VIII. PENGORGANISASIAN
: Keluarga pasien
: Pemateri
: Fasilitator
: Moderator
: Media
: Observer
X. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
KEGIATAN
NO WAKTU PENYULUH PESERTA
1. 3 Menit Pembukaan
a. Salam pembukaan Menjawab salam
b. Berkanalan Memperhatikan
c. Apersepsi Berpartisipasi aktif
d. Mengkomunikasikan Memperhatikan
tujuan
2. 10 Menit Kegiatan inti penyuluhan
a. Menanyakan (riview) Menjawab pertanyaan
kepada keluarga dan penyuluh
pasien tentang anemia
menurut peserta.
b. Menjelaskan materi Mendengarkan dan
tentang memperhatikan
1. Pengertian anemia.
Bertanya kepada
2. Penyebab anemia
penyuluhan bila masih
3. Tanda dan gejala
ada yang belum jelas
anemia
4. Akibat anemia
5. Diit anemia
6. Pencegahan anemia
7. Pengobatan anemia
3. 8 menit Evaluasi
a. Meminta bebarapa Memperhatikan
peserta untuk menjawab keterangan kesimpulan
pertanyaan penyuluh. dari materi penyuluhan
b. Memberikan yang telah disampaikan.
reinforcement positif jika
jawaban benar dan
membetulkan jika masih Menyebutkan dan
penutup
A. PENGERTIAN
Anemia adalah istilah menunjukkan rendahnya hitung sel darah merah dan kadar
hemoglobin dan hematokrit di bawah normal. Anemia bukan merupakan penyaklit
melainkan pencerminan keadaan suatu penyakit atau gangguan fungsi tubuh. Secara
fisiologis, anemia terjadi apabila terjadi kekurangan jumlah hemoglobin untuk
mengangkat oksigen ke jaringan. ( Brunner and Suddarth . 2002 ).
Anemia atau sering disebut kurang darah adalah keadaan dimana darah merah
kurang dari normal dan yang biasa digunakan sebagai dasar adalah kadar Hemoglobin
(Hb).
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Hb dan atau jumlah hematokrit lebih
rendah dari nilai normal. Dikatakan sebagai anemia bila Hb <14 g/dl dan Ht <41% pada
pria atau Hb <12 g/dl dan Ht <37% pada wanita.
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya jumlah sel darah merah, kadar
Hb dan hematokrit dibawah normal.
B. PENYEBAB ANEMIA
1. Kurang mengkonsumsi makanan kaya zat besi, terutama yang berasal dari sumber
hewani yang mudah diserap.
2. Kekurangan zat besi karena kebutuhan yang meningkat seperti pada kehamilan,
masa tumbuh kembang, serta pada penyakit infeksi.
3. Kehilangan zat besi yang berlebihan pada perdarahan termasuk haid yang
berlebihan, sering melahirkan, dan pada infeksi cacing.
4. Pendarahan pada saluran cerna, menstruasi, donor darah, gizi
5. Hemoglobinuria.
6. Penyimpanan gizi kurang .
7. Kegagalan sumsung tulang belakang dalam memproduksi darah merah.
C. TANDA-TANDA ANEMIA
1. Mudah lelah, lesu, lemah, dan ngantuk
2. Dari posisi jongkok ke berdiri berkunang-kunang
3. Pucat, terutama pada wajah, telapak tangan, kuku.
4. Konjungtiva pucat ( Hemoglobin ( Hb) 6 sampai10 g/dl ).
5. Telapak tangan pucat ( Hb dibawah 8 g/dl )
6. Iritabilitas dan Anoreksia ( Hb 5 g/dl atau lebih rendah )
D. AKIBAT ANEMIA
1. Pada ibu hamil dapat mengalami keguguran, lahir sebelum waktunya, Berat Bayi
Lahir Rendah (BBLR), perdarahan saat melahirkan
2. Anak akan mengalami gangguan pertumbuhan, tidak dapat mencapai tinggi yang
optimal dan anak menjadi kurang cerdas.
3. Daya tahan tubuh akan menurun
E. DIIT ANEMIA
1. Hati dan daging
2. Makanan laut
3. Buah-Buahan yang dikeringkan seperti buah aprikot, buah prem dan kismis.
4. Kacang-kacangan
5. Buncis (lima buncis)
6. Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli
7. Semua jenis padi-padian
8. Roti atau sereal yagn mengandung zat besi
F. PENCEGAHAN ANEMIA
1. Meningkatkan konsumsi zat besi dari sumber anemia melalui penyuluhan,
terutama makanan sumber hewani yang mudah diserap.
2. Jarak kebersihan lingkungan dan kebersihan perorangan sehingga tubuh tidak
kemasukan cacing atau parasit lainnya.
G. PENGOBATAN ANEMIA
Usaha pengobatan ditujukan pada pencegahan dan intervensi. Pencegahan
tersebut mencakup : Menganjurkan Ibu-Ibu untuk memberikan ASI, Makan makanan
kaya zat besi dan minum vitamin pranatal yang mengandung besi.
Terapi untuk mengatasi anemia defisiensi zat besi terdiri dari program pengobatan
berikut :
1. Zat besi diberikan per oral dalam dosis 2 – 3 mg/kg unsur besi semua bentuk zat
besi sama efektifnya ( fero sulfat, fero fumarat, fero suksinat, fero glukonat.
2. Vitamin C harus diberikan bersama dengan besi ( Vitamin C meningkatkan
absorpsi besi ).
Terapi besi hendaknya diberikan sekurang-kurangnya selama 6 minggu setelah
anemia dikoreksi untuk mengisi kembali cadangan besi. Zat besi yang disuntikkan
jarang dipakai lagi kecuali terdapat penyakit malabsorpsi usus halus.
H. KOMPLIKASI ANEMIA
1. Gagal jantung
2. Parestesia
3. Kejang
4. Syok
I. DERAJAT ANEMIA
Ringan sekali : Hemoglobin >10-12 g/dl
Ringan : Hemoglobin 8 g/dl
Sedang : Hemoglobin 6 g/dl
Berat : Hemoglobin <6 g/dl
REFERENSI
Mansjoer, Arif dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius FKUI.
Yatim, faisal., Dr. 2003. Talasemia Leukimia dan Anemia . Jakarta : Yayasan Obor Indonesia
SATUAN ACARA PENYULUHAN
ANEMIA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VI
A’AS PRASTIANI
2014
Pertanyaan
1. Tanda dan gejalanya termasuk mual, muntah atau tidak? Khusus pada pasien anemia itu
sendiri?
2. Anemia itu sama dengan HB?
3. Apa itu BBLR?
4. Bagaimana cara melihat kurang darah selain cek laborat?
5. Makanan apa saja yang mengandung zat besi?