Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TEKNIK MENYUSUI BAYI YANG BAIK DAN BENAR

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik

Keperawatan Maternitas

Pembimbing: Dra. Desak Parwati, Skep., Ns., M.Kes

Disusun Oleh :

Eillen Alfrianti

P1337420618018

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

PRODI D IV KEPERAWATAN SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG

TAHUN 2020
HALAMAN PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TEKNIK MENYUSUI BAYI YANG BAIK DAN BENAR

Nama : Eillen Alfrianti

NIM : P1337420618018

Satuan acara penyuluhan teknik menyusui bayi yang baik dan benar telah disetujui pada :

Hari :

Tanggal :

Mahasiswa

Eillen Alfrianti

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Dra.DesakParwati,Skep.,Ns.,M.Kes
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Post Natal Care

Sub Pokok bahasan : Teknik Menyusui yang Baik dan Benar

Sasaran : Ny. N

Waktu : 13 menit

Tanggal : 17 Juni 2020

Tempat : Rumah

Pelaksana : Eillen Alfrianti

PENDAHULUAN

Menyusui merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi ibu sekaligus memberikan


manfaat yang tidak terhingga pada anak (Yuliarti, 2009).

Keberhasilan menyusui harus diawali dengan kepekaan terhadap waktu yang tepat
saat pemberian ASI. Kalau diperhatikan sebelum sampai menangis bayi sudah bisa
memberikan tanda-tanda kebutuhan akan ASI berupa gerakan-gerakan memainkan mulut dan
lidah atau tangan di mulut.

Kendala terhadap pemberian ASI telah teridentifikasi, hal ini mencakup factor-faktor
seperti kurangnya informasi dari pihak perawat kesehatan bayi, praktik-praktik rumah sakit
yang merugikan seperti pemberian air dan suplemen bayi tanpa kebutuhan medis, kurangnya
perawatan tindak lanjut pada periode pasca kelahiran dini, kurangnya dukungan dari
masyarakat luas (Maribeth Hasselquist, 2006).

Seorang ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami berbagai masalah, hanya
karena tidak mengetahui cara-cara yang sebenarnya sangat sederhana, seperti cara menaruh
bayi pada payudara ketika menyusui, isapan yang mengakibatkan putting terasa nyeri dan
masih banyak lagi masalah lain. Untuk itu seorang ibu butuh seseorang yang dapat
membimbingnya dalam merawat bayi termasuk dalam menyusui. Orang yang dapat
membantunya terutama adalah orang yang berpengaruh besar dalam hidupnya atau disegani
seperti suami, keluarga atau kerabat atau kelompok ibu-ibu pendukung ASI dan dokter atau
tenaga kesehatan. Untuk mencapai keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan mengenai
teknik-teknik menyusui yang benar (Soetjingsih, 1997).

1. Tujuan Intruksional Umum (TIU) :


Setelah dilakukan penyuluhan, Ny. N mengerti tentang cara menyusui yang baik dan
benar.

2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK) :

Setelah dilakukan penyuluhan, Ny. N dapat mengetahui tentang :

a. Pengertian teknik menyusui yang benar


b. Posisi dan perlekatan menyusui yang benar
c. Langkah- langkah menyusui yang benar
d. Lama dan frekuensi menyusui
e. Teknik melepaskan hisapan bayi
f. Cara menyendawakan bayi setelah minum ASI

3. Materi :

a. Pengertian teknik menyusui yang benar


b. Posisi dan perlekatan menyusui yang benar
c. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI
d. Langkah- langkah menyusui yang benar
e. Cara pengamatan teknik menyusui yang benar
f. Lama dan frekuensi menyusui
g. Teknik melepaskan hisapan bayi
h. Cara menyendawakan bayi setelah minum ASI
4. Kegiatan Penyuluhan

No. Tahap / Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran


1. Pembukaan / 1 1. Memberi salam 1. Menjawab salam
menit pembuka
2. Memperkenalkan 2. Memperhatikan
diri
3. Memperhatikan
3. Menjelaskan pokok
bahasan dan tujuan
penyuluhan
2. Pelaksanaan / 7 1. Menjelaskan 1. Memperhatikan
menit pengertian teknik
menyusui yang
benar
2. Memperhatikan
2. Mejelaskan posisi
dan perlekatan
menyusui yang
benar
3. Memperhatikan
3. Menjelaskan
langkah-langkah
menyusui yang
benar
4. Memperhatikan
4. Menjelaskan teknik
melepaskan
hisapan bayi 5. Memperhatikan
5. Menjelaskan cara
menyendawakan
bayi setelah minum
ASI
3. Evaluasi / 4 menit Menanyakan kepada Menjawab pertanyaan
sasaran tentang materi
yang telah diberikan
4. Terminasi / 1 1. Mengucapkan 1. Mendengarkan
menit terimakasih atas
kerjasamanya
2. Menjawab salam
2. Mengucapkan
salam penutup

5. Metoda
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. Demonstrasi
6. Media
a. Leaflet
b. Boneka
7. Evaluasi
a. Jelaskan teknik menyusui yang baik dan benar ?
b. Jelaskan posisi bagaimana cara menyusui bayi yang baik dan benar ?
c. Sebutkan langkah-langkah menyusui yang baik dan benar ?
d. Jelaskan teknik melepaskan hisapan bayi ?
e. Jelaskan cara menyendawakan bayi setelah minum ASI ?
8. Hasil
a. Ibu bisa menjelaskan teknik menyusui yang baik dan benar.
b. Ibu bisa menjelaskan dan memperagakan bagaimana cara menyusui bayi yang
baik dan benar.
c. Ibu mampu menyebutkan langkah-langkah menyusui yang baik dan benar.
d. Ibu bisa menjelaskan teknik melepaskan hisapan bayi.
e. Ibu bisa menjelaskan cara menyendawakan bayi setelah minum ASI.

Lampiran :

Materi Penyuluhan

Teknik Menyusui Bayi yang Baik dan Benar

1. Pengertian Teknik Menyusui yang Benar


Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Saminem, 2009).
Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Suradi dan Hesti, 2010).
Tujuan menyusui yang benar adalah untuk merangsang produksi susu dan
memperkuat reflex menghisap bayi.
Jadi, teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan posisi ibu yang benar, sehingga memudahkan bayi untuk menyusu.
2. Posisi dan Perlekatan Menyusui

Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyusui yang tergolong


biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.

Gambar 1. Posisi menyusui sambil berdiri yang benar


Gambar 2. Posisi menyusui sambil duduk yang benar

Gambar 3. Posisi menyusui sambil rebahan yang benar

Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca operasi
sesar. Bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan posisi kaki diatas. Menyusui bayi kembar
dilakukan dengan cara seperti memegang bola bila disusui bersamaan, di payudara kiri dan
kanan. Pada ASI yang memancar (penuh), bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu
sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak tersedak (Vivian Nanny Lia Dewi,
Tri Sunarsih, 2011).

Gambar 4. Posisi menyusui balita pada kondisi normal


Gambar 5. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di ruang perawatan

Gambar 6. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar dirumah

Gambar 7. Posisi menyusui bayi bila ASI penuh

Gambar 8. Posisi menyusui bayi kembar secara bersamaan


Gambar 9. Cara meletakkan bayi

Gambar 10. Cara memegang payudara

Gambar 11. Cara merangsang mulut bayi

Gambar 12. Perlekatan benar

Gambar 13. Perlekatan salah

3. Langkah-Langkah Menyusui yang Benar


a. Cuci tangan dengan air bersih dan menggunakan sabun.
b. Peras sedikit ASI dan oleskan disekitar putting.
c. Duduk dan berbaring sesuai posisi yang nyaman untuk ibu, jangan hanya leher
dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi harus lurus dan hadapkan bayi kepada
ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan putting susu, biarkan bibir bayi
menyentuh putting susu ibu dan tunggu sampai terbuka lebar.
d. Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi
terletak dibawah putting susu. Cara meletakkan mulut bayi dengan benar yaitu
dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bayi
membuka lebar.
e. Bayi disusui secara bergantian dari payudara sebelah kiri lalu ke sebelah kanan
sampai bayi merasa kenyang.
f. Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan dengan lap
bersih yang telah direndam dengan air hangat.
g. Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawakan dulu supaya udara yang terhisap
bisa keluar.
h. Bila kedua payudara masih ada sisa ASI tahan putting susu dengan kain supaya
ASI berhenti keluar.
4. Lama dan Frekuensi Menyusui
Sebaiknya tindakan menyusui bayi dilakukan di setiap bayi membutuhkan
karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila
bayi menangis bukan karena penyebab lain (BAK, kepanasan/kedinginan, atau
sekedar ingin didekap) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang
sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung
bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola yang
teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1-2 minggu
kemudian.
Menyusui yang di jadwal akan berakibat kurang baik karena hisapan bayi
sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui
tanpa jadwal dan sesuai kebutuhan bayi, akan mencegah timbulnya masalah
menyusui. Ibu yang bekerja dianjurkan agar lebih sering menyusui pada malam hari.
Bila sering di susukan pada malam hari akan memicu produksi ASI.
Untuk menjaga keseimbangan ukuran kedua payudara, maka sebaiknya setiap
kali menyusui harus dengan kedua payudara. Pesankan kepada ibu agar berusaha
menyusui sampai payudara terasa kosong, agar produksi ASI menjadi lebih baik.
Setiap kali menyusui, dimulai dengan payudara yang terakhir disusukan. Selama masa
menyusui sebaiknya ibu menggunakan kutang (bra) yang dapat menyangga payudara,
tetapi tidak terlalu ketat. (Vivian Nanny Lia Dewi, Tri Sunarsih, 2011)
5. Teknik Melepaskan Hisapan Bayi
Setelah selesai menyusui kurang lebih selama 10 menit, lepaskan hisapan bayi dengan
cara :
a. Masukkan jari kelingking ibu yang bersih kesudut mulut bayi
b. Menekan dagu bayi ke bawah
c. Dengan menutup lubang hidug bayi agar mulutnya membuka
d. Jangan menarik putting susu untuk melepaskan

6. Cara Menyendawakan Bayi Setelah Minum ASI


Setelah bayi melepaskan hisapannya, sendawakan bayi sebelum menyusukan dengan
payudara yang lainnya dengan cara :
a. Sandarkan bayi di pundak ibu, tepuk punggungnya sampai bayi bersendawa
b. Bayi ditelungkupkan di pangkuan ibu sambil di gosok punggungnya
DAFTAR PUSTAKA

Saminem. 2009. Dokumentasi Asuhan Kebidanan Konsep Dan Praktik. Jakarta: EGC

Soetjiningsih. 1997. ASI, Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakrta: EGC

Suradi, R dan Hesti. 2004. Manajemen Laktasi. Jakarta: Program Manajemen Laktasi
Perkumpulan Perinatologi Indonesia

Utami, Roesli. 2004. ASI Eksklusif. Edisi II. Jakarta: Trubus Agrundaya

Vivian, N.L & Tri S. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta: Salemba Medika

Yuliarti. 2010. Keajaiban ASI. Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta

http://creasoft.wordpress.com/2008/04/18/teknik-menyusui-yang-benar-2/ (Diakses pada


tanggal 17 Juni 2020)

Anda mungkin juga menyukai