Anda di halaman 1dari 106

PENGEMBANGAN

WAHANA/FORUM PERAN
SERTA MASYARAKAT

OLEH: DESIANORA, S.ST, MKM


PEMBINAAN PERAN
SERTA MASYARAKAT
Untuk mengurangi angka kematian dan kesakitan ibu
dan bayi, bidan haruslah dapat bekerjasama dengan
masyarakat. Masyarakat dapat dibina dalam proses tsb.
Bentuk pembinaan peran serta masyarakat yang dapat
dilakukan adalah :
1. Pendataan sasaran
2. Pencatatan kelahiran & kematian bayi dan ibu
3. Penggerakan sasaran agar mau menerima pelayanan KIA
4. Pengaturan transportasi setempat yang siap pakai untuk
rujukan
5. Pengaturan bantuan biaya bagi masyarakat yang tidak mampu
6. Pengorganisasian donor darah berjalan
7. Pelaksanaan pertemuan rutin GSI dalam promosi “suami,
bidan dan desa siaga”.
PENGERTIAN

Pengembangan peran serta


masyarakat yaitu menghidupkan tenaga
masyarakat untuk mampu & mau mengatasi
masalahnya sendiri secara swadaya sebatas
kemampuannya.
CIRI-CIRI PENGEMBANGAN
PERAN SERTA MASYARAKAT
1. Langkah berantai
2. Intensitas tiap langkah bisa berbeda hal ini tergantung
situasi dan kondisi masyarakat.
3. Tiap langkah ada dasar rasional
4. Mempunyai tujuan rasional
5. Secara kumulatif akan menghasilkan perubahan yang
diharapkan.
6. Hakekatnya merupakan rangkaian yang mencerminkan
lingkaran pemecahan masalah & proses perubahan.
LANGKAH-LANGKAH
PENGEMBANGAN PERAN SERTA
MASYARAKAT
1. Pendekatan tingkat desa
2. Pendataan dan perumusan masalah
3. Perencanaan
4. Pelaksanaan & penilaian
5. Pemantapan dan pembinaan
Lanjutan…
Untuk efektifitasnya peningkatan pelayanan kesehatan,
bidan bekerja sama dengan masyarakat mengembangkan
wahana yang ada di masyarakat untuk berperan aktif dalam
bidang kesehatan.
Wahana atau forum yang ada di masyarakat yang
dipandang mampu untuk berperan aktif dalam
meningkatkan kesehatan diantaranya adalah posyandu.
Poskesdes beserta kelengkapan-kelengkapannya yang
mendukung peningkatan derajat kesmas seperti ambulans
desa dan tabulin.
POSYANDU
LANGKAH-LANGKAH
a. Persiapan Sosial
1) Persiapan masyarakat sebagai pengelola dan pelaksana
posyandu
2) Persiapan masyarakat umum sebagai pemakai jasa posyandu
b. Perumusan masalah
1) Survei mawas diri
2) Penyajian hasil survei (loka karya mini)
3) Perencanaan pemecahan masalah
4) Kaderisasi sebagai pelaksana posyandu
5) Pembentukan pengurus sebagai pengelola posyandu
6) Menyusun rencana kegiatan posyandu
c. Pelaksanaan Kegiatan
1) Kegiatan di posyandu satu kali sebulan atau lebih
2) Pengumpulan data sehat
3) Pencatatan & pelaporan kegiatan posyandu
d. Evaluasi
1) Evaluasi hasil kegiatan yang sedang berjalan
2) Evaluasi hasil kegiatan sesuai dengan batas waktu
yang telah ditetapkan
Untuk meja I sampai IV dilaksanakan oleh kader kesehatan &
untuk meja V dilaksanakan oleh petugas kesehatan, diantaranya:
dokter, bidan, perawat, juru imunisasi dan sebagainya.
KEGIATAN POSYANDU
 5 kegiatan posyandu (panca krida posyandu):
a. Kesehatan ibu & b. Keluarga
c. Imunisasi
anak Berencana
d. Peningkatan
e. Penanggulangan Diare
Gizi
 7 kegiatan posyandu (sapta krida posyandu):
a. Kesehatan ibu & b. Keluarga
c. Imunisasi
anak Berencana
d. Peningkatan e. Penanggulangan
f. Sanitasi Dasar
Gizi Diare

g. Penyediaan Obat essensial


PELAYANAN KESEHATAN YANG
DIJALANKAN

a. Pemeliharaan kesehatan bayi dan balita


1) Penimbangan bulanan
2) Pemberian makanan tambahan bagi yang berat
badannya kurang
3) Imunisasi bayi 0 -12 bulan
4) Pemberian oralit /penanggulangan diare
5) Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama
b. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, dan
pasangan usia subur
1) Pemeriksaan kesehatan umum
2) Pemeriksaan kehamilan & nifas
3) Pelayanann peningkatan gizi melalui pemberian vitamin & pil
penambah darah
4) Imunisasi TT untuk bumil
5) Penyuluhan kesehatan & KB
6) Pemberian alat kontrasepsi KB
7) Pemberian oralit pada ibu, Anak yang terkena diare
8) Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama
9) Pertolongan pertama pada kecelakaan
PELAKSANAAN
 Pelaksanaan posyandu melibatkan petugas
puskesmas, petugas BKKBN, dan PSM secara aktif
sebgai penyelenggara pelayanan non professional
secara terpadu dalam rangka alih teknologi dan
swakelola masyarakat.
POLINDES
PENGERTIAN

Polindes merupakan salah satu bentuk UKBM


(Usaha Kesehatan  Bagi Masyarakat) yang
dididirikan masyarakat oleh masyarakat atas dasar
musyawarah, sebagai kelengkapan dari pembangunan
masyarakat desa, untuk memberikan pelayanan KIA
– KB serta pelayanan kesehatan lainnya sesuai
dengan kemampuan Bidan.
TUJUAN
a. Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan KIA –
KB termasuk pertolongan dan penanganan pada
kasus gagal.
b. Meningkatkan pembinaan dukun bayi dan kader
kesehatan
c. Meningkatkan kesempatan untuk memberikan
penyuluhan dan konseling kesehatan bagi ibu dan
keluarganya
d. Meningkatkan pelayanan kesehatan lainnya sesuai
dengan kesenangan bidan
FUNGSI
a. Sebagai tempat pelayanan KIA – KB dan
pelayanan kesehatan lainnya
b. Sebagai tempat untuk melakukan kegiatan
pembinaan, penyuluhan dan konseling KIA
c. Pusat kegiatan pemberdayan masyarakat
KB / KIA
PENGERTIAN

KB –KIA adalah kegiatan kelompok


belajar kesehatan ibu dan anak yang
anggotanya meliputi ibu hamil dan menyusui.
TUJUAN
a. Tujuan umum
Agar ibu hamil dan menyusui tahu cara yang baik untuk
menjaga kesehatan sendiri dan anaknya, tahu pentingnya
pemeriksaan ke puskesmas dan posyandu atau tenaga
kesehatan lain pada masa hamil dan menyusui serta adanya
keinginan untuk ikut menggunakan kontrasepsi yang efektif
dan tepat.
b. Tujuan khusus
Memberi pengetahuan kepada ibu tentang hygiene
perorangan pentingnya menjaga kesehatan, kesehatan ibu
untuk kepentingan janin, jalanya proses persalinan,
persiapan menyusui dan KB.
MATERI KEGIATAN
a.  Pemeliharaan diri waktu hamil
b.  Makanan ibu dan bayi
c.  Pencegahan infeksi dengan imunisasi
d.  Keluarga berencana
e.  Perawatan payudara dan hygiene
perorangan
f.   Rencana persalinan
g.  Tanda-tanda persalinan
KEGIATAN YANG DILAKUAN
a. Pakaian dan perawatan bayi
b. Contoh makanan sehat untuk ibu hamil dan
menyusui
c. Makanan bayi
d. Perawatan payudara sebelum dan setelah persalinan
e. Peralatan yang diperlukan ibu hamil dan menyusui
f. Cara memandikan bayi
g. Demontrasi tentang alat kontrasepsi dan cara
penggunaanya
TABULIN
PENGERTIAN
Tabulin adalah tabungan social yang
dilakukan oleh calon pengantin, ibu hamil dan
ibu yang akan hamil maupun oleh masyarakat
untuk biaya pemeriksaan kehamilan dan
persalinan serta pemeliharaan kesehatan selama
nifas. Penyetoran tabulin dilakukan sekali untuk
satu masa kehamilan dan persalinan ke dalam
rekening tabulin.
TUJUAN
a. Meningkatkan pemahaman, pengetahuan, pengelola dan
masyarakat tentang tabulin
b. Meningkatkan kemampuan para pengelola dan
masyarakat dalam mengenali masalah potensi yang ada
dan menemukan alternative pemecahan masalah yang
berkaitan dengan ibu hamil dan nifas
c. Meningkatkan kesadaran, kepedulian pengelola dan
masyarakat dalam menggerakkan ibu hamil untuk ANC,
persalinan dengan tenaga kesehatan, PNC, serta
penghimpunan dana masyarakat untuk ibu hamil,
bersalin, dan ambulan desa.
DONOR DARAH
BERJALAN
Pengertian
a. Donor darah berjalan merupakan salah satu strategi
yang dilakukan Departemen Kesehatan dalam hal ini
direktorat Bina Kesehatan ibu. Melalui program
pemberdayaan perempuan, keluarga dan masyarakat,
dalam upaya mempercepat penurunan AKI.
b. Donor darah berjalan adalah para donor aktif yang
kapan saja bisa dipanggil. Termasuk kerja mobil dan
swasta terkait sediaan darah lewat program yang
mereka buat.
Tujuan
a. Membantu menurunkan risiko terkena
serangan jantung
b. Sebagai pemeriksaan kesehatan secara
teratur
c. Mengurangi kemungkinan terjadinya
penyumbatan pembuluh darah
Tahapan donor darah

a. Fasilitasi warga untuk menyepakati pentingnya


mengetahui golongan darah
b. Jika warga belum mengetahui golongan darahnya, maka
perlu dilakukan pemeriksaan golongan darah bagi
seluruh warga yang memenuhi syarat untuk menjadi
donor darah
c. Hubungi pihak Puskesmas untuk untuk
menyelenggarakan pemeriksaan darah
d. Membuat daftar golongan darah ibu hamil dan perkiraan
waktu lahir, kumpulkan nama warga yang mempunyai
golongan darah yang sama dengan ibu hamil
Lanjutan…

e. Usahakan semua ibu hamil memiliki daftar calon donor darah


yang sesuai dengan golongan darahnya
f. Membuat kesepakatan dengan para calon donor darah untuk
selalu siap 24 jam, sewaktu – waktu ibu hamil memerlukan
transfusi
g. Membuat kesepakatan dengan Unit Transfusi Darah, agar para
warga yang telah bersedia menjadi pendonor darah
diprioritaskan untuk diambil darahnya, terutama transfusi bagi
ibu bersalin yang membutuhkannya
h. Kader berperan memotivasi serta mencari sukarelawan apabila
ada salah seorang warganya yang membutuhkan darah
AMBULAN
DESA
Pengertian
a. Ambulan desa adalah salah satu bentuk
semangat gotong royong dan saling peduli
sesama warga desa dalam sistem rujukan
dari desa ke unit rujukan kesehatan yang
berbentuk alat transportasi.
b. Ambulan desa adalah suatu alat transportasi
yang dapat di gunakan untuk mengantarkan
warga yang membutuhkan pertolongan dan
perawatan di tempat pelayanan kesehatan.
Tujuan
a. Tujuan Umum
Mempercepat penurunan AKI karena hamil,
nifas dan melahirkan
b. Tujuan Khusus
Mempercepat pelayanan kegawat daruratan
masalah kesehatan, bencana serta
kesiapsiagaan mengatasi masalah kesehatan
terjadi atau mungkin terjadi.
Sasaran

Pihak – pihak yang berpengaruh terhadap


perubahan perilaku individu dan keluarga yang
dapat menciptakan iklim yang kondusif terhadap
perubahan perilaku tersebut.
Semua individu dan keluarga yang tanggap dan
peduli terhadap permasalahan kesehatan dalam hal
ini kesiapsiagaan memenuhi sarana transportasi
sebagai ambulan desa.
Kriteria
a. Kendaraan yang bermesin yang sesuai
standar ( mobil sehat )
b. Mobil pribadi, perusahaan, pemerintah
pengusaha
c. ONLINE
Indikator proses pembentukan ambulan desa

a. Ada forum kesehatan desa yang aktif


b. Gerakan bersama atau gotong royong oleh
masyarakat dalam upaya mencegah dan
mengatasi masalah kesehatan. Bencana serta
kegawat daruratan kesehatan dengan
pengendalian faktor resikonya.
c. Pengamatan dan pemantauan masalah
kesehatan. Penurunan kasus masalah kesehatan,
bencana atau kegawat daruratan kesehatan
Kelas Ibu Hamil, Ibu
Post Partum dan Ibu
Balita
Kelas Ibu hamil

Kelas ibu hamil adalah suatu kegiatan dimana para


ibu hamil yang belajar bersama dipandu oleh satu atau
beberapa orang fasilitator terlatih.
Kelas ibu hamil diberikan pada ibu-ibu hamil dengan
umur kehamilan anatara 20 minggu s/d 32 minggu.
Kelas ibu hamil dilakukan dengan menyesuaikan
kesiapan ibu-ibu, bisa dilakukan pada pagi hari dan
sore hari dengan lama pertemuan 120 menit
Tempat untuk melakukan senam hamil ruangan
khusus pertemuan, puskesmas yang dibimbing oleh
fasilitator yang terlatih dan memenuhi syarat.
Kelas ibu hamil perlu dilakukan untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan prilaku ibu agar memahami
tentang kehamilan, peruban tubuh, dan keluhan
selama kehamilan.
Pertemuan kelas ibu hamil sebanyak 3 kali dan
jumlah materi yang disampaikan disepakati secara
bersama. Kelas ibu hamil terbagi menjadi 3
kelompok yang terdiri dari 7-8 orang maksimal 10
Cover
Versi 2015 Revisi 2020
 Dibuat 2 cover untuk ibu
hamil dan untuk anak
 Memudahkan ibu hamil/
ibu balita mencari
halaman yang dibutuhkan
 Memudahkan tenaga
kesehatan mencatat
pelayanan dan
memberikan KIE
 Gambar keluarga pada
cover dibuat frame untuk
Diisi tanggal diberikannya memudahkan Dinkes,
Buku KIA dan nomor buku
sesuai manajemen logistik Faskes yang mencetak
yang disepakati di faskes mandiri
 Penambahan kolom
identitas buku KIA untuk
mempermudah
manajemen logistik
Kelas Ibu Post
Partum
 Kelas ibu post partum adalah kumpulan ibu-ibu
yang sedang menjalani masa post partum yang
mencoba untuk memenuhi kebutuhan pribadinya.
 Kelas ibu post dilaksankan di salah satu rumah
ibu post partum atau posyandu, dan polindes.
 Tujuan dilakukannya kelas ibu post partum adalah
untuk mendeteksi, mencegah, dan mengatasi
permasalahan-permasalah yang timbul pada masa
nifas.
 Pertemuan sebanyak 4 kali.
Kelas Ibu
Balita
 Kelas ibu balita merupakan suatu aktifitas belajar kelompok dalam kelas
dengan anggota beberapa ibu yang mempunyai anak balita (usia 0-5
tahun) dibawah bimbingan satu atau beberapa fasilitator.
 Tempat pertemuan di balai desa, dusun, memakai rumah warga,
posyandu, puskesma, RB,RS, dll.
 Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, merubah sikap dan
perilaku ibu tentang kesehatan balita, gizi, dan stimulasi pertumbuhan
dan perkembangan anak.
 Pertemuan kelas ibu balita berlangsug selama 3 kali atau sesuai dengan
kesepakatan anatara fasilitator dengan peserta.
 Lama kegiatan 20-60 menit. Ibu- ibu yang mempunyai anak berusia
antara 0-5 tahun. Tiap kelas berdasarkan kelompok umur balita : 0-1
tahun, 1-2 tahun, dan 2-5 tahun. Maksimal jumlah perkelas 15 orang.
Materi KIA modul yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak.
Pembinaan Kader
Desa / Kelurahan siaga
DASA WISMA
PENGERTIAN
Dasawisma adalah kelompok ibu berasal dari 10 rumah yang
bertetangga. Kegiatannya diarahkan pada peningkatan kesehatan
keluarga. Bentuk kegiatannya seperti arisan, pembuatan jamban,
sumur, kembangkan dana sehat (PMT, pengobatan ringan,
membangun sarana sampah dan kotoran).
Dasawisma atau kelompok persepuluh merupakan salah satu
pembinaan wahana peran serta masyarakat dibidang kesehatan
secara swadaya di tingkat keluarga. Salah satu dari anggota
keluarga pada kelompok persepuluh dipilih untuk dijadikan ketua
kelompok atau penghubung/Pembina. Bidan desa dijadikan
sebagai Pembina yang bertugas melakukan pembinaan secara
berkala dan menerima rujukan masalah kesehatan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai