Anda di halaman 1dari 10

PENDIDIKAN KESEHATAN STASE KEPERAWATAN ANAK

TEKNIK MENYUSUI

KELOMPOK VIII :
1. Andri Najoan, S.Kep
2. Lis Sugiarti Yusup, S.Kep
3. Sri Yuspita Laginta, S.Kep
4. Saskia Praditya, S.Kep
5. Sri Dewi Kaluku, S.Kep
6. Iin N. Uno, S.Kep
7. Zatul Hikmah A. Katili, S.Kep

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Pendidikan kesehatan “Teknik Menyusui”


Sub Pokok Bahasan : Pengrtian menyusui, teknik menyusui yang benar, teknik perlekatan
yang benar, posisi menyusui, faktor yang mempengaruhi produksi ASI.
Sasaran : Orang tua/ ibu
Hari/Tanggal : Senin, 16 Januari 2023
Tempat :Ruangan Nifas RSUD Otanaha.
Waktu / Jam : 30 Menit / 10.00 – 10.30 WITA
Penyuluh : Mahasiswa Profesi Ners Universitas Negeri Gorontalo.

A. LATAR BELAKANG
Penyuluhan adalah suatu kegiatan mendidik sesuatu kepada individu ataupun kelompok,
memberi pengetahuan, informasi-informasi dan berbagai kemampuan agar dapat membentuk
sikap dan perilaku hidup yang seharusnya.
Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi alami bagi bayi yang merupakan suatu emulsi lemak
yang mudah dicerna dan disekresi oleh kedua kelenjar mamae dari ibu melalui proses laktasi.
ASI merupakan sumber nutrisi bagi bayi yang kaya akan komponen-komponen yang berguna
untuk pertumbuhan dan perkembangan serta mengandung antibody yang berperan penting
untuk melawan berbagai penyakit. ASI diberikan pada bayi pada umumnya melalui proses
menyusui. Meskipun menyusui bagi sebagian orang merupakn hal yang mudah dan biasa
saja, namun masih banyak dari kalangan ibu-ibu yang memiliki masalah dengan hal tersebut.
Kesalahan teknik menyusui dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: faktor
payudara, beberapa ibu memiliki masalah pada payudara misalnya puting susu datar yang
dapat membuat bayi kesulitan dalam melakukan perlekatan saat proses menyusu. Faktor
pengalaman, pada ibu yang sudah pernah menyusui akan memiliki gambaran tentang teknik
menyusui. Faktor pengetahuan, kurangnya pengetahuan ibu tentang teknik menyusui yang
benar dapat memberikan anggapan bahwa menyusui itu suatu proses yang alami sehingga
setiap ibu yang melahirkan menganggap dapat menyusui bayi dengan benar tanpa harus
dipelajari.
Informasi tentang teknik menyusui yang baik dan benar harus diberikan pada masa
kehamilan dan nifas untuk itu kelompok kami tertarik memberikan materi penyuluhuan
mengenai “Teknik Menyusui”.
B. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan orang tua mampu mengetahui metode
teknik menyusui dan dapat diterapkan ketika ibu memberikan ASI pada anak dalam
kehidupan sehari – hari.

C. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, orang tua di Ruang Nifas dapat:
1. Mengetahui pengertian menyusui.
2. Mengetahui teknik menyusui yang benar.
3. Mengetahui teknik perlekatan yang benar.
4. Mengetahui berbagai posisi menyusui.
5. Mengetahui faktor yang mempengaruhi produksi ASI.

D. MATERI (TERLAMPIR)
1. Mengetahui pengertian menyusui.
2. Mengetahui teknik menyusui yang benar.
3. Mengetahui teknik perlekatan yang benar.
4. Mengetahui berbagai posisi menyusui.
5. Mengetahui faktor yang mempengaruhi produksi ASI.

E. METODE
Ceramah Dan Tanya Jawab

F. MEDIA
Leaflet dan Banner.

G. STRUKTUR/PENGORGANISASIAN
Struktu pengorganisasian dalam penyuluhan terdiri dari beberapa struktur yang
menjalankan tanggung jawab dan tugas masing-masing selama penyuluhan berlangsung,
diantaranya adalah pemateri atau penyuluh, moderator, observer, fasilitator dan
dokumentator. Pendidikan Kesehatan mengenai Teknik Menyusi yang akan diberikan selama
30 menit diruang nifas RSUD Otanaha, berikut nama-nama yang berperan dalam tugasnya
masing-masing :
1. Pemateri :
Sri Dewi Kaluku
2. Moderator :
Saskia Praditya
3. Observer :
Zatul Hikmah A. Katili
4. Fasilitator :
- Andri Najoan
- Lis Sugiarti Yusup
- Sri Yuspita Laginta
5. Dokumentator :
Iin N. Uno

H. SETTING TEMPAT

RUANG NIFAS RSUD OTANAHA


I. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap kegiatan Waktu Kegiatan mahasiswa Kegiatan peserta Media
Pendahuluan 5 menit  Mempersiapkan diri  Mendengarkan Kata-kata
 Memperkenalkan diri  Bertanya atau kalimat

 Menyampaikan tujuan mengenai


pokok perkenalan dan
tujuan jika ada
yang kurang jelas
Penyajian 15 menit Menyajikan materi tentang :  Mendengarkan Leaflet
1. Mengetahui pengertian dengan seksama
menyusui.
2. Mengetahui teknik
menyusui yang benar.
3. Mengetahui teknik
perlekatan yang benar.
4. Mengetahui berbagai posisi
menyusui.
5. Mengetahui faktor yang
mempengaruhi produksi
ASI.
Penutup 10 menit Melakukan diskusi (menjawab  Bertanya Kata-kata
pertanyaan) mengenai hal-hal atau kalimat
 Melakukan evaluasi dengan yang kurang jelas
memberikan pertanyaan dan belum
sederhana dimengerti
 Menyampaikan ringkasan  Sasaran dapat
materi menjelaskan
 Mengakhiri pertemuan dan kembali point-
mengucapkan terima kasih point yang
atas perhatiannya. diajarkan
 Mendengarkan
J. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
 Kesiapan materi
 Kesiapan SAP
 Kesiapan media: Leaflet dan Banner
 Peserta hadir di tempat penyuluhan
 Penyelenggaraan dilaksanakan di Ruangan Nifas RSUD Otanaha.
 Memperkenalkan diri
 Pengorganisasian penyelenggara penyuluhan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi proses
 Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
 Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
 Suasana penyuluhan tertib
 Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN TEKNIK MENYUSUI

1. Pengertian Menyusui
Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Rini dan Kumala, 2017).
Manfaat dari teknik menyusui yang benar yaitu putting susu tidak lecet, perlekatan
menyusu pada bayi kuat, bayi menjadi tenang dan tidak terjadi gumoh
(Wahyuningsih, 2019).
2. Teknik Menyusui yang Benar
a. Sebelum mulai menyusui putting dan areola mammae dibersihkan terlebih
dahulu dengan kapas basah atau ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan
pada putting dan sekitar kalang payudara.
b. Bayi diletakkan menghadap perut ibu / payudara.
- Ibu duduk atau berbaring dengan santai, jika duduk akan lebih baik
menggunakan kursi yang rendah (hal ini bertujuan supaya kaki ibu tidak
menggantung) dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi.
- Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan menggunakan satu lengan,
kepala bayi terletak pada siku ibu (kepala tidak
- boleh menengadah dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan).
- Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu, dan yang satunya di
depan.
- Perut bayi menempel pada badan ibu, posisi kepala bayi menghadap
payudara (tidak hanya menoleh atau membelokkan kepala bayi).
- Telingan dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
- Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
c. Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang di
bawah, jangan terlalu menekan putting susu atau kalang payudara saja.
d. Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut (roting refleks) dengan cara
menyentuh pipi dengan putting susu atau menyentuh sisi mulut bayi.
e. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke
payudara ibu dan putting susu serta kalang payudara dimasukkan ke mulut
bayi
- Usahakan sebagian besar kalang payudara dapat masuk kedalam mulut
bayi, sehingga putting susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi
akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak di
bawah kalang payudara.
- Setelah bayi mulai menghisap payudara tak perlu dipegang atau disangga.
- Melepas isapan bayi Setelah menyusui pada satu payudara sampai kosong,
sebaiknya diganti dengan payudara yang satunya. Cara melepas isapan
bayi yaitu jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut
mulut atau dagu bayi ditekan ke bawah.
f. Menyendawakan bayi
Tujuan menyendawakan bayi adalah untuk mengeluarkan udara dari lambung
supaya bayi tidak muntah setelah menyusu. Cara menyendawakan bayi adalah
bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian
punggungnya ditepuk secara perlahan atau dengan cara bayi tidur tengkurap
dipangkuan ibu kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan.
3. AMUBIDA (TEKNIK PERLEKATAN)
Teknik perlekatan yang benar saat menyusui adalah dengan rumus AMUBIDA, yaitu:
A : Aerola
Aerola adalah bagian berwarna gelap di sekitar puting. Perlu diperhatikan bagi ibu
saat menyusui adalah memasukkan sebagian besar Aerola bagian bawah ke mulut
bayi.
Mu: Mulut terbuka lebar
Ketika ibu memasukkan puting dan aerola kedalam mulut bayi, pastikan mulut harus
terbuka lebar, bukan mengatupkan mulut ke arah dalam atau merapatkan ke arah
dalam.
Bi: Bibir harus 'dower'
Saat menghisap puting, bibir bayi harus terbuka dower ke bawah, sehingga Aerola
sebagian besar bagian bawahnya masuk ke dalam mulut bayi.
Da: Dagu menempel ke payudara
Pentingnya memposisikan Dagu menempel ke payudara ibu agar hidung bayi tidak
tertutup.
Insya Allah kalau posisi dan perlekatan sudah benar produksi ASI tetap banyak dan
kebutuhan gizi anak akan terpenuhi dengan maksimal.
 
Tanda bayi telah berada dalam posisi menyusu yang baik:
1. Seluruh tubuhnya berdekatan dan terarah pada ibu.
2. Mulut dan dagunya berdekatan dengan payudara.
3. Areola tidak terlihat dengan jelas.
4. Bayi terlihat melakukan isapan yang lamban dan dalam serta menelan ASInya.
5. Bayi terlihat tenang dan senang.
6. Ibu tidak merasakan adanya nyeri pada puting susu.

4. Berbagai Jenis Posis Menyusui


a. Posisi Berdiri
b. Posisi Rebahan
c. Posisi Duduk
d. Posisi Menggendong (The Cradle Hold)
e. Posisi Menggendong Menyilang (Transisi)
f. Posisi Football (Mengepit)
g. Posisi Berbaring Miring
h. Posisi Menyusui dengan Kondisi Khusus
- Posisi menyusui pasca operasi caesar bisa menggunakan dua posisi yaitu :
(1) Posisi dengan berbaring miring.
(2) Posisi football atau mengepit.
- Posisifootball juga tepat untuk bayi yang kembar, dimana kedua bayi
disusui bersamaan kiri dan kanan
5. Faktor yang Mempengaruhi Produksi ASI
a. Makanan
b. Ketenangan jiwa dan fikiran
c. Penggunaan alat kontrasepsi
d. Perawatan payudara
e. Anatomis payudara
f. Faktor fisiologis
g. Pola istirahat
h. Faktor isapan anak atau frekuensi penyusuan
i. Berat lahir bayi
j. Umur kehamilan saat melahirkan
k. Konsumsi rokok dan alkohol
DAFTAR PUSTAKA
Faiqah, S., & Hamidiyanti, B. Y. F. (2019). Edukasi posisi dan perlekatan pada saat
menyusui dalam upaya meningkatkan keberhasilan ASI eksklusif. Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat Sasambo, 3(1), 105–111.
Kasnodihardjo, K., & Elsi, E. (2013). Deskripsi sanitasi lingkungan, perilaku ibu, dan
kesehatan anak. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public
Health Journal), 7(9), 415-420.
Kementerian Kesehatan RI. 2018. Buku Kesehatan Ibu Dan Anak.

Putri, Nina Hertiwi. 2019. Cara Menjaga Kesehatan Anak yang Perlu Diketahui Orangtua

Anda mungkin juga menyukai