Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Penyakit anemia

Sub Topik : Anemia pada anak masa sekolah

Hari/tanggal : Jumat, 25 Agustus 2017

Waktu : 65 menit

Penyuluh/ pembicara : Tim penyuluh

Pesarta/sasaran : Anak-Anak masa sekolah

Karakteristik : anak usia 13-15 tahun

Jumlah : 30 orang

I. Tujuan umum :

meningkatkan pengetahuan anak mengenai anemia

II. Tujuan khusus :

Pada akhir pertemuan peserta dapat :

1. Menjelaskan tentang pengertian Anemia pada anak

2. Menjelaskan penyebab terjadinya Anemia pada anakl

3. Menjelaskan Gejala Anemia pada anak

4. Menjelaskan Dampak Anemia pada anak

5. Menjelaskan cara Pencegahan Anemia pada anak


III. Materi

1. Pengertian Anemia

2. Penyebab

3. Tanda dan Gejala

4. Pengobatan dan Penatalaksanaan

5. Diet anemia

IV. Metode : ceramah, Tanya jawab

V. Media : leaftlet, leptop LCD

VI. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

Peserta hadir ditempat penyuluhan

Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang kelas SMP N 1Pringgabaya

Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya

2. Evaluasi Proses

Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

Peserta tdk meninggalkan tempat penyuluhan

Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.

3. Evaluasi Hasil

Peserta mengetahui tentang jenis penyakit anemiai dan hal hal apa saja yang

dapat dilakukan dalam mencegah dan menanggulangi penyakit anemia

peserta hadir saat pertemuan


VII. Jadwal Kegiatan

No Tahapan Waktu Kegiatan

Penyuluh Peserta

1 I 09.00 a. Membuka pertemuan1. Menjawab

Pembukaan 09.15 dengan mengucapkan salam.

salam. 2. Memperhatikan

b. Menjelaskan tujuan3. Memperhatikan

umum dan tujuan dan

khusus. mendengarkan.

c. Menyampaikan 4. Memperhatikan

kontrak waktu yang

akan digunakan dan

mendiskusikan nya

dengan peserta.

d. Memberikan sedikit

gambaran informasi

yang akan

disampaikan.

2 II 09.20- Isi materi penyuluhan Memperhatikan

Penyajian 09.45 a. Menjelaskan dan

pengertian Anemia mendengarkan

pada anak
b. Menjelaskan

penyebab Anemia pada

Anak.

c. Menjelaskan Gejala

Anemia pada anak

d. Menjelaskan

Diagnosis Anemia

pada anak

e. Menjelaskan

Dampak Anemia pada

anak

f. Menjelaskan Cara

Pencegahan Anemia

pada anak

g. Menjelaskan

penanganan Anemia

pada anak

h. Menjelaskan

pentingnya tablet Fe

untuk Anak yang

anemia
3 III 09.45- a. Mengulang secara
1. Mengajukan

Evaluasi 10.00 simultan materi yang pertanyaan

telah disampaikan 2. Menjawab

b. Memberikan pertanyaan

pertanyaan kepada

peserta secara lisan,

dan bergantian.

4 IV 10.00- a. Penyuluh Menjawab salam

Penutup slsai memberikan ucapan

terima kasih atas

partisipasinya.

b. Mengucapkan salam

penutup

VIII. Pengorganisasian

Pembicara/Fasilitator :

Observer/Supervisor : Pembimbing pendidikan.

LAMPIRAN MATERI

I. Pendahuluan

Pembangunan sumber daya manusia tidak terlepas dari upaya kesehatan

khususnya upaya untuk meningkatkan kesehatan masarakat Karena itu


pembangunan sumber daya manusia harus dimulai sejak dini yakni pada saat dini

Dengan demikian maka kesehatan generasi kita yang akan datang dalam keadaan

sehat dan berkualitas serta mampu menghadapi tantangan globalisasi .

ANEMIA didefinisikan sebagai penurunan volume/jumlah sel darah merah

(eritrosit) dalam darah atau penurunan kadar Hemoglobin sampai dibawah rentang

nilai yang berlaku untuk orang sehat (Hb<10 g/dL), sehingga terjadi penurunan

kemampuan darah untuk menyalurkan oksigen ke jaringan. Dengan demikian

anemia bukanlah suatu diagnosis melainkan pencerminan dari dasar perubahan

patofisiologis yang diuraikan dalam anamnesa, pemeriksaan fisik yang teliti serta

pemeriksaan laboratorium yang menunjang.

Tanda dan gejala yang sering timbul adalah sakit kepala, pusing, lemah,

gelisah, diaforesis (keringat dingin), takikardi, sesak napas, kolaps sirkulasi yang

progresif cepat atau syok, dan pucat (dilihat dari warna kuku, telapak tangan,

membran mukosa mulut dan konjungtiva). Selain itu juga terdapat gejala lain

tergantung dari penyebab anemia seperti jaundice, urin berwarna hitam, mudah

berdarah dan pembesaran lien.

Untuk menegakkan diagnosa dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium

seperti pemeriksaan sel darah merah secara lengkap, pemeriksaan kadar besi,

elektroforesis hemoglobin dan biopsi sumsum tulang.

Untuk penanganan anemia diadasarkan dari penyakit yang menyebabkannya

seperti jika karena defisiensi besi diberikan suplemen besi, defisiensi asam folat dan

vitamin B12 dapat diberikan suplemen asam folat dan vitamion B12, dapat juga

dilakukan transfusi darah, splenektomi, dan transplantasi sumsum tulang.


II. Materi Penyuluhan

1. Pengertian Anemia

Untuk penentuan apakah seseorang menderita anemia didasarkan pada

kriteria WHO (1968) iaIah bila kadar hemoglobin (Hb) darah dibawah nilai seperti

yang tercantum di bawah ini

v laki-laki dewasa 13 g %

v wanita dewasa 12 g %

v wanita hamil 11 g %

v anak sekolah 12 g %

v anak prasekolah 11 g %

2. Penyebab dan Faktor Anemia

Menurut Mochtar (1998) penyebab anemia pada umumnya adalah sebagai

berikut:

1. Kurang gizi (malnutrisi)

2. Kurang zat besi dalam diit

3. Malabsorpsi (Gangguan pencernaan dan absorbs).

4. Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain

5. Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan lain

lain

6. Umur < 20 tahun atau > 35 tahun

7. Pendidikan rendah

8. Pekerja berat
9. Konsumsi tablet penambah darah < 90 butir

10. Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin

11. Pola makan ibu terganggu akibat mual selama kehamilan

12. Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi (Fe)

3. Gejala Anemia pada anak

Dapat dilakukan dengan anamnesa pada anak dengan keluhan dari pasien

seperti : cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, dan keluhan mual

muntah lebih hebat gejala di antaranya terdapat pada anak :

Lemas, pucat dan cepat lelah

Sering berdebar-debar

Sakit kepala

Pucat pada bibir telapak tangan dan dasar kuku

Jantung dapat cepat

Penderita defisiensi besi berat mempunyai rambut rapuh, halus serta kuku

tipis, rata, mudah patah dan berbentuk seperti sendok.

4. Pencegahan

1. Makanlah makanan yang kaya akan sumber zat besi secara teratur yaitu

dengan cara mengonsumsi daging (terutama daging merah) seperti sapi,

sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam dan kangkung, buncis, kacang

polong, serta kacang- kacangan..

2. Makanlah makanan yang kaya sumber vitamin C untuk memperlancar

penyerapan zat besi.


3. Jagalah lingkungan sekitar agar tetap bersih untuk mencegah penyakit infeksi

dan penyakit cacingan.

4. Hindari minum teh, kopi, susu coklat setelah makan karena dapat

menghambat penyerapan zat besi.

5. Minumlah pil penambah darah secara teratur.

5. Penanganan dan Terapi Anemia

Selain terapi obat penanganannya dapat dilakukan dengan terapi diet. Untuk

memenuhi asupan zat besi, tingkatkan konsumsi bahan makanan tinggi zat besi (Fe)

misalnya makanan hewani, kacang-kacangan, dan sayuran berwarna hijau tua.

Defisiensi besi bukan satu-satunya penyebab anemia, tetapi apabila

prevalensi anemia tinggi, defisiensi besi biasanya dianggap sebagai penyebab yang

paling dominan. Pertimbangan itu membuat suplementasi tablet besi folat selama

ini dianggap sebagai salah satu cara yang sangat bermanfaat dalam mengatasi

masalah anemia. Anemia dapat diatasi dengan meminum tablet besi atau Tablet

Tambah Darah (TTD). Kepada anak umumnya diberikan sebanyak satu tablet setiap

hari berturut-turut selama 90 hari selama masa kehamilan. TTD mengandung 200

mg ferrosulfat, setara dengan 60 miligram besi elemental dan 0.25 mg asam folat.

Pada beberapa orang, pemberian preparat besi ini mempunyai efek samping seperti

mual, nyeri lambung, muntah, kadang diare, dan sulit buang air besar. Agar tidak

terjadiefek samping dianjurkan minum tablet setelah makan pada malam hari.
III. Kesimpulan dan Saran

a. Kesimpulan

Kejadian anemia pada anak harus selalu diwaspadai mengingat anemia

dapat meningkatkan risiko kematian. angka prematuritas, BBLR dan angka

kematian bayi.Untuk mengenali kejadian anemia pada kehamilan, seorang ibu

harus mengetahui gejala anemia pada anak, yaitu cepat lelah, sering pusing.

ANEMIA didefinisikan sebagai penurunan volume/jumlah sel darah

merah (eritrosit) dalam darah atau penurunan kadar Hemoglobin sampai dibawah

rent Untuk penangan anemia diadasarkan dari penyakit yang menyebabkannya ang

nilai yang berlaku untuk orang sehat (Hb<10 g/dL).

Dengan demikian anemia bukanlah suatu diagnosis melainkan pencerminan

dari dasar perubahan patofisiologis yang diuraikan dalam anamnesa, pemeriksaan

fisik yang teliti serta pemeriksaan laboratorium yang menunjang.

Tanda dan gejala yang sering timbul adalah sakit kepala, pusing, lemah,

gelisah, diaforesis (keringat dingin), takikardi, sesak napas, kolaps sirkulasi yang

progresif cepat atau syok, dan pucat (dilihat dari warna kuku, telapak tangan,

membran mukosa mulut dan konjungtiva).

b. Saran

anak, merupakan objek yang sempurna karena di masa ini adalah waktu

seseorang menemukan jadi diri dan sering berpergian ke luar rumah untuk itu anak

sering kali mendapat serangan penyakit oleh sebab itu dengan di berikan

penyuluhan tentang anemia pada anak, di harapkan anak dan orang tua mampu
menjaga tubuhnya guna kesehatan bersama. Semoga penyuluhan ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak

IX Evaluasi

1. Jelaskan yang dimaksud dengan anemia?

Jawaban :

ANEMIA didefinisikan sebagai penurunan volume/jumlah sel darah merah

(eritrosit) dalam darah atau penurunan kadar Hemoglobin sampai dibawah rent

Untuk penangan anemia diadasarkan dari penyakit yang menyebabkannya ang nilai

yang berlaku untuk orang sehat (Hb<10 g/dL).

2. Sebutkan gejala dari anemia?

Jawaban :

Dapat dilakukan dengan anamnesa pada anak dengan keluhan dari pasien seperti :

cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, dan keluhan mual muntah lebih

hebat pada hamil muda.

3. Pengaruh anemia pada anak ?

Jawaban :

Lemas, pucat dan cepat lelah

Sering berdebar-debar
Sakit kepala

Pucat pada mukosa bibir dan faring, telapak tangan dan dasar kuku

Jantung terasa cepat

Penderita defisiensi besi berat mempunyai rambut rapuh, halus serta kuku

tipis, rata, mudah patah dan berbentuk seperti sendok.

4. Sebutkan cara mencegah anemia?

Jawaban :

Makanlah makanan yang kaya akan sumber zat besi secara teratur yaitu dengan

cara mengonsumsi daging (terutama daging merah) seperti sapi, sayuran

berwarna hijau gelap seperti bayam dan kangkung, buncis, kacang polong, serta

kacang- kacangan.

Makanlah makanan yang kaya sumber vitamin C untuk memperlancar

penyerapan zat besi.

Jagalah lingkungan sekitar agar tetap bersih untuk mencegah penyakit infeksi

dan penyakit cacingan.

Hindari minum teh, kopi, susu coklat setelah makan karena dapat menghambat

penyerapan zat besi.

Minumlah pil penambah darah secara teratur.

Anda mungkin juga menyukai