TEKNIK MENYUSUI
KELOMPOK VIII :
1. Andri Najoan, S.Kep
2. Lis Sugiarti Yusup, S.Kep
3. Sri Yuspita Laginta, S.Kep
4. Saskia Praditya, S.Kep
5. Sri Dewi Kaluku, S.Kep
6. Iin N. Uno, S.Kep
7. Zatul Hikmah A. Katili, S.Kep
A. LATAR BELAKANG
Penyuluhan adalah suatu kegiatan mendidik sesuatu kepada individu ataupun kelompok,
memberi pengetahuan, informasi-informasi dan berbagai kemampuan agar dapat membentuk
sikap dan perilaku hidup yang seharusnya.
Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi alami bagi bayi yang merupakan suatu emulsi lemak
yang mudah dicerna dan disekresi oleh kedua kelenjar mamae dari ibu melalui proses laktasi.
ASI merupakan sumber nutrisi bagi bayi yang kaya akan komponen-komponen yang berguna
untuk pertumbuhan dan perkembangan serta mengandung antibody yang berperan penting
untuk melawan berbagai penyakit. ASI diberikan pada bayi pada umumnya melalui proses
menyusui. Meskipun menyusui bagi sebagian orang merupakn hal yang mudah dan biasa
saja, namun masih banyak dari kalangan ibu-ibu yang memiliki masalah dengan hal tersebut.
Kesalahan teknik menyusui dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: faktor
payudara, beberapa ibu memiliki masalah pada payudara misalnya puting susu datar yang
dapat membuat bayi kesulitan dalam melakukan perlekatan saat proses menyusu. Faktor
pengalaman, pada ibu yang sudah pernah menyusui akan memiliki gambaran tentang teknik
menyusui. Faktor pengetahuan, kurangnya pengetahuan ibu tentang teknik menyusui yang
benar dapat memberikan anggapan bahwa menyusui itu suatu proses yang alami sehingga
setiap ibu yang melahirkan menganggap dapat menyusui bayi dengan benar tanpa harus
dipelajari.
Informasi tentang teknik menyusui yang baik dan benar harus diberikan pada masa
kehamilan dan nifas untuk itu kelompok kami tertarik memberikan materi penyuluhuan
mengenai “Teknik Menyusui”.
B. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan orang tua mampu mengetahui metode
teknik menyusui dan dapat diterapkan ketika ibu memberikan ASI pada anak dalam
kehidupan sehari – hari.
C. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, orang tua di Ruang Nifas dapat:
1. Mengetahui pengertian menyusui.
2. Mengetahui teknik menyusui yang benar.
3. Mengetahui teknik perlekatan yang benar.
4. Mengetahui berbagai posisi menyusui.
5. Mengetahui faktor yang mempengaruhi produksi ASI.
D. MATERI (TERLAMPIR)
1. Mengetahui pengertian menyusui.
2. Mengetahui teknik menyusui yang benar.
3. Mengetahui teknik perlekatan yang benar.
4. Mengetahui berbagai posisi menyusui.
5. Mengetahui faktor yang mempengaruhi produksi ASI.
E. METODE
Ceramah Dan Tanya Jawab
F. MEDIA
Leaflet dan Banner.
G. STRUKTUR/PENGORGANISASIAN
Struktu pengorganisasian dalam penyuluhan terdiri dari beberapa struktur yang
menjalankan tanggung jawab dan tugas masing-masing selama penyuluhan berlangsung,
diantaranya adalah pemateri atau penyuluh, moderator, observer, fasilitator dan
dokumentator. Pendidikan Kesehatan mengenai Teknik Menyusi yang akan diberikan selama
30 menit diruang nifas RSUD Otanaha, berikut nama-nama yang berperan dalam tugasnya
masing-masing :
1. Pemateri :
Sri Dewi Kaluku
2. Moderator :
Saskia Praditya
3. Observer :
Zatul Hikmah A. Katili
4. Fasilitator :
- Andri Najoan
- Lis Sugiarti Yusup
- Sri Yuspita Laginta
5. Dokumentator :
Iin N. Uno
H. SETTING TEMPAT
1. Pengertian Menyusui
Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Rini dan Kumala, 2017).
Manfaat dari teknik menyusui yang benar yaitu putting susu tidak lecet, perlekatan
menyusu pada bayi kuat, bayi menjadi tenang dan tidak terjadi gumoh
(Wahyuningsih, 2019).
2. Teknik Menyusui yang Benar
a. Sebelum mulai menyusui putting dan areola mammae dibersihkan terlebih
dahulu dengan kapas basah atau ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan
pada putting dan sekitar kalang payudara.
b. Bayi diletakkan menghadap perut ibu / payudara.
- Ibu duduk atau berbaring dengan santai, jika duduk akan lebih baik
menggunakan kursi yang rendah (hal ini bertujuan supaya kaki ibu tidak
menggantung) dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi.
- Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan menggunakan satu lengan,
kepala bayi terletak pada siku ibu (kepala tidak
- boleh menengadah dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan).
- Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu, dan yang satunya di
depan.
- Perut bayi menempel pada badan ibu, posisi kepala bayi menghadap
payudara (tidak hanya menoleh atau membelokkan kepala bayi).
- Telingan dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
- Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
c. Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang di
bawah, jangan terlalu menekan putting susu atau kalang payudara saja.
d. Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut (roting refleks) dengan cara
menyentuh pipi dengan putting susu atau menyentuh sisi mulut bayi.
e. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke
payudara ibu dan putting susu serta kalang payudara dimasukkan ke mulut
bayi
- Usahakan sebagian besar kalang payudara dapat masuk kedalam mulut
bayi, sehingga putting susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi
akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak di
bawah kalang payudara.
- Setelah bayi mulai menghisap payudara tak perlu dipegang atau disangga.
- Melepas isapan bayi Setelah menyusui pada satu payudara sampai kosong,
sebaiknya diganti dengan payudara yang satunya. Cara melepas isapan
bayi yaitu jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut
mulut atau dagu bayi ditekan ke bawah.
f. Menyendawakan bayi
Tujuan menyendawakan bayi adalah untuk mengeluarkan udara dari lambung
supaya bayi tidak muntah setelah menyusu. Cara menyendawakan bayi adalah
bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian
punggungnya ditepuk secara perlahan atau dengan cara bayi tidur tengkurap
dipangkuan ibu kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan.
3. AMUBIDA (TEKNIK PERLEKATAN)
Teknik perlekatan yang benar saat menyusui adalah dengan rumus AMUBIDA, yaitu:
A : Aerola
Aerola adalah bagian berwarna gelap di sekitar puting. Perlu diperhatikan bagi ibu
saat menyusui adalah memasukkan sebagian besar Aerola bagian bawah ke mulut
bayi.
Mu: Mulut terbuka lebar
Ketika ibu memasukkan puting dan aerola kedalam mulut bayi, pastikan mulut harus
terbuka lebar, bukan mengatupkan mulut ke arah dalam atau merapatkan ke arah
dalam.
Bi: Bibir harus 'dower'
Saat menghisap puting, bibir bayi harus terbuka dower ke bawah, sehingga Aerola
sebagian besar bagian bawahnya masuk ke dalam mulut bayi.
Da: Dagu menempel ke payudara
Pentingnya memposisikan Dagu menempel ke payudara ibu agar hidung bayi tidak
tertutup.
Insya Allah kalau posisi dan perlekatan sudah benar produksi ASI tetap banyak dan
kebutuhan gizi anak akan terpenuhi dengan maksimal.
Tanda bayi telah berada dalam posisi menyusu yang baik:
1. Seluruh tubuhnya berdekatan dan terarah pada ibu.
2. Mulut dan dagunya berdekatan dengan payudara.
3. Areola tidak terlihat dengan jelas.
4. Bayi terlihat melakukan isapan yang lamban dan dalam serta menelan ASInya.
5. Bayi terlihat tenang dan senang.
6. Ibu tidak merasakan adanya nyeri pada puting susu.
Putri, Nina Hertiwi. 2019. Cara Menjaga Kesehatan Anak yang Perlu Diketahui Orangtua