Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENDIDIKAN KESEHATAN (PENKES)

CARA MERAWAT PUTING SUSU YANG LECET/BENGKAK

DISUSUN OLEH :

LARAS FEBRIANI

NIM P07224215018

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN KALIMANTAN

TIMUR

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

TAHUN 2017
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan

Pendidikan Kesehatan (Penkes)

Cara Merawat Puting Susu Yang Lecet/Bengkak

Satuan Acara Penyuluhan mengenai Pendidikan Kesehatan (PENKES) Cara Merawat Puting
Susu Yang Lecet/Bengkak telah diperiksa, dievaluasi dan disetujui oleh pembimbing ruangan dan
pembimbing institusi di RSUD AW Syahranie

Samarinda , Juli 2017

Mahasiswa,

Laras Febriani

NIM. P07224215018
Mengetahui,

Pembimbing Institusi, Pembimbing Ruangan,

NIP. NIP.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

1. Pokok Bahasan : Kebutuhan Ibu Post Partum


2. Sub Pokok Bahasan : Cara merawat puting susu yang lecet/bengkak
a. Sasaran : Klien dan Keluarga Klien
b. Hari/ tanggal : Jumat, 14 Juli 2017
c. Tempat : RSUD AW Syahranie Mawar Nifas
d. Pelaksana : Mahasiswi Kebidanan Poltekkes

3. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( TIU )


Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan tentang Cara Merawat Puting
Susu Yang Lecet/Bengkak, keluarga diharapkan memahami tentang Cara Merawat Puting
Susu Yang Lecet/Bengkak serta menerapkan dalam kehidupannya.

4. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS ( TIK )


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu mengetahui:
a. Penyebab puting susu lecet/bengkak
b. Cara mengatasi puting susu lecet/bengkak
c. Cara mengcegah puting susu lecet/bengkak

5. MATERI
a. Penyebeb puting susu lecet/bengkak
b. Cara mengatasi puting susu yang lecet/bengkak
c. Cara mengcegah puting susu lecet/bengkak

6. METODE
a. Diskusi
b. Tanya jawab

7. MEDIA
a. Ceramah
b. Leaflet
8. KEGIATAN PENYULUHAN

No Tahap Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan Peserta


.
1 Pembukaan 2 menit  Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan atau
 Kontak waktu memperhatikan
penyuluhan  Merespon atau
 Melakukan apersepsi menyetujui
 Menjawab atau
merespon

2 Kegiatan 10 menit  Menyampaikan materi  Memperhatikan


Inti tentang Penyebab  Memperhatikan
puting susu  Bertanya dan menjawab
lecet/bengkak pertanyaan yang
 Menjelaskan tentang diajukan
Cara mengatasi puting  Memperhatikan
susu lecet/bengkak  Bertanya dan menjawab
 Menjelaskan tentang pertanyaan yang
Cara mengcegah diajukan
puting susu  Memperhatikan
lecet/bengkak
3 Evaluasi 5 menit  Menyimpulkan materi  Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
 Menanyakan kepada  Menjawab pertanyaan
klien tentang materi
yang telah diberikan

4 Terminasi 2 menit  Mengucapkan terima  Mendengarkan


kasih atas peran  Menjawab pertanyaan
peserta
 Mengucapkan salam
penutup
9. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
1) Kelengkapan media: tersedia dan siap digunakan
2) Pelaksana siap melakukan penyuluhan/pendidikan kesehatan
3) Sasaran siap diberikan penyuluhan/ pendidikan kesehatan

b. Evaluasi Proses
1) Sasaran mengikuti penyuluhan sesuai waktu yang telah ditentukan
2) Sasaran aktif dalam kegiatan penyuluhan
3) Pelaksana menyajikan materi secara lengkap
4) Pelaksana menyajikan materi sesuai waktu yang telah ditentukan

c. Evaluasi Hasil
1) Sebutkan kembali Penyebeb puting susu lecet/bengkak
2) Sebutkan kembali Cara mengatasi puting susu yang lecet/bengkak
3) Sebutkan kembali Cara mengcegah puting susu lecet/bengkak
MATERI

PENDIDIKAN KESEHATAN (PENKES)

CARA MERAWAT PUTING SUSU LECET/BENGKAK

A. Penyebab putting Lecet/bengkak

Puting lecet dan nyeri dikarenakan posisi atau cara menghisap yang salah,

puting susu belum meregang (belum siap untuk disusui) dan hisapan bayi sangat kuat.

Puting lecet dapat juga disebabkan oleh hal lain seperti:

1. Puting Datar Atau Puting Masuk

Ibu dengan puting pada kategori ini dapat menyusui dengan sukses

tanpa nyeri. Puting datar tidak menjadi tegak ketika dirangsang atau jika dingin.

Puting masuk biasanya justru tertarik daripada menonjol keluar ketika daerah

sekitar puting ditekan. Memakai breast shell selama kehamilan dapat membantu

menarik keluar puting ibu. Saat bayi ibu sudah lahir, ibu dapat menggunakan

pompa payudara untuk menarik puting ibu segera sebelum melekatkan bayi ibu

ke payudara.

2. Bengkak

Payudara yang penuh dan keras dapat terjadi pada hari-hari awal

menyusui. Hal ini dapat mengakibatkan puting datar yang akan mempersulit bayi

untuk menghisap. Untuk menhindari kondisi ini pastikan ASI Ibu dikeluarkan

secara teratur. Jika bayi Ibu tidak disusui tiap 2 jam atau lebih, perahlah atau

gunakan pompa untuk menghindari bengkak. Memakai pompa payudara:


3. Menggunakan Pompa ASI Yang Berlebihan.

Ibu mungkin perlu mencoba-coba untuk menemukan pompa payudara

yang nyaman untuk Ibu. Pada umumnya, jika puting Ibu terletak di tengah-tengah

dinding pompa dan pemompaan dilakukan dengan lembut maka cedera dapat

dihindari.

4. Melepaskan Bayi Dari Payudara Ibu

Lakukan perlahan dan selembut mungkin. Banyak ibu menyadari bahwa

begitu anaknya sudah kenyang, ia akan melepaskan payudaranya. Jika bayi harus

dilepaskan sebelum hal ini terjadi, cobalah memasukkan jari ke sudut mulut bayi,

tarik ke bawah atau tekan payudara ke bawah di dekat mulut bayi untuk

melepaskan perlekatan.

5. Penggunaan Empeng Atau Botol

Jika bayi Ibu mendapat empeng atau botol, suatu kondisi yang dinamakan

bingung puting dapat terjadi. Hal ini dikarenakan teknik yang sangat berbeda

yang digunakan bayi saat menyusu dibanding dengan mengisap puting buatan.

Hal ini dapat menyebabkan bayi Ibu menyusu dengan tidak tepat dan

menyebabkan lecet.

6. Thrush (Infeksi Jamur)

Jika bayi Ibu sudah semakin bertambah usianya dan Ibu tiba-tiba

mengalami puting lecet atau nyeri payudara yang dalam, Ibu mungkin terkena

thrush (infeksi jamur). Dengan belajar selama masa kehamilan Ibu dapat

meningkatkan pengalaman menyusui Ibu. Jika bayi Ibu sudah lahir, menentukan
penyebab lecetnya puting Ibu adalah langkah pertama dalam menyembuhkan

puting Ibu dan kemudian melanjutkan pengalaman menyusui bebas nyeri.

B. Cara Mengatasi Puting Lecet/Bengkak

Adapun cara mengatasi puting yang lecet/bengkak adalah sebagai berikut:

1. Mulai menyusukan pada puting yang tidak sakit

2. Susui sebelum bayi sangat lapar agar menghisapnya tidak terlalu kuat,

perkisarkan dalam 2 jam sekali

3. Perbaiki cara menghisap, bibir bayi menutupi areola diantara gusi atas dan bawah

4. Jangan membersihkan puting dengan sabun atau akohol, cukup menggunakan air

hangat dan washlap yang lembut lalu gosokkan secara memutar di daerah

payudara dengan perlahan dan lembut

5. Perhatikan cara melepaskan mulut bayi dari puting setelah selesai menyusui.

Letakkan jari kelingking di sudut bawah bibir bayi atau tarik sedikit ke bawah

dagu bayi. Hindari memencet hidung bayi untuk melepaskan mulut bayi dari

payudara

6. Keluarkan sedikit ASI untuk dioles pada puting selesai menyusui. ASI yang

bersifat melembabkan akan melembabkan daerah sekitar puting dan areola agar

tidak mudah lecet/bengkak

7. Biarkan puting kering sebelum memakai Bra. Puting susu dan areola yang basah

akan lembab berlebihan jika langsung dipakaikan Bra dan hal tersebut memicu

terjadinya Trush (infeksi jamur).


8. Kalau lecet tidak sembuh dalam 1 minggu maka berobatlah ke pelayanan

kesehatan terdekat.

9. Usahakan bayi menghisap sampai ke bagian hitam di sekitar puting (areola). Bayi

yang hanya menghisap bagian hitam (areola akan lebih sering menarik puting

karena ASI yang keluar tidak cukup mengenyangkan sehingga menyebabkan

puting lecet/bengkak dan membuat bayi tetap kelaparan.

C. Cara Mencegah Puting Lecet/Bengkak

Adapun cara mencegah puting lecet/bengkak adalah sebagai berikut:

1. Posisikan diri senyaman mungkin dengan bantuan menyangga punggung. Bantal

yang menyangga lengan dan bantal di pangkuan, serta penyangga pada kaki. Hal

ini akan membuat daerah sekitar tubuh ibu yang biasanya terasa pegal saat

menyusukan bayi dengan intensitas cukup lama akan terasa lebih rileks dan

nyaman. Jika memang dalam keadaan tertentu tidak dapat menyanggakan tubuh

dengan bantal, maka usahakan tubuh tetap tegap bila sedang duduk agar

mengurangi rasa pegal daerah punggung. Menyangga tangan dengan paha yang

sedikit dinaikan kedekat tangan yang sedang memegang bayi akan mengurangi

rasa pegal saat menggedong bayi yang sedang menyusu.

2. Posisi bayi dekat dengan ibu, dengan pinggulnya menekuk sehingga ia tidak harus

menengokkan kepala untuk mencapai payudara ibu. Mulut dan hidungnya harus

menghadap puting. Jika mungkin, minta bantuan untuk memberikan bayi kepada

ibu saat ibu sudah merasa nyaman untuk menyusui.


3. Sangga payudara ibu sehingga tidak menekan dagu bayi. Menyangga dengan

tangan yang tidak sedang digunakan menggendong bayi dapat dilakukan.

4. Lekatkan bayi pada payudara ibu. Dorong ia untuk membuka lebar mulutnya

dengan menyentuhkan bibirnya dengan puting dan berkata, “ayo buka” Angkat

bayi agar lebih dekat dengan menyangga punggungnya (bukan belakang

kepalanya) agar dagunya mengarah ke payudara ibu. Hidungnya akan menyentuh

payudara ibu. Tangan ibu berfungsi sebagai leher kedua” bagi bayi.

5. Nikmatilah. Dalam situasi yang merupakan hal penting bagi bayi seperti menyusui

maka nikmatilah dengan perasaan tulus. Perasaan tersebut dapat memperileks

tubuh dan pikiran agar ASI yang diberikan lancar dan tidak mempersulit bayi saat

menyusu. Jika tidak merasa nyaman, ganti posisi bayi. Misalkan ibu lelah saat

duduk dalam menyusui maka berbaring bisa dilakukan. Dengan posisi menyender

pada suami atau pada dinding akan mempermudah ibu dalam rileks dengan

posisinya dapat dilakukan.


DAFTAR PUSTAKA

Ayu, Syahkri. 2011. Masalah Saat Nifas. Jayajakta: Aceh

Ashan, Nusrin. 2013. Payudara wajib dirawat. Jayajakta: Aceh

Norlayna. 2009. Milik Perempuan Saat Menjadi Ibu. Domican: Medan

Anda mungkin juga menyukai