terhadap pihak sekolah, sehingga pihak sekolah berperan aktif dalam
menunjang kegiatan pembinaan PHBS di sekolah.

5. Setelah 2 tahun melakukan lobi terhadap Bupati Kabupaten A tentang penutupan


tempat hiburan malam di daerah tersebut, akhirnya Bupati mengeluarkan Surat
edaran Penutupan tempat hiburan malam dan penghentian aktivitasnya. Dukunga
hasil advokasi tersebut dalam bentuk :
a. Komitmen politis
b. dukungan kebijakan
c. penerimaan sosial
d. dukungan sistem
e. dukungan nyata
6. Angka kejadian stunting di desa X merupakan yang tertinggi di Kabupaten B. Untuk
itu, tim penyuluh kesehatan masyarakat Puskesmas A memberikan surat kepada
Bupati agar mengunjungi atau meninjau desa-desa yang balitanya mengalami
stunting. Setelah 3 hari hari, surat tersebut ditanggapi oleh Bupati dan akan segera
diberitahukan jadwal kunjungan kerja beliau.
Tehnik advokasi yang akan dilakukan tim penyuluh tersebut adalah
a. Lobi
b. Petisi
c. debat
d. dialog
e. studi banding

7. Tim promosi kesehatan masyarakat Provinsi Irian Jaya melakukan advokasi melalui
event Pekan Olahraga Nasional 2021 yang akan dilangsungkan di provinsi tersebut.
cara penerapan metode advokasi tersebut adalah
a. Formal
b. informal
c. langsung
d. tidak langsung
e. Pemafaatan media massa

8. Dalam pelaksanaan advokasi kegiatan di desa X dengan masalah kesehatan


yaitu masyarakat desa tidak memiliki akses sumber air bersih dan jamban sehat
dalam perilaku sehari-hari sehingga dilakukan identifikasi sasaran advokasi yaitu
stakeholders didesa tersebut, maka pelaksana advokasi ini sesuai dengan
a. Tujuan advokasi kesehatan
b. Manfaat advokasi kesehatan
c. Strategi global promosi kesehatan
d. Prinsip Advokasi kesehatan
e. Unsur-unsur advokasi kesehatan

9. Upaya vaksinasi covid 19 di suatu wilayah terkait dengan sektor


dukcapil,kecamatan dan polres. Pengendalian flu burung dan rabies terkait
dengan sektor peternakan dan transportasi, merupakan tujuan advokasi
kesehatan dengan dukungan kesehatan yaitu
a. political commitment
b. policy support
c. system support
d. social acceptance
e. system policy

10. Di daerah X masyarakat dominan memiliki perilaku hidup bersih dan sehat masih
rendah, dominan masyarakat obesitas dan dikhawatirkannya adanya penyakit
menular dan penyakit tidak menular oleh karena itu dilakukan melalui kajian data
dan informasi atau laporan, termasuk teori, yang dapat diperoleh dari bahan
bacaan (literatur) merupakan Langkah-langkah advokasi kesehatan yaitu
a. Analisis Isu
b. Analisis Publik
c. Analisis Kebijakan
d. Analisis prioritas masalah
e. Analisis penyebab masalah

11. Dalam pelaksanaan kegiatan advokasi kesehatan secara sistematis. JohnHopkins


University–Center for Communication Program (JHUCCP) mengembangkan
langkah-langkah pelaksanaan kegiatan advokasi yang dikenal sebagai
a. P Process
b. SHAPE
c. A Frame
d. SMART
e. TOR

12. Analisis isu dapat dilakukan melalui


a. dengan memanfaatkan berbagai hasil penelitian,
b. need assessment
c. dari hasil penjajakan/pendekatan pribadi, khususnya untuk sasaran individu
d. melakukan pengkajian terhadap kebijakan yang sudah ada tetapi belum
berjalan sebagaimana mestinya maupun kebijakan baru yang perlu dibuat
untuk mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat
e. kajian data dan informasi atau laporan, termasuk teori, yang dapat
diperoleh dari bahan bacaan (literatur).

13. Sasaran tersier dalam advokasi kesehatan adalah


a. Masyarakat
b. tenaga kesehatan
c. tenaga teknis
d. tokoh agama dan tokoh adat
e. para penentu kebijakan

14. Ada lima pendekatan utama dalam advokasi kesehatan yaitu sebagai berikut,
kecuali
a. melibatkan para pemimpin,
b. bekerja dengan media massa
c. membangun kemitraan,
d. memobilisasi masyarakat
e. memperkuat pendanaan

15. Salah satu bentuk advokasi dilakukan dengan cara lobi yaitu:
A. Masyarakat secara perorangan maupun kelompok mempengaruhi pihak
berwenang di parlemen maupun pejabat pemerintah agar memperhatikan,
mendukung dan mengambil tindakan atas isu yang sedang dipermasalahkan oleh
masyarakat
B. Cara komunikasi untuk mempengaruhi eksekutif dan legislatif untuk menetapkan
produk kebijakan, program dan anggaran
C. Kelompok masyarakat yang membela masyarakat lemah dan miskin melakukan
demonstrasi dan memaksakan kehendak untuk menurunkan harga BBM
D. A dan B benar
E. B dan C bena

16. Advokasi kematian ibu, bayi baru lahir dan anak (KIBBLA)untuk mempengaruhi
pengambil dan pemutus kebijakan (legislatif dan eksekutif) paling tepat dilakukan
dengan cara:
A.Lobi dan Presentasi
B.Kampanye dan Demonstrasi
C.Konferensi Pers
D.Negosiasi
E.Semua benar

17. Ciri-ciri perencanaan advokasi kesehatan yang baik adalah ….kecuali


a. mengarah pada upaya pemecahan masalah kesehatan masyarakat yang ada di
wilayah tersebut;
b. sesuai dengan tugas pokok, kewenangan serta pencapaian indikator kinerja
program kesehatan;
c. memperhatikan sumberdaya dan kapasitas yang ada;
d. melibatkan berbagai pihak potensial terkait;
e. bersifat fixed (tetap), artinya tidak memungkinkan diadakan perubahan-
perubahan di dalam rencana

18. Urutan langkah - langkah dalam pelaksanaan kegiatan advokasi secara sistematis
dikenal dg bagan “A” (A frame) yaitu ...
a. Analisis - strategi - mobilitas - tindakan aksi - evaluasi - kesinambungan
b. Analisis - strategi - kebijakan - mobilitas - evaluasi - kesinambungan
c. Analisis - strategi - negoisasi - tindakan aksi - evaluasi - kesinambungan
d. Analisis - strategi - pengembangan data - tindakan aksi - evaluasi -
kesinambungan
e. Analisis - strategi - petisi - tindakan aksi - evaluasi – kesinambungan

19. Dalam menyusun tujuan advokasi harus memperhatikan kaidah yg di kenal dg


kata “SMART”, kecuali
a. S = spesific/ khusus
b. M = measureable/ dapat diukur
c. A = action/ dapat dikerjakan
d. R = Reachable/ dapat dicapai
e. T = time bound/ ada ukuran waktu yang jelas

20. Pelaku advokasi / negosiator harus fokus terhadap inti permasalahan. Seorang
negosiator harus dalam keadaan sebagai berikut, kecuali
a. tulus/peka
b. jujur/humoris
c. menarik, pandai bicara
d. aktif/banyak bicara
e. antusias/empati

Anda mungkin juga menyukai