Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ANEMIA PADA REMAJA

Dosen Pembimbing :
Julaecha,M.Keb

Disusun Oleh:
Sarah Sau Fitri ( 202041026 )

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM
TAHUN 2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Pembahasan : Anemia
Sub Pokok Pembahasan : Anemia pada Remaja
Sasaran : Remaja
Hari/Tanggal : Senin,14 februari 2023
Jam /Waktu : 15.00 s/d-selesai (45 menit )
Tempat : posyandu remaja
Pemateri : Sarah Sau Fitri

A. Analisa Situasi
Anemia merupakan suatu kondisi dimana kadar hemoglobin (Hb) di dalam darah
lebih rendah dari angka normal. Indonesia merupakan sebuah negara dengan
kejadian anemia yang cukup tinggi. Prevalensi kejadian anemia yang terjadi pada
Remaja Indonesia yaitu 32%, hal ini memiliki arti 3-4 dari 10 remaja di Indonesia
menderita anemia. Program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) adalah salah
satu cara yang dapat digunakan sebagai upaya di dalam penanganan anemia.
Cakupan pemberian Tablet Tambah Darah pada remaja putri sebesar 76,2%, dengan
80,9% diantaranya mendapat TTD di sekolah. Remaja putri yang mendapat TTD di
sekolah dan mengonsumi ≥52 butir hanya sebanyak 1,4%, sedangkan, 98,6%
lainnya mengonsumsi
B. Tujuan
1) Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan di diharapkan para remaja mampu
memahami tentang Anemia pada remaja.

2) Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan anemia diharapkan semua mampu:
1. Pengetahuan meningkat mengenai Anemia pada Remaja Putri
2. Remaja mau melakukan pemantauan pada anemia
3. Remaja mengetahui tanda-tanda Anemia dan cara memeriksanya
4. Remaja bisa melakukan pencegahan Anemia
C. Materi
1. Pengertian Anemia
2. Penyebab Anemia pada remaja
3. Ciri-ciri Anemia pada remaja
4. Pemeriksaan Anemia pada remaja
5. Pengaruh Anemia pada Remaja
6. Pencegahan dan Penanggulangan Anemia pada Remaja

D. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
E. Media
a. Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan

No Langkah- Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan


langkah Sasaran/warga
1 Pendahuluan 10 Pembukaan ● Menjawab salam
● Salam menit ● Memberi salam ● Mendengarkan
● Perkenalan ● Memperkenalkan diri ● Memperhatikan
● Kontrak ● Kontrak Waktu
Waktu
2 Proses 20 ● Menggali pengetahuan ● Mendengarkan
menit peserta tentang anemia dengan seksama
● Memberikan
reinforcement positif
● Menjelaskan tentang
pengertian anemia pada
remaja
3 Penutup 15 Evaluasi ● Mengajukan
● Kesimpulan menit ● Memberikan kesempatan pertanyaan
● Terimakasih kepada peserta untuk ● Menyampaikan
● Saran bertanya kesimpulan atas
● Memberikan kesempatan materi yang telah
kepada peserta untuk diberikan
menjelaskan/menyebutkan ● Menjawab salam
kembali kesimpulan dari
materi yang telah
disampaikan
● Mengucapkan terimakasih
atas peran serta remaja
sekalian
● Mengucapkan salam
penutup

Desa Teluk Kulbi, 13 Februari 2023


Mengetahui
Dosen Pembimbing Lapangan Pembimbing Akademik

( ) ( )
G. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Sasaran hadir di tempat penyuluhan sesuai waktu yang dijadwalkan
b. Penyelenggaraan dilaksanakan di posyandu remaja
2. Evaluasi Proses
a. Sasaran antusias terhadap materi penyuluhan serta mau mempraktikkan
b. Tidak ada sasaran yang meninggalkan tempat penyuluhan sampai
acara berakhir
c. Sasaran mengajukan pertanyaan dan dapat menyimpulkan hasil
penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
Respons
No. Evaluasi Lisan Nilai
Audiens
1. Pengertian anemia
Penyebab anemia pada remaja
2.
3. Ciri-ciri Anemia pada remaja
4. Pemeriksaan anemia pada remaja
5. Pengaruh anemia pada remaja
6. Penanganan anemia
Materi
1. Pengertian Anemia pada Remaja
Anemia merupakan suatu kondisi dimana kadar hemoglobin (Hb) di dalam
darah lebih rendah dari angka normal. Indonesia merupakan sebuah negara
dengan kejadian anemia yang cukup tinggi. Prevalensi kejadian anemia yang
terjadi pada Remaja Indonesia yaitu 32%, hal ini memiliki arti 3-4 dari 10
remaja di Indonesia menderita anemia. Program pemberian Tablet Tambah
Darah (TTD) adalah salah satu cara yang dapat digunakan sebagai upaya di
dalam penanganan anemia. Cakupan pemberian Tablet Tambah Darah pada
remaja putri sebesar 76,2%, dengan 80,9% diantaranya mendapat TTD di
sekolah. Remaja putri yang mendapat TTD di sekolah dan mengonsumi ≥52
butir hanya sebanyak 1,4%, sedangkan, 98,6% lainnya mengonsumsi
Remaja Putri adalah masa peralihan atau perpindahan dari masa anak-anak
hingga menjadi dewasa, hal ini dapat ditandai dengan terjadinya beberapa
perubahan fisik dan juga mental. Berfungsinya alat reproduksi seperti
mentruasi merupakan salah satu tanda perubahan fisik biasanya terjadi pada
umur 10 – 19 tahun (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2018). Untuk
menghasilkan sebuah generasi penerus bangsa yang kreatif, berdaya saing dan
produktif, maka kesehatan serta status gizi remaja harus dipersiapkan sedini
mungkin, karena remaja yang sehat merupakan sebuah investasi masa depan
bangsa untuk melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa. Permasalahan
kesehatan di Indonesia yang terjadi akibat dari permasalahan gizi yang
dihadapi oleh remaja Indonesia salah satunya yaitu masalah gizi mikronutrien,
yaitu anemia (Kemenkes RI, 2018).
Menurut WHO (2001), batas ambang anemia untuk wanita usia 11 tahun
keatas adalah apabila konsentrasi atau kadar hemoglobin dalah darah kurang
dari 12 g/dl. Penggolongan jenis anemia menjadi ringan, sedang, dan berat
belum ada keseragaman mengenai batasannya, namun untuk mempermudah
pelaksanaan pengobatan dan mensukseskan program lapangan, menurut
ACC/SCN (1991), anemia dapat digolongkan menjadi tiga :
Anemia Ringan - hb 10.0 – 11.9 g/dl
Anemia Sedang - hb 7.0 – 9.9 g/dl
Anemia Berat - hb < 7.0 g/dl

2. Penyebab Anemia pada Remaja


a. Kurangnya Asupan Zat Besi
b. Kekurangan Vitamin
c. Produksi sel darah merah terlalu lambat
d. Kehilangan Darah

3. Ciri-ciri Anemia pada remaja putri


a. Anak mengalami kondisi kelelahan terus-menerus.
b. Wajah menjadi lebih pucat dari biasanya.
c. Anak mengalami perubahan suasana hati yang begitu cepat, biasanya akan
lebih mudah marah.
d. Anak menjadi lemas dan kurang bertenaga.
e. Mengeluhkan perubahan detak jantung lebih cepat.
f. Nyeri dada.
g. Sakit kepala.
h. Dingin pada bagian tangan dan kaki.
i. Sulit berkonsentrasi.

4. Pemeriksaan Anemia pada Remaja Putri


Pemeriksaan Anemia ini dilakukan dengan menjelaskan secara langsung
kepada remaja putri menggunakan media power point. Edukasi yang diberikan
meliputi, pengertian, faktor penyebab, tanda dan gejala, dampak, pencegahan,
manfaat tablet tambah darah, dan cara minum tablet tambah darah.
Setelah dilakukan kegiatan edukasi tersebut, dilanjutkan dengan
pemeriksaan Hb

5. Pengaruh Anemia Pada Remaja Putri


Anemia pada remaja dapat berpengaruh terhadap
1. Memperbesar resiko kematian saat melahirkan
2. Bayi lahir premature
3. Berat bayi lahir rendah
4. Penurunan imunitas
5. Penurunan konsentrasi
6. Penurunan prestasi belajar
7. Penurunan kebugaran dan produktifitasoduktifitas
6. Pencegahan dan penanggulangan anemia
Anemia pada remaja bisa dihindari dengan melakukan beberapa hal,
diantaranya adalah :
a. Makanan kaya zat besi dan asam folat, seperti daging, sereal, kacang-
kacangan, sayuran berdaun hijau gelap, roti, dan buah-buahan.
b. Makanan kaya vitamin B12, seperti susu dan produk turunannya, serta
makanan berbahan dasar kacang kedelai, seperti tempe dan tahu.
c. Buah-buahan kaya vitamin C, misalnya jeruk, melon, tomat, dan stroberi.
d. Menghindari kafein yang berlebihan, terutama setelah makan.
e. Memilih bahan makanan yang meningkatkan hemoglobin dalam tubuh.
f. Menghindari konsumsi makanan atau minuman yang menghambat
penyerapan zat besi serta konsumsi suplemen.
Liflet
Dokumentasi
Absensi

Anda mungkin juga menyukai