Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

CARA MERAWAT PUTING SUSU YANG LECET/BENGKAK

DISUSUN OLEH :

SINTIYA AYU CANDRA KIRANA

NIM P07224219040

PRODI D-III KEBIDANAN SAMARINDA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
KALIMANTAN TIMUR
TAHUN AJARAN 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan

Cara Merawat Puting Susu Yang Lecet/Bengkak

Satuan Acara Penyuluhan mengenai Pendidikan Kesehatan (PENKES) Cara


Merawat Puting Susu Yang Lecet/Bengkak telah diperiksa, dievaluasi dan
disetujui oleh pembimbing ruangan dan pembimbing institusi di Klinik Kartika
Jaya

Samarinda , 24 Mei 2021

Mahasiswa,

SintiyaDian
AyuSasmitah
Candra Kirana

NIM. P07224219040
P07224219009

Mengetahui,

Pembimbing Institusi, Pembimbing Ruangan,

Rizki Amelia., S.keb, Bd Sari Yuliati., S.ST


NIP.198902202015032002
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Cara Merawat Puting Susu Yang Lecet/Bengkak


Sub Pokok Bahasan : Cara Merawat Puting Susu Yang Lecet/Bengkak
Hari / tanggal : Senin, 24 Mei 2021
Waktu : 20 Menit
Tempat : Klinik Kartika Jaya
Sasaran : Ibu Hamil
Penyaji : Sintiya Ayu Candra Kirana

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( TIU )


Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan tentang Cara
Merawat Puting Susu Yang Lecet/Bengkak, keluarga diharapkan memahami
tentang Cara Merawat Puting Susu Yang Lecet/Bengkak serta menerapkan
dalam kehidupannya.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS ( TIK )


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu mengetahui:
a. Penyebab puting susu lecet/bengkak
b. Cara mengatasi puting susu lecet/bengkak
c. Cara mengcegah puting susu lecet/bengkak

C. MATERI
a. Penyebeb puting susu lecet/bengkak
b. Cara mengatasi puting susu yang lecet/bengkak
c. Cara mengcegah puting susu lecet/bengkak

D. METODE
a. Diskusi
b. Tanya jawab
E. MEDIA
a. Ceramah
b. Leaflet

F. KEGIATAN PENYULUHAN

No Tahap Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan Peserta


.
1 Pembukaan 2 menit  Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Memperkenalkan  Mendengarkan atau
diri memperhatikan
 Kontak waktu  Merespon atau menyetujui
penyuluhan  Menjawab atau merespon
 Melakukan
apersepsi

2 Kegiatan 10  Menyampaikan  Memperhatikan


Inti menit materi tentang  Memperhatikan
Penyebab puting  Bertanya dan menjawab
susu lecet/bengkak pertanyaan yang diajukan
 Menjelaskan tentang  Memperhatikan
Cara mengatasi  Bertanya dan menjawab
puting susu pertanyaan yang diajukan
lecet/bengkak  Memperhatikan
 Menjelaskan tentang
Cara mengcegah
puting susu
lecet/bengkak
3 Evaluasi 5 menit  Menyimpulkan  Mendengarkan dan
materi penyuluhan memperhatikan
 Menanyakan kepada  Menjawab pertanyaan
klien tentang materi
yang telah diberikan

4 Terminasi 2 menit  Mengucapkan terima  Mendengarkan


kasih atas peran  Menjawab pertanyaan
peserta
 Mengucapkan salam
penutup

G. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
1) Kelengkapan media: tersedia dan siap digunakan
2) Pelaksana siap melakukan penyuluhan/pendidikan kesehatan
3) Sasaran siap diberikan penyuluhan/ pendidikan kesehatan

b. Evaluasi Proses
1) Sasaran mengikuti penyuluhan sesuai waktu yang telah ditentukan
2) Sasaran aktif dalam kegiatan penyuluhan
3) Pelaksana menyajikan materi secara lengkap
4) Pelaksana menyajikan materi sesuai waktu yang telah ditentukan

c. Evaluasi Hasil
1) Sebutkan kembali Penyebeb puting susu lecet/bengkak
2) Sebutkan kembali Cara mengatasi puting susu yang lecet/bengkak
3) Sebutkan kembali Cara mengcegah puting susu lecet/bengkak
MATERI

PENDIDIKAN KESEHATAN (PENKES)

CARA MERAWAT PUTING SUSU LECET/BENGKAK

A. Penyebab putting Lecet/bengkak

Puting lecet dan nyeri dikarenakan posisi atau cara menghisap yang
salah, puting susu belum meregang (belum siap untuk disusui) dan hisapan
bayi sangat kuat. Puting lecet dapat juga disebabkan oleh hal lain seperti:

1. Puting Datar Atau Puting Masuk

Ibu dengan puting pada kategori ini dapat menyusui dengan sukses
tanpa nyeri. Puting datar tidak menjadi tegak ketika dirangsang atau jika
dingin. Puting masuk biasanya justru tertarik daripada menonjol keluar
ketika daerah sekitar puting ditekan. Memakai breast shell selama
kehamilan dapat membantu menarik keluar puting ibu. Saat bayi ibu
sudah lahir, ibu dapat menggunakan pompa payudara untuk menarik
puting ibu segera sebelum melekatkan bayi ibu ke payudara.

2. Bengkak

Payudara yang penuh dan keras dapat terjadi pada hari-hari awal
menyusui. Hal ini dapat mengakibatkan puting datar yang akan
mempersulit bayi untuk menghisap. Untuk menhindari kondisi ini
pastikan ASI Ibu dikeluarkan secara teratur. Jika bayi Ibu tidak disusui
tiap 2 jam atau lebih, perahlah atau gunakan pompa untuk menghindari
bengkak.
3. Menggunakan Pompa ASI Yang Berlebihan.

Ibu mungkin perlu mencoba-coba untuk menemukan pompa


payudara yang nyaman untuk Ibu. Pada umumnya, jika puting Ibu
terletak di tengah-tengah dinding pompa dan pemompaan dilakukan
dengan lembut maka cedera dapat dihindari.

4. Melepaskan Bayi Dari Payudara Ibu

Lakukan perlahan dan selembut mungkin. Banyak ibu menyadari


bahwa begitu anaknya sudah kenyang, ia akan melepaskan payudaranya.
Jika bayi harus dilepaskan sebelum hal ini terjadi, cobalah memasukkan
jari ke sudut mulut bayi, tarik ke bawah atau tekan payudara ke bawah di
dekat mulut bayi untuk melepaskan perlekatan.

5. Penggunaan Empeng Atau Botol

Jika bayi Ibu mendapat empeng atau botol, suatu kondisi yang
dinamakan bingung puting dapat terjadi. Hal ini dikarenakan teknik yang
sangat berbeda yang digunakan bayi saat menyusu dibanding dengan
mengisap puting buatan. Hal ini dapat menyebabkan bayi Ibu menyusu
dengan tidak tepat dan menyebabkan lecet.

6. Thrush (Infeksi Jamur)

Jika bayi Ibu sudah semakin bertambah usianya dan Ibu tiba-tiba
mengalami puting lecet atau nyeri payudara yang dalam, Ibu mungkin
terkena thrush (infeksi jamur). Dengan belajar selama masa kehamilan
Ibu dapat meningkatkan pengalaman menyusui Ibu. Jika bayi Ibu sudah
lahir, menentukan penyebab lecetnya puting Ibu adalah langkah pertama
dalam menyembuhkan puting Ibu dan kemudian melanjutkan
pengalaman menyusui bebas nyeri.
B. Cara Mengatasi Puting Lecet/Bengkak

Adapun cara mengatasi puting yang lecet/bengkak adalah sebagai berikut:

1. Mulai menyusukan pada puting yang tidak sakit

2. Susui sebelum bayi sangat lapar agar menghisapnya tidak terlalu kuat,
perkisarkan dalam 2 jam sekali

3. Perbaiki cara menghisap, bibir bayi menutupi areola diantara gusi atas
dan bawah

4. Jangan membersihkan puting dengan sabun atau akohol, cukup


menggunakan air hangat dan washlap yang lembut lalu gosokkan secara
memutar di daerah payudara dengan perlahan dan lembut

5. Perhatikan cara melepaskan mulut bayi dari puting setelah selesai


menyusui. Letakkan jari kelingking di sudut bawah bibir bayi atau tarik
sedikit ke bawah dagu bayi. Hindari memencet hidung bayi untuk
melepaskan mulut bayi dari payudara

6. Keluarkan sedikit ASI untuk dioles pada puting selesai menyusui. ASI
yang bersifat melembabkan akan melembabkan daerah sekitar puting dan
areola agar tidak mudah lecet/bengkak

7. Biarkan puting kering sebelum memakai Bra. Puting susu dan areola
yang basah akan lembab berlebihan jika langsung dipakaikan Bra dan hal
tersebut memicu terjadinya Trush (infeksi jamur).

8. Kalau lecet tidak sembuh dalam 1 minggu maka berobatlah ke pelayanan


kesehatan terdekat.

9. Usahakan bayi menghisap sampai ke bagian hitam di sekitar puting


(areola). Bayi yang hanya menghisap bagian hitam (areola akan lebih
sering menarik puting karena ASI yang keluar tidak cukup
mengenyangkan sehingga menyebabkan puting lecet/bengkak dan
membuat bayi tetap kelaparan.

C. Cara Mencegah Puting Lecet/Bengkak

Adapun cara mencegah puting lecet/bengkak adalah sebagai berikut:

1. Posisikan diri senyaman mungkin dengan bantuan menyangga


punggung. Bantal yang menyangga lengan dan bantal di pangkuan, serta
penyangga pada kaki. Hal ini akan membuat daerah sekitar tubuh ibu
yang biasanya terasa pegal saat menyusukan bayi dengan intensitas
cukup lama akan terasa lebih rileks dan nyaman. Jika memang dalam
keadaan tertentu tidak dapat menyanggakan tubuh dengan bantal, maka
usahakan tubuh tetap tegap bila sedang duduk agar mengurangi rasa
pegal daerah punggung. Menyangga tangan dengan paha yang sedikit
dinaikan kedekat tangan yang sedang memegang bayi akan mengurangi
rasa pegal saat menggedong bayi yang sedang menyusu.

2. Posisi bayi dekat dengan ibu, dengan pinggulnya menekuk sehingga ia


tidak harus menengokkan kepala untuk mencapai payudara ibu. Mulut
dan hidungnya harus menghadap puting. Jika mungkin, minta bantuan
untuk memberikan bayi kepada ibu saat ibu sudah merasa nyaman untuk
menyusui.

3. Sangga payudara ibu sehingga tidak menekan dagu bayi. Menyangga


dengan tangan yang tidak sedang digunakan menggendong bayi dapat
dilakukan.

4. Lekatkan bayi pada payudara ibu. Dorong ia untuk membuka lebar


mulutnya dengan menyentuhkan bibirnya dengan puting dan berkata,
“ayo buka” Angkat bayi agar lebih dekat dengan menyangga
punggungnya (bukan belakang kepalanya) agar dagunya mengarah ke
payudara ibu. Hidungnya akan menyentuh payudara ibu. Tangan ibu
berfungsi sebagai leher kedua” bagi bayi.

5. Nikmatilah. Dalam situasi yang merupakan hal penting bagi bayi seperti
menyusui maka nikmatilah dengan perasaan tulus. Perasaan tersebut
dapat memperileks tubuh dan pikiran agar ASI yang diberikan lancar dan
tidak mempersulit bayi saat menyusu. Jika tidak merasa nyaman, ganti
posisi bayi.

DAFTAR PUSTAKA

Ayu, Syahkri. 2011. Masalah Saat Nifas. Jayajakta: Aceh

Ashan, Nusrin. 2013. Payudara wajib dirawat. Jayajakta: Aceh

Norlayna. 2009. Milik Perempuan Saat Menjadi Ibu. Domican: Medan

Anda mungkin juga menyukai