Disusun Oleh:
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, ibu dapat memahami tentang teknik menyusui
yang benar.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama ± 1 x 20 menit, ibu dapat :
a. Menjelaskan pengertian teknik menyusui yang benar
b. Menjelaskan pembentukan dan persiapan asi
c. Menyebutkan posisi menyusui
d. Menyebutkan langkah-langkah menyusui yang benar
e. Menyebutkan cara pengamatan teknik menyusui yang benar
f. Teknik Melepaskan Hisapan Bayi
g.Cara menyendawakan bayi setelah minum ASI
h.Menjelaskan lama dan frekuensi menyusui
B. Materi
Terlampir
C. Metode
Ceramah, diskusi, dan demonstrasi
D. Media
Leaflet dan alat peraga
E. Pelaksanaan.
NO WAKTU KEGIATAN RESPON KLIEN
1 2 menit Pembukaan
Mengucapkan salam Menjawab salam
Memperkenalkan diri pada klien
Menjelaskan maksud dan tujuan
2 5 menit Kegiatan Inti
2
Menjelaskan pengertian teknik Mendengarkan dengan
menyusui yang benar seksama melihat dan
Menjelaskan pembentukan dan memperhatikan
persiapan asi Mengajukan pertanyaan
Menyebutkan posisi menyusui yang tidak dipahami/
Menyebutkan langkah-langkah dimengerti
menyusui yang benar Mendengarkan dan
Menyebutkan cara pengamatan memperhatikan dengan
teknik menyusui yang benar seksama
Teknik Melepaskan Hisapan Bayi
Cara menyendawakan bayi
setelah minum ASI
Menjelaskan lama dan frekuensi
menyusui
3 1 menit Penutup Dapat mengulang kembali
Evaluasi penyuluhan dengan pesan - pesan yang
mengajukan pertanyaan disampaikan
Mengucapkan terima kasih
kepada ibu atas kesediaan
mendengarkan penyuluhan
Mengucapkan salam
F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur :
a) Kelengkapan media ; tersedia dan siap digunakan
b) Pelaksana siap melakukan penkes
2. Evaluasi proses :
a) Sasaran mengikuti penyuluhan sesuai waktu
b) Sasaran aktif dalam penkes
c) Sasaran mampu menjawab pertanyaan
d) Pelaksana menyajikan semua materi secara lengkap
3. Evaluasi hasil :
Setelah diberikan penyuluhan tentang Cara menyusui yang benari, klien
mampu :
a. Menjelaskan pengertian teknik menyusui yang benar
b. Menjelaskan pembentukan dan persiapan asi
c. Menyebutkan posisi menyusui
d. Menyebutkan langkah-langkah menyusui yang benar
e. Menyebutkan cara pengamatan teknik menyusui yang benar
f. Teknik Melepaskan Hisapan Bayi
3
g. Cara menyendawakan bayi setelah minum ASI
h. Menjelaskan lama dan frekuensi menyusui
4
MATERI PENYULUHAN
CARA MENYUSUI YANG BENAR
5
Gambar 1. Posisi menyusui bayi pada kondisi normal
6
dengan benar maka akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut:
1. Bayi tampak tenang.
2. Badan bayi menempel pada perut ibu.
3. Mulut bayi terbuka lebar.
4. Dagu bayi menmpel pada payudara ibu.
5. Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak
yang masuk.
6. Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
7. Puting susu tidak terasa nyeri.
8. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
9. Kepala bayi agak menengadah.
F. Teknik Melepaskan Hisapan Bayi
Setelah selesai menyusui kurang lebih selama 10 menit, lepaskan hisapan
bayi dengan cara :
1. Masukkan jari kelingking ibu yang bersih kesudut mulut bayi
2. Menekan dagu bayi ke bawah
3. Dengan menutup lubang hidung bayi agar mulutnya membuka
4. Jangan menarik putting susu untuk melepaskan.
7
menangis bukan karena sebab lain (kencing, kepanasan/kedinginan atau
sekedar ingin didekap) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi
yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI
dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi
tidak memiliki pola yang teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola
tertentu setelah 1 – 2 minggu kemudian.
Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi
sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan
menyusui tanpa jadwal, sesuai kebutuhan bayi akan mencegah timbulnya
masalah menyusui. Ibu yang bekerja dianjurkan agar lebih sering menyusui
pada malam hari. Bila sering disusukan pada malam hari akan memicu
produksi ASI. Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara maka
sebaiknya setiap kali menyusui harus dengan kedua payudara. Pesankan
kepada ibu agar berusaha menyusui sampai payudara terasa kosong, agar
produksi ASI menjadi lebih baik. Setiap kali menyusui, dimulai dengan
payudara yang terakhir disusukan. Selama masa menyusui sebaiknya ibu
menggunakan kutang (BH) yang dapat menyangga payudara, tetapi tidak
terlalu ketat.
8
DAFTAR PUSTAKA