Dosen Pengampu:
Ni Ketut Erawati.,S.Kep.,Ns.,M.Pd.
OLEH :
1906091029
IIA
JURUSAN KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
SINGARAJA
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Waktu 45 menit
C. MATERI PENYULUHAN
Adapun materi dari penyuluhan ini yaitu sebagai berikut.
1. Pengertian anemia.
2. Jenis-jenis anemia.
3. Penyebab anemia pada remaja wanita.
4. Gejala anemia pada remaja wanita.
5. Dampak anemia pada remaja wanita.
6. Cara mengatasi anemia pada remaja wanita.
7. Pengobatan anemia.
D. METODE
Adapun metode yang digunakan untuk penyuluhan ini yaitu sebagai berikut.
1. Ceramah
2. Penayangan video
3. Demonstrasi
4. Tanya jawab
E. MEDIA
Adapun media yang digunakan untuk penyuluhan ini yaitu sebagai berikut.
1. Leaflet
2. Poster
3. Laptop
4. Alat peraga : Contoh Zat Besi/Suplemen
F. EVALUASI
Evaluasi dilaksanakan pada akhir pemberian materi dengan memberikan pertanyaan secara
lisan sebagai berikut.
3. Penayangan video
I. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Peserta hadir di tempat penyuluhan
b. Penyelenggara penyuluhan dilaksanakan di Wantilan Perumahan Griya Panji Asri
2. Evaluasi proses
a. Sasaran atau peserta memperhatikan dan mendengarkan selama penyuluhan
berlangsung
b. Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti
c. Sasaran menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pemberi materi
d. Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penyuluhan berlangsung
e. Tanya jawab berlangsung dengan baik
3. Evaluasi hasil
a. Penyuluhan berhasil karena sasaran mampu menjawab pertanyaan 85% dengan benar
J. MATERI
1. Pengertian anemia.
Penyakit anemia merupakan kondisi ketika jumlah sel darah merah lebih rendah dari
jumlah normal. Selain itu, anemia terjadi ketika hemoglobin di dalam sel-sel darah
merah tidak cukup, seperti protein kaya zat besi yang memberikan warna merah darah.
Protein ini membantu sel-sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh
tubuh.
2. Jenis-jenis anemia.
a) Anemia akibat kekurangan zat besi
Kekurangan zat besi membuat tubuh tidak mampu menghasilkan hemoglobin
(Hb). Kondisi ini bisa terjadi akibat kurangnya asupan zat besi dalam makanan,
atau karena tubuh tidak mampu menyerap zat besi, misalnya akibat penyakit
celiac.
b) Anemia pada masa kehamilan
Ibu hamil memiliki nilai hemoglobin yang lebih rendah dan hal ini normal.
Meskipun demikian, kebutuhan hemoglobin meningkat saat hamil, sehingga
dibutuhkan lebih banyak zat pembentuk hemoglobin, yaitu zat besi, vitamin
B12, dan asam folat. Bila asupan ketiga nutrisi tersebut kurang, dapat terjadi
anemia yang bisa membahayakan ibu hamil maupun janin.
c) Anemia akibat perdarahan
Anemia dapat disebabkan oleh perdarahan berat yang terjadi secara perlahan
dalam waktu lama atau terjadi seketika. Penyebabnya bisa cedera, gangguan
menstruasi, wasir, peradangan pada lambung, kanker usus, atau efek samping
obat, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Selain itu, anemia karena
perdarahan juga bisa merupakan gejala cacingan akibat infeksi cacing tambang
yang menghisap darah dari dinding usus.
d) Anemia aplastik
Anemia aplastik terjadi ketika kerusakan pada sumsum tulang membuat tubuh
tidak mampu lagi menghasilkan sel darah merah dengan optimal. Kondisi ini
diduga dipicu oleh infeksi, penyakit autoimun, paparan zat kimia beracun, serta
efek samping obat antibiotik dan obat untuk mengatasi rheumatoid arthritis.
e) Anemia hemolitik
Anemia hemolitik terjadi ketika penghancuran sel darah merah lebih cepat
daripada pembentukannya. Kondisi ini dapat diturunkan dari orang tua, atau
didapat setelah lahir akibat kanker darah, infeksi bakteri atau virus, penyakit
autoimun, serta efek samping obat-obatan, seperti paracetamol, penisilin, dan
obat antimalaria.
f) Anemia akibat penyakit kronis
Beberapa penyakit dapat memengaruhi proses pembentukan sel darah merah,
terutama bila berlangsung dalam jangka panjang. Beberapa di antaranya adalah
penyakit Crohn, penyakit ginjal, kanker, rheumatoid arthritis, dan HIV/AIDS.
g) Anemia sel sabit (sickle cell anemia)
Anemia sel sabit disebabkan oleh mutasi (perubahan) genetik pada hemoglobin.
Akibatnya, hemoglobin menjadi lengket dan berbentuk tidak normal, yaitu
seperti bulan sabit. Seseorang bisa terserang anemia sel sabit apabila memiliki
kedua orang tua yang sama-sama mengalami mutasi genetik tersebut.
h) Thalasemia
Thalasemia disebabkan oleh mutasi gen yang memengaruhi produksi
hemoglobin. Seseorang dapat menderita thalasemia jika satu atau kedua orang
tuanya memiliki kondisi yang sama.
3. Penyebab anemia pada remaja wanita.
a) Kurangnya Asupan Zat Besi
Zat besi punya peran yang sangat besar dalam pembentukan hemoglobin.
Kurangnya asupan zat besi tentu dapat menimbulkan anemia.
b) Kekurangan Vitamin
Tubuh membutuhkan vitamin B12 dan folat untuk membuat sel darah merah.
Pola makan yang terlalu rendah vitamin ini terkadang dapat menyebabkan
anemia. Gangguan autoimun atau masalah pencernaan juga dapat membuat
tubuh tidak cukup menyerap vitamin B12.
c) Mengidap Penyakit
d) Kehilangan Darah
Kehilangan terlalu banyak sel darah merah adalah penyebab umum anemia.
Pada remaja, menstruasi berat terkadang bisa membuatnya mengalami anemia.
Cedera atau pembedahan juga dapat menyebabkan kehilangan darah yang cukup
untuk menyebabkan anemia.