Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

CARA MENYUSUI YANG BAIK DAN BENAR

Di Susun oleh :

1. Arif Nurdiansah (2111040141)

2. Afifah Ari Ni’mah (2111040119)

3. Ikhfina Khamalia Rizkina (2111040102)

4. Riska Apriana Saputri (2111040086)

5. Ulfia Khoirinisa (2111040134)

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2021
Pokok Bahasan : TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR

Sub Pokok Bahasan :

 Pengertian teknik menyusui yang benar


 Pembentukan dan persiapan ASI
 Langkah-langkah menyusui yang benar
 Cara pengamatan teknik menyusui yang benar

Sasaran : Ibu-ibu

Hari/Tanggal : Jumat/ 5 November 2021

Tempat : Bangsal Perinatologi RSUD Banyumas

Waktu : 15 menit

Penyuluh : Mahasiswa Profesi Ners

A. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan, ibu hamil dan menyusui dapat memahami tentang teknik
menyusui yang benar.

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit, ibu hamil dan menyusui dapat :

a. Menjelaskan pengertian teknik menyusui yang benar


b. Menjelaskan pembentukan dan persiapan asi
c. Menjelaskan berbagai macam posisi cara menyusui
d. Menyebutkan langkah-langkah menyusui yang benar
e. Menyebutkan cara pengamatan teknik menyusui yang benar
B. Materi

Terlampir dengan sub pokok bahasan:

1. Pengertian teknik menyusui yang benar


2. Pembentukan dan persiapan ASI
3. Berbagai macam posisi cara menyusui
4. Langkah-langkah menyusui yang benar
5. Cara pengamatan teknik menyusui yang benar
6. Lama dan frekuensi menyusui

C. Pelaksanaan

No Kegiatan Waktu Kegiatan Peserta


1 Pendahuluan 3 menit  Menjawab salam
 Memberi salam  Menjawab
 Memperkenalkan diri pertanyaan
 Memberi pertanyaan apresiasi  Memperhatikan
 Mengkomunikasikan pokok  Memperhatikan
bahasan
 Mengkomunikasikan tujuan
2.  Menjelaskan pengertian teknik 10 menit  Memperhatikan
menyusui yang benar  Bertanya
 Menjelaskan pembentukan  Memperhatikan
dan persiapan ASI
 Menjelaskan berbagai macam
posisi cara menyusui
 Menyebutkan langkah-
langkah menyusui yang benar
 Menyebutkan cara
pengamatan teknik menyusui
yang benar
 Menyebutkan lama dan
frekuensi menyusui
3. Penutup 2 menit
 Menyimpulkan materi
penyuluhan bersama peserta
 Memberikan evaluasi secara
lisan
 Memberikan salam penutup
Total 15 menit

D. Metode

Metode yang digunakan pada penyampaian pendidikan kesehatan adalah:

1. Ceramah

2. Diskusi

E. Media

1. Satuan Acara Penyuluhan

2. Leaflet tentang teknik menyusui yang benar

F. Evaluasi

1. Bentuk

Pada evaluasi menggunakan bentuk lisan yang dilaksanakan langsung pada kegiatan
diskusi untuk menilai apakah tujuan pendidikan kesehatan dapat berhasil atau tidak.

2. Jenis

Jenis evaluasi bentuk lisan berupa tanya jawab yang berjumlah 3 soal dan harus dijawab
langsung oleh pasien dan keluarga pada saat itu juga. Pertanyaan evaluasi antara lain:

a. Jelaskan pengertian teknik menyusui yang benar!


b. Jelaskan pembentukan dan persiapan asi!
c. Jelaskan berbagai macam posisi cara menyusui yang benar!
d. Sebutkan langkah-langkah menyusui yang benar!
e. Sebutkan cara pengamatan teknik menyusui yang benar!
LAMPIRAN

MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR

1. Pengertian Teknik Menyusui yang benar


Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Saminem, 2010).
Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan
perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Suradi dan Hesti, 2014)
Teknik menyusui yang benar adalah kegiatan yang menyenangkan bagi
ibu sekaligus memberikan manfaat yang tidak terhingga pada anak dengan cara
yang benar (Yuliarti, 2015).
Tujuan menyusui yang benar adalah untuk merangsang produksi susu dan
memperkuat refleks menghisap bayi. Jadi, Teknik Menyusui Yang Benar adalah
cara memberikan ASI kepada bayi dengan posisi ibu yang benar, sehingga
memudahkan bayi untuk menyusu.
2. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI
Persiapan mempelancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan :
a. Membersihkan putting susu dengan air atau minyak , sehingga epital yang
lepas tidak menumpuk.
b. Putting susu di tarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk
memudahkan isapan bayi.
c. Bila putting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu.
3. Posisi menyusui
1) Posisi Dekapan
Posisi klasik dan telah menjadi kegemaran kebanyakan para ibu, posisi ini
membolehkan perut bayi dan perut ibu bertemu supaya tidak perlu memutar
kepalanya untuk menyusu. Kepala bayi berada di dalam dekapan, sokong
kepala badan dan punggung bayi serta lengan bayi perlu berada di bagian
sisinya (Saryono,2008; h. 34).
2) Posisi Football hold
Posisi ini sangat sesuai jika baru pulih dari pembedahan caesar, memiliki
payudara yang besar, menyusui bayi prematur atau bayi yang kecil
ukurannya atau menyusui anak kembar pada waktu yang bersamaan.
Sokong kepala bayi dengan tangan, menggunakan bantal untuk menyokong
belakang badan ibu (Saryono, 2008; h; 35).
3) Posisi Berbaring
Posisi ini apabila ibu dan bayi merasa letih. Jika baru pulih dari
pembedahan caesar ini mungkin satu-satunya posisi yang biasa dicoba pada
beberapa hari pertama. Sokong kepala ibu dengan lengan dan sokong bayi
dengan lengan atas (Saryono, 2008; h. 35).
4. Langkah –langkah menyusui yang benar
a. Cuci tangan dengan air bersih dan menggunakan sabun
b. Peras sedikit ASI dan oleskan disekitar puting .
c. Duduk dan berbaring sesuai posisi yang nyaman untuk ibu. jangan hanya
leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi harus lurus dan hadapkan
bayi kedada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan putting susu,
biarkan bibir bayi menyentuh putting susu ibu dan tunggu sampai terbuka
lebar .
d. Segera dekatkan bayi kepayudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah
bayi terletak dibawah puting susu. Cara meletakan mulut bayi dengan benar
yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir
bayi membuka lebar.
e. Bayi disusui secara bergantian dari payudara sebelah kiri lalu kesebelah
kanan sampai bayi merasa kenyang.
f. Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan
dengan lap bersih yang telah direndam dengan air hangat.
g. Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawakan dulu supaya udara yang
terhisap bisa keluar
h. Bila kedua payudara masih ada sisa ASI tahan puting susu dengan kain
supaya ASI berhenti keluar
5. Cara Pengamatan Tekhik Menyusui yang benar
Menyusui dengan tekhnik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting
susu menjadi lecet dan asi tidak keluar secara optimal sehingga mempengaruhi
produksi ASI selanjut nya atau bayi enggan menyusu. Apabila bayi telah
menyusui dengan benar, maka akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai
berikut:
a) Bayi tampak tenang.
b) Badan bayi menempel pada perut ibu.
c) Mulut bayi terbuka lebar.
d) Dagu bayi menemel pada payudar ibu.
e) Sebagian aerola masuk ke dalam mulut bayi, aerola bawah lebih banyak
yang masuk.
f) Hidung bayi mendekati dan kadang-kadang menyentuh payudara ibu.
g) Mulut bayi mencakup sebanyak mungkin aerola (tidak hanya putting
saja), lingkar aerola atas terlihat lebih banyak bila dibandingkan dengan
lingkar aerola bawah.
h) Lidah bayi menopang putting dan aerola bagian bawah .
i) Bibir bawah bayi melengkung keluar.
j) Bayi tampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
k) Puting susu tidak terasa nyeri.
l) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
m) Kepala bayi agak menengadah.
n) Bayi menghisap kuat dan dalam secara perlahan dan kadang disertai
dengan berhenti sesaat.
Daftar Pustaka

Saminem, K. 2010. Asuan Keperawatan Maternitas. Salemba Medika: Jakarta


Suradi & Hesti. 2014. Asuhan Kebidanan Post Natal. Trans Media. Jakarta
Yuliarti. 2015. Asuhan Keperawatan Keluarga Cara Menyusui Yang Benar. PT.
Citra Adiyata Bakti. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai