Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“CARA MENYUSUI YANG BENAR”

Disusun Oleh:

Alviani Elizabeth Mulia Sari


NIM. P07224320075

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN DAN PENDIDIKAN
PROFESI BIDAN
2022

1
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Tema : Cara Menyusui Yang Benar


Sub Pokok Bahasan : Teknik Menyusui Yang Benar
Sasaran : Ibu Nifas ( Post Partum)
Tempat : Klinik Kusuma
Hari / Tanggal : Rabu, 9 Februari 2022
Waktu : 16.00 WITA

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, ibu dapat memahami tentang teknik menyusui
yang benar.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama ± 1 x 20 menit, ibu dapat :
a. Menjelaskan pengertian teknik menyusui yang benar
b. Menjelaskan pembentukan dan persiapan asi
c. Menyebutkan posisi menyusui
d. Menyebutkan langkah-langkah menyusui yang benar
e. Menyebutkan cara pengamatan teknik menyusui yang benar
f. Teknik Melepaskan Hisapan Bayi
g.Cara menyendawakan bayi setelah minum ASI
h.Menjelaskan lama dan frekuensi menyusui

B. Materi
Terlampir

C. Metode
Ceramah, diskusi, dan demonstrasi
D. Media
Leaflet dan alat peraga

E. Pelaksanaan.
NO WAKTU KEGIATAN RESPON KLIEN
1 2 menit Pembukaan
 Mengucapkan salam Menjawab salam
 Memperkenalkan diri pada klien
 Menjelaskan maksud dan tujuan
2 5 menit Kegiatan Inti

2
 Menjelaskan pengertian teknik  Mendengarkan dengan
menyusui yang benar seksama melihat dan
 Menjelaskan pembentukan dan memperhatikan
persiapan asi  Mengajukan pertanyaan
 Menyebutkan posisi menyusui yang tidak dipahami/
 Menyebutkan langkah-langkah dimengerti
menyusui yang benar  Mendengarkan dan
 Menyebutkan cara pengamatan memperhatikan dengan
teknik menyusui yang benar seksama
 Teknik Melepaskan Hisapan Bayi
 Cara menyendawakan bayi
setelah minum ASI
 Menjelaskan lama dan frekuensi
menyusui
3 1 menit Penutup Dapat mengulang kembali
 Evaluasi penyuluhan dengan pesan - pesan yang
mengajukan pertanyaan disampaikan
 Mengucapkan terima kasih
kepada ibu atas kesediaan
mendengarkan penyuluhan
 Mengucapkan salam

F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur :
a) Kelengkapan media ; tersedia dan siap digunakan
b) Pelaksana siap melakukan penkes
2. Evaluasi proses :
a) Sasaran mengikuti penyuluhan sesuai waktu
b) Sasaran aktif dalam penkes
c) Sasaran mampu menjawab pertanyaan
d) Pelaksana menyajikan semua materi secara lengkap
3. Evaluasi hasil :
Setelah diberikan penyuluhan tentang Cara menyusui yang benari, klien
mampu :
a. Menjelaskan pengertian teknik menyusui yang benar
b. Menjelaskan pembentukan dan persiapan asi
c. Menyebutkan posisi menyusui
d. Menyebutkan langkah-langkah menyusui yang benar
e. Menyebutkan cara pengamatan teknik menyusui yang benar
f. Teknik Melepaskan Hisapan Bayi

3
g. Cara menyendawakan bayi setelah minum ASI
h. Menjelaskan lama dan frekuensi menyusui

4
MATERI PENYULUHAN
CARA MENYUSUI YANG BENAR

A. Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar


Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar.
B. Pembentukan dan Persiapan ASI
Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan.
Pada kehamilan, payudara semakin padat karena retensi air, lemak serta
berkembangnya kelenjar-kelenjar payudara yang dirasakan tegang dan sakit.
Bersamaan dengan membesarnya kehamilan, perkembangan dan persiapan
untuk memberikan ASI makin tampak. Payudara makin besar, puting susu
makin menonjol, pembuluh darah makin tampak, dan aerola.
Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan :
1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang
lepas tidak menumpuk.
2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk
memudahkan isapan bayi.
3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan
jalan operasi.
C. Posisi dan Perlekatan Menyusui
Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyususi yang
tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.
Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu
pasca operasi sesar. Bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan posisi kaki
diatas. Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti memegang bola
bila disusui bersamaan, dipayudara kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar
(penuh), bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan
kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak tersedak.

5
Gambar 1. Posisi menyusui bayi pada kondisi normal

D. Langkah-langkah Menyusui yang Benar


Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan oleskan
disekitar putting, duduk dan berbaring dengan santai. Bayi diletakkan
menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan hanya
leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada
ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan
bayi ke badan ibu, menyetuh bibir bayi ke puting susunya dan menunggu
sampai mulut bayi terbuka lebar.

Gambar 2. Cara merangsang mulut bayi


Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah
bayi terletak di bawah puting susu. Cara melekatkan mulut bayi dengan benar
yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir
bawah bayi membuka lebar.

Gambar 3. Perlekatan benar Gambar 4. Perlekatan


salah (Perinasia, 2004)

E. Cara Pengamatan Teknik Menyusui yang Benar


Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting
susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi
ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Apabila bayi telah menyusui

6
dengan benar maka akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut:
1. Bayi tampak tenang.
2. Badan bayi menempel pada perut ibu.
3. Mulut bayi terbuka lebar.
4. Dagu bayi menmpel pada payudara ibu.
5. Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak
yang masuk.
6. Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
7. Puting susu tidak terasa nyeri.
8. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
9. Kepala bayi agak menengadah.
F. Teknik Melepaskan Hisapan Bayi
Setelah selesai menyusui kurang lebih selama 10 menit, lepaskan hisapan
bayi dengan cara :
1. Masukkan jari kelingking ibu yang bersih kesudut mulut bayi
2. Menekan dagu bayi ke bawah
3. Dengan menutup lubang hidung bayi agar mulutnya membuka
4. Jangan menarik putting susu untuk melepaskan.

Gambar 10. Teknik Melepaskan Hisapan Bayi


G. Cara menyendawakan bayi setelah minum ASI
Setelah bayi melepaskan hisapannya, sendawakan bayi sebelum
menyusukan dengan payudara yang lainnya dengan cara :
1. Sandarkan bayi dipundak ibu, tepuk punggung nya sampai bayi bersendawa
2. Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu sambil di gosok punggungnya.
H. Lama dan frekuensi menyusui
Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan
menyusui bayi dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan
menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila bayi

7
menangis bukan karena sebab lain (kencing, kepanasan/kedinginan atau
sekedar ingin didekap) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi
yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI
dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi
tidak memiliki pola yang teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola
tertentu setelah 1 – 2 minggu kemudian.
Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi
sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan
menyusui tanpa jadwal, sesuai kebutuhan bayi akan mencegah timbulnya
masalah menyusui. Ibu yang bekerja dianjurkan agar lebih sering menyusui
pada malam hari. Bila sering disusukan pada malam hari akan memicu
produksi ASI. Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara maka
sebaiknya setiap kali menyusui harus dengan kedua payudara. Pesankan
kepada ibu agar berusaha menyusui sampai payudara terasa kosong, agar
produksi ASI menjadi lebih baik. Setiap kali menyusui, dimulai dengan
payudara yang terakhir disusukan. Selama masa menyusui sebaiknya ibu
menggunakan kutang (BH) yang dapat menyangga payudara, tetapi tidak
terlalu ketat.

Gambar 10. Kutang (BH) yang baik untuk ibu menyusui

8
DAFTAR PUSTAKA

Perinasia. Manajemen Laktasi. Menuju Persalinan Aman dan Bayi Lahir


Sehat,2nd ed. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai