Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“ANEMIA PADA REMAJA ”

Disusun Oleh:
KELOMPOK 5 KKN IPE
PUSKESMAS TRAUMA CENTER

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
TAHUN 2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
ANEMIA PADA REMAJA

Pokok bahasan : Asuhan pada Remaja


Sub pokok bahasan : Anemia pada Remaja
Sasaran : Remaja
Penyuluh : Kelompok
Jam /waktu : 10 menit
Tempat : Posyandu Remaja
Hari/tanggal : Sabtu, 02 November 2023

A. Tujuan Instruksi umum (TIU)


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan pada Remaja di harapkan dapat
menambah pengetahuan tentang anemia

B. Tujuan Instruksional khusus (TIK)


Setelah mengikutipenyuluhan diharapkan ibu dapat mengetahui tentang :
1. Pengertian anemia dan anemia pada remaja
2. Ciri-ciri remaja dengan anemia
3. Macam-macam anemia pada remaja dan penyebabnya.
4. Akibat anemia pada remaja.
5. Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada remaja.
6. Menjelaskan cara minum tablet zat besi yang benar.

C. Materi
Terlampir
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media dan Alat Peraga
Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Ibu


1 Pembukaan Pendahuluan 1. Membalas salam
(5 menit) 1. Menyampaikan 2. Mendengarkan
salam 3. Memberi respon
2. Menjelaskan tujuan
3. Kontrak waktu
2 Inti Inti 1. Menanyakan yang
Mahasiswa menjelaskan : belum jelas
(15 menit)
1. Pengertian anemia 2. Aktif bersama
pada remaja Menyimpulkan
2. Ciri-ciri anemia pada 3. Membalas salam
remaja
3. Macam-macam
anemia
4. Akibat anemia pada
remaja
5. Penatalaksanaan dan
pengobatan anemia
6. Cara meminum tablet
zat besi yang benar
3 Penutup Penutup 1. Menanyakan yang
1. Tanya jawab belum jelas
(10 menit)
2. Tes akhir 2. Aktif Bersama
3. Menyimpulkan hasil menyimpulkan
penyuluhan 3. Membalas salam
4. Memberi
salamPenutup

G. Evaluasi
Prosedur : Ceramah
Bentuk : Lisan
Jenis : Tanya jawab
JenisPertanyaan :
1. Apa yang dimaksud dengan anemia dan anemia pada remaja?
2. Apa saja ciri-ciri remaja yang anemia?
3. Apa akibat anemia pada remaja ?
4. Bagaimana pencegahan anemia pada remaja ?
5. Bagaimana cara minum tablet zat besi yang benar?
MATERI
ANEMIA PADA REMAJA

A. Pengertian Anemia Remaja


Anemia merupakan suatu keadaan dengan kadar hemoglobin dan
eritrosit yang lebih rendah dari normal. Anemia gizi besi pada remaja putri
beresiko lebih tinggi karena menyebabkan seseorang mengalami penurunan
daya tahan tubuh sehingga mudah terkena masalah kesehatan. (Anggoro,
2020).
Anemia adalah keadaan di mana terjadi penurunan jumlah masa
eritrosit(red cell mass) yang ditunjukkan oleh penurunan kadar hemoglobin
masalah kesehatan. Salah satu masalah kesehatan yang terjadi pada remaja
ialah anemia.(Kurniawati dan Tri Sutanto, 2019)
Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rawan menderita
anemia, karena pada masa itu mereka juga mengalami menstruasi dan lebih-
lebih mereka berpengetahuan kurang terhadap anemia. Pada saat remaja putri
mengalami menstruasi yang pertama kali, membutuhkan lebih banyak zat
besi untuk menggantikan kehilangan darah akibat menstruasi tersebut.

B. Ciri-ciri remaja dengan anemia yaitu :


Gejala yang sering ditemui pada penderita anemia adalah 5 L (Lesu, Letih,
Lemah, Lelah, Lalai), disertai sakit kepala dan pusing (“kepala muter”), mata
berkunang-kunang, mudah mengantuk, cepat capai serta sulit konsentrasi.
Secara klinis penderita anemia ditandai dengan “pucat” pada muka, kelopak
mata, bibir, kulit, kuku dan telapak tangan
C. Klasifikasi Anemia pada remaja

Non Anemia
Populasi
Anemia Ringan Sedang Berat

Anak 5-59 bulan 11 10-10.9 7.0-9.9 < 7.0

Anak 5-11 tahun 11.5 11-11.4 8.0-10.9 < 8.0

Anak 12-14 tahun 12 11-11.9 8.0-10.9 < 8.0

Perempuan tidak hamil (>15 12 11-11.9 8.0-10.9 < 8.0


tahun)

Ibu hamil 11 10-10.9 7.0-9.9 < 7.0

Laki-laki >15 tahun 13 11-12.9 8.0-10.9 < 8.0

D. Faktor Akibat Terjadi anemia yaitu :


Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan anemia antara lain adalah
status gizi, menstruasi, dan sosial ekonomi. Hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) Nasional tahun 2013 menunjukkan pravelensi anemia pada usia
5-14 tahun sebesar 26,4%. (Basith et al, 2017). Faktor yang dapat
mempengaruhi kurangnya pengetahuan remaja putri tentang tablet Fe antara
lain kurangnya informasi yang didapat oleh responden baik dari tenaga
kesehatan, media masa, media elektronika maupun dari pihak keluarga, serta
kemampuan dari remaja putri untuk memahami informasi yang diberikan.

Pengetahuan kurang pada remaja putri dikarenakan kurangnya


pemberian informasi dari pihak puskesmas setempat yang bekerja sama
dengan perangkat desa. (Masthalina, 2015). Tidak adanya program
pengenalan melalui pemberian informasi dan penyuluhan tablet Fe sebagai
suplementasi gizi remaja di desa tersebut bisa jadi sebagai faktor kurangnya
pengetahuan mengenai tablet Fe. Kurangnya kegiatan pemberian informasi
yang bekerjasama dengan pihak desa menyebabkan pengetahuan dan
kesadaran remaja putri mengenai tablet Fe menjadi minim, sehingga banyak
remaja putri yang belum melakukan konsumsi tablet Fe. Tingkat
pengetahuan seseorang mengenai tablet Fe berpengaruh terhadap perilaku
dalam memilih makanan yang mengandung zat besi. (Dardjito dan Anandari,
2016)

E. Mengapa Rematri dan WUS lebih Rentan Menderita Anemia


Rematri dan WUS lebih mudah menderita anemia, karena :
1. Rematri yang memasuki masa pubertas mengalami pertumbuhan pesat
sehingga kebutuhan zat besi juga meningkat untuk meningkatkan
pertumbuhannya.
2. Rematri seringkali melakukan diet yang keliru yang bertujuan untuk
menurunkan berat badan, diantaranya mengurangi asupan protein hewani
yang dibutuhkan untuk pembentukan hemoglobin darah
3. Rematri dan WUS yang mengalami haid akan kehilangan darah setiap
bulan sehingga membutuhkan zat besi dua kali lipat saat haid. Rematri
dan WUS juga terkadang mengalami gangguan haid seperti haid yang
lebih panjang dari biasanya atau darah haid yang keluar lebih banyak dari
biasanya.
F. Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada Remaja
Upaya yang dilakukan untuk membantu program yang telah ditetapkan
oleh pemerintah Indonesia. Pemberian Tablet Tambah Darah ini bertujuan
yang pertama untuk menjalankan program pemerintah tentang pemberian
Tablet Tambah Darah pada remaja putri dan untuk mengurangi kejadian
anemia pada remaja putri saat menstruasi agar tidak mengganggu saat proses
pembelajaran berlangsung dikarenakan saat menstruasi banyak remaja putri
yang merasakan lesu, lemes, nyeri dan mengurangi konsentrasi saat belajar.
(Kemenkes, 2017).
Pihak Puskesmas berkerjasama dengan bidan desa dan perangkat desa
untuk pembentukan posyandu remaja putri dan pendistribusian Tablet
Tambah Darah, selanjutnya bidan desa bekerja sama dengan kader-kader
posyandu yang berada di Desa tersebut untuk pembagian Tablet Tambah
Darah yang diberikan setiap 4 minggu sekali pada seluruh remaja putri yang
sudah terdata oleh bidan desa dan mendapatkan 1 keping tablet fe per orang,
pada saat pembagian Tablet Tambah Darah bidan desa dan kader-kader
posyandu membawa air minum dan mewajibkan remaja putri untuk
mengkonsumsi Tablet Tambah Darah di Poskesdes. Yang dikonsumsi hanya
1 tablet.

G. Cara meminum Tablet zat besi menurut Ai Yeyeh Rukiyah (2014) yaitu :
1. Sehari minum 1 tablet Fe pada malam hari sebelum tidur untuk
mengurangi rasa mual
2. Minum tablet Fe bersamaan dengan vitamin C dan vitamin B12, misalnya
dengan jusjeruk atau air lemon untuk membantu proses penyerapan.
3. Jangan minum tablet Fe bersamaan dengan kopi, teh, alkohol dan susu
karena dapatmenghambat proses penyerapan.
DAFTAR PUSTAKA

Indrawatiningsih, Y., Hamid, S. A., Sari, E. P., & Listiono, H. (2021). Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Terjadinya Anemia pada Remaja Putri. Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari Jambi, 21(1), 331-337.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. 2018. Pedoman
Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Pada Remaja Putri dan Wanita Usia
Subur (WUS). Jakarta

Anda mungkin juga menyukai