Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ANEMIA PADA REMAJA

Dosen Pengampu:

Ni Ketut Erawati.,S.Kep.,Ns.,M.Pd.

OLEH :

Gusti Ayu Arlin Kania

1906091029

IIA

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

JURUSAN KEBIDANAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik Anemia Pada Remaja

Sub pokok bahasan Mengatasi Anemia Pada Remaja Wanita

Sasaran Remaja Wanita

Target Remaja Wanita

Hari/tanggal Sabtu, 20 Maret 2020

Waktu 45 menit

Tempat Wantilan Perumahan Griya Panji Asri

Penyuluh Gusti Ayu Arlin Kania

Putu Kristina Twelvy

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan remaja wanita dapat mendeteksi dini
anemia dan mengetahui cara mengatasi anemia pada remaja wanita.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mengikuti proses penyuluhan, diharapkan remaja wanita mampu:

1. Menjelaskan pengertian anemia.


2. Menjelaskan jenis-jenis anemia.
3. Menjelaskan penyebab anemia pada remaja wanita.
4. Menjelaskan gejala anemia pada remaja wanita.
5. Menjelaskan dampak anemia pada remaja wanita.
6. Menjelaskan cara mengatasi anemia pada remaja wanita.
7. Menjelaskan pengobatan anemia.

C. MATERI PENYULUHAN
Adapun materi dari penyuluhan ini yaitu sebagai berikut.

1. Pengertian anemia.
2. Jenis-jenis anemia.
3. Penyebab anemia pada remaja wanita.
4. Gejala anemia pada remaja wanita.
5. Dampak anemia pada remaja wanita.
6. Cara mengatasi anemia pada remaja wanita.
7. Pengobatan anemia.

D. METODE
Adapun metode yang digunakan untuk penyuluhan ini yaitu sebagai berikut.

1. Ceramah
2. Penayangan video
3. Demonstrasi
4. Tanya jawab
E. MEDIA
Adapun media yang digunakan untuk penyuluhan ini yaitu sebagai berikut.

1. Leaflet
2. Poster
3. Laptop
4. Alat peraga : Contoh Zat Besi/Suplemen
F. EVALUASI
Evaluasi dilaksanakan pada akhir pemberian materi dengan memberikan pertanyaan secara
lisan sebagai berikut.

1. Apa pengertian anemia?


2. Apa saja jenis-jenis anemia?
3. Apa penyebab anemia pada remaja wanita?
4. Apa saja gejala anemia pada remaja wanita?
5. Apa saja dampak anemia pada remaja wanita?
6. Bagaimana cara mengatasi anemia pada remaja wanita?
7. Bagaimana pengobatan anemia?

G. PENGORGANISASIAN & URAIAN TUGAS


1. Protokol/pembawa acara : Gusti Ayu Arlin Kania
2. Penyuluh/pengajar : Gusti Ayu Arlin Kania
3. Fasilitator : Putu Kristina Twelvy
4. Observer : Putu Kristina Twelvy
H. PROSES PELAKSANAAN

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA

1 5 menit Pembukaan: 1. Menjawab salam


2. Menyimak
1. Memberi salam
3. Memberi respon
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
4. Melakukan kontrak waktu
5. Memberikan materi penyuluhan
yaitu leaflet pada masing-
masing peserta penyuluhan
2 25 menit Pelaksanaan Menyimak dan
memperhatikan materi
1. Menggali pengetahuan remaja
yang disampaikan
tentang anemia.
2. Menyampaikan materi tentang:
a) Pengertian anemia.
b) Jenis-jenis anemia.
c) Penyebab anemia pada
remaja wanita.
d) Gejala anemia pada remaja
wanita.
e) Dampak anemia pada remaja
wanita.
f) Cara mengatasi anemia pada
remaja wanita.
g) Pengobatan anemia.

3. Penayangan video

3 10 menit Evaluasi: Menjawab pertanyaan


Mengajukan pertanyaan lisan yang diberikan

4 5 menit Penutup: 1. Menyimak


2. Menjawab salam
1. Menyimpulkan hasil penyuluhan
2. Mengucapkan terimakasih atas
peran serta remaja dalam
mengikuti kegiatan penyuluhan
ini.
3. Mengucapkan salam penutup

I. EVALUASI

1. Evaluasi struktur
a. Peserta hadir di tempat penyuluhan
b. Penyelenggara penyuluhan dilaksanakan di Wantilan Perumahan Griya Panji Asri
2. Evaluasi proses
a. Sasaran atau peserta memperhatikan dan mendengarkan selama penyuluhan
berlangsung
b. Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti
c. Sasaran menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pemberi materi
d. Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penyuluhan berlangsung
e. Tanya jawab berlangsung dengan baik
3. Evaluasi hasil
a. Penyuluhan berhasil karena sasaran mampu menjawab pertanyaan 85% dengan benar

J. MATERI

1. Pengertian anemia.
Penyakit anemia merupakan kondisi ketika jumlah sel darah merah lebih rendah dari
jumlah normal. Selain itu, anemia terjadi ketika hemoglobin di dalam sel-sel darah
merah tidak cukup, seperti protein kaya zat besi yang memberikan warna merah darah.
Protein ini membantu sel-sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh
tubuh.
2. Jenis-jenis anemia.
a) Anemia akibat kekurangan zat besi
Kekurangan zat besi membuat tubuh tidak mampu menghasilkan hemoglobin
(Hb). Kondisi ini bisa terjadi akibat kurangnya asupan zat besi dalam makanan,
atau karena tubuh tidak mampu menyerap zat besi, misalnya akibat penyakit
celiac.
b) Anemia pada masa kehamilan
Ibu hamil memiliki nilai hemoglobin yang lebih rendah dan hal ini normal.
Meskipun demikian, kebutuhan hemoglobin meningkat saat hamil, sehingga
dibutuhkan lebih banyak zat pembentuk hemoglobin, yaitu zat besi, vitamin
B12, dan asam folat. Bila asupan ketiga nutrisi tersebut kurang, dapat terjadi
anemia yang bisa membahayakan ibu hamil maupun janin.
c) Anemia akibat perdarahan
Anemia dapat disebabkan oleh perdarahan berat yang terjadi secara perlahan
dalam waktu lama atau terjadi seketika. Penyebabnya bisa cedera, gangguan
menstruasi, wasir, peradangan pada lambung, kanker usus, atau efek samping
obat, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Selain itu, anemia karena
perdarahan juga bisa merupakan gejala cacingan akibat infeksi cacing tambang
yang menghisap darah dari dinding usus.
d) Anemia aplastik
Anemia aplastik terjadi ketika kerusakan pada sumsum tulang membuat tubuh
tidak mampu lagi menghasilkan sel darah merah dengan optimal. Kondisi ini
diduga dipicu oleh infeksi, penyakit autoimun, paparan zat kimia beracun, serta
efek samping obat antibiotik dan obat untuk mengatasi rheumatoid arthritis.
e) Anemia hemolitik
Anemia hemolitik terjadi ketika penghancuran sel darah merah lebih cepat
daripada pembentukannya. Kondisi ini dapat diturunkan dari orang tua, atau
didapat setelah lahir akibat kanker darah, infeksi bakteri atau virus, penyakit
autoimun, serta efek samping obat-obatan, seperti paracetamol, penisilin, dan
obat antimalaria.
f) Anemia akibat penyakit kronis
Beberapa penyakit dapat memengaruhi proses pembentukan sel darah merah,
terutama bila berlangsung dalam jangka panjang. Beberapa di antaranya adalah
penyakit Crohn, penyakit ginjal, kanker, rheumatoid arthritis, dan HIV/AIDS.
g) Anemia sel sabit (sickle cell anemia)
Anemia sel sabit disebabkan oleh mutasi (perubahan) genetik pada hemoglobin.
Akibatnya, hemoglobin menjadi lengket dan berbentuk tidak normal, yaitu
seperti bulan sabit. Seseorang bisa terserang anemia sel sabit apabila memiliki
kedua orang tua yang sama-sama mengalami mutasi genetik tersebut.
h) Thalasemia
Thalasemia disebabkan oleh mutasi gen yang memengaruhi produksi
hemoglobin. Seseorang dapat menderita thalasemia jika satu atau kedua orang
tuanya memiliki kondisi yang sama.
3. Penyebab anemia pada remaja wanita.
a) Kurangnya Asupan Zat Besi

Zat besi punya peran yang sangat besar dalam pembentukan hemoglobin.
Kurangnya asupan zat besi tentu dapat menimbulkan anemia.

b) Kekurangan Vitamin

Tubuh membutuhkan vitamin B12 dan folat untuk membuat sel darah merah.
Pola makan yang terlalu rendah vitamin ini terkadang dapat menyebabkan
anemia. Gangguan autoimun atau masalah pencernaan juga dapat membuat
tubuh tidak cukup menyerap vitamin B12.

c) Mengidap Penyakit

Penyakit atau infeksi kronis dapat menyebabkan tubuh memproduksi lebih


sedikit sel darah merah. Hal ini dapat menyebabkan penurunan hemoglobin dan
menyebabkan anemia. Beberapa obat dan perawatan medis juga dapat membuat
berisiko mengalami anemia.

d) Kehilangan Darah

Kehilangan terlalu banyak sel darah merah adalah penyebab umum anemia.
Pada remaja, menstruasi berat terkadang bisa membuatnya mengalami anemia.
Cedera atau pembedahan juga dapat menyebabkan kehilangan darah yang cukup
untuk menyebabkan anemia.

4. Gejala anemia pada remaja wanita.


a) Lemas dan cepat lelah
b) Sakit kepala dan pusing
c) Sering mengantuk, misalnya mengantuk setelah makan
d) Kulit terlihat pucat atau kekuningan
e) Detak jantung tidak teratur
f) Napas pendek
g) Nyeri dada
h) Dingin di tangan dan kaki
5. Dampak anemia pada remaja wanita.
Anemia pada remaja berdampak buruk terhadap penurunan imunitas, konsentrasi,
prestasi belajar, kebugaran remaja dan produktifitas. Selain itu, secara khusus anemia
yang dialami remaja putri akan berdampak lebih serius, mengingat mereka adalah para
calon ibu yang akan hamil dan melahirkan seorang bayi, sehingga memperbesar risiko
kematian ibu melahirkan, bayi lahir prematur dan berat bayi lahir rendah (BBLR).
6. Cara mengatasi anemia pada remaja wanita.
Beberapa jenis anemia, seperti anemia pada masa kehamilan dan anemia akibat
kekurangan zat besi, dapat dicegah dengan pola makan kaya nutrisi, terutama:
 Makanan kaya zat besi dan asam folat, seperti daging, sereal, kacang-kacangan,
sayuran berdaun hijau gelap, roti, dan buah-buahan
 Makanan kaya vitamin B12, seperti susu dan produk turunannya, serta makanan
berbahan dasar kacang kedelai, seperti tempe dan tahu.
 Buah-buahan kaya vitamin C, misalnya jeruk, melon, tomat, dan stroberi.
7. Pengobatan anemia.
Beberapa contoh pengobatan anemia atau obat kurang darah berdasarkan jenisnya
adalah:
a) Anemia akibat kekurangan zat besi
Kondisi ini diatasi dengan mengonsumsi makanan dan suplemen zat besi. Pada
kasus yang parah, diperlukan transfusi darah.
b) Anemia pada masa kehamilan
Kondisi ini ditangani dengan pemberian suplemen zat besi, vitamin B12 dan
asam folat, yang dosisnya ditentukan oleh dokter.
c) Anemia akibat perdarahan
Kondisi ini diobati dengan menghentikan perdarahan. Bila diperlukan, dokter
juga akan memberikan suplemen zat besi atau transfusi darah.
d) Anemia aplastik
Pengobatannya adalah dengan transfusi darah untuk meningkatkan jumlah sel
darah merah, atau transplantasi (cangkok) sumsum tulang bila sumsum tulang
pasien tidak bisa lagi menghasilkan sel darah merah yang sehat.
e) Anemia hemolitik
Pengobatannya dengan menghentikan konsumsi obat yang memicu anemia
hemolitik, mengobati infeksi, mengonsumsi obat-obatan imunosupresan, atau
pengangkatan limpa.
f) Anemia akibat penyakit kronis
Kondisi ini diatasi dengan mengobati penyakit yang mendasarinya. Pada kondisi
tertentu, diperlukan transfusi darah dan suntik hormon eritropoietin untuk
meningkatkan produksi sel darah merah.
g) Anemia sel sabit
Kondisi ini ditangani dengan suplemen zat besi dan asam folat, cangkok
sumsum tulang, dan pemberian kemoterapi, seperti hydroxyurea. Dalam kondisi
tertentu, dokter akan memberikan obat pereda nyeri dan antibiotik.
h) Thalassemia
Dalam menangani thalassemia, dokter dapat melakukan transfusi darah,
pemberian suplemen asam folat, pengangkatan limpa, dan cangkok sumsum
tulang.
K. LEMBAR SOAL

1. Apa pengertian anemia?


Jawaban :
Penyakit anemia merupakan kondisi ketika jumlah sel darah merah lebih rendah dari
jumlah normal.
2. Apa saja jenis-jenis anemia?
Jawaban :
a) Anemia akibat kekurangan zat besi
b) Anemia pada masa kehamilan
c) Anemia akibat perdarahan
d) Anemia aplastik
e) Anemia hemolitik
f) Anemia akibat penyakit kronis
g) Anemia sel sabit (sickle cell anemia)
h) Thalasemia
3. Apa penyebab anemia pada remaja wanita?
Jawaban :
a) Kekurangan Vitamin
b) Mengidap Penyakit
c) Kehilangan Darah
4. Apa saja gejala anemia pada remaja wanita?
Jawaban :
a) Lemas dan cepat lelah
b) Sakit kepala dan pusing
c) Sering mengantuk, misalnya mengantuk setelah makan
d) Kulit terlihat pucat atau kekuningan
e) Detak jantung tidak teratur
f) Napas pendek
g) Nyeri dada
h) Dingin di tangan dan kaki
5. Apa saja dampak anemia pada remaja wanita?
Jawaban :
Memperbesar risiko kematian ibu melahirkan, bayi lahir prematur dan berat bayi lahir
rendah (BBLR).
6. Bagaimana cara mengatasi anemia pada remaja wanita?
Jawaban :
Beberapa jenis anemia, seperti anemia pada masa kehamilan dan anemia akibat
kekurangan zat besi, dapat dicegah dengan pola makan kaya nutrisi, terutama:
 Makanan kaya zat besi dan asam folat, seperti daging, sereal, kacang-kacangan,
sayuran berdaun hijau gelap, roti, dan buah-buahan
 Makanan kaya vitamin B12, seperti susu dan produk turunannya, serta makanan
berbahan dasar kacang kedelai, seperti tempe dan tahu.
 Buah-buahan kaya vitamin C, misalnya jeruk, melon, tomat, dan stroberi.
7. Bagaimana pengobatan anemia?
Jawaban :
Pengobatan anemia yaitu sesuai dengan jenisnya dan disarankan untuk berkonsultasi
dengan Dokter atau Bidan.
L. SUMBER

Alodokter. 2021. "Anemia". (https://www.alodokter.com/anemia). Diakses pada 10


Maret 2021 jam 10.20 WITA.

Redaksi Halodoc. 2019. “Anemia” (https://www.halodoc.com/kesehatan/anemia).


Diakses pada 10 Maret 2021 jam 10.35 WITA.

Infografis. 2017. "Dampak Anemia Terhadap Remaja Wanita".


(http://indonesiabaik.id/infografis/dampak-anemia-terhadap-remaja). Diakses pada 10
Maret 2021 jam 10.55 WITA.

Kompas. 2012. "Gejala Anemia pada Remaja".


(https://amp.kompas.com/health/read/2021/01/26/160400368/13-gejala-anemia-pada-
remaja-dan-cara-mengatasinya). Diakses pada 10 Maret 2021 jam 11.15 WITA.

Anda mungkin juga menyukai