Anda di halaman 1dari 7

RAGAM DAN LARAS BAHASA INDONESIA

2.1 Pengertian Ragam Bahasa


Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian yang berbeda-
beda menurut topik yang dibicarakan.Menurut hubungan pembicara, kawan
bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa
yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise
tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah
(karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam
surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam
bahasa resmi ( Bachman,1990 ).
Istilah lain yang digunakan selain ragam bahasa baku adalah ragam bahasa
standar, semi standar dan nonstandar. Bahasa ragam standar memiliki sifat
kemantapan berupa kaidah dan aturan tetap.Akan tetapi, kemantapan itu tidak
bersifat kaku. Ragam standar tetap luwes sehingga memungkinkan perubahan di
bidang kosakata, peristilahan, serta mengizinkan perkembangan berbagai jenis
laras yang diperlukan dalam kehidupan modern. ( Alwi,1998).
Jadi,dapat disimpulkan bahwa ragam bahasa merupakan suatu
keanekaragaman atau variasidari bahasa baik secara lisan maupun tulisan yang
sesuai dengan pemakaian,topik serta situasi dalam berbahasa.

2.2 Jenis-Jenis Ragam Bahasa


Terdapat 3 jenis ragam bahasa Indonesia :
1. Berdasarkan cara berkomunikasi
● Ragam Lisan
Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga
kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat. Namun, hal itu tidak
mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian, ketepatan dalam
pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-unsur di dalam
kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri
kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi

1
pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan
yang disampaikan secara lisan.
Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah
kebakuannya dengan pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau
santai.Jika ragam bahasa lisan dituliskan, ragam bahasa itu tidak dapat
disebut sebagai ragam tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan,
hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis.Oleh karena itu, bahasa
yang dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis,
walaupun direalisasikan dalam bentuk tulis, ragam bahasa serupa itu
tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis.Kedua ragam itu masing-
masing ragam tulis dan ragam lisan memiliki ciri kebakuan yang
berbeda.

Ciri-ciri ragam lisan:


a. Memerlukan orang kedua/teman bicara;
b. Berlangsung cepat;
c. Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu;
d. Kesalahan dapat langsung dikoreksi;
e. Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi
Contoh ragam lisan adalah
1. Putri bilang kita harus pulang
2. Ayah lagi baca koran
3. Saya tinggal di Bogor

● Ragam Tulis
Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis makna kalimat yang
diungkapkannya tidak ditunjang oleh situasi pemakaian. Dalam
penggunaan ragam bahasa baku tulis diperlukan kecermatan dan
ketepatan di dalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur
bentuk kata dan struktur kalimat, serta kelengkapan unsur-unsur
bahasa di dalam struktur kalimat.

2
Ciri-ciri ragam tulis :
1.Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara;
2.Berlangsung lambat;
3.Selalu memakai alat bantu;
4.Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;
5.Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya
terbantu dengan tanda baca.
Contoh ragam tulis adalah
1. Putri mengatakan bahwa kita harus pulang
2. Ayah sedang membaca koran
3. Saya bertempat tinggal di Bogor
2. Berdasarkan cara pandang penuturnya
● Ragam dialek
Ragam daerah/dialek adalah variasi bahasa yang dipakai oleh
kelompok bahasawan ditempat tertentu.Dalam istilah lama disebut
dengan logat.Logat yang paling menonjol yang mudah diamati ialah
lafal (lihat Sugono, 1999:11). Logat bahasa Indonesia orang Jawa
tampak dalam pelafalan /b/pada posisi awal nama-nama kota, seperti
Bandung, Bayuwangi,atau realisasi pelafalan kata seperti pendidi’an,
tabra’an, kenai’an, gera’an. Logat daerah paling kentara karena tata
bunyinya. Logat indonesia yang dilafalkan oleh seorang Tapanuli
dapat dikenali, misalnya, karena tekanan kata yang amat jelas; logat
indonesia orang bali dan jawa, karena pelaksanaan bunyi /t/ dan /d/-
nya. Ciri-ciri khas yang meliputi tekanan, turun naiknya nada, dan
panjang pendeknya bunyi bahasa membangun aksen yangberbeda-
beda.
● Ragam terpelajar
Tingkat pendidikan penutur bahasa indonesia juga mewarnai
penggunaan bahasa indonesia. Bahasa indonesia yang digunakan oleh
kelompok penutur berpendidikan tampak jelas perbedeaannya dengan

3
yang digunakan oleh kelompok penutur yang tidak berpendidikan.
Terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, seperti
contoh dalam tabel berikut

Tidak Terpelajar Terpelajar


Pidio Video
Pilem Film
Komplek Kompleks
Pajar Fajar
Pitamin Vitamin

● Ragam resmi dan tak resmi


a. Ragam resmi
Ragam resmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi,
seperti pertemuan-pertemuan, peraturan-peraturan, dan undangan-
undangan
Ciri-ciri ragam bahasa resmi :
a. Menggunakan unsur gramatikal secara eksplisit dan konsisten;
b. Menggunakan imbuhan secara lengkap;
c. Menggunakan kata ganti resmi;
d. Menggunakan kata baku;
e. Menggunakan EYD;
f. Menghindari unsur kedaerahan.

b. Ragam tidak resmi


Ragam tidakresmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi
tidakresmi, seperti dalam pergaulan, dan percakapan pribadi.Ciri-
ciri ragam bahasa tidak resmi kebalikan dari ragam bahasa
resmi.Ragam bahasa bahasa tidak resmi ini digunakan ketika kita
berada dalam situasi yang tidak normal.
Ragam bahasa resmi atau tidakresmi ditentukan oleh tingkat
keformalan bahasa yang digunakan.Semakin tinggi tingkat kebakuan
suatu bahasa, berarti semakin resmi bahasa yang

4
digunakan.Sebaliknya semakin rendah pula tingkat keformalannya,
makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.
Contoh: Bahasa yang digunakan oleh bawahan kepada atasan adalah
bahasa resmi

3. Berdasarkan topik pembicaran

a. Ragam Bahasa Bisnis


Ragam bahasa bisnis adalah ragam bahasa yang digunakan
dalamberbisnis, yang biasa digunakan oleh para pebisnis dalam
menjalankan bisnisnya.
Ciri-ciri ragam bahasa bisnis :
a). Menggunakan bahasa yang komunikatif.
b).Bahasanya cenderung resmi.
c). Terikat ruang dan waktu.
d). Membutuhkan adanya orang lain.
b. Ragam Bahasa Hukum
Ragam bahasa hukum adalah bahasa Indonesia yang corak
penggunaan bahasanya khas dalam dunia hukum.Mengingat
fungsinya mempunyai karakteristik tersendiri, oleh karena itu
bahasa hukum Indonesia haruslah memenuhi syarat-syarat dan
kaidah-kaidah bahasa Indonesia.
Ciri-ciri ragam bahasa hukum :
a).Mempunyai gaya bahasa yang khusus.
b).Lugas dan eksak karena menghindari kesamaran dan ketaksaan.
c).Objektif dan menekan prasangka pribadi.
d).Memberikan definisi yang cermat tentang nama, sifat dan
kategori yang diselidiki untuk menghindari kesimpangsiuran.
e). Tidak beremosi dan menjauhi tafsiran bersensasi.
c. Ragam Bahasa Fungsional

5
Ragam bahasa fungsional adalah ragam bahasa yang dikaitkan
dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja atau kegiatan tertentu
lainnya.Ragam fungsional juga dikaitkan dengan keresmian keadaan
penggunaannya.
d. Ragam Bahasa Sastra
Ragam bahasa sastra adalah ragam bahasa yang banyak
menggunakan kalimat tidak efektif.Penggambaran yang sejelas-
jelasnya melalui rangkaian kata bermakna konotasi sering dipakai
dalam ragam bahasa sastra.
Ciri-ciri ragam bahasa sastra :
a). Menggunakan kalimat yang tidak efektif
b). Menggunakan kata-kata yang tidak baku
c).Adanya rangkaian kata yang bermakna konotasi

e. Ragam jurnalistik
Bahasa jurnalistik adalah ragam bahasa yang dipergunakan oleh
dunia persurat-kabaran (dunia pers = media massa cetak). Dalam
perkembangan lebih lanjut, bahasa jurnalistik adalah bahasa yang
dipergunakan oleh seluruh media massa. Termasuk media massa
audio (radio), audio visual (televisi) dan multimedia (internet).
Hingga bahasa jurnalistik adalah salah satu ragam bahasa, yang
dibentuk karena spesifikasi materi yang disampaikannya.Ragam
khusus jurnalistik termasuk dalam ragam bahasa ringkas.
Ragam ringkas mempunyai sifat-sifat umum sebagai berikut.
1. Bahasanya padat
2. Selalu berpusat pada hal yang dibicarakan
3. Banyak sifat objektifnya daripada subjektifnya
4. Lebih banyak unsure pikiran daripada perasaan
5. Lebih bersifat memberitahukan daripada menggerakkan emosi

6
Tujuan utamanya ialah supaya pendengar/pembaca tahu atau
mengerti.Oleh karena itu, yang diutamakan ialah jelas dan
seksamanya.Kalimat-kalimatnya disusun selogis-logisnya.
Bahasa jurnalistik ditujukan kepada umum, tidak membedakan
tingkat kecerdasan,kedudukan, keyakinan, dan pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai